DBD
DBD
PENCEGAHAN DBD
POKJA LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
(WHO) mencatat sejak tahun 1968 hingga 2009, bahwa negara Indonesia
ditularkan manusia melalui gigitan nyamuk aedes yang terinfeksi oleh virus
Di Desa Petir Dusun 3 saat ini musim hujan dan serta 18,5%
timbulnya DBD.
2. Rencana Keperawatan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3. Rencana Kegiatan
a. Topik
b. Metode
c. Media
1) LCD proyektor
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
audien.
penanganan DBD.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMCEGAHAN DBD
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Pengertian DBD
c. Penanganan DBD
1. Ceramah,
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA
1. LCD
D. KegiatanPenyuluhan
4) Penanganan DBD
5) Pencegahan DBD
d. Menjawab pertanyaan
3 Penutup 5 mnt a. Memperhatikan
1. Pendahuluan
2. Penyampaian Materi
3. Demonstrasi
5. Penutup
F. Evaluasi
2. Waktu : 5 menit
Pertanyaan :
A. Defenisi DBD
sebabkan oleh satu dari 4 virus dengue berbeda dan ditularkan melalui
B. Penyebab
a. Virus Dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu
virus dengue tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut
terdapat di Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara
serologis virus dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini
berdiameter 40 nonometer dapat berkembang biak dengan baik pada
berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel sel mamalia
misalnya sel BHK (Babby Homster Kidney) maupun sel – sel
Arthropoda misalnya sel aedes Albopictus. (Suharso, 1994).
b. Vector
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor
yaitu nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes
polynesiensis dan beberapa spesies lain merupakan vektor yang kurang
berperan.infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi
seumur hidup terhadap serotype bersangkutan tetapi tidak ada
perlindungan terhadap serotipe jenis yang lainnya (Mansjoer &
Suprohaita; 2000). Nyamuk Aedes Aegypti maupun Aedes Albopictus
merupakan vector penularan virus dengue dari penderita kepada orang
lainnya melalui gigitannya nyamuk Aedes Aegyeti merupakan vektor
penting di daerah perkotaan (Viban) sedangkan di daerah pedesaan
(rural) kedua nyamuk tersebut berperan dalam penularan. Nyamuk
Aedes berkembang biak pada genangan Air bersih yang terdapat bejana
– bejana yang terdapat di dalam rumah (Aedes Aegypti) maupun yang
terdapat di luar rumah di lubang – lubang pohon di dalam potongan
bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih alami lainnya ( Aedes
Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap darah
korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja
hari(Suharso, 1994).
c. Lingkungan
1. Kepadatan penduduk
Semakin padat penduduk, semakin mudah nyamuk Aedes
menularkan virusnya dari satu orang ke orang lainnya. Pertumbuhan
penduduk yang tidak memiliki pola tertentu dan urbanisasi yang
tidak terencana serta tidak terkontrol merupakan salah satu faktor
yang berperan dalam munculnya kembali kejadian luar biasa
penyakit DBD (WHO, 2000).
2. Sanitasi lingkungan
Kondisi sanitasi lingkungan berperan besar dalam
perkembangbiakan nyamuk Aedes, terutama apabila terdapat banyak
kontainer penampungan air hujan yang berserakan dan terlindung
dari sinar matahari, apalagi berdekatan dengan rumah penduduk
(Soegijanto, 2004).
3. Keberadaan container
Keberadaan kontainer sangat berperan dalam kepadatan vektor
nyamuk Aedes, karena semakin banyak kontainer akan semakin
banyak tempat perindukan dan akan semakin padat populasi nyamuk
Aedes. Semakin padat populasi nyamuk Aedes, maka semakin tinggi
pula risiko terinfeksi virus DBD dengan waktu penyebaran lebih
cepat sehingga jumlah kasus penyakit DBD cepat meningkat yang
pada akhirnya mengakibatkan terjadinya KLB penyakit DBD
4. Tanda dan Gejala
e. Nadi cepat dan lemah, bisa sampai tidak teraba, kulit dingin dan
gelisah
g. Mual muntah
Cara yang paling tepat dan efektif untuk memberantas nyamuk Aedes
gentong, drum
menampung air
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, J., Pengaruh Warna Kasa Penutup Autocidal Terhadap Jumlah Jentik
Nyamuk Aedes Aegypti yang Terperangkap. 2010.