Anda di halaman 1dari 6

A.

Suasana Tumbuhnya Peradaban Ilmu Pengetahuan Masa Abbasiyah


Perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi pada masa Bani Abbasiyah ini tidak
lepas dari pengaruh dinasti sebelumnya yakni dinasti Umayyah. Masa Bani Abbasiyah adalah
masa keemasan Islam. Pada masa itu umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik
dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan. Selain itu juga berkembang ilmu
pengetahuan, ditambah dengan banyaknya penerjemah buku-buku dari bahasa asing ke
bahasa Arab. Inilah yang menjadi pemicu lahirnya cendekiawan-cendekiawan besar yang
menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Suasana tumbuhnya peradaban di Abbasiyah terjadi setelah perluasan wilayah seecara
besar-besaran. Faktor yang paling dominan mendorong suasana itu adalah kebijakan dari
Khalifah Abu Ja’far, bahwa yang menjadi Khalifah harus orang yang mencintai dan dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan. Suasana keilmuan memang diciptakan oleh khalifah
dengan menyediakan segala fasilitas penunjang, lembaga pendidikan dan perpustakaan
dibangun, tempat-tempat istirahat dan mukim disediakan oleh siapa saja yang mau belajar
ilmu pengetahuan. Ulama dari berbagai disiplin ilmu didatangkan untuk mengajari orang-
orang Islam yang belajar.
Kegiatan menulis buku berjalan dengan pesat, karena pemerintah mewajibkan belajar
sambil menuliskan ilmu dalam kitab. Dalam sejarah, kegiatan menulis ilmu itu berjalan
menurut 3 tingkat yaitu :
a. Tingkat pertama, mencatat ide-ide atau percakapan dalam satu halaman kertas dituliskan
rangkap dua, asli dan salinan.
b. Tingkat kedua, merupakan pembukuan ide-ide seupa hadis-hadis dalam satu buku, hukum-
hukum fiqh di satu buku, cerita-cerita sejarah di satu buku dan seterusnya.
c. Tingkat ketiga, tingkat penyusunan yang lebih halus dan paling sempurna. Segala yang sudah
dicatat, diatu dan disusun dalam bagian bab-bab tertentu serta berbeda satu sama yang
lainnya.
Tingkat penyusunan peradaban ilmu semikian berlangsung pada Bani Abbasiyah fase
pertama masa kekuasaan 9 khalifah pertama Abbasiyah. Khalifah-khalifah seperti al-Mansur,
Harun al-Rasyid, dan al-Makmum adalah khalifah-khalifah yang paling disiplin dalam
suasana tersebut.
B. Bentuk peradaban hasil riset dari para ahli dan tokoh-tokohnya
Dari hasil ijtihad dan riset par ahli ilmu pengethuan dan ulama atau cendekiawan
muslim, berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain adalah:
1. Filsafat Islam
Filsafat islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat
segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuan-ketentuannya berdasarkan
al-Quran dan hadist. Tokonya antara lain .
a. Al-Kindi (194-260 H = 809 – 873 M) buku karangannya sebanyak 236 judul. Ia seorang
Filosof Arab pertama. Selain itu, dia juga seorang dokter Islam yang terkenal. Ia ahli dalam
pengobatan Mata sebagaimana dalam buku “Optics” (Ilmu mata) yang menjadi referensi
pemikiran Roger Bacon.
b. Al-Farabi, karyanya sebanyak 12 buah. Dia seorang Filosof Islam yang paling faham
terhadap pemikiran Aristoteles. Di bidang Seni Musik, dia menciptakan alat music “piano”
(Al-Qonun)
c. Ibnu Bajah (beliau wafat tahun 523 H). yaitu Abu Bakar Muhammad Bin Yahya memiliki
beberapa karangan yang cukup bernilai tinggi dalam bidang filsafat.
d. Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H). yaitu Abu Bakar Bin Abdul Malik Bin Thufail, beliau
adalah salah seorang murid Ibnu Bajah dan termasuk filosof terkenal.
e. Al-Ghazali (450-505 H = 1058-1101 M) hasil karyanya berjumlah 70 judul, buku karyanya
yang cukup terkenal adalah Al-Munqizh Min adl-Dlalal, Tahufutul Falasifah, Mizanul Amal,
Ihya ulumuddin, Al-Wajiz, mahkum Nazzar Miyazul Ilmi, Muqasidul Falasifah.
f. Ibnu Rusyd (520-595 H = 1126-1198 M), diantara buku karangannya yang terkenal adalah
Mubadiul Falasifah, Kulliyyat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah, kitab dokma-dokma dan
lainnya. Beliau disamping seorang filososf juga sebagai seorang dokter, buku tentang
kedokteran yang cukup terkenal adalah Al-Hafi
2) Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir yaitu ilmu yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al Qur’an, sebab-
sebab turunnya ayat / Azbabun nuzulnya, hukumnya dan lain-lain. Adapun ahli tafsir yang
termasyur ketika itu antara lain :
a. Ibnu Jarir At Thabari dengan tafsirnya Al-Qur’annul Azim sebanyak 30 juz.
b. Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah), tafsirnya berjumlah 14 jilid.
3.) Ilmu Hadist
Ilmu hadist adalah ilmu yang mempelajari tentang hadist dari sunat, perawinya, isi dll.
Pada masa itu bermunculan ahli-ahli hadist yang besar dan terkenal beserta hasil karyanya,
antara lain :
a. Imam Bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Baghdad, kitabnya yang termasyur adalah al-Jami’us
shohih dan terkenal dengan shohih Bukhori.
b. Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jaim’us Shohih dan terkenal dengan
”Shahih Muslim”
c. Abu Dawud dengan kitab hadistnya berjudul “Sunan Abu Dawud”.
d. Ibnu majah dengan kitab hadistnya Sunan Ibnu majah.
e. At-Turmidhi dengan kitabnya “Sunan Turmidhi
f. Dan lain-lain
4.) Ilmu Fikih
Ilmu fikih, yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam (segala sesuatu
yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan dan yang diharamkam oleh agama Islam.
Beberapa tokoh fikih yang termasyur ialah :
a. Imam Abu Hanifah ( 80 – 150H / 700 – 767M ) beliau menyusun madzhabnya yaitu madzhab
Hanafi.
b. Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H / 788 M dan meninggal di Hijaz pada
tahun 170 H / 788 M, beliau menyusun madzhab Maliki.
c. Imam Syafii nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Syafi’i (150 – 204H/767 –
820M ), sewaktu berumur 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an dan menyusun madzhabnya yaitu
madzhab Syafi’i.
d. Imam hambali ( 164 – 241H / 780 – 855M ), beliau menyusun madzhabnya, yaitu madzhab
Hambali. Para mujtahidin mencurahkan segala kemampuannya untuk mendapatkan ilmu-
ilmu praktis dalam syariat Islam sehingga umat Islam dengan mudah dapat melaksanakan.
5.) Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati. Pikiran dan
ucapan dari sifat yang tercela, sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat kepada Allah. Untuk
dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih lahir dan bathin). Orang muslim yang menjalani
kehidupan tasawuf disebut “Sufi”. Tokohnya antara lain :
a. Rabi’ah Adawiyah (lahir di Baghdad tahun 714 M ajaran tasawufnya dinamakan “Mahabbah” .
b. Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059 – 111 M) – hasil karyanya yang terkenal
adalah “Ihya Ulumuddin”
c. Abdul Farid Zunnu Al Misri, lahir tahun 156 H / 773 M – 245 H / 860 M), beliau dapat
membaca Hieroglif yang ditinggalkan di zaman Firaun (Mesir).
6.) Kedokteran
Para dokter dan ahli kedokteran yang terkenal antara lain :
a. Jabir Bin Hayyan (Wafat tahun 161 H /778 M), beliau dianggap sebagai bapak ilmu kimia,
buku karangannya sebanyak 500 judul.
b. Hunain Bin Ishaq (194-264 H/810-878 M), beliau seorang ahli mata yang terkenal dan
banyak menerjemahkan buku-buku bahasa asing.
c. Ibnu Sina (980 – 1037 M). Ia terkenal Ahli kedokteran. Dia dinobatkan sebagai Father of
Doctors(Bapak kedokteran). Karya tulisnya yang terkenal Al-Qonun fith-Thibb (Dasar-dasar
ilmu kedokteran), berisi ensiklopedi ilmu kedokteran.[5]
d. Thabib bin Qurra (221-228 H/836-873 M).
e. Ar-Razi atau Razes (251-313 H/809-873 M), karangannya yang terkenal adalah bidang
penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin.
7) Matematika
Di antara ahli matematika yaitu :
a. Umar Al-Farukhan beliau seorang insinyur arsitek pembangunan kota baghdad.
b. Al-Khawrizmi, pengarang kitab Al-Gebar (Al-Jabari), beliau juga penemu angka 0 (nol),
sedang angka 1 sampai 9 berasal dari Hindia yang dikembangkan oleh Islam. Sehingga angka
1,2,3,4,5,6,7,8,9,0 disebut angka arab dan setelah disempurnakan lagi oleh orang latin
kemudian disebut angka latin.
c. Banu Nusa (3 anak syakir Musa). Mereka menulis banyak buku dan ilmu ukur.
8.) Astronomi
adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang dan
planet-planet yang lain.
Para ahli ilmu astronomi yang terkenal adalah.
1. Al-Fazari pencipta astrolube yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang.
2. Al-Battani atau Al-Batagnius. Dia ahli matematika dan astronomi. Dia menciptakan istilah
perhitungan Trigonometri dengan unsur-unsur, seperti Sin (Jaib), Tangen dan Contangen. Ia
berhasil menentukan garis lengkung atau kemiringan ekliptik (orbit dimana matahari
kelihatannya bergerak), panjangnya tahun tropis, lamanya musim, serta tepatnya orbit
matahari dan orbit utama planet-planet.[7]
3. Abdul wafak menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang
yunani).
4. Al-Farghoni atau Al-fragenius. Beliau menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan
ke dalam bahasa Latin, oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis.
9.) Sejarah
Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang
meliputi waktu dan tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara
sistimatis. Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil pelajaran dan manfaatnya
dan hikmahnya dari peristiwa tersebut.
Tokoh sejarah antara lain :
a. Ibnu Qutaibah (828 M – 889 M0 dengan hasil karyanya Uyun Al Akhbar yang berisi sejarah
politik negeri-negeri islam.
b. At Thabari (839 M – 923 M) menulis tentang sejarah para rasul dan raja-raja.
c. Ibnu Khaldun 1332 M – 1406 M hasil karyanya Al-Ihbar banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya
berisi 500 halaman.
10.) Seni Ukir
Beberapa seni ukir yang terkenal yaitu Badr dan Tariff sekitar tahun 961-976 M, pada
saat itu juga terdapat sekolah khusus seni ukir di kairo yang bernama sekolah Kairo.
11. Bahasa dan Sastra
Berbeda dengan masa pemerintahan Bani Umayyah yang belum banyak. Penyair pada
masa pemerintahan Bani umayyah, masih kental dalam keaslian warna Arabnya, sedangkan
sastrawan pada zaman pemerintahan Bani Abbas, telah melakukan perubahan kekuasaan
tersebut. Mereka telah mampu mengombinasikan dengan sesuatu yang bukan berasal dari
tradisi arab. Oleh karena itu, wajar kalau kemudian pada masa pemerintahan bani Abbas
banyak bermunculan penyakit terkenal. Di antara mereka adalah sebagai berikut :
a. Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani.
b. Abu Tamam (wafat 232 H) nama aslinya adalah Habib bin Auwas atb-Tba’i.
c. Dabal al-Khuzu’i (wafat 246 H) nama aslinya adalah Da’bal bin Ali Razin dari Khuza’ab.
Penyair besar yang berwatak kritis.
d. Ibnu Rumy (221-283 H), nama aslinya adalah Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani
menciptakan tema-tema baru.
e. Al-Matanabby (303-354 H) nama aslinya adalah Abu Thayib Ahmad bin Husin al-Kuft
penyair istana yang haus, pemuja yang paling handal
Pada masa pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah telah terjadi perkembangan yang sngat
menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan
uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing. Di antara mereka sebagai
berikut :
a. Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintis di antarnya Kalilab wa
Dimnab, kitab itu terjemahan dari bahasa Sansekerta. Karya seorang filosuf India bernama
Baidaba dia menyalin menjadi bahasa Arab.
b. Abdul Hamid al-Katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat.
c. Al-Jabid (wafat 225 H), karyanya ini memiliki nilai sastra tinggi sehingga men
d. jadi bahasa rujukan dan bahasa bacaan bagi para sastrawan kemudian.
e. Ibnu Qutaibab (wafat 276 H). Ia dikenal sebagi ilmuan dan sastrawan yang sangat cerdas dan
memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.
f. Ibnu Abdi Rabbib (wafat 328 H). Ia seorang penyair yang berbakat yang memiliki
kecenderungan ke sajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra Arab
Karyanya terkenal adalah al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia islam yang memuat banyak
ilmu pengetahuan islam
Sumber : http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/11/makalah-proses-perkembangan-ilmu.html
http://haryosongosongo.blogspot.com/2011/08/materi-pembelajaran-pai-smp-kelas-8_23.html
MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
“Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan Pada Masa
Dinasti Abbasiyah.”

Disusun Oleh :
1. Mohammad Noval
2. Laksamana Aidzul Haq
3. Ahmad Nur Fadhilah
4. Sidik Arya Pratama
5. Tubagus Diva

XI IPS 3
MAN 16 JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai