Anda di halaman 1dari 1

Peluang dan Tantangan SDM Pariwisata

Peluang

1. 79.07% dari 143.26 juta jiwa pengguna internet di Indonesia berada di usia
produktif (49.52% usia 19-34 tahun ; 29,55% usia 35-54 tahun). Sumber: survey APJII
2017
Banyaknya pengguna internet di rentang usia produktif memungkinan adaptasi
perkembangan Teknologi dan Informasi yang lebih cepat.

2. 87.13% penggunaan internet di Indonesia digunakan untuk mengakses social media. Ada
peluang besar untuk memviralkan sebuah destinasi pariwisata secara cepat dan mudah
melalui sebuah gerakan sosial di dunia maya (buzzering).

3. Kebutuhan tenaga kerja di sektor pariwisata yang terus bertambah seiring peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara. Contoh: jumlah pemandu wisata resmi yang
tercatat di ASITA sekitar 1500 orang [2016] sementara angka kunjungan wisman ke
Indonesia setiap tahun terus mengalami kenaikan sehingga dibutuhkan lebih banyak
pemandu wisata resmi untuk menjamin kenyamanan berwisata.

Tantangan

1. Persaingan dengan tenaga kerja asing di sektor pariwisata yang semakin terbuka dan
lintas Negara (Dengan ditandatanganinya MRA pada sektor pariwisata pada Tahun 2009
menciptakan pasar tenaga kerja tunggal di lingkup ASEAN).

2. Rendahnya kesadaran dari para pelaku pariwisata untuk mengikuti sertifikasi keahlian.
Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya informasi, minimnya lembaga sertifikasi yang
menjangkau ke daerah dan faktor biaya.

3. Tingkat pemahaman customer orientation service yang masih kurang. (Ranking 49 dari
136 negara). Sumber: TTCI 2017, World Economic Forum

4. Rasio jumlah tenaga kerja wanita di sektor pariwisata yang rendah. Indonesia berada
pada ranking 113 dari 136 negara. Kalah dengan Malaysia (102), Thailand (63). Tenaga
kerja perempuan yang tersisih dari pasar tenaga kerja di sektor pariwisata rentan
terjebak dalam praktik human trafficking dan dapat berdampak pada buruknya citra
pariwisata nasional.

Anda mungkin juga menyukai