Anda di halaman 1dari 3

Palem Raja

Sumber : Nazaruddin, 1997


Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Roystonea
Spesies : Roystonea regia (Witono, 2000)

Deskripsi :
Berdasarkan hasil pengamatan akarnya serabut, batangnya keras dan berwarna
coklat, batang memiliki diameter luar 19 cm. Keliling batang 72 cm yang
tingginya ± 5m, tulang daunnya sejajar dan berwarna hijau. Tidak memiliki bunga
dan buah

Berdasarkan literatur
1. Susunan Tulang Daun (Nervetio atau venation)

Susunan tulang daun dari palem raja ini berbentuk menyirip Yaitu, satu ibu tulang
daun membujur pada tengah daun, dari pangkal sampai ke ujung daun, Sedangkan
anak daunnya bertulang daun sejajar karena mempunyai bangun daun pedang
2. Akar
Akar palem raja berupa akar serabut. Radikula pada bibit terus tumbuh
memanjang kea rah bawah selama 6 bulan terus menerus dan panjang akar
mencapai 15 cm. Akar primer terus berkembang. Susunan akar terdiri dari
serabut primer yang tumbuh vertical ke dalam tanah dan horizontal ke samping.
Serabut primer ini akan bercabang menjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah.
Akhirnya cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tersier, begitu
seterusnya. Kedalaman perakaran palem raja bisa mencapai 8 meter dan 16 meter
kea rah horizontal. Akar palem raja tidak berbuku ujungnya runcing dan berwarna
putih atau keabu-abuan.
3. Batang
Batang berbentuk bulat besar. Batang (biasanya tidak bercabang) dengan daun di
ujung batang seperti mahkota, batang bisa tinggi mencapai 30 m. Batang ini juga
mempunyai permukaan halus dan kadang terdapat bekas pelepah daun yang
gugur. Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris
melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar di bagian
dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali, justru malah
membesar atau malah membusuk.
4. Bunga
Bunga dalam perbungaan panikula atau spadiks yang diliputi oleh spata yang bisa
mengayu. Setiap bunga uniseksual atau biseksual, (tumbuhan berumah satu),
aktinomorf atau sedikit zigomorf, trimer, sepal 3 lepas atau menyatu, valvatus,
pada bunga betina, jarang berupa tepal 2+2, atau perinthium tereduksi atau tidak
ada, stamen umumnya 6 dalam 2 lingkaran.
Bentuk bunga jantan jantan dan bunga betina dapat dibedakan ketika masih
seludang. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak
meruncing dengan garis tengah lebih kecil sedangkan bentuk bunga betina agak
bulat dengan ujung kelopak agak rata serta garis tengah bunga agak tebal.
5. Buah
Buah berbentuk bulat bulat. Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif
tebal, yang menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat.
Buah terbentuk setelah penyerbukan dan pembuahan. Waktu yang diperlukan dari
penyerbukan sampai buah matang kurang lebih 5-6 bulan. Secara anatomi, buah
palem raja terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian yang pertama adalah
perikaprium yang terdiri dari epikaprium dan mesokaprium, sedangkan yang
kedua adalah biji yang terdiri dari endokaprium, endosperm, dan lembaga atau
embrio. Epikaprium adalah kulit buah yang kerak dan licin, sedangkan
mesokarpium yaitu daging buah yang berserabut mengandung minyak dengan
rendemen paling tinggi, Sedangkan lembaga merupakan bakal tanaman.
6. Biji
Biji dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras dan
berkayu. Serat buah dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang
ketika buah masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk endapan
yang semakin lama mengeras. Endapan ini biasanya mengandung banyak lemak
dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di dalamnya. (Witono,
2000)

Daftar pustaka :

Nazaruddin, S. 1997. Palem Hias. Jakarta : Penebar Swadaya


Witono, J.R.A, Suhatman, N, dkk. 2000. Koleksi Palem Kebun Raya Cibodas.
Seri Koleksi Kebun Raya-LIPI Vol. II, No. I, Sindang Laya-Cianjur

Anda mungkin juga menyukai