Anda di halaman 1dari 2

Dari hasil praktikum diperoleh bahwa hati ayam yang dicampur senyawa

aquades namun tidak ditambah H2O2 tidak menghasilkan gelembung. Untuk yang
ditambah hydrogen peroksida 3 ml dan aquades 7 ml, menghasilkan gelembung. Dan
untuk tabung ke 3 juga menghasilkan gelembung. Dan pada tabung 5 dan 4
menghasilkan banyak gelembung namun pada tabung 5 gelembungnya tidak sampai
keluar tapi cepat menghasilkan gelembung.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam hati tersebut terdapat banyak
peroksisom sehingga menghasilkan lebih banyak enzim katalase. Enzim katalase ini
kemudian menguraikan senyawa hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Dengan
gelembung-gelembung udara dalam kategori banyak yang dapat membuat bara api
besar, menunjukkan bahwa enzim tersebut telah memecah senyawa H2O2 menjadi
oksigen, karena bara api semakin besar dikarenakan adanya oksigen.
Pada perlakuan hati + Aquades + H2O2 dihasilkan gelembung dalam kategori
sedikit. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja
optimal, karena tidak dipecah secara optimal senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen.
Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya
bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang.
Enzim katalase ditemukan paling banyak pada hati saat kondisi suhu normal dan
Ph netral, karena hati adalah tempat penguraian racun. Hati adalah organ tubuh yang
banyak mengandung enzim katalase dan berfungsi untuk menguraikan peroksida. Dan
enzim hanya dapat bekerja secara optimal/secara efektif pada suhu sedang dan pada
PH netral.

Saat hati dicampur dengan peroksida (H2O2), di atas hati tersebut ada yang
membentuk gelembung udara, gelembung tersebut merupakan gelembung oksigen
(O2). Hal ini terbukti ketika peroksida dicampur dengan hati dan menghasilkan
gelembung udara sehingga semakin banyak gelembung maka membuat tekanan udara
yang ada di dalam tabung reaksi semakin tinggi atau lebih besar dari tekanan udara
yang ada di luar.

Reaksinya adalah : 2H2O2  2H2O + O2

Enzim katalase berguna untuk menguraikan peroksida air (H2O2) yang bersifat
racun dan dapat merusak sel menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya bagi sel.

Enzim katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu,


yaitu:
 Suhu
Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral.Enzim
menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan
ekstrak yang dipanaskan (tabung reaksi B [1,2,3]) hanya terjadi sedikit gelembung
udara sehingga nyala bara/ api pun juga sedikit/kecil.

 Derajat keasaman (pH)


Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
netral (pH= ±7). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat. Seperti yang terdapat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan NaCl
(tabung reaksi C [1,2,3]) yang bersifat asam sehingga membuat enzim tidak aktif dan
tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

 Konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat


Jika pH dan suhu enzim dalam keadaan tetap serta jumlah substrat berlebihan, maka
laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Konsentrasi atau tingkat
kekentalan substrat dapat menentukan laju reaksi.Hal ini berarti penambahan
konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi meningkat hingga tercapai
kecepatan konstan. Kecepatan konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat
oleh enzim.

Anda mungkin juga menyukai