Zaenal Zhulfikri
103016327177
.clnri
.. .· ·;;;·;;,....·o·....r .. ·~· .................
~1-I
•!co•• •'t1 :>"
• ,.,,,.(..,.,,,.,.,,.,,.,,,,., "'"'""'"'"
No. !m;nk : QUJ .. .c•.Q ..~ ..:: ...... ?..@....
tJci:·;if~Ea··:;i : ........... ,., .. ,......... ,, ............... ..
PROGRAM STUDI FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PEHPUST!\l<AAN UT.C1MA
___________
UIN SYAHID JAKARTA __,
Skripsi berjudul " Pengaruh Pembelajaran Kooperatif metode TGT (Teams Games
Tournament) Terhadap Penguasaan Konsep Kalor Studi Eksperimen di MTs
lslamiyah Sawangan Depok" diajukan kepada Fakultas limn Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) VIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Telah dittiikan pada tanggal I 8
Desember 2008 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar sarjana SI (S.Pd.) pada jurusan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Program
Studi Fisika.
Jakarta, 18 Desember 2008
Penguji I
Hasian Pohan, M.Si
NIP. 130 805 861
;!ft. . ..
~fl))
Penguji II
Erina Hertanti, M.Si
"°
!J!;I o&
.)1~ ..... . ...\~. :::.:o.
NIP. 150 293 228
Mengetah ui,
\~
MA
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERA'fIF METODE TGT
(TEAMS GAMES TOURNAMENT)
TERHADAP PENGUASAAN KONSEP KALOR
Oleh:
ZAENAL ZHULFIKRI
NIM: 103016327177
Pembimbing I Pembimbing II
iii
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ................................................................................................................... iii
KATA PENGANT AR ...........................•..........................•......................................•. iv
DAFTAR ISI ..•.....................•..................•...........................................................•....... vi
DAFTAR GAMBAR .......................•....................................................•.•................... viii
DAFTAR TABEL ..............•.•..........•.........•...........•............•.......•................••.............• ix
DAFTAR LAMPlRAN .............................................................................................. x
Bahl PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. l
B. ldentifikasi Masalah .......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BabV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 57
B. Saran ....................................................................................................... 57
Penguji I
Hasian Pohan, M. Si
NIP. 130 805 861
Penguji H
Erina Hertanti, M. Si
NIP. 150 293 228
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Bismillaahirahnwnirrahiim
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Alhamdullilah
dengan rahmat dan kasih sayangnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skkripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa terucap kepadajunjungan alam Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebenaran.
Penulis menyadari sepenuhnya tidak sedikit kesuliatan dan hambatan yang
dihadapi selam penulisan skripsi ini. Namun, alas bimbingan-Nya dan motivasi
dari berbagai pihak penulis menyadari bahwa keberhasilan dan kesempurnaan
merupakan sebuah proses yang hams dijalani. Maka, dengan ketulusan dan
kerendahan hati ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya kepada semua pihak yang telah be1jasa dalam penulisan skripsi ini,
diantaranya :
I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif.Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA
sekaligus Dosen Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing I yang penuh
kesabaran dan keikhlasan dalam membirnbing penulisan skripsi ini.
3. Bapak Yayan Sudiana, S.Si, M.A., selaku ketua Program Studi Fisika Jurusan
Pendidikan IPA sekaligus Dosen Pernbirnbing II yang telah rnernberikan
pengarahan serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran disela-sela
kesibukannya untuk rnernberikan birnbingan kepada penulis dalarn
rnenyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA UIN SayrifHidayatullah Jakarta yang
telah rnernberikan ilrnu pengetahuan serta birnbingan kepada penulis selam
rnengikuti perkuliahan, semoga ilrnu yang telah Bapak dan Ibu berikan
bermanfaat dan mendapatka keberkahan dari Allah SWT.
5. Bapak Ors. Ahmad l3arkah, selaku Kepala Sekolah MTs Islamiyah Sawangan
- Depok. !bu Neneng, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika serta seluruh
guru dan staf MTs Islamiyah Sawangan - Depok yang telah banyak
iv
membantu dan memberikan bimbingan, kritik dan saran selama penelitian
berlangsung.
6. Bapak Drs. Sudirman, selaku Kepala Sekolah SMP I Al lhsan Sawangan dan
!bu Rusliah, S.Pd., selaku Kepala sekolah SDN Lenteng Agung 08 Pt serta
seluruf dewan guru dan staf yang selalu memberikan pengertian kepada
penulis
7. Sembah sujud ananda kepada yangtercintaAyahanda Anwar, S.Pdi dan yang
tersayang Ibunda Sutijah yang telah memberikan bantuan kepada penulis baik
materil maupun spiritual serta doa yang senantiasa tiada henti-hentinya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah memberikan
yang terbaik untuk kalian.
8. Adiku Farhan, Laras dan Roni yang selalu membuat penulis bahagia dan
memberikan kecerian sepanjang hari.
9. Sahabat - sahabat terbaik, Suhe, Ase, Sandi (terima kasih untuk semua), Eli,
Meli dan semuanya yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
I 0. Teman-teman sepe1juangan Jurusan Pendidikan IPA angkatan 2003, Program
Studi Fisika, Kimia dan Biologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih untuk kebersamaanya selama ini yang selalu memberikan
keceriaan selama kuliah.
Kepada mereka penulis hanya bisa mendoakan "semoga Allah SWT
senantiasa mencurahkan ralunat, kasih saying serta hidayah-Nya, memberkahi dan
melindungi mereka sepanjang masa.
Akhirnya dengan rasa tulus skripsi ini penulis saj ikan, khususnya untuk
mahasiswa dan pembaca pada umumnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Amiin
Jakarta, September 2008
Penulis
v
BABl
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting yang sangat menentukan bagi
perkembangan dan perwujudan individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan
negara. Kemajuan suatu budaya bergantung kepada cara ke:budayaan tersebut
mengenali, menghargai dan memanfaatkan sumber daya mmmsia dan hal ini
berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikart kepada anggota
masyarakat, terutmna kepada peserta didik.
Pendidikan juga merupakan suatu proses yang bermaksud membantu
siswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal dari segi kepribadiannya.
Sebagaimana yang tercantum dalmn Undang-undang Sistem Pendidikan nasional
No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan peroses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untulc memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara. 1Hal ini berarti
bahwa pendidikan merupakan suatu usaha sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalmn dan di luar sekolah yang berlangsung
seumur hidup yang mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai.
Dalam perumusan tujuan pendidikan harus diaral1kan pada dasar
pendidikan nasional. Sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yang berbunyi:
3
Rahayu Kariadinata, Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Pembelajaran
Kooperatif(Sebagai Upaya Menjawab Tunmtan Kurikulum 2004). (Seminar Nasional
3
5
Muslimln1brnJ1im, dkk, Pembeiajaran Kooperatif, (Surabaya: UNESA-University Press, 200i ),
cet, Ke-2, hal 11
6
Endang Sri Rejeki, Meningkatkan Mina/ Be/ajar Biologi Melalui Model Pembe/aiaran Team
4
B. Jdentifikasi Masalah
Dari berbagai macam latar belakng masalah masalah yang telah
dipaparkan, penulis mengidcntifikasi masalah sebagai berikut :
l. Bagaimanakah pengaruh penerapan metode TGT terhadap penguasaan
konsep kalor ?
2. Bagaimanakah penerapan metode TGT terhadap penguasaan konsep kalor
dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa ?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari salah penapsiran terhadap skripsii ini maka penulis
membatasi fokus penelitian ini pada penerapan metode TGT terhadap penguasaan
konsep fisika siswa pada konsep kalor, dengan menggunakan 15 instrumen yang
terdil:i dari ; 4 soal tentang pengertian kalor, 5 soal tentang pembahan wujud zat, 3
soal tentang kalo yang dibutuhkan untuk menaikan suhu zat dan 3 soal tentang
mendidih dan melebur.
D. Pennuusan Masalall
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yimg telah diuraikan
diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : "Bagaimanakah
pengaruh penggunaan metode TGT terhadap penguasaan konsep kalor pada MTS
Islamiyah ?"
6
E. Manfaat Pcnclitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
I. Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan alternatif
kepada guru dalam mengajarkan fisika melalui pendekatan cooveratif
learning
2. Untuk sekolah, dapat menjadi embrio dalam peng•embangan plaksanaan
cooperative learning, dan dapat memberikan masukan dan wawasan baru
bagi sekolah sehingga menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.
3. Untuk siswa, siswa diharapkan memperoleh pembelajaran yang baru
sehingga mudah untuk mengerti dan dapat memberikan semangat dalam
belajar sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Bagi penelitian lain dapat digunakan sebagai contoh untuk melakukan
penelitian.
5. Untuk Universitas dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan program penelitian di perguruan tinggi.
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme
a. Pengertian Pembelajaran Konstruktivisme
Tidak bisa dipungkiri bahwa sains khususnya fisika sering diajarkan dalam
suasana tradisional, dimana guru mengambil peranan yang clominan sementara
siswa hanya bersifat pasif. Siswa tidak diberikan kesempatan yang luas untuk
melakukan berbagai percobaan yang sanagt dibutuhkan para siswa dalam
memahami clan membangun sebuah konsep fisika. The National Science Resource
Centre dalam Munas Prianto (2006), mendeskripsikan bahwa anak belajar sains
dalam empat tahapan :
a. Fokus
Tahap ini adalah tahapan dimana anak menerangkan suatu fenomena
berdasarkan yang mereka miliki. Tahapan ini memberikan gambaran
kepada kita, guru dan orang tua tentang pengertian yang sudah mereka
miliki.
b. Eksplorasi
Ini adalah tahapan dimana anak melalmkan penganiatan clan percobaan-
percobaan.
c. Refleksi
Setelah melakukan percobaan, anak-anak akan mendapat serangkaian
informasi dan membangun pemahaman dari percobaan itersebut. Tahap ini
juga latihan buat anak untuk menyampaikan ide dan gagasan kepada orang
lain.
d. Aplikasi
Tahap terakhir ini adalah tahapan dimana anak bisa mengaplikasikan apa
yang mereka pelajari serta menghubungkan apa yang mereka pelajari
dengan kondisi di clunia nyata. 1
8
2
Trianto, Model-model Pembelajaran lnavatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2007), ha!. 13
3
Trianto, Model-model Pembelajaran InovatifBerorientavi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hal. 109-110
9
5
Nengsih Juanengsih, Penerapan Model Pembelajaran Kontruktivisme Melalui Pendekaan
lnduktifUntuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi, Seminar lntemasional Jurusan IPA
2007
Rochmah Yudhawati Dhew~ Efektijitas Metode Eksperimen dalam meningkatkan Pemahaman
6
Siswa Ke/as 3 SMP Pada Konsep Rangkaian Hambatan Listrik. Metamrnrfosa. Vol. I No 2"
10
10
Educational Broadcasting Corporation, 2004, Constructivism <JS a Paradigmafor
Teaching and Learning: What Are Benefit ofConstrucivism?, tersedia:
httn://www .th irtf':f':n oro/Prlnn 1fnp/,..nnr>t>nt'Jr1<>"" /,-.n-..,,.t-t-..l..-;.;, ,!,,,..,.... /!~..l~.. ~ .. L..-. L_,___ 1
13
13
Yumi Suasti, Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU Pembangunan UNP Melalui
Modifikasi Cooperative Learning Model Jigsaw, (Jumal Pernbelajaran,No. 04 tahuu 26, Desernber
14
16
Jhon Sharp, Cooperative Learning In A Manefacturing Management Course, ( England
:University of Salford 2003)
17 - •• -- -- -
16
18
Muslimin lbral1im. Pembelajaran Kooperatif( Surabaya: UNESA-Univers.ity Press), h. 6
19
Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain. Stratevi Relaiar MPnUninr rr~lr!irh:i-
18
21
Zakaria, Efendi dan Zanaton lksan, Promoting Cooperative Learning Jn Science And
Mathematics Education : A Malaysian Perspective, ( Eurasian Journal of Mathematics, Science &
Technology, 3 (1), 2007), ha! 35
22
John son, David W, Roger T. Johnson, Mary Beth Stanne. Coooerative Learninv Methnd• · A
19
kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan
lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik
dan optimal pada saat game.
3. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji
pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan bclajar kelompok.
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bcrnomor. Siswa
memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor
ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk tumamen mingguan.
4. Pcrtandingan (tournaments)
Tumamen adalah susunan dari beberapa game yang dipertandingkan. Biasanya
dilaksanakan pada akhir minggu atau pada akhir pada unit pokok bahasan, setelah
guru memberikan penyajian kelas dan kelompok telah mengerjakan lembar
kerjanya. Pada turnamen pertama, guru menempatkan siswa pada turnamen tabel
denagan pengaturan beberapa siswa berkemampuan tinggi b1~rada pada meja I,
siswa yang berkemampuan sedang pada meja II, dan seterusnya. Skema
pembagian peserta turnamen dapat digambarkan seperti pada gambar berikut :
Gambar2.1
Pola Pertandingan TGT
Dua tujuan utama dari pendidikan adalah untulc meningkatkan ingatan dan
transfer. Ingatan didifinisikan sebagai kecakapan untnk menerima, menyimpan
dan memprodnksikan kesan-kesan. 25 Sedangkan transfer dalan1 belajar atau yang
lazirn disebut transfer belajar (transfer of learning) mengandung arti pemindahan
26
keterampilan hasil belajar dari satn situasi ke sitnasi lainnya (Reber 1998). Kata
"pemindahan keterampilan" tidak berkonotasi hilangnya keterampilan melaknkan
sesuatu pada masa lalu kerena diganti dengan keterampilan baru pada masa
sekarang. Oleh sebab itu, definisi di atas harus dipahami s(:bagai pemindahan
pengaruh atau pengaruh keterampilan melaknkan sesuatu teirhadap tercapainya
keterampilan melaknkan sesuatu lain. 27
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ingatan merupakan suatu
kemampuan untuk mengingat atau memanggil kembali materi yang telah
diperoleh dengan cara yang hamper sama seperti saat belajar, sedangkah transfer
adalah kemampuan menggunakan materi yang telah diperoleh imtuk memecahkan
masalah baru, menjawab pertanyaan baru atau untuk mempermudah mempelajari
materi baru.
Konsep merupakan dasar bagi proses-proses untulc memecahkan
masalah. 28Menurut Sutarto, konsep secara sederhana dapat dimengerti sebagai
kategori suatu rangsangan (stimulus) berdasarkan atribut-atribut yang
dirnilikinya.29Dengan terkonsepnya rangsangan oleh siswa dengan baik
diharapkan siswa dengan mudah mememori dan memuncllJlkan kembali dalam
bentulc konsep pada situasi dan kondisi yang lain.
Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok yang
dinyatakan dengan definisi sehingga melahirkan prodnk pengetahuan meliputi
25
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2006), ha!. 128
26
Mubibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru (BandfJilg: Rosda Karya, 2004),
h. 167
27
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan barn (BandfJilg: Rosda Karya, 2004),
hal. 167
28
Zina! Abidin, "Pemahaman Konseptual dan Prosedural Dalam Belajar Matematika". Oalam
!.!Ima! Pendidikan dan Pembelajaran, No.2. Tahun Ke-17. Amistus 2004. hal.60
24
prinsip, hokum dan teori. 3°Konsep diperoleh dari fakta, pri.stiwa, pengalaman
melalui generalisasi dan berpikir abstrak. Menurut Airnin (1990) dalam
Hewindati, konsep merupakan suatu gagasau atau ide yang didasarkan pada
pengalaman tertentu yang relevan dan yang dapat digeneralisasikan. Lebih lanjut
dikatakan bahwa suatu konsep akan terbentuk apabila dua atau lebih objek dapat
dibedakan berdasarkan cirri-ciri umum, bentuk, atau sifat-sifatnya.31
Menurut Ausabel seperti dikutip Dahru· (1988) konsep yang dimiliki anak
dapat diperoleh melalui dua cara yaitu formal konsep (concept formation) dan
asimilasi konsep (concept assimilation). Formal konsep terutama merupakan
bentuk perolehan konsep sebelum anak masuk sekolah sedangkan asimilasi
konsep merupakan cara untuk memperoleh konsep atau belajar konsep sel1una dan
sesudah sekolah. 32
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
konsep merupakan suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri, karakter atau
atribut-atribut yang sama dari sekelompok objek dari suatu fakta, baik merupakan
suatu proses, peristiwa, benda atau fenomena di alam yru1g membedakannya dari
kelompok lainnya.33Prayekti mengatakan penguasaan konsep merupakan
penguasaan terhadap abstraksi yang memiliki satu kelas atau objek-objek kejadian
atau hubungan yang mempunyai atribut sruna. 34Flavell (1970) menyarankan,
bahwa pemahaman terhadap konsep-konsep dapat dibedakan dalan1 tujuh
dimensi,35yaitu:
l) Atribut, setiap konsep mempunyai atribut yang berbe:da, contoh-contoh
konsep harus mempunyai atribut-atribut yang relevan; 1tennasuk juga atribut-
atribut yang tidak relevan. Contoh-contoh konsep, meja harus mempunyai
suatu permukaan yang datar, dan sambungan-sambungan yang mengarah ke
30
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2006)h.71
31
Yuni Tri Hewindati dan Adi Suryanto, Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep IPA
Berbasis Biologi, Jurnal Pendidikan. Vol.5 No.I, Maret 2004, hal.63
32
Yuni Tri Hewindati dan Adi Suryanto, Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep IPA
Berbasis Biologi, Jurnal Pendidikan. Vol.5 No.I, Maret 2004, ha!.63
33
Nuryani R, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Univ. Malang: Ulu Pres), 2002, ha!...
34
Prayekti, Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Tentang Konsep Pesawat Seder11ana Dalam
25
maka perlu memahami eirri-eiri suatu konsep. Dengan demikian, siswa mampu
memahami konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa
dapat berpikir secara abstrak dengan konsep tersebut.
Adapun ciri-ciri suatu konsep adalah sebagai berikut:
1) Konsep merupakan buah pikiran yang dimiliki seseorang atau kelompok
orang-orang, dalam hal ini konsep semacan1 symbol.
2) Konsep itu timbul sebagai hasil dari pengalaman manusia dengan lebih dari
satu benda, peristiwa atau fakta. Dalam hal ini konsep adalah suatu
generalisasi.
3) Konsep adalah hasil berpikir abstrak manusia yang menuangkan banyak
pengalaman.
4) Konsep menyangkut fakta-fakta atau pemberian pola pada fakta-fakta.
5) Suatu konsep dapat mengalami perubahan, akibat timbulnya pengetahuan
baru.
6) Konsep berguna untuk membuat Tanlalan clan tafsiran.
Rendahnya pemahaman konsep yang salah bisa terjadi karena keterbatasan
kesempatan di formulasikan konsep, rendahnya asumsi awal dan kesalahan
deduksi. Berbagai informasi tentang pemahaman konsep IPA diperlukan sebagai
dasar pengambilan keputusan untuk menentukan upaya apa yang paling efisien
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
IPA, yang pada akhimya dapat memberikan dasar yang kokoh untuk pemallaman
konsep IPA padajenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains.
Menurut Baez (dalam Sutarto, 2005) Hakikat IPA merupakan proses dan produk
dari penelitian atau penyelidikan untuk mempelajari gejala alam termasuk
komponen-komponen pada benda (zat) serta hubungan timbal balik antara zat dan
gejala yang ditimbulkannya.
Konsep secara sederhana dapat dimengerti sebagai kategori suatu
rangsangan (stimulus) berdasarkan atribut-atribut yang dimilikinya (dahar, dalam
27
[·;;;PUSTA;~AN
·-·- UIN SYAHID JAKARTA
UTAMA
b. Penilaian Konsep
Evaluasi atau biasa juga dikenal dengan istilah penilaian, merupakan salah
satu faktor penting dalam pembelajaran, posisinya dapat disetarakan dengan
penetapan tujuan dalam proses pembelajaran.39 Kata evaluasi berasal dari bahasa
inggris (to evaluate-value=evaluation), secara harfiah dapat diartikan sebagai
penilaian. Namun dari segi istilah ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan,
sebagai berikut:
• Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
• Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah
berdasarkan atas tujuan yangjelas.
• Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk
keperluan pengambilan keputusan.
Dalam melakukan penilaian lazimnya didahului oleh kegiatan pengukuran.
Karena itu, untuk memperoleh hasil penilaian yang benar, maka kehiatan
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang sahih atau
akurat (valid) dan stabil atau terpercaya (reliable).
Penilaian merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh
seorang guru dalan1 kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian guru akan
mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat,
hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Adapun langkah-
langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari: (I) perencanaan, (2)
pengumpulan data, (3) verifikasi data, (4) analisis data, (5) interpretasi data.
Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk
mengukur penguasaan dan pemililian konsep dasar keihnuan (content objectives)
berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama. Konsep
kunci dan prinsip utama keihnuan tersebut harus dimiliki dan dikuasai siswa
secara tuntas, bukan hanya dalam bentuk hafalan. 40
39
Ors. Ahmad Sofya~ Tonih Feronika. Burhanudin Milama Evalnasi PP-mtw.1l'l-inrnn IPA llPrh~c<-i.,
29
B. Kerangka Pikir
Belajar adalah proses yang dilakukan manusia dalam interaksi aktif
dengan lingkungan untuk menghasilkan suatu peruhahan tingkah laku yang
diharapkan yang relatif, menetap dan membekas dalam diri siswa. Sedangkan
perubahan tingkah laku yang diharapkan disebut basil belajar yang mencakup
kognitif, afektif dan psikomotor.
Keberhasilan bclajar pada umumnya dinilai dari segi perolehan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta kemampuan untuk memahami konsep
tersebut. Setelah helajar timbul perubahan-perubahan tingkah laku pada setiap
individu yang mengalami proses belajar, diantaranya dari yang tidak tahu menjadi
tahu dan yang telah tahu menjadi semakin paham dan menguasai. Faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya proses belajar adalah faktor motivasi dan tujuan,
dimana keduanya berhubungan dengan psikologis seseorang, dimana perasaan dan
emosi turut berperan. Proses belajar mengajar yang dilakukan secara monoton
tanpa variasi dan tanpa melibatkan keaktifan siswa, tidak akan menuajang
keberhasilan belajar.
Model pembelajaran yang dapat menciptakan kondisi tersehut di atas
adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode TGT (Teams
- Games - Tournament). Model pembelajaran kooperatif TGT yang diterapkan
32
Gambar. 2.2
Diagram alur penelitian
Perumusan Masalah
l
Ujicoba Instrumen : Penentuan Subjek
1. Uji Validitas
(Korelasi point
I
biserial)
2. Uji Reliabilitas l
(KR-20) Kelempok Kontrol KeIempok Eksperimen
3. Indeks Kesukaran
4. Daya Pembeda
I
1 '
Analisis:
l. Uji Normalitas Data
(Oji Liliefors)
'>
'"· Uji Homogenitas
3. Pengujian Hipotesis
(Uji-t)
Pembahasa~
Kesimpula~
33
C. Hipotesis
Dalam sebuah penelitian perlu adanya hipotesis, karena hipotesis sebagai
indikasi untuk mengarahkan jalannya penelitian. Hipotesis ini berupa indikasi
yang berbentuk generalisasi yang akan dibuktikan dan akan diteliti serta diuji
kebenarannya. Adapun hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :
Hi : Metode pembelajaraan TGT berpengaruh terhadap penguasaan kosep
fisika siswa
Ho : Metode pembelajaran TGT tidak berpengaruh terhadap penguasaan
konsep fisika siswa
BABUI
METODELOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan problematika yang telah dirumuskan, maka kegiatan
penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil bellyar fisika siswa yang
diajar dengan pembelajaran kooperatif dengan metode TGT (teams-games-
tournament) dengan siswa yang tidak diajar dengan metode TOT terhadap
penguasaan konsep kalor
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu),
yaitu penelitian yang tidak dapat memberikan kontrol penuh. Dalam penelitian ini,
peneliti memilih dua kelompok subjek yang sudah ada kemudian memberikan
perlakuan eksperimental. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan
menggunakan kooperatif TOT yaitu kelas VII.A sedangkan kelompok kontrol
dengan menggunakan metode konvensional adalah kelas VII.B.
Setelah selesai mempelajari konsep kalor, kedua kelompok diberikan post
tes yang sama Adapun desain penelitian tersebut dinyatakan sebagai berikut :
P : Kelas kontrol
XE : Perlakuan yang dilakukan pada kelompok eksperimen (metode kooperatif
TGT)
Xr : Perlakuan yang dilakukan pada kelompok kontrol (metode ceramah)
Y : Tes fisika pada konsep kalor
(R) : Pemilihan subjek secara random (acak)
D. Variabel Penelitian
Menurut Cristension, variabel merupakan karakteristik atau fenomena
yang dapat membedakan diantara organism, situasi atau lingkungan. Variable
bebas adalah variable manipulasi karena diduga memiliki pengaruh terhadap
variable lain. Variable terikat adalah respon subjek penelitian yang diukur sebagai
variable bebas.
Dalam penelitian ini terdapat dua variable. Adapun variabel dalam
penelitian ini; variabel bebas: Penggunaan metode mengajar kooperatifTGT dan
metode konvensional dan variabel terikat : Hasil belajar fisika siswa pada
konsep Kalor
F. Instrumen Penelitian
11 1 .. ... • .. ..
37
diberikan perlaknan dengan cara mcmberikan instrumen tes yang sama. Adapun
bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar adalah tes
objektif pada pokok bahasan kalor sebanyak 15 soal dengan 4 altematif jawaban.
INDIKA'fOR
POKOK
BAHASA
SUBPOKOK RANAH NOBUTJR JUML
NO
BAHASAN KOGNOTIF SOAL AH
N
Cl C2 C3
1 Kalordan A. Perubahan wujud zat lOv,11,13 ",
perpindaha 2 6 I 16,17v, 9
n kalor 18,19 V,20,21
B. Kalor:
I. Pengertian kalor 1 v,2,3 v,4 6
3 3 - v,23,30
2. Kalor yang
dibutuhkan untuk
3 3 5,6v,7,8 v,9 v,12 6
menaikan suhu suatu
zat
3. Kaloryang
14,15 v,22 v,24
dibutuhkan suatu zat v 25v
4 3 2 , ' 9
untuk mendidih dan
26,27 v,28,29
melebur
JUMLAH 9 15 6 30
Keterangan : V : valid
1.Uji Validitas
Salah satu cirri tes yang baik adalah apabila tes itu dapat mengukur apa
yang hendaknya diukurur atau valid. Oleh karena tes yang digtmi\kan uhtuk
mengukur basil belajar fisika berbentuk tes objektif maka pengujian validitas
menggunakan korelasi point biserial dengan rumus :
MP-Ml [P
Ypbt = SD, Vq
Keterangan :
Yvbi : Koefisien korelasi point biserial yang dianggap sebagai koefisien
validitas item
38
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil tes. Penguknran
reliabilitas menggunakan rumus dari Kuder da11 Richardson i(KR-20) yaitu :
-( k
'ii -k-1
)(1 - ~)p.q
SD21
))
Keterangan :
r1 1 : Reliabilitas tes secara keseluruhan
k : Jumlah butir soal
p : Proporsi subjek yang menjawab benar
q : Proporsi subjek yang menjawab salah
~ : Jumlah basil perkalian p dan q
SD21 : Varians skor total
Dengan ketentuan :
ru = 0,19-1,00 = Sangat tinggi
ru = 0,71-0,90 =Tinggi
ru = 0,41-0,70 =Cukup
ru = 0,21-0,40 =Rendah
r11 <0,20 = Sangat rendah
39
D = BA - BB =p - p
J J A B
A B
b. 0,21-0,40 = cukup
c. 0,41 -0,70 = baik
d. 0,71 - 1,00 = baik sekali 2
Keterangan :
Xx : rata-rata hasil belajar siswa yang di ajar dengan menggllllakan metode
TGT
XY : rata-rata hasil be;lajara siswa yang dijar dengan metodt: ceramah
Tabcl 4.1
Data Nilai Kelompok Eksperimen dan K1:lo11I1pok Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Respond en Responden
1. l.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.
1. Deskripsi Data
a. Deskripsi data kelompok eksperimen
Dari hasil perhitungan data penelitian yang menggunakan pendekatan
pembelajaran kooperatif dengan teknik TGT diperoleh rerrtang nilai 59 dengan
nilai tertinggi 98 dan nilai terendah 39. Nilai rata-rata (mean) sebesar 73,9,
46
Nilai rata-rata hasil belajar Fisika kelas eksperimen pada pokok bahasan kalor
sebesar 73,9, berada pada kelas interval yang memilki frekuensi relativ 36%.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
--
Deskripsi Nilai
--
Maksimum 98
--
Minimum 39
·-
Range 59
--
Mean 73,9
--
Median 73,5
Modus 74,1
Simpangan Balcu 14,55
--
Tabel 4.3
n·IStri.bUSI. F rek uens1. R eIati·r K eIas Eks;penmen
Interval Frekuensi
No
Kelas
Frekuensi Batasnyata x JR.elatif
1 39-38 2 38,5-48,5 43,5 8%
2 49-58 1 48,5-58,5 53,5 4%
3 59-68 5 58,5-68,5 63,5 20%
4 69-78 9 68,5- 78,5 73,5 36%
5 79-88 2 78,5-88,5 83,5 8%
6 89-98 6 88,5 98,5 93,5 24%
Jumlall 25 100%
Gambar3
Grafik Histogram Kelas Eksperimen
------------ -------------------
9
•
1
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Kelas Kontro!l
Deskripsi Nilai
Maksimum 67
Minimum 33
Range 34
Mean 49,9
Median 55,66
Modus 6,99
Simpangan baku 6,99
Tabel4.5
Distribusi Frekuensi Refatif Kelas Kontlrol
--
Interval Frekuensi
No Frekuensi Batas nyata x
Kelas Relafil
1 33-38 I 32,5 -38,5 33,5 4%
2 39-44 6 38,5-44,5 41,5 24%
3 45-50 4 44,5 -50,5 47,5 16%
4 51-56 11 50,5 -56,5 53,5 44%
5 57-62 2 56,5-62,5 59,5 8%
6 63-68 1 62,5 -68,5 93,5 4%
Jumlah 25 100%
Gambar4
Grafik Histogram Kelas Kontrol
1
11
I
2
1
..------·-.-!
Ill ?
Tabel.4.6
Hasil Pcn.,nasaan Konscp Kclas El~'cnmen
konsep
No Mendidih Skor Kriteria
Responden Perubahan
Kaior Azas Black &
wujud zat Melebur
l 4 4 2 2 12 Baik
2 3 4 3 3 13 Baik
3 3 5 3 2 13 Baik
4 2 4 2 3 11 Baik
5 3 3 3 2 11 Baik
6 2 2 3 3 IO Culmp
7 4 2 2 2 10 Cukup
8 3 3 I 3 IO Cukuo
9 3 3 3 2 11 Culmp
IO 3 4 2 3 12 Baik
11 4 4 l 2 11 Baik
12 3 4 2 2 11 Baik
13 2 5 1 3 11 Baik
14 4 3 2 2 11 Baik
15 3 3 3 3 12 Baik
16 2 4 3 3 12 Baik
17 2 4 3 2 11 Baik
18 2 5 I 3 11 Baik
19 2 5 -
3 2 12 Baik
20 2 5 2 2 11 Baik
21 3 4 2 3 12 Baik
22 3 2 3 2 10 Culmp
23 3 3 2 3 11 Baik
24 3 3 2 2 10 Cukup
25 4 4 2 l 11 Baik
Jnmlah 72 92 56 60 280
Dari table diatas terlihat bahwa penguasaan konscp siswa pada kelas
eksperimen dengan jnmlah soal 15 pada 25 siswa. Pada konsep Kalor dengan
rincian sebagai berikut : 4 soal kalor, 5 soal perubahan wujud. zat, 3 azas Black
dan 3 soal tentang mendidih dan melebur.
51
Penguasaan konsep siswa pada pokok materi kalor dari tabel diatas
diperoleh skor tertinggi sebesar 13 dengan 1..'Titeria baik dan skor terendah 10
dengan kriteria cukup, dengan skor 13 diperoleh sebanyak 2 orang dengan kriteria
baik, skor 12 diperoleh sebanyak 6 orang dengan kriteria baik, skor 11 sebanyak
12 orang dengan kriteria baik, dan skor 10 diperoleh sebanyak 5 orang. Dengan
kriteria 0 - 5 adalah kurang, 6 - 10 adalah cukup dan 11 - 15 adalah baik.
Tabel.4.7
Hasil Penguasaan Konsep Kelas Kontrol
Konsep
No
Perubahan Meudidih& Skor Kriteria
Respond en Kalor AzasBlaek
wuiud zat Mefobur
I 2 3 2 2: 9 Cukup
2 3 3 3 3 12 Baik
3 3 2 3 2: 10 Baik
4 2 2 2 3 9 Cukup
5 3 3 3 2. 11 Baik
6 3 2 3 3 11 Baik
7 2 2 2 2 8 Cukup
8 1 3 1 3 8 Cukup
9 3 3 3 2 11 Baik
10 2 2 2 3 9 Cukup
11 1 3 1 2 7 Cukup
12 2 3 2 2 9 Cukuu
13 1 3 1 3 8 Cukup
14 2 3 2 2 9 Cukup
15 3 3 3 3 12 Baik
16 3 4 3 3 13 Baik
17 3 4 3 2 12 Baik
18 1 3 1 3 8 Cukup
19 3 5 3 2 13 Baik
20 2 3 2 2 9 Cukup
21 2 3 2 3 10 Cukup
22 3 2 3 2 10 Cukup
23 2 3 2 3 10 Cukun
24 2 3 2 2 9 Cukup
25 2 4 2 I Q R~ilr
53
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua vanans atau dua keloinpok
perlakuan dilakukan dengan menggunakan rumus :
F =s~ dengan
•
2 2
52
= Nl.FX -(l.FX )
N.(1'.' - 1)
Dari hasil pengujian diperoleh f hitung = 1,92 ; f tabel pada taraf signifikasi
5% dengan deraja kebebasan penyebut dan derajat kebebasan pembilangnya
24/24. Karena f hitung lebih kecil dari f tabel ( 1,92 < 1,98) maka Ho diterirna
54
Tabel 4.10
Hasil Uji Homogenitas Untuk Hasil Belajar Kehits Eksperimen dan
Kelas KoRitrol
Jumlah KesimpulaRI
Vanabel fhitung ft.be]
sampel data
Hasil belajar
V arians kedna
fisika kelas
50 1,92 5%= 1,98 kelompok sama
eksperimen dan
atau homogen
kelas kontrol
Dari tabel diatas, di dapat f hitung 1,92 dengan n = 50 pada taraf signifikasi
5% diperoleh ftabel = 1,98. Berarti fhitung < ftabel (1,92 < l,'98). Kesimpulanya
adalah varians kedua kelompok adalah sama atau bomogen.
1. Uji Hipotesis
Setelah uji prasyarat di atas, diperoleb kedua kelompok berdistribusi normal
dan bomogen. Pengujian selanjutnya dilakukan uji bipotesis dengan uji t ( 't' test).
Untnk menguji Ho yang Ihenyatakan bahwa tidak ada pengaruh pendekaan
pembelajaran kooperatif dengan metode TGT terbadap basil llelajar fisika siswa
digunakan uji "t".
Untuk menguji hipotesis dengan taraf signifikasi 5% dan clerajat kebebasan (df =
nl + n2 - 2), adapun kriterianya aclalah :
Dari basil analisis data dengan menggunakan uji statistik uji "t" diperoleb
barga t hitung = 7,51. Dari tabel clistribusi "t" untuk taraf signifikasi 5% dengan
derajat kebebasan (df = 25 + 25 - 2 = 48, diperoleb harga t tabel = 2,00. Dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel :
55
Tabel 4.11
Tabel distribusi kelas eksperimen dan kontrol
Jumlah Kesimpulan
Variabel thitung t1abcl
sampel data
Hasil belajar
fisika kelas Menolak Ho atau
50 7,51 5%=2,00
eksperimen dan menerimaHa
kelas kontrol
besar daripada skor rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran konvensional.
Dari hasil perhitungan temyata diperoleh nilai perbandingan antara
variabel pembelajaran kooperatif dengan meode TGT (x) dan hasil belajar fisika
siswa (y) sebesar t hitung = 7,51. Selanjutnya untuk mengetahui nilai dari t tabel
dengan berkonsultasi pada t tabel dengan dfldb = 25 + 25 - 2 == 48. Temyata pada
tabel tidak ditemui df sebesar 48 karena itu dipergunakan df yang terdekat, yaitu
df 60. Pada taraf signifikasi 5% dan df sebesar 60, diperoleh nilai t tabel sebesar
2,00. Jika dibandingkan t hitung dengan t tabel maka t hitung lebih besar dari t
tabel (t hitung > t tabel) dengan dernikian hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan
tidak ada pengaruh pendekatan pembelajaran kooperatif dengan metode TGT
(Teams Games Tornament) terhadap hasil belajar fisika siswa ditolak. Sehingga
dapat dibuat kurva penerimaan dan penolakan Ho, sebagai berikut :
Gambar5
Knrva Penerimaan dan Penolalran Ho
df =48
a. = 0,05
0,05
~
B. Saran
Dari yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan saran-saran agar
proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik sebagai berikut :
1. Guru dapat menerapkan pembelajarau kooperatif dengan metode TGT
tidak hanya pada pokok bahasan kalor saja, tetapi juga dapat digunakan
pada konsep yang lainnya.
2. Dalam pemilihan anggota kelompok di usahakan b<~nair-benar heterogen,
terutama dalam ha! kemampuan dan jenis kelamin sehingga dapat
meningkatkan kinerja kelompok.
3. Guru harus mengetahui dan paham betlll menge:nai pembelajaran
kooperatif dengan metode TGT, sehingga tidak menyimpang dari
maksud yang tersimpan dari pembelajaran itu:
4. Jika terjadi ketidak cocokan antar anggota. kelompok, sebaikuya tidak
, .,
58
DAFTAR PUSTAKA
John son, David W, Roge1· T. Johnson, Mary Beth Stanne, Cooperative Learning
Methods : A Meta-Analisis, Minnesota : University Of Minnesota, 2000
Melayu, Usman, Hakikat Minat Be/ajar dan Hasil Be/ajar, Jakarta : STMT
Trisakti, 2000
MilawatL Is Ts. Penvemhanvan Rnhnn Ainr "li'i.'<:flrn .~A!IP l(p/,~rfil ;vrr Pn'lrn'fr nrrhn".rn,,
60
R, Nuryani, Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, Univ. Malang: Ulu Pres, 2002
Sutarto, Buku Ajar jisika (BAF) Dengan Tugas Ana/isis Foto Kejadian Fisika
(AFKF) Sebagai A/at Bantu Penguasaan Konsep Fisika, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, No.054, Tabun ke-11, Mei 2005
mpiran l
trumen Penelitia11
ma:~~~~~~~~-
a. kalori
b. celcius
c. kilokalori
d. joule
Rumus untuk mengetahui banyaknya kalor yang diterima dan atau yang di lepaskan
benda yaitu ....
a. Q=c.m.t c. m=c.t.Q
b. c=m.t.Q d. t=c.m.Q
Kalor yang digqp,akan untuk memanaskan air akan berbeda dengan kalor yang
digunakan untq)f memanaskan minyak tanah meskipun dengan ukuran yang sama
dikarenakan ki;i,gµannya memiliki perbedaan....
a. subu zat · c. jenis zat
b. volume Z&t d. massazat
Berapa kalor yang dilepaskan minyak tanah dari subu 80°C menjadi 40°C. Massa
minyak tanah 10 Kg dan kalor jenisnya 2.200 J/Kg °C ?
a. 880.000 J c. 2.640.000 J
b. 88.000J d. 284.000 J
Air dinaikan suhunya dari 30°C sampai 70°C. Kalor jenis air 4.200 J/Kg °C
memerlukan kalor 840 J. maka massa air itu adalah ...
a. 50 Kg c. 0,5 Kg
b.5~ 4~~~
Alumunium sebesar 3 Kg dipanaskan dari subu 20°C menjadi 50°C. Jika kalor ienis
63
. Jika air panas dicampur dengan air din gin akan menimbulkan ....
a. air dingin menerima kalor dan air panas melepas kalor
b. air dingin melepas kalor dan air panas menerima kalor
c. air dingin dair panas menerima kalor
d. air dingin dan air panas melepas kalor
Banyalmya kalor yang diperlukan oleh zat untuk menaikan suhu l °C disebut.. ..
a. kapasitas panas c. kalor
b. kalor jenis d. kalor uap
kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud I Kg zat dari wujud cair ke Wt1jud
padat pada titik didihnya dinamakan....
a. kaloruap c. kalor lebur
b. kalor embun d. kalor beku
1. mencair 3. menguap
2. mengembun 4. membeku
Perubahan WtJjud zat yang memerlukan kalor adalah ....
a 1 dan2 c. I dan4
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
Dari soal diatas perubahan Wlljud yang melepas kalor adalah ....
a 1 dan 2 " '? ,fan LI.
64
Es yang berbentuk padat di beri kalor sehingga lebur menjadi air disebut. ...
a. membeku c. menyublim
b. mencair d. menguap
Dibawah ini adalah peristiwa sehari-hari yang berhubungan dengan penguapan zat,
kecuali....
a terjadinya hujan c. pembuatan garam
b. proses pembakaran d. pemakaian AC
Jika kalor lebur es 80 kal/gr, berapa banyaknya kalor yaJJg diperlukan 100 gr es
supaya mencair sernua ?
65
Lampiran 2
KUNCI JAWABAN IN'STRUMEN
1. D 11.B 21.B
2. c 12.A 22.A
3. A 13.C 23.C
4. A 14.B 24.B
5. c 15.D 25.D
6. c 16.A 26.A
7. A 17.C 27.A
8. D 18.B 28.A
9. A 19.C 29.A
- - o - c - - - - - ·• - - 1- -- - .• - - - - - o<:<- - o - o - - - ·• - -
I
~------0--0-0•--·•••o
0 -
< -
----o-- F
<
--·
0
""
:>co o o o
~-~ 0000- 0
RFE'fl-l+~F"l+f+H-f+l-H_·_+_+-H
!;;~~! __++_H_+_+_t++
__+_l+.,f-+H·H--+·+·H-+_+_H__+_+H_K_+H_K_+_+-H_+-1
--- -
~ti: p. - - ~
• -~\>"~ ... 0
·-
<
0
i
,
--00-0 - •
'
~::::::~
'• m 0
-o- ...
'1'c:r,l+t-f-HLf-f+H+I
o
- ..
•oo .. o••
0 _ ... - ...
,.,.
,,
0
-
0
'
68
Lampiran 4
REKAPITULASI INSTRUMEN
NO.
ITEM
p q p.q mp mt Sdt rbis rtabel rhil thitung rtabel KET
1 0,92 0,08 0,074 15,696 15,28 3,156 0,447 0,2732 0,451 3,502 1,68 v
2 0,88 0,12 0,106 15,568 15,28 3,156 0,247 0,2732 0,250 1,787 1,68 II
-
3 0,68 0,32 0,218 14,824 15,28 3,156 -_0,211 0,2732 -!J,213 -1,510 1,68 D
4 0,86 0,14 0,120 15,721 15,28 3,156 0,346 0,2732 0,350 2,587 1,68 \!
5 0,76 0,24 0,182 15,868 15,28 3,156 0,332 0,2732 0,335 2,464 1,68 v
6 0,52 0,48 0,250 16,269 15,28 3,156 0,326 0,2732 0,330 2,418 1,68 D
7 0,84 0,16 0,134 15,762 15,28 3,156 0,350 0,2732 0,353 2,617 1,68 v-
8 0,78 0,22 0,172 16,026 15,28 3,156 0,445 0,2732 0,449 3,485 1,68 D
9 0,62 0,38 0,236 16,194 15,28 3,156 0,370 0,2732 0,373 2,789 1,68 v
10 0,52 0,48 0,250 16,269 15,28 3,156 0,326 0,2732 0,330 2,418 1,68 VI
11 0,3 0,7 0,210 15,867 15,28 3,156 0,122 0,2732 0, 123 0,858 1,68 D
12 0,5 0,5 0,250 16,360 15,28 3,156 0,342 0,2732 0,346 2,552 1,68 v·
13 0,5 0,5 0,250 16,720 15,28 3,156 0,456 0,2732 0,461 3,598 1,68 D
14 0,38 0,62 0,236 16,211 15,28 3,156 0,231 0,2732 0,233 1,661 1,68 D
15 0,52 0,48 0,250 16,000 15,28 3,156 0,237 0,2732 0,240 1,712 1,68 v
16 0,2 0,8 0,160 15,000 15,28 3,156 -0,044 0,2732 "l.045 -0,311 1,68 D
17 0,24 0,76 0,182 16,417 15,28 3,156 0,202 0,2732 ___fl,204 1,447 1,68 D
18 0,24 0,76 0,182 17,417 15,28 3,156 0,380 0,2732 0,384 2,884 1,68 v
19 0,72 0,28 0,202 15,806 15,28 3,156 0,267 0,2732 0,270 1,941 1,68 D
20 0,22 0,78 0,172 18,818 15,28 3,156 0,595 0,2732 0,601 5,216 1,68 v
21 0,52 0,48 0,250 15,038 15,28 3,156 -0,080 0,2732 -4),080 -0,559 1,68 D
22 0,08 0,92 0,074 14,500 15,28 3156 -_(),073 0,2732 -4l,074 -0,511 1,68 D
23 0,2 0,8 0,160 17,900 15,28 3,156 0,415 0,2732 Cl,419 3,200 1,68 v
24 0,24 0,76 0,182 18,500 15,28 3,156 0,573 0,2732 0,579 4,922 1,68 v.
25 0,78 0,22 0,172 15,615 15,28 3,156 0,200 0,2732 0,202 1,430 1,68 D
26 0,58 0,42 0,244 16,310 15,28 3,156 0.384 0,2732 0,388 2,913 1,68 V-
27 0,64 0,36 0,230 15,969 15,28 3,156 0,291 0,2732 0,294 2,130 1,68 v
28 0,32 0,68 0,218 14,438 15,28 3,156 -0, 183 0,2732 -0, 185 -1,304 1,68 D
29 0,44 0,56 0,246 14 727 15,28 3,156 -0,155 0,2732 -0,157 -1,100 1,68 D
30 0,28 0,72 0,202 15,571 15,28 3,156 0,058 0.2732 0,058 0,404 1,68 D
70
1. mencair 3. menguap
2. mengembun 4. membeku
Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor adalah ....
a. 1 dan 2 c. 1 dan 4
b. 1 dan 3 d. 2 dan 4
Lampiran 6
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep wujud zat dan perubahannya serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
JU. Indikator
• Menyediakan pengaruh kalor terhadap :
Perubahan suhu benda
Perubahan wujud zat
• Menyelidiki :
Faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat
Kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur
" Menerapkan hubungan : Q = m.c.M; Q = m.U dan Q = m.L untuk
memecahkan masalali sederhana
• Merancang dan membuat peralatan sederhana yang memanfaatkan prinsif
kalor
• Menerapkan azas Black untuk menyelesaikan masalali sehubungan
dengan kalor
" Menyelediki perpindalian kalor secara :
Konduksi (untuk zat padat)
Konveksi (untuk zat cair dan gas)
radiasi
" Mengidentifikasi zat yang termasuk konduktor dan isolator kalor
• Mengaplikasikan konsep perpindalian kalor untuk menyelesaikan
masalali fisika sehari-hari misalnya pada termos dan setrika.
V. Materi Pembelajaran
Kalor dan perpindahan kalor
VI. Metode
Teams Games Tournament (TGT)
Ekspositori (ceramah)
9 fajar
Dari data diatas kemudian siswa dikelompokan lagi yang terdiri dari
kelompok atas, sedang dan bawah, seperti :
Nama kelompok
No
Galileo Einsten Pla11k Alva Edison James Watt
b. Tahap Pelaksanaan
Pertemuan Ke-1(2x40 menit)
.
Alokasi
Tahap Guru Siswa
Waktu
-
bimbingan bila dengan
kelompok belajar kelompoknya
mengalami kesulitan
4. Satu kilogram air yang sedang mendidih suhunya lOO"C dicampur dengan !Kg
air yang suhunya so0 c. bcrpakah suhu akhir air tersebut I
5. Untuk mengahsilkan air yang bersuhu 60°C maka 100 gr aiir yang bersuhu 30°C
harus dicampur dengan 100 gr air yang bersuhu ?
Alokasi
Tahap Guru Si•~wa
Waktu
Siswa dan guru • Guru membantu sesama " Siswa membuat 5 menit
menyimpulkan membuat kesimpulan kesimpulan
basil diskusi dari materi dan basil
yang telah didiskusikan.
" Penutup dengan • Siswa menyimak 5 menit
memberitahukan tata basil penjelasan
Memberi tahu kan cara tournament
pertemuan yang
selanjutnya
Tournament
Lembar games 2 :
Alokasi
Tahap Guru Siswa
Waktu
Alokasi
Ta hap Guru Siswa
Waktu
.
TahapTGT • Guru membagikan o Siswa menerima 35 menit
lembar kerja kepada lembar kerja yang
setiap kelompok, diberikan oleh guru
masing-masing dua
Iembar
• Guru memperhatikan
aktivitas kerja kelompok
dan memberikan " Siswa mengerjakan
bimbingan bila lembar kerja
kelompok belajar bersama--sama
mengalami kesulitan dan dengan
tidak dapat diselesaikan kelompoknya
secara kelompok. masing-masing
• Guru mengingatkan • Siswa 20menit
kembali tentang kalor mendengarkart
Penjelasan dapat mengubah wujud informasi dari guru
singkat zat dan menjelaskan dan mencatat hal -
tentang kalor lebur dan ha! yang penting.
kalorbeku
• Guru menjelaskan • Siswa 15
pemanfaatan sifat kalor memperhatikan
dalam kehidupan sehari- penjelasan guru,
hari, dan memberikan dan menge~jakan
contoh soal tentang contoh soal yang
kalor lebur dan kalor diberikan oleh guru.
beku.
Penutup • Guru mengumpulkan • Siswa 10 menit
lembar jawaban yang mengumpulkan
telah dikerjakan oleh Iembar kerja
SISWa kelompok
• Mengitkan kembali " Siswa m•~mbuat
materi yang sudah rangkuman
dibahas dan materi yang
akandatang
Lembar games 3:
5. ~s
'tu? ~
1~assanya 10 Kg dengan kalor lebur 336.000 J/Kg, maka berapa banyak kalor
untuk meleburkan es itu ?
Alokasi
Tahap Guru Siswat
Waktu
I. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat untuk menaikan sulm loC disebut.. ..
2. kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud l Kg zat dari Wlliud cair ke
80
jenis alumunium 880 J/Kg°C maka kalor yang dibutuhkm1 adalah ....
9. Berapa kalor yang dilepaskan minyak tanah dari suhu 80°C menjadi 40°C.
Massa minyak tanah 10 Kg dan kalor jenisnya 2.200 J/Kg °C ?
10. Es massanya 5 Kg dengan kalor lebur 336.000 J/Kg, maka berapa banyak kalor
untuk meleburkan es itu ?
Alokasi
Tahap Guru Siswa
Waktu
Lampiran 7
Persiapan Table Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelompok Kelas
Eksperimen
Diketahui data skor nilai hasil belajar kelas eksperimen adalah sebagai berikut :
39 44 56 61 61 61 67 67 72 78
78 78 78 78 78 78 78 83 83 89
89 95 95 95 98
Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyusunan table distribus frekuensi
adalah:
I. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar - Nilai terkecil
=98-39
=59
2. Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 . log n
= I + 3,3 . log 25
= l + 3,3 . 1,39
= 1+4,61
= 5,61 dibulatkan menjadi 6
R
3. Panjang kelas (P) =-
K
59
l 39-48 2 8%
2 49-58 l 4'YO
3 59 68 5 20%
4 69-78 9 36%
5 79-88 2 8%
6 89-98 6 24%
.Jnmlah 25 100%
82
Lampiran 8
Persiapan Table Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelompok Kelas Kontrol
Diketahui data skor nilai hasil belajar kelas eksperimen adalah sebagai berikut :
33 39 39 44 44 44 44 50 50 50
50 56 56 56 56 56 56 56 56 56
56 56 61 61 67
34
=-
6
Lampiran 9
Perhitungan Uji Homogenitas
Perhitungan uji homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan Uji Fisher,
dengan rumus :
F =s•'
s"•
Diumana:
l~ = I-Iomogenitas
S 12 : Varians terbesar/ varians data pertama
sl : v arians terkecil/ varians data kedua
Dengan
~ NI;FX 0 - (l;FX)'
s-=-------
N.{N-1)
Adapun criteria pengujiannya adalah :
Ho diterima jika Fh < Ft
Ho ditolak jika Fh > Ft
Berdasarkan data diatas diperoleh S1 2= 15,36 dan S/=7,99. Sehingga
dengan menggunakan rumus diatas diperoleh :
.,
F = s, = 15,3G = 1 92
Si 7i")l"J J
Lampiran 10
Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyrat analis, kemudian untuk pengujian hipotesis
data akan dianalisis dengan uji t (t-test), dengan rumus :
t=
X 1 -X"•
sJ1 +
·1i1
1
nz
PERPUST/\i<AAN UTAMAJ
UIN SYAHID JAKAHTA
Adapun criteria pengujiannya adalah :
sf= 14,55 n1 = 25
Dengan : S =
(,., -1} s;' + (n, - ils i = (:zs-1)(14,55}'+(25-D(G,99):
nil. +·n2 _ 2 ZS.+25-Z
(24)(211,7025) + (224)(48,8601)
48
5086,56+1172,64
48
= .J130,2813
= 11,41
85
Lampiran 11
Hasil Uji Realiabilitas Instrumen
Uji realiabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan rumus
Kuder dan Richardson (K-R 20), yaitu :
Dengan:
x2 = I:x2 - C.1:2)2 dan S z = x'
N N
Kriterianya adalal1 :
r11 = 0,19-1,00 = Sangat tinggi
ft l = 0,21-0,40 =Rendah
Maka:
87
483,08
=---
50
= 9,7616
Pada penghitungan validitas soal, soal yang valid hanya 16 dari 30 soal. Maka
untuk penghitungan realiabilitasnya adalah :
r.
11
= (~)
k-1
(sv; -svzI;(p.q))
t
r.
11
=( 16 )(9,7616-5,81)
16-1 9,7616
r 11 = 1,067 X 0,4048
r 11 = 0,4319
sember 2008
~
Zae;;;;'l Z:hulfikri