Anda di halaman 1dari 20

KOMUNIKASI MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Komunikasi Publik

Disusun Oleh:
Yuana Sartika 1606103020007
Lia Khaira 1506103020027
Syarifah Nazira Ulfa 1706103020051

Dosen Pengasuh
Drs. RM Bambang S, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelsaikan makalah ini
dengan judul “Komunikasi Masyarakat”. Makalah ini penulis susun dengan harapan agar
dapat menambah pengetahuan tentang komunikasi masyarakat.

Makalah ini merupakan hasil telaah dari beberapa referensi tentang komunikasi
masyarakat. Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wacana
kepada pembaca tentang komunikasi masyarakat. Penyusunan makalah ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Demi
kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Darussalam, 27 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
A. Komunikasi Interpersonal ..................................................................................... 3
B. Proses Komunikasi Interpersonal .......................................................................... 4
C. Komunikasi Massa ................................................................................................ 5
D. Konsep Massa ........................................................................................................ 6
D. Proses Komunikasi Massa ..................................................................................... 7
E. Audiensi Massa ..................................................................................................... 8
F. Budaya Massa ...................................................................................................... 10
G. Fungsi Komunikasi Massa................................................................................... 11
H. Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial ........................................................... 13
I. Peran Media Massa .............................................................................................. 15
BAB II ............................................................................................................................ 16
PENUTUP ...................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 16
B. Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat memiliki struktur dan lapisan yang bermacam-macam, ragam
struktur dan lapisan masyarakat tergantung pada kompleksitas masyarakat itu
sendiri. Semakin kompleks suatu masyarakat, maka struktur masyarakat juga
ditentukan oleh ragam budaya dan proses-proses sosial yang dihasilkannya.
Semakin masyarakat itu kaya dengan kebudayaannya, maka semakin rumit
proses-proses sosial yang dihasilkannya.

Berbagai proses komunikasi dalam masyarakat terkait dengan struktur dan


lapisan maupun ragam budaya dan proses sosial yang ada di masyarakat tersebut,
serta tergantung pula pada adanya pengaruh dan khalayaknya, baik secara
individu, kelompok, ataupun masyarakat luas. Sedangkan substansi bentuk atau
wujud komunikasi ditentukan oleh: pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
(komunikator dan khalayak), cara yang ditempuh, kepentingan atau tujuan
komunikasi, ruang lingkup yang melakukannya, saluran yang digunakan, dan isi
pesan yang disampaikan.
Sehubungan dengan itu, maka kegiatan komunikasi dalam masyarakat
dapat berupa komunikasi tatap muka yang terjadi pada komunikasi interpersonal
dan kelompok serta kegiatan komunikasi yang terjadi pada komunikasi massa.
Kedua proses komunikasi ini, terutama komunikasi massa, mengandalkan
teknologi telematika khususnya media massa sebagai teknologi penting dalam
proses kegiatan komunikasi. Dengan demikian, proses komunikasi adalah
sebuah proses media massa, namun secara akademik, kedua hal itu dapat
dibedakan satu dengan lainnya karena memiliki konsep dan substansi
permasalahan yang berbeda-beda.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya yaitu:
a. Bagaimana komunikasi interpersonal dan proses terjadinya komunikasi
interpersonal sebagai kegiatan komunikasi dalam masyarakat?

1
b. Apa yang dimaksud dengan komunikasi massa serta proses komunikasi
massa?
c. Apa fungsi komunikassi massa?
d. Bagaimana peran media massa?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:

a. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal dan proses terjadinya


komunikasi interpersonal sebagai kegiatan komunikasi dalam
masyarakat.
b. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan komunikasi massa serta
proses komunikasi massa.
c. Untuk mengetahui fungsi komunikassi massa.
d. Untuk mengetahui peran media massa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Interpersonal
Pada komunikasi langsung (tatap muka) baik antara individu dengan
individu, atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok,
kelompok dengan masyarakat, maka pengaruh hubungan individu (interpersonal)
termasuk di dalam pemahaman komunikasi ini.

Namun demikian, individu yang mempengaruhi proses komunikasi tidak


lepas dari pengaruh kelompoknya baik yang primer maupun sekunder, termasuk
pula pengaruh media massa terhadapnya. Jadi, umpamanya ketika Santi bercerita
kepada Diah, tentang tayangan wawancara dengan Presiden Amerika tadi malam
di stasiun televisi mengenai maslah terorisme di Asia Tenggara. Santi bercerita,
bahwa ia begitu terkesan terhadap wawancara itu, maka sosok ceritanya itu
dipengaruhi oleh kesan positif atau negative yang dikontruksi oleh
orang disekitarnya, seperti keluarganya, tetangga, dan media massa. Respons
Diah terhadap cerita Santi (baik positif maupun negatif) akan sangat dipengaruhi
pula oleh lingkungan di mana Diah saat ini berada, dan sejumlah kepentingan
yang bisa dia rasakan apabila penanganan terhadap terorisme di Asia Tenggara
itu dilakukan dengan baik.

Walaupun komunikasi individu tak terlepas dari pengaruh kelompok,


namun konsep komunikasi ini hanya melihat apa konten dari komunikasi yang
dibangun oleh individu masing-masing. Hal itu berbeda dengan konsep
komunikasi kelompok, di mana kontennya dipengaruhi oleh motivasi bersama
dalam kelompok, tujuan-tujuan yang ingin dicapai, persepsi bersama, kesan-kesan
yang tumbuh dalam kelompok, model kepemimpinan yang dibangun, serta
pengaruh-pengaruh eksternal yang dialami kelompok akan saling memengaruhi
masing-masing anggota kelompok, termasuk juga terhadap kelompok itu
secarabkeseluruhan dan sampai pada tingkat tertentu seluruh individu dalam
kelompok dan kelompoknya itu akan saling mengontrol atau mengendalikan satu
dan lainnya.

3
Persyaratan yang harus ada dalam komunikasi tatap muka adalah antar
komunikator dengan komunikannya harus langsung bertemu dan prosesnya
dipengaruhi oleh emosi, perasaan diantara kedua pihak. Persyaratannya harus
langsung ketemu dalam komunikasi itu, karena masing-masing pihak dapat
memperoleh umpan balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi. Pengaruh
komunikator bisa sangat besar terhadap komunikannya atau bisa sebaliknya. Hal
ini terkait pula dengan kredibilitas dari komunikator di mata komunikannya dan
sebaliknya. Makin tinggi tingkat kepercayaannya, maka makin tinggi pengaruh
komunikator dan atau sebaliknya.

Media massa memengaruhi masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat,


publik figur, dan pemuka masyarakat adalah asumsi mendekati kebenaran. Walau
konteks ini menjadi bagian dari komunikasi massa, namun bentuk-bentuk
keterpengaruhan masyarakat dari informasi tokoh dan publik figurnya langsung,
adalah bentuk dasar dari komunikasi tatap muka. Fokus pembahasannya adalah
bagaimana komunikasi tatap muka itu terjadi, yaitu melalui komunikasi langsung
antar kedua pihak. Persoalan yang muncul akhir-akhir ini adalah sebuah
penggugatan terhadap konsep “tatap muka antar kedua pihak” ini, yaitu ketika
proses tersebut terjadi dengan menggunakan teknologi telematika.

Jadi tatap muka yang dimaksud adalah sebuah konsep yang fleksibel tidak
saja tatap muka dalam arti langsung saling melihat satu dengan lainya, namun
tatap muka yang dimaksud adalah sebuah hubungan interpersonal yang
memungkinkan kedua belah pihak mengembangkan Theater of the mind pada saat
berkomunikasi melalui media berdasarkan pengalaman saling melihat diantara
mereka sebelumnya.

B. Proses Komunikasi Interpersonal


Proses-proses yang terjadi dalam komunikasi kelompok memungkinkan
unsur-unsur kebudayaan, norma sosial, kondisi situasional, tatanan psikologi,
sikap mental, konteks tradisi kultural maupun pengaruh-pengaruh ritual semuanya
berproses dan turut menentukan proses-proses komunikasi.

4
Dengan demikian, komunikasi kelompok merupakan proses yang
sistematik dan terstruktur serta membentuk suatu sistem yang terdiri dari
komponen-komponen sistemnya, seperti konteks komunikator, konteks pesan dan
struktur ide, konteks pola interaksi, konteks situasional, dan konteks toleransi
yang ada dalam kelompok itu sendiri. Karena itu dalam memahami komunikasi
kelompok, maka yang diperlukan adalah pemahaman tentang budaya, nilai-nilai
sikap dan keyakinan komunikator, konteksnya, orientasi kultural kelompok,
linguistik kelompok, dan serangkaian faktor psikologis.

Persayaratan yang harus ada dalam komunikasi tatap muka adalah antara
komunikator dan komunikannya harus langsung bertemu dan prosesnya
dipengaruhi oleh emosi, perasaan di antara kedua pihak. Persyaratan “harus
bertemu” dalam komunikasi itu karena masing-masing pihak dapat memperoleh
umpan balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi. Pengaruh komunikator
bisa sangat besar terhadap komunikannya atau bisa sebaliknya. Hal ini terkait pula
dengan kredibilitas dari komunikator di mata komunikannya dan sebaliknya.
Makin tinggi tingkat kepercayaannya, maka makin tinggi pengaruh komunikator
dan atau sebaliknya.

C. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui
media massa dengan berbagai tujuan komunikai dan untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak luas. Unsur – unsur penting dalam komunikasi massa
adalah :
a. Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa adalah :
1. Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi telematika
modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi, maka informasi ini
dengan cepat ditangkap oleh publik.
2. Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagi informasi,
pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang
tersebar dimana tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka.

5
3. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang mewakili
institusi formal yang sifatnya mencari keuntungan dari penyebaran
informasi itu.
b. Media massa
Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan
penyebaran informasi secara massal dan dapat di akses oleh masyarakat
secara massal pula.
c. Informasi (pesan) massa
Infromasi massa adalah informasi yang diperuntukan kepada masyarakat
secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi.
Dengan demikian maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan
kepada individu masing-masing.
d. Gatekeeper
Gatekepper adalah penyeleksi informasi.
e. Khalayak (pubik)
Khalayak adalah massa yang menerima informasi massa yang disebarkan
oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa
sebuah media massa.
f. Umpan balik
Umpan balik dalam media massa berbeda dengan umpan balik dalam
komunikasi antar pribadi. Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya
bersifat tertunda sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap muka bersifat
langsung. Akan tetapi konsep umpan balik tertunda dalam komunikasi massa
ini telah dikoreksi karena semakin majunya media teknologi, maka proses
penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional. Saat ini media massa juga
telah melakukan berbagai komunikasi interaktif.

D. Konsep Massa
Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu :
1. Massa terdiri dari jumlah masyarakat yang sangat besar yang menyebar di
mana – mana, dimana satu dengan lainnya tidak saling tahu – menahu bahkan
tidak pernah bertemu dan berhubungan secara personal.

6
2. Jumlah massa yang besar menyebabkan massa tidak bisa dibedakan satu
dengan yang lainnya (undifferentiated). Sulit dibedakan mana anggota massa
satu dengan yang lainnya di suatu masyarakat karena jumlahnya yang besar
itu.
3. Sebagian besar anggota massa memiliki negatif image terhadap pemberitaan
media massa. Massa senantiasa mencurigai pemberitaan media massa sebagai
sesuatu yang benar, bahkan untuk hal – hal tertentu cenderung skeptis dan
berpikir negatif. Bahkan apabila ada pemberitaan yang baik, selalu disikapi
dengan kecurigaan.
4. Karena jumlah yang besar, maka massa juga sukar diorganisir. Jumlah massa
yang besar itu maka massa cenderung bergerak sendiri – sendiri berdasarkan
sel – sel massa yang dapat dikendalikan oleh orang – orang dalam sel itu.
Gerakan – gerakan massa akan semakin besar apabila sel – sel itu bertemu
dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang terjadi di lapangan interaksi –
interaksi di antara mereka terjadi sangat emosional, sehingga bersifat
destruktif.
5. Kemudian massa merupakan refleksi dari kehidupan sosial secara luas . setiap
bentuk kehidupan sosial tanf ada dalam sebuah masyarakat adalah refleksi
dari kondisi sosial masyarakat itu sendiri, begitu pula dengan massa adlaha
refleksi dari keadaan sosial masyarakat secara keseluruhan.

D. Proses Komunikasi Massa


Komponen pada proses komunikasi kelompok mudah diketahui. Namun
apabila komunikasi tersebut dilakukan media massa maka komponen maupun
prosesnya tidak akan sesederhana sebagaimana pada proses bentuk komunikasi
yang lainnya. Komunikasi massa: proses komunikasi dengan menggunakan media
massa:

1. Cetak: surat kabar, majalah, dll.


2. Non cetak: radio, TV, internet, film dll.

7
Yang terpenting adalah bukan jenis media massanya tetapi yang diperlukan adalah
pemahaman lebih luas dari konsep – konsep tersebut. Menurut Mc.Quail
(1992:33), proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:

1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi


proses komunikasi massa melakukan informasi kemasyarakatan dalam
skala besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan dalam jumlah yang
luas, dan diterima oleh massa yang besar pula.
2. Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah yaitu dari
komunikator ke komunikan. Kalau terjadi interaktif di antara mereka, maka
proses komunikasi (balik) yang disampaikan oleh komunikan ke
komunikator sifatnya sangat terbatas, sehingga tetap saja didominasi oleh
komunikator.
3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara
komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di antara mereka
berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi kondisi emosional
disebabkan karena pemberitaan yang sangat agitatif, maka sifatnya
sementara dan tidak berlangsung lama dan tidak permanen.
4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal (non pribadi) dan
tanpa nama. Proses ini menjamin, bahwa komunikasi massa akan sulit
diidentifikasi siapa penggerak dan menjadi motor dalam sebuah gerakan
massa dijalan.
5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan –
hubungan kebutuhan (market) di masyarakat.

E. Audiensi Massa
Pada awalnya sebelum media massa ada, audiens adalah sekumpulan
penonton drama, permainan dan tontonan. Setelah ada kegiaran komunikasi
massa, audiens sering diartikan sebagai penerima pesan – pesan media massa. Dan
menurut Mc.Quails (1997, 2000) berusaha merubah istilah audiens, bahwa
audiens merupakan suatu kelompok kemudia diubahnya menjadi
“receivers”dalam proses komunikasi. Sedangkan menurut Nightningale (2003)
ada 4 pengertian audiens, diantaranya:

8
1. Audiens yaitu “orang – orang yang berkumpul”
2. Audiens yaitu “orang – orang yang dituju” yang berarti suatu grup yang terdiri
dari orang –orang yang dikirim pesan
3. Aundiens yaitu “yang terjadinya”, pengalaman akan menerima pesan, apakah
sendiri atau dengan orang lain sebagai kejadian interaksi di kehidupan
4. Audiens yaitu “mendengar” atau “audisi”.

Audiens terbentuk karena media. Secara perlahan – lahan masyarakat


membentuk suatu hal yang kita sebut dengan audiens. Secara histori, audiens
terbentuk karena adanya gagasan tentang public yang pada akhirnya berkembang
hingga sekarang. Media membentuk audiens menjadi beberapa bagian
berdasarkan minat, pendidikan, umur, sosial, agama dan juga politik. Seringkali
audiens digunakan sebagai alat drama membangun pamor politik.

Dan audiensi masa memiliki sifat – sifat sebagaimana yang ada pada
konsep massa, namun spesifik teragregat pada suatu media massa. Jadi sifat dari
audiens massa umpamanya:

1. Terdiri dari jumlah yang besar. Seperti pendengar radio, televisi atau pembaca
koran adalah massa dalam jumlah yang besar. Contoh : umpamanya sebuah
harian mengklaim bahwa pembaca mereka adalah sebesar 300 ribu orang,
hal ini disimpulkan dari jumlah langganan tetap koran tersebut. Jumlah ini
bisa jadi lebih banyak karena selain pembaca berlangganan, ada juga
pembaca berlangganan , ada juga pembaca bebas yang hanya membeli koran
itu secara eceran. Tetapi pada media elektronik, kondisi prediksi ini semakin
sulit dilakukan karena sifat pemberitaan media massa elektronil yang cepat
dan sesaat.
2. Suatu pemberitaan media mssa dapat ditangkap oleh masyarakat dari
berbagai tempat, sehingga sifat audiens massa juga ada tersebar di mana –
mana, terpencar dan tidak mengelompok pada wilayah tertentu.
3. Pada mulanya aundiens massa tidak interaktif artinya hanya media massa dan
pendengan atau pemirsahnya tidak saling berhubungan , namun saat ini
konsep tersebut sudah ditinggal , karena audiensi massa dan media massa
dapat berinteraksi sutu dengan lainnya melalui komunikasi telepon.

9
4. Terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang sangat heterogen . audiensi
massa tidak dapat dikategorikan terdiri dari segmentasi tertentu, kalaupun ada
seperti ada dalam acara – acara televisi dan radio maupun media cetak maka
heterogenitas dalam segmen tersebut tidak dapat dihindari.
5. Tidak terorganisir dan bergerak sendiri. Karena sifatnya yang besar, maka
audiensi massa sulit diorganisir dan akhirnya bergerak sendiri - sendiri .

F. Budaya Massa
Komunikasi massa berproses pada level budaya massa, sehingga sifat –
sifat komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh budaya massa yang berkembang
dimasyarakat dimana proses komunikasi itu berlangsung. Dengan demikian, maka
budaya massa dalam komunikasi memiliki karakter sebagai berikut:
1. Nontradisional yaitu umunya komunikasi massa berkaitan erat dengan
budaya populer. Contohnya acara pencarian bakat seperti AFI, API, KDI,
INDONESIAN IDOL dan lain – lain .
2. Budaya massa juga bersifat merakyat, tersebar di basis massa sehinga tidak
mengerucut ditingkat elite, namun apabila ada elite yang terlibat dalam proses
ini, maka itu bagian dari basis massa itu sendiri.
3. Budaya massa juga memproduksi produk – produk massa seperti umpamanya
infotaiment adalah produk pemberitaan yang diperuntukkan kepada massa
secara luas.
4. Budaya massa sangat berhubungan dengan budaya populer sebagai
sumber budaya massa. Bahkan secara tegas dikatakan bahwa, bukan populer
kalau bukan budaya massa, artinya budaya tradisional juga dapat menjadi
populer apabila menjadi budaya massa. Contohnya srimulat, ketoprak humor,
ludruk, campusari, dan lain – lain. Pada mulanya kesenian tradisional ini
berkembang dimasyarakat tradisional dengan karakter – karakter tradisional,
namun ketika kesenian ini dikemas di media massa, maka sentuhan –
sentuhan populer mendominasi seluruh kesenian tradisional.
5. Budaya massa terutama yang diproduksi oleh media massa diproduksi
menggunakan biaya yang cukup besar, karena itu dana yang besar harus
menghasilkan keuntungan untuk kontinuitas budaya massa itu sendiri, karena

10
itu budaya massa diproduksi secara komersial agar tidak menjadi jaminan
keberlangsungan sebuah kegiatan budaya massa, namun juga menghasilkan
keuntungan bagi kapital yang diinvestasikan.
6. Budaya massa juga diproduksi secara eksklusif menggunakan simbol –
simbol kelas sosial sehingga terkesan diperuntukkan kepada masyarakat
modern yang homogen, terbatas dan tertutup.

G. Fungsi Komunikasi Massa


Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial yang berfungsi di
masyarakat. Komunikasi massa mempunyai dua aspek yaitu fungsi nyata
(manifest function ) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata
atau bersembungi ( latent function ) yaitu fungsi yang tidak diinginkan.
Setiap aktivitas sosial juga berfungsi melahirkan fungsi-fungsi sosial lain,
bahwa manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna.
Sehingga setiap fungsi yang membahayakan dirinya, maka ia akan mengubah
fungsi-fungsi sosial yang ada. Ada beberapa macam fungsi diantaranya :
1. Fungsi pengawasan
Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk
pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Fungsi
pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan
persuasif. Pengawasan sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya
pemberitahuan mengenai bahaya narkoba bagi kehidupan manusia yang
dilakukan melalui media massa dan ditujukan kepada masyarakat, maka
fungsinya untuk kegiatan preventif agar masyarakat tidak terjerumus dalam
pengaruh narkoba. Sedangkan fungsi persuasif (mengajak) sebagai upaya
memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang
dilakukannya. Media massa dapat memberikan reward kepada masyarakat
yang bermanfaat dan fungsional bagi anggota masyarakat laninya. Namun
sebagiannya akan memberikan punishment apabila aktivitasnya tidak
bermanfaat bahkan merugikan fungsi-fungsi sosial lainnya di masyarakat.

11
2. Fungsi Social Learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan
guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Komunikasi massa
dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan
menyebar secara bersamaan dimasyarakat secara luas. Fungsi komunikasi
massa ini merupakan sebuah andil yang dilakukan untuk menutupi kelemahan
fungsi-fungsi pedagogi yang dian laksanakan melalui komunikasi tatap muka,
di mana karena sifatnya, maka fungsi pedagogi hanaya dapat berlangung
secara ekslusif antara individu tertentu saja.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama
yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas.
Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik
tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga
fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
4. Fungsi Transformasi Budaya
Komunikasi massa sebagaimana sifat-sifat yang bersifat statis, namun fungsi-
fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya.
Komunikasi massa sebagaimana sifat-sifat budaya massa, maka yang
terpenting adalah komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya
yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa,
terutama yang didukung oleh media massa. Fungsi transformasi budaya ini
menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama
fungsi social learning, akan tetapi fungsi transformasi buday lebih kepada
tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global. Sebgaimana
diketahui bahwa perubahan-perubahan budaya yang disebabkan karena
perkembangan telematika menjadi perhatian utama semua masyarakat di
dunia, karena selain apat dimanfaatkan untuk pendidikan juga dapat
dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya, seperti perdagangan, agama,
hukum, militer dan sebagainya. Jadi tidak dapat dihindari bahwa komunikasi
massa memainkan peran penting salam proses ini, di mana hampir semua

12
perkembangan telematika mengikutsertakan proses-proses komuikasi massa
terutama dalam proses transformasi budaya.
5. Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi-
fungsi lain, komunikasi massa juga digunkan sebagai medium hiburan,
terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-
fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi
komunikasi massa.
Transformasi budaya yang dilakukan oleh komunikasi massa
mengikutsertakan fungsi hiburan sebagai bagian penting dalam fungsi
komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas dari tujuan trasformasi budaya.
Dengan demikian, maka fungsi hiburan dari komunikasi massa saling
mendukung fungsi-fungsi lainnya dalam proses komunikasi massa.

H. Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial


Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema. Artinya
sehimpunan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain
secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Dimasyarakat, sistem digunakan
untuk beberapa pengertian sebagai berikut :
a. Sistem ditujukan sebagai gagasan atau ide yang tersusun, terorganisir dan
membentuk suatu kesatuan yang sistemais dan logis, umpamaya adalah
filsafat, nilai, pemerintahan, demokrasi, kekerabatan dan sebagainya.
b. Sistem merujuk pada pengertian sebua kesatuan, kelompok sebuah
himpunan dari beberapa unit uatau komponen yang terpisah-pisah, memiliki
hubungan-hubungan khusus sehingga membentuk sebuah keseluruhan yang
utuh seperti pesawat terbang computer, arloji dan sebagainya
c. System ditujukan untuk menyebutkan sebuah metode, cara, teknik yang
digunakan, seperti system belajar, system pelatihan system bertindak dan
sebagainya.

13
Talcott Parson membagi karakter system social menjadi dua :
a. Karakter Himpunan, yaitu system terdiri dari beberapa komponen yang
terdapat dalam kehidupan masyarakat keseharian.
b. Karakter ekuilibrium, yaitu system merupakan sebuah kehidupan yang
seimbang diatur oleh norma dan aturan-aturan dalam masyarakat tersebut.

Hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari teoti system adalah


a. System sebagai suatu teori untuk semua ilmu social
b. System dapat diaplikasikan kesemua aspek dunia social
c. Teori system berhubungan dengan semua aspek dunia social
d. Pendekatan system melihat semua aspek sosiokulyural dari segi proses
e. Teori system bersifat intern dan integrative

Komunikasi massa sebagai system social memliki komponen-komponen penting,


yaitu :
a. Nara sumber sebagai sumber-sumber informasi bagi media massa
b. Publik yang mengonsumsi media massa
c. Media massa, meliputi; organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas
produksi, distribusi, kebijakan yang ditempuh, ideology yang diperjuangkan
dan sebagainya.
d. Aturan hokum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta
kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa.
e. Institusi samping yang tumbuh member konstribusi terhadap kegiatan
komunikasi massa, seperti percetakan dan periklanan.
f. Pihak – pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa,
permodalan, penguasa, kekuatan politik, dll.
g. Unsur-unsur penunjang lainnya. Umpannya perusahaan-perusahaan
penghasil teknologi telematika, kondisi sosial, ekonomi, politik, dll.

14
I. Peran Media Massa
Media massa adalah institusi yang berperan agent of change, yaitu
sebagai menjalankan paradigmanya media massa berperan :
a. Sebagai institusi pencarahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media
edukasi.
b. Selain itu, media massa juga menjadi media informasi, yaitu media yang
setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat.
c. Teakhir media massa sebagai media hiduran.

Secara lebih spesifik peran media massa saat ini lebih menyentuh persoalan-
persoalan yang terjadi di masyarakat secara actual, seperti :
a. Harus lebih spesifik dan proposoinal dalam melihat sebagai persoalan
sehingga mampu menjadi media edukasi dan media informasi sebagaimana
diharapkan oleh masyarakat.
b. Dalam memotret realitas, media massa harus focus pada realitas masyarakat.
c. Sebagai lembaga edukasi, media massa harus dapat memilah kepentingan
pencerahan dengan kepentingan media massa sebagai lembaga produksi.
d. Media massa juga harus menjadi early warning system, hal ini terkait
dengan peran media massa sebagai media informasi dimana lingkungan saat
ini menjadi sumber ancaman.
Dalam hal menghadapi ancaman masyarakat yang lebih besar seperti terorisme,
seharusnya media massa lebih banyak menyoroti aspek fundamental pada
terorisme seperti mengapa terorisme itu terjadi bukan hanya pada aksi-aksi
terorisme.

15
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada proses komunikasi dalam masyarakat, terdiri dari komunikasi langsung dan
juga komunikasi masa.
2. Komunikasi langsung adalah komunikasi yang terjadi tatap muka (langsung) baik
anatara individu dengan individu atau individu dengan kelompok atau kelompok
dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat.
3. Persayaratan yang harus ada dalam komunikasi tatap muka adalah antara
komunikator dan komunikannya harus langsung bertemu dan prosesnya
dipengaruhi oleh emosi, perasaan di antara kedua pihak. Persyaratan “harus
bertemu” dalam komunikasi itu karena masing-masing pihak dapat memperoleh
umpan balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi. Pengaruh komunikator
bisa sangat besar terhadap komunikannya atau bisa sebaliknya. Hal ini terkait pula
dengan kredibilitas dari komunikator di mata komunikannya dan sebaliknya.
Makin tinggi tingkat kepercayaannya, maka makin tinggi pengaruh komunikator
dan atau sebaliknya.
4. Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media
massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak luas.
5. Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa:
a. Komunikator
b. Media massa
c. Informasi (pesan) massa
d. GateKiper (penyeleksi informasi)
e. Khalayak (publik)
f. Umpan balik

B. Saran
Akhirnya, makalah ini terselesaikan. Dan kami sebagai penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Untuk memperbaiki
kualitasnya, maka penulis mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini menjadi
lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Latifa, Lia. Tanpa Tahun. Makalah Proses Komunikasi dalam Masyarakat.


http://latifahlia.blogspot.com/2014/03/makalah-proses-komunikasi-dalam.html (Diakses
pada 25 November 2019).

Journalism. 2015. Makalah Sosiologi Komunikasi (Proses Komunikasi Interpersonal dan


Proses Komunikasi Massa). http://darateukuumar.blogspot.com/2015/12/makalah-
sosiologi-komunikasi-proses.html

http://2matabiru.blogspot.com/2012/05/proses-komunikasi-dalam-masyarakat.html

Reza. 2010. Proses Komunikasi dalam Masyarakat.


https://www.academia.edu/8831294/Proses_Komunikasi_dalam_Masyarakat_reza_Lea
ve_a_comment_Go_to_comments_1_Vote (Diakses pada 25 November 2019).

Mawarningsih, Tri. 2012. Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar (Proses Komunikasi dalam
Masyarakat). https://id.scribd.com/doc/111559469/Proses-Komunikasi-Dalam-Masyarakat
(Diakses pada 25 November 2019).

17

Anda mungkin juga menyukai