Anda di halaman 1dari 8

FASILITAS

B2P2TOOT sebagai lembaga IPTEK yang berfokus pada penelitian dan


pengembangan tanaman obat dan obat tradisional tentunya didukung dengan adanya
berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan yang dilakukan. Fasilitas-fasilitas yang
ada di antaranya, yaitu:
1. Kebun Tanaman Obat
B2P2TOOT memiliki kebun tanaman obat di berbagai tempat yang
tersebar di kabupaten Karanganyar dan di luar kabupaten Karanganyar.
Kebun tanaman obat tersebut yaitu:
- Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo
Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo berlokasi di dusun Tlogodlingo,
desa Gondosuli, kec. Tawangmangu, kab. Karanganyar, Jawa Tengah.
Kebun subtropik Tlogodlingo terletak di ketinggian 1.600-1.800 meter di
atas permukaan laut dengan luas sekitar 12 Ha. Kebun tanaman obat ini
berfungsi sebagai lahan riset, pembibitan, produksi tanaman obat,
ruang destilasi minyak atsiri dan wisata ilmiah tanaman obat. Contoh
Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat yag ada di kebun tanaman obat
Tlogodlingo misalnya: Adas (Foeniculum vulgare Mill), Timi (Thymus
vulgaris L.), Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni), Krangean (Litsea
cubeba), Kelembak (Rheum officinale L).
- Kebun Tanaman Obat Kalisoro
Berlokasi di Desa Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Karanganyar –
Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 1.200 mdpl dengan luas 3.644
m². Memiliki fungsi sebagai Kebun induk Tanaman Obat (Plasma
Nutfah), lahan percobaan, kebun koleksi, pembibitan, kebun produksi
tanaman obat dan lahan produksi pupuk organik. Contoh Koleksi dan
Budidaya Tanaman Obat: Daun ungu (Graphtophyllum pictum Griff.),
Ekinase (Echinacea purpurea), Jati belanda (Guazuma ulmifolia), Kumis
kucing (Orthosipon stamineus), Rumput bolong (Equisetum dibile),
Jombang (Taraxacum officinale).
- Kebun Tanaman Obat Toh Kuning, Karangpandan
Berlokasi di Desa Toh Kuning, Kec Karangpandan, Karanganyar –
Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 400 - 600 mdpl dengan luas 7.972
m². Beiliki fungsi sebagai lahan percobaan, tempat produksi dan
pembibitan tanaman obat. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat:
Tempuyung (Sonchus arvensis L.), Kemuning (Murraya paniculata L.),
Sambang colok (Aerva sanguiolenta), Artemisia (Artemesia annua L.),
Pegagan (Centella asiatica Urb.), Meniran (Phyllanthus niruri L), Saga
(Abrus precatorius).
- Kebun Tanaman Obat Ngemplak, Karangpandan
Berlokasi di Desa Ngemplak, Kec Karangpandan, Karanganyar –
Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 400 – 600 mdpl dengan luas
3.127 m². Berfungsi sebagai lahan percobaan, lahan produksi dan
pembibitan tanaman obat. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat:
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Pegagan (Centella asiatica Urb.),
Kunyit (Curcuma domestica Val.), Tempuyung (Sonchus
arvensis L.), Daun Ungu (Graphtophyllum pictum Griff.), Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia), Kumis Kucing (Orthosipon stamineus).
- Kebun Tanaman Obat Doplang, Karangpandan
Berlokasi di desa Doplang, kec. Karangpandan, kab. Karanganyar,
Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 400-600 mdpl dengan luas lahan
25.000 m2. berfungsi sebagai lahan percobaan, tempat budidaya,
produksi, pembibitan tanaman obat dan lahan pupuk kompos. Contoh
koleksi dan budidaya yang ada di Kebun Tanaman Obat Doplang yaitu
Pegagan (Centella asiatica Urb.), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza),
Temu Ireng (Curcuma aeruginosa), Kunir Putih (Kaempferia rotunda L.),
Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa), Jati Belanda (Guazuma
ulmifolia).
- Kebun Tanaman Obat Tegalgede, Karanganyar
Berlokasi di Kec. Karanganyar, Karanganyar – Jawa Tengah dan
berada di ketinggian 185 - 200 mdpl dengan luas 6.170 m². Berfungsi
sebagai lahan percobaan dan kebun produksi tanaman obat. Contoh
Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat: Meniran (Phyllanthus niruri L.),
Daun Ungu (Graptophyllum pictum Griff.), Tempuyung (Sonchus
arvensis L.), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Brotowali (Tinospora
tuberculata Beumee.)
- Kebun Tanaman Obat Citeureup, Bogor, Jawa
Barat
Berlokasi di Desa Babakan Madang, Citeureup, Bogor – Jawa
Barat. Berada pada ketinggian 400 mdpl dengan luas 32.000 m²,
memiliki fungsi sebagai tempat produksi dan etalase tanaman obat.
Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat: Sambiloto (Andrographis
paniculata Ness.), Tapak liman (Elephantopus scaberL.), Sembung
(Blumea balsamifera DC.), Cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.), Pala
(Myristica fragrans),Buah merah (Pandanus conoideus), Paliasa
(Kleinhovia hospita L.)
- Etalase Tanaman Obat Indonesia
Berlokasi di Desa Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Karanganyar –
Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 1.200 mdpl dengan luas 3.505
m² dan memiliki fungsi sebagai Kebun Koleksi dan wisata ilmiah
Tanaman Obat. Koleksi Tanaman Obat meliputi: Koleksi tanaman obat
di Kebun Etalase lebih dari 600 jenis tanaman, sebagai contoh Ekinase
(Echinacea purpurea), Lidah Buaya (Aloe vera L.), Trawas (Litsea
odorifera Val.), Kranji (Milletia pinnata), Kluwak (Pangium edule), Lerak
(Sapindus rarak), Ashitaba (Angelica keiskei).
2. Rumah Riset Jamu Hortus Medicus
Rumah Riset Jamu Hortus Medicus terdiri dari:
a. Klinik Saintifikasi Jamu
Klinik Saintifikasi Jamu “Hortus Medicus” adalah klinik Tipe A,
merupakan implementasi peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
003/Menkes/Per/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian
Berbasis Pelayanan Kesehatan untuk menjamin jamu aman, bermutu
dan berkhasiat. Klinik Saintifikasi Jamu dirintis tahun 2007, dan sejak
tanggal 30 April 2012 menempati gedung baru sebagai rintisan Rumah
Riset Jamu “Hortus Medicus” sebagai tempat uji klinik dilengkapi dengan
rawat inap. Selama tahun 2015 setiap bulannya melayani kunjungan
pasien yang jumlahnya rata-rata 2.600 pasien. SDM pendukung RRJ
“Hortus Medicus” merupakan tenaga terlatih dan ahli di bidangnya,
terdiri dari 8 dokter, 3 orang apoteker, 9 orang dari D3 Farmasi, 5 orang
perawat, 2 orang Analis Kesehatan (Laboran), 3 orang petugas medical
record dan 1 orang Ahli Gizi. RRJ “ Hortus Medicus” telah menerapkan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
b. Laboratorium Klinik
Setiap harinya melayani 12-19 pasien. Kegiatan pemeriksaan
Laboratorium klinik sudah menerima sertifikat ISO 9001:2008 sebagai
jaminan sistem manajemen mutu sehingga data yang dihasilkan
terjamin kebenarannya.
c. Griya Jamu
Griya jamu merupakan bagian akhir pelayanan klinik, yaitu bagian
penyedia jamu baik berupa kapsul maupun rebusan. Jamu yang
digunakan berupa racikan simplisia, serbuk dan juga ekstrak tanaman
obat yang telah diteliti keamanan, mutu dan khasiat melalui riset
praklinik dan riset klinik. Telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008. Selain pasien, griya jamu juga melayani permintaan dari
dokter jejaring Saintifikasi Jamu
3. Museum Jamu Hortus Medicus
Museum Jamu Hortus Medicus dikelola untuk memfasilitasi aktivitas
permuseuman Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Museum ini
menyediakan sarana, fasilitas dan artefak Jamu untuk pengoleksian,
pelestarian, riset, komunikasi dan diseminasi benda nyata dalam kerangka
Saintifikasi Jamu. Museum Jamu Hortus Medicus dikelola sebagai pusat
permuseuman Jamu Kemenkes, juga untuk menjadi bahan studi oleh
kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun
dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan.
Museum Jamu Hortus Medicus terdiri dari beberapa ruangan yaitu:
A. Ruang Utama
Alur Saintifikasi Jamu, atlas tumbuhan obat yang ada di Indonesia,
peralatan membuat jamu tradisional, dan gambar pembuatan jamu.
B. Ruang Bahan baku
Koleksi simplisia dan material bahan baku obat tradisonal
C. Ruang Seni dan Alat
Koleksi alat pengobatan tradisional dan tradisi adat istiadat dari
nusantara
D. Ruang Produk Jamu
Koleksi ASEAN herbal medicine (produk obat tradisional dari negara
anggota ASEAN) dan Jamu dari Indonesia.
E. Ruang Naskah
Naskah kuno yang berhubungan dengan Jamu
F. Ruang Prestasi
B2P2TOOT, buku buku terbitan serta foto
4. Sinema Fitomedika
Sinema Fitomedika, merupakan wahana penyebaran informasi,
berupa pemutaran film dokumenter iptek yang merupakan salah satu
destinasi awal pada kegiatan Wisata Kesehatan Jamu. Di tempat ini,
pemandu wisata akan menyampaikan presentasi sambutan, pemaparan
profil institusi dan diskusi awal dengan para peserta Wisata Kesehatan Jamu
B2P2TOOT Tawangmangu.
5. Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat dan Jamu
Merupakan gedung pelatihan yang digunakan untuk pelaksanaan
kegiatan Pelatihan Saintifikasi Jamu, Pembinaan Petani Tanaman Obat,
Rapat Pegawai dan Kegiatan di B2P2TOOT lainya. Gedung Diklat Iptek ini
memiliki fasilitas 28 kamar dan 3 ruang kelas
6. Rumah Kaca Adaptasi dan Pelestarian Tanaman Obat
Berlokasi di Dusun Tlogodlingo, Desa Gondosuli dan Desa Kalisoro
Kec Tawangmangu, Karanganyar – Jawa Tengah. Berada di ketinggian :
1.800 mdpl dan 1.200 mdpl, memiliki luas lahan yang terdiri dari: ruang
pelestarian 102,12 m² dan ruang adaptasi 77,7 m². Memiliki fungsi sebagai
tempat adaptasi dan pembudidayaan Tanaman Obat. Contoh Koleksi dan
Budidaya Tanaman Obat, yaitu : Sirih Merah (Piper sp.), Daun Jinten
(Plectranthus amboinicus), Kencur Jumbo (Kaempferia Sp.), Tabat Barito
(Ficus deltoidea Jack), Sambang Darah (Excoecaria bicolor Hassh), Gaharu
(Aquilaria malaccensis),Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl), Sarang Semut
(Hydnophytum formacarum), Kawista (Limonia acidissima).
7. Perpustakaan
Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan
kepustakaan B2P2TOOT serta menyediakan sarana dan fasilitas terkait
sumber data dan informasi iptek dalam kerangka Saintifikasi Jamu.
Perpustakaan B2P2TOOT dikelola sebagai bagian dari pusat data dan
informasi Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak
akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat.
Pepustakaan B2P2TOOT memiliki kurang lebih 2000 koleksi buku antara
lain:
a. Humaniora dan Etnografi Kesehatan
b. Budidaya Tanaman Obat
c. Budidaya Pascapanen
d. Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan
e. Farmasi
f. Penyakit Tanaman
g. Pertanian dan Teknologi yang berkaitan
h. Kimia
i. Hukum dan Perundang-undangan
j. Ilmu Tumbuhan
k. Biologi dan Ilmu Hayati
l. Ilmu Umum dan Komputer
m. Ensiklopedi
n. Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial
o. Administrasi Negara & Ilmu Kemitraan
p. Seni Fotografi & Foto
LABORATORIUM
Sebagai lembaga IPTEK, B2P2TOOT dilengkapi dengan laboratorium.
Laboratorium yang ada yaitu:
A. Laboratorium Sistematika Tumbuhan
B. Laboratorium Benih dan Pembibitan
C. Laboratorium Galenika
D. Laboratorium Fitokimia
E. Laboratorium Instrumen
F. Laboratorium Formulasi
G. Laboratorium Mikrobiologi
H. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman
I. Laboratorium Biomolekuler
J. Laboratorium Pascapanen
K. Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT)
L. Laboratorium Hewan Coba
Aktifitas Iptek
Permenkes No. 491 tahun 2006 dan definisi Iptek menurut UNESCO, aktivitas
yang dikelola di Babe Litbang TOOT mencakup generation, advancement, pelatihan,
diseminasi dan aplikasi pengetahuan teknis di lingkungan iptek tanaman obat dan obat
tradisional (TOOT).
Generation, untuk memroduksi data temuan dan fakta, melalui:
1. RISTOJA
2. Riset TO dan simplisia
3. Uji khasiat dan keamanan
4. Uji kesetaraan formula
5. Riset model pemberdayaan dan kemandirian masyarakat berbasis TO
Advancement, untuk mengolah hasil temuan dan fakta, melalui:
1. Pengembangan (teknologi formulasi, standar budidaya, pascapanen, dll)
2. Kajian
Diseminasi, untuk memasarkan hasil iptek TOOT kepada segmen2 mitra
konsumen (akademisi, bisnis, pemerintah dan komunitas masyarakat) melalui jejaring
Ristoja, jejaring Saintifikasi Jamu, Seminar Internasional, Seminar Nasional dan Forum
Diskusi
Implementasi pengetahuan teknis, dalam kerangka iptek Saintifikasi JAMU
melalui:
1. Jejaring Ristoja
2. Jejaring Saintifikasi Jamu

http://www.b2p2toot.litbang.kemkes.go.id/

Anda mungkin juga menyukai