Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PROMOSI KESEHATAN TENTANG METODE

PEMBELAJARAN

OLEH
D-IV KEPERAWATAN (2A)
1. I GUSTI AYU REGITA PRAMESTI CAHYANI (P07120215036)
2. I GEDE PERI ARISTA (P07120215037)
3. IDA AYU MADE UTARI (P07120215039)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
BAB I
A. PENDAHULUAN
Program-program kesehatan, terutama yang terkait dengan PHBS perlu selalu
disosialisasikan secara terus menerus, hal ini dikarena perubahan tingkah laku kadang-
kadang hanya dapat terjadi dalam kurun waktu yang relative lama. Dari pengalaman
bertahun-tahun pelaksanaan promosi atau penyuluhan kesehatan masyarakat mengalami
berbagai hambatan dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu mewujudkan perilaku hidup
sehat bagi masyarakat. Dari penelitian-penelitian yang ada terungkap meskipun kesadaran
dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun perilaku kesehatan
masyarakat masih rendah. Dari berbagai aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang perlu
mendapatkan perhatian secara seksama adalah tentang metode dan alat peraga yang
digunakan dalam promosi kesehatan.
Dengan metode yang benar dan penggunaan alat peraga yang tepat sasaran, maka
materi atau bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam promosi kesehatan akan mudah
diterima, dicerna dan diserap oleh sasaran, sehingga kesadaran masyarakat akan PHBS lebih
mudah terwujud. Panduan ini merupakan sebuah buku pegangan bagi fasilitator kesehatan
atau petugas promosi kesehatan lainya yang mempunyai peran memberikan informasi dan
pelajaran ketrampilan bagi masyarakat sasaran dalam hal perikau hidup bersih dan sehat.
Buku ini berisi tentang metode, media promosi kesehatan, serta bagaimana cara membuat
media grafis promosi kesehatan, sehingga mereka mampu membuat media sesuai dengan
kearifan local
1. KONSEP-KONSEP KUNCI
 Metode pembelajaran
 Metode pendidikan individu
 Metode pendidikan kelompok
 Metode pendidikan massa
2. PETUNJUK
a) Pelajari materi BAB I dengan tekun dan disiplin!
b) Penyampaian setiap BAB meliputi : judul BAB dan konsep-konsep kunci, petunjuk,
kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan
materi, tugas dan latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir BAB yang disertai dengan
kunci jawaban.
c) Dalam uraian materi terdapat test sambil jalan. Test ini dapat menjadi tuntunan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian.
d) Dengan soal-soal latihan dan soal akhir BAB dengan tekun dan disiplin!
e) Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan
anda.
f) Ikuti turunan penyajian setiap BAB tahap demi tahap!
g) Selamat belajae semoga sukses !
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Tujuan pembelajaran umum
Mengetahui teori-teori promosi kesehatan
b. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang telah diuraikan pada kegiatan
belajar-1 ini, anda diharapkan dapat memahami dengan menyebutkan kembali
pokok-pokok bahasan tersebut:
 Konsep tentang pengertian metode dalam promosi kesehatan
 Tujuan pengguanan metode dalam promosi kesehatan
 Jenis-jenis metode dalam promosi kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. POKOK BAHASAN
1. Metode pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah
cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-
metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya
siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang
digunakan oleh guru. Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara
untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan
sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran :
 Pengajar ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ).
 Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan
sosial budaya ).
 Tujuan yang akan dicapai ( bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka
dapat ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
 Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
 Waktu ( Persiapan mengajar ).
 Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
 Jumlah subyek belajar.
1.2 Alasan Menentukan Metode
Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses
pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan (
tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran
tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam
mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran melaui cara atau metode, yang pada
hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau
nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
adalah :
1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapai
sasaran dan tujuan pembelajaran.
2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi
atau semangat belajar.
3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan
sehingga pemahaman siswa makin jelas.
4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis,
rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar
1.3 Jenis – jenis metode pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, ( 2000 ). Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Metode ceramah dapat digunakan bila :
 Guru akan memberikan informasi.
 Kapasitas terlalu besar sehingga sulit untuk menggunakan metode lain.
b. Kelemahan metode ceramah :
 Menghalangi respon siswa sehingga membuat siswa pasif.
 Mengandung unsur paksaan kepada siswa .
 Membatasi daya ingat siswa.
 Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak
didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
 Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
 Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata ).
 Bila terlalu lama membosankan dan menjadi kurang menarik.\
 Sulit dipakai untuk anak-anak.
c. Kelebihan metode ceramah :
 Guru mudah menguasai kelas.
 Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
 Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
 Mudah dilaksanakan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).
 Dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa.
 Dapat menghabiskan waktu dengan baik.
2. Metode diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yanng berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini
lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok ( group discussion) dan resitasi
bersama ( socialized recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
 Mendorong siswa berpikir kritis.
 Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
 Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan
masalah bersama.
 Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk
memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
b. Kelebihan metode diskusi :
 Siswa balajar untuk bermusyawarah.
 Siswa belajar menghargai pendapat orang lain ( Toleransi ).
 Mengembangkan cara berpikir siswa dan sikap ilmiah.
c. Kelemahan metode diskusi :
 Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
 Pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan.
 Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
 Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
 Membutuhkan waktu yang cukup lama.
 Sulit membuat kesimpulan.
 Terjadi perbedaan pendapat yang mengarah pada suatu perpecahan
3. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000 ).
Contoh metode demonstrasi adalah seorang guru yang sedang mempraktekan
nyala logam natrium dan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas dan siswa
memperhatikannya dengan sesksama.
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
 Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
 Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
 Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa ( Daradjat, 1985 ).
Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan
dalam metode eksperimen, yaitu sebgai berikut :
 Menentukan tujuan demonstrasi
 Menyiapkan prosedur demonstrasi
 Menyiapkan lembar pengamatan
 Menyiapkan alat dan bahan
 Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada
pengembangan proses berpikir siswa.
a. Kelebihan Metode Demonstrasi :
 Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kerja suatu benda.
 Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
 Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui
pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (
Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).
b. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
 Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
 Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
 Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai
materi yang didemonstrasikan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).
4. Metode ceramah plus (ekspositori)
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih
dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam
hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :
1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas ( CPTT ).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan
Tanya jawab dan pemberian tugas. Metode campuran ini idealnya dilakukan
secara tertib, yaitu :
 Penyampaian materi oleh guru.
 Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
 Pemberian tugas kepada siswa.
2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas ( CPDT )
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan
pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran,
kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL )
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan
materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.
c. Kelebihan Metode Ceramah Plus :
 Lebih sederhana daripada metode eksperimen.
 Waktu yang digunakan lebih efisien.
 Dapat digunakan pada kelompok besar.
d. Kelemahan Metode Cramah Plus :
 Kurang melatih hand-on siswa.
 Tidak ada data primer.
 Siswa sibuk mencatat.
 Membatasi psikomotorik siswa.
 Medianya tidak selalu dapat mengungkapkan respon
2. Metode pendidikan individu
Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan
untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik
kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja
menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) karena baru saja memperoleh/mendengarkan penyuluhan
kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi akseptor lestari atau
ibu hamil segera minta imunisasi, ia harus didekatai secara perorangan. Perorangan
disini tidak berarti hanya harus hanya kepada ibu-ibu yang bersangkutan, tetapi
mungkin juga kepda suami atau keluarga ibu tersebut.
Dasar digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang
mempunyai maslah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaaan
atau perilaku baru tersebut
3. Metode pendidikan kelompok
Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar,
metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan
tergantung pada besarnya sasaran pendidikan.
1. Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila pserta penyuluhan itu
lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah
dan seminar.
a. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran pendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal uang
perlu diperhatikan dalam menggunakan metoda ceramah:
Persiapan:
 Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi
apa yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan
diri.
 Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau
disusun dalam diagram atau skema.
 Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat,
slide, transparan, sound sistem, dan sebagainya.
Pelaksanaan:
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah
dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk dapat menguasai sasaran (dalam arti
psikologis), penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
 Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu
dan gelisah.
 Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
 Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.
 Berdiri di depan (di pertengahan), seyogianya tidak duduk.
 Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin.
b. Seminar
Metode ini hanya cocok untukpendidikan menengah ke atas. Seminar adalah
suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu
topic yang dianggap penting dan dianggap hangat masyarakat.
2. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain:
a. Diskusi Kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota klompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa
sehingga mereka dapt berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain,
misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk di
antara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan yang lebih tinggi. Dengan kata lain
mereka harus merasa dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok
mempunyai kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat.
Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-petanyaan atau kasus sehubungan dengan
topic yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus
mengarahkan dan megatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat kesempatan
berbicara, sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta.
b. Curah Pendapat (Brain Storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sana
dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok
memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban
atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut
ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta
mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapa pun. Baru setelah
semua anggota dikeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan
akhirnya terjadi diskusi.
c. Bola Salju (Snow Bailing)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian
dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap
2pasang bergabung menjadi satu. Msreka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan
mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang
ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya, demikian seterusnya sehingga akhirnya
akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.
d. Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group)
yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan
kelompok lain, Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut,
Selanjutnya hasil dan tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
e. Role Ploy (Memainkan Peranan)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang
peran tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter Puskesmas,
sebagai perawat atau bidan, dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai
pasien atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana
interaksi atau berkomunika sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
f. permainan Simulasi (Simulation Game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diakusi kelompok.
Pesan-pesan kesehatan disajikan da lam beberapa bentuk permainan seperti
permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli, dengan
menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah), selain beberan atau papan main. Beberapa
orang menjadi pemain, dan sebagian lagi berperan sebagai narasumber.
4. Metode pendidikan massa
Metode pendidikan kesehatan secara massa dipakai untyuk
mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukkan kepada masyarakat yang
sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah
pendekatan massa. Oleh karena sasarn promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak
membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.
Pendekan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada
perubahan perilaku. Namun demikian, bila kemudian dapat berpengaruh terhadap
perubahan perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk
pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya dengan menggunakan atau
melalui media massa.

Beberapa contoh metode pendidikan kesehatan secara massa ini, antara lain :

 Ceramah umum (public speaking)


Pada acar-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, Menteri
Kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato dihadapan massa rakyat
untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah
satu bentuk pendekatan massa.
 Pidato-pidato/ diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV
maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa.
 Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya
tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan
pendidikan kesehatan massa.
 Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya
jawab atau konsultasi tentang kesehatan adalah merupakan bentuk pendekatan
promosi kesehatan massa.
 Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga
merupakan bentuk promosi kesehatan massa. Contoh : billboard Ayo
ke Posyandu
BAB III

PENUTUP

1. RANGKUMAN
Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik
dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Metode
pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikan
pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok
masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan
pembelajaran.
Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan
untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik
kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja
menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) karena baru saja memperoleh/mendengarkan penyuluhan
kesehatan. Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar,
metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Metode pendidikan kesehatan secara
massa dipakai untyuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukkan
kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang
paling tepat adalah pendekatan massa

2. TUGAS DAN LATIHAN


DAFTAR PUSTAKA

Faturrahman Pupuh dan Sutikno M. Sobry.2007.Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep


Umum dan Konsep Islam.Bandung:Refika Aditama
Surakhman, Prof. Dr. Winarno. 1980.Metode Pengajaran Nasional.Bandung:Jemmars
Mubarak, Wahit Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba
MedikaNotoatmodjo,soekidjo. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Renekacita. Depok. 2010
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung:
San Grafika

Anda mungkin juga menyukai