Anda di halaman 1dari 2

Sesi 6

Tanggal : 6 September 2019

Pengampu : Ni Luh Putu Suariyani, SKM., MHlth&IntDev


Tujuan : Mengkaji gender dan intervensi kesehatan dalam masyarakat yang
Pembelajaran mengutamakan kesetaraan dan kemitrasejajaran
Abstrak : Meyakinkan masyarakat untuk merubah perilaku yang bias gender
membutuhkan kiat dan strategi intervensi. Untuk itu isyu-isyu gender yang
memihak pada kesehatan reproduksi ketika diintervensi haruslah tepat
sasaran dan dapat dievaluasi.
Topik : Kesetaraan gender dan kemitrasejajaran (Gender equity and equality)
dalam kesehatan masyarakat
Hak2 gender (pendidikan, pekerjaan, hukum, kesehatan, sosial).
Hak perempuan dalam kesehatan dan hubungan sex.
Kekerasan terhadap perempuan
Bahan Kuliah : Sebelum mengikuti sesi ini, mahasiswa diharapkan telah membaca
 Keberpihakan RUU dan KUHP Terhadap Permasalahan yang berkaitan
dengan gender
 Baca artikel mengenai keberpihakan RUU dan KUHP
terhadap permasalahan gender yang ... permasalahan
reproduksi perempuan sesungguhnya ada di RUU
Kesehatan no 23.
 International Journal for Equity in Health
http://www.equityhealthj.com/content/4/1/11

Strategi : Kuliah/tatap muka : Sesuai dengan topik tatap muka


Pembelajaran Diskusi Kelompok : Dibagi sesuai minat pebelajar

Rencana Evaluasi : Evaluasi Proses : Partisipasi dalam diskusi


Evaluasi Hasil : 5 Baris kalimat dalam 1 kerangka
“KESETARAAN GENDER”
Ringkasan : Perspektif gender diadopsi dalam semua proses perumusan dan pelaksanaan
perkuliahan kebijakan dan pemberian pelayanan terutama dalam kesehatan seksual dan
reproduksi termasuk keluarga berencana. Strategi yang diterapkan dalam
melakukan penilaian program dan evaluasi dengan melihat penerapan
norma-norma gender yang menimbulkan ketidaksetaraan gender yang
menciptakan hambatan untuk pria dan wanita dalam meningkatkan
kesehatan. Kebijakan dan praktik kesehatan yang baik mengintegrasi
pertimbangan gender dalam semua aspek. Gender equity merupakan proses
bersikap adil kepada perempuan dan laki-laki termasuk dalam menggunakan
kompensasi kerugian secara historis dan social. Sedangkan gender equality
adalah kondisi dimana negara memberikan perempuan dan laki-laki
kesempatan yang sama berdaasarkan hak asasi manusia yang dihargai secara
social. Hal ini mengajarkan bahwa factor-faktor yang menimbulkan dan
mempertahankan penyakit dan cacat merupakan factor yang mungkin kita
tidak sadari tanpa prospektif gender. Gender blindness akan mengarahkan
individu maupun organisasi untuk mengabaikan realitas gender sebagai
penentu utama ketimpangan terutama di bidang kesehatan. Mengedepankan
gender dalam hal ini adalah bergerak kea rah posisi kesetaraan, semua
kebijakan harus dirancang untuk mempromosikan kesetaraan antara
perempuan dan laki-laki diantara perempuan itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai