Anda di halaman 1dari 22

Jenis-jenis Bumbu dan Rempah-rempah

Bumbu dapur yang berasal dari daerah dingin, yang diperdagangkan di Indonesia,
sebagian besar sudah diawetkan dalam bentuk kering atau bubuk (powder). Bumbu dapur
dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok berdasarkan pada bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai bumbu.

Jenis- jenis herb dan spices


1. Bumbu dari bunga
- Cengkeh (cloves)

Cengkeh memberikan sensasi hangat dan wangi. Masakan yang menggunakan daging
umumnya menggunakan cengkeh. Kue bolu, nastar, dan beberapa kue kering lainnya, juga
menggunakan cengkeh untuk tambahan rasa.
- Lawang/ pekak

Salah satu jenis rempah berbentuk bunga berwarna cokelat tua, dan biasa digunakan untuk
memberi rasa gurih pada masakan Cina dan Indonesia. Dijual dalam bentuk kering. Hanya
dengan beberapa kelopak saja rasanya sudah cukup kuat.: Cakar ayam bumbu merah.

- Telang
Di zaman modern, bunga telang jarang terlihat atau digunakan di luar negeri dapur
mengekstraksi warna bunga memakan waktu dan banyak yang dibutuhkan hanya untuk
pewarna dalam jumlah kecil makanan.

- Kecombrang

Kecombrang dapat dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya dimakan
sebagai teman makan nasi. Di daerah tertentu kecombrang biasa dimasak sebagai sayur
lodeh.

2. Bumbu dari buah dan biji


- Adas (Anisud)
Adas telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Minyak adas
yang dikandung bijinya menjadi salah satu komponen minyak telon.
- Asam (Tamarin)

Asam yang berwarna kuning banyak digunakan dalam pembuatan jamu sedangkan asam
yang berwarna coklat biasanya digunakan untuk campuran bumbu dalam pengolahan
hidangan, terutama yang berasal dari ikan, ayam, daging, telur dan sayuran dan dapat juga
digunakan sebagai pengawet makanan.
- Bunga Pala (Mace)

Bunga pala dapat digunakan dalam pembuatan sponge cake, pound cake, isi kue sus yang
berasa gurih seperti ragout.

- Biji Pala (Nutmeg)


- Cabai kecil (Cayenne)

Salah satu jenis cabai yang berbentuk kecil, kulit keriting, bijinya padat, ada yang berwarna
merah, kuning, oranye, hijau dan rasanya pedas.
- Cabai Besar (Red chilli)

Salah satu jenis cabai yang berbentuk besar, berwarna merah, kulitnya tebal licin, brbiji
sedikit dan rasanya agak manis.

- Kemiri (Candlenut)
Salah satu jenis bumbu yang berbentuk bulat agak lonjong dan berwarna putih ke kuning-
kuningan yang biasa di pakai dalam hampir semua masakan Indonesia dari bahan telur,
seperti saus untuk gado-gado.
- Ketumbar (Corriander)

Ketumbar termasuk tumbuh-tumbuhan yang berbunga tabir, bijinya utuh, kulit agak kasar,
berwarma kuning tua, lebih ringan dari lada, digunakan dalam pembuatan sup, bubuk kari
(curry) dan juga dapat digunakan untuk ramuan obat tradisional.
- Jintan (Cumin)

Jintan merupakan buahdari tanaman yang sudah dikeringkan. Rempah ini sangat populer di
Mexico dan afrika. Jintan berbentuk seperti padi/gabah, rasanya pedas, berwarna hitam,
kuning dan kecoklatan.

- Kapulaga (Cardamon)
Ada dua jenis kapulaga yaitu bentuk panjang dan bulat, berwarna hitam dan putih. Buah yang
sudah masak dijemur, sebaiknya daging buah tidak sampai lepas dari biji, supaya
aromatiknya tersimpan baik.
- Lada putih (White pepper)

Lada putih berkulit keras dan permukaannya licin. Butiran lada putih lebih besar dari butiran
lada hitam dan rasanya lebih pedas. Untuk mendapatkan lada putih dilakukan pemanenan
sewaktu lada sudah tua yang ditandai warna kulit hijau tua.
- Lada hitam (Black pepper)

Lada hitam berkulit keras dan berkerut, biasanya dijual dalam bentuk utuh maupun bubuk.
Untuk mendapatkan lada hitam dilakukan pemanenan sewaktu lada masih muda dan
berwarna hijau muda.

- Vanili (Vanilla seed)


Vanili adalah tanaman sejenis anggrek yang merambat, bentuknya bulat panjang menyerupai
buncis, berwarna coklat kehitam-hitaman dan beraroma tajam.
- Biji selasih (Poppy seed)

Biji selasih atau yang lebih dikenal dengan sebutan poppy seed adalah biji minyak
yang diperoleh dari opium poppy (Papaver somniferum). Poppy seed biasa digunakan sebagai
hiasan roti.

3. Bumbu dari daun


- Daun jeruk (Citrus leaf), jeruk (limau/limo) purut, jeruk sambal, atau jeruk pecel (Citrus
x hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya
sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir
lime, sementara nama lainnya adalah ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), ‘khi’
‘hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina) dan truc (Vietnam).
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaanya cukup sering dan rasa dari buahnya yang
masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa
mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya
untuk mengurangi bau amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai. Potongannya
dicampurkan pada bumbu pecel atau gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula dalam

pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian
digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan
tom khaa, 2 makanan berkuah yang sangat populer menggunakannya. Menu dari Kamboja,
Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Bali juga menggunakan daun
jeruk purut sebagai pengharum masakan. Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk
purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nifis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya
dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari
setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan. Beberapa
wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya)
sebagai komponenya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri
(-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. Jeruk purut
istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-
citronelal (juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa
dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonene dan β-pinena.
Macam-macam daun jeruk yang dipakai adalah daun jeruk purut dan daun jeruk nipis. Daun
jeruk berwarna hijau, mempunyai bau yang khas, rasanya getir dan dijual dalam keadaan utuh
dan segar.

- Daun kemangi (Basil leaf), kemangi adalah terna kecil yang daunnya bisa dimakan
sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun
kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya
dimakan bersama-sama daun kubis, irisan mentimun, dan sambal untuk menemani ayam atau
ikan goreng. Di Thailand ia dikenal dengan nama manglak dan juga sering dijumpai dalam
menu masakan setempat. Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih,
Ocinum basillicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basillicum var. anisatum
Bent. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral pada daun dan bunganya. Sebagai bagian
dari keluarga selasih, kemangi dapat mengandung estragol, senyawa yang diketahui
karsinogen (pemicu kanker) pada mencit walaupun pengujian efek pada manusia belum

dilakukan, penggunaan berlebihan selayaknya dihindari. Daun kemangi merupakan tanaman


yang mudah sekali tumbuh dimana saja. Daun kemangi juga dikenal dengan nama daun ruku-
ruku yang berfungsi sebagai bumbu dalam masakan seperti lalapan dan masakan Manado.

- Peterseli (Parsley), peterseli (Petroselinum crispum) merupakan sebuah tanaman yang


berwarna hijau dan cocok digunakan sebagai makanan dalam bentuk biji. Tanaman ini
sebagai makanan banyak mengandung zat gizi. Biasanya cocok digunakan dalam bahan
makanan seperti pizza dan spaghetti. Digunakan sebagai minyak, akar, dan sebagainya.
Bentuk daun peterseli hampir sama dengan daun seledri tetapi daun peterseli menyerupai
daun wortel, daun peterseli lebih keriting dan berwarna hijau jika dibandingkan dengan daun
seledri. Peterseli biasa digunakan untuk sup dan garnish hidangan.
- Daun salam (bay leaf), salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan
dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau
Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzgium polyanthum. Daun salam
digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di Asia
Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini
dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan
tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di
pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas. Kayunya berwarna
coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam kayu
kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah
tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai uber (untuk

mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan
daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit
perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya
Daun salam merupakan tanaman yang diambil bagian daunnya. Daun yang digunakan
biasanya daun yang sudah tua, daun salam lebih besar dari bay leaf, berwarna hijau segar dan
berbentuk pipih lonjong. Daun salam biasanya digunakan untuk bermacam-macam masakan
dan dapat juga digunakan untuk obat kencing manis.

- Seledri (Celleri), seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat
yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan
Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan
ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup
atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun,
buah, dan umbinya semua dimanfaatkan. Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama
sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai
campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di
atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:
· Seledri daun atau seledri iris (A.graveolens Kelompok secalinum), yang biasa diambil
daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
· Seledri tangkai (A.graveolens Kelompok dulce), yang tangkai daunnya membesar dan
beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.

· Seledri umbi (A.graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan


tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin
A dan K.
- Daun kucai (chives), kucai (Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Dan A. ramosus), atau
bawang kucai serta daun kucai, dikenal sebagai sayuran daun dan biasa disajikan dalam irisan
kecil-kecil. Kucai tidak terlalu sering dipakai dalam menu Indonesia. Penggunaannya umum
dalam masakan dengan pengaruh Tiongkok, seperti bubur ayam. Pada budaya boga Tiongkok
dan Jepang, kucai merupakan bahan campuran isi Jiaozi (Gyōza). Kucai berdaun pipih dan
bunganya berwarna putih. Kucai berbeda dengan lokio (“bawang batak”, A. Chinense), A.
schoenoprasum L (chives), yang berdaun silinder (gilig) dan berongga. Aroma kucai lebih
dekat ke bawang putih daripada lokio, sehingga dalam bahasa inggris disebut garlic-chives
dan dalam bahasa Jerman disebut Knoblauch-Schniittlauch. Daunnya beraroma tajam dan
pekat namun berbeda dengan aroma daun prei (A. porrum) maupun daun bawang (A. cepa, A.
fistulosum, A. ascalonium). Bunga kucai dapat digunakanpula sebagai rempah penyedap.
Daun kucai berbentuk hampir menyerupai bawang prey, setiap bonggol terdiri dari beberapa
helai daun. Daun kucai lebih kecil jika disbanding bawang prey, berbentuk panjang, tipis dan
mempunyai aroma yang khas.

4. Bumbu dari batang


- Kayu manis (Cinnamon), kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat
kayu manis (Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil
rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan
pedas. Orang biasanya menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis,
anggur panas. Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia.
Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa
kali di dalam kitab-kitab perjanjian lama. Kayu manis juga secara tradisional dijadikan
sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk

pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung dan perut kembung. Kayu manis banyak
dijumpai pada makanan penutup seperti setup buah, tiramisu, dan kue basah. Kayu manis
mengandung 1% minyak, berbau sedap dan keras, berwarna coklat dan rasanya manis agak
tajam.

- Kulit kasia (Casea)


- Sereh, serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang
dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Tanaman sereh dapat
ditanam dihalaman sendiri sebagai kitchen garden. Batang bawah sereh berbentuk bulat, daun
bagian atas pipih dan berwarna hijau. Sereh digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma pada
masakan. Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian
atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk,
baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.

- Kayu secang, secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon anggota suku
polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan kayunya sebagai
komoditi perdagangan rempah-rempah.
5. Bumbu dari akar
- Jahe
Jahe merupakan bumbu masakan khas Asia. Umbi akar ini memberikan sensasi rasa hangat
dan segar pada masakan. Cukup tambahkan sedikit potongan jahe yang dimemarkan untuk
menghilangkan amis pada daging panggang dan ikan.

- Lengkuas
Lengkuas merupakan bonggol tanaman yang berdaun pipih dan panjang. Laos berwarna putih
kemerah-merahan, rasanya pedas dan tajam, seratnya agak kasar. Kegunaan laos biasanya
untuk bahan baku jamu dan untuk member aroma dan rasa pada masakan.

- Kunyit
Kunyi tyang diambil adalah dari akar yang membesar yang dapat dipanen kurang lebih 6
bulan lamanya dari mulai ditanam. Kunyit biasa digunakan untuk pengawet makanan,
pemberi warna kuning pada makanan dan bahan baku jamu.

- Kencur
Kencur merupakan bonggol akar dari tanaman yang berdaun pipih dan bulat. Kencur
memiliki warna daging yang putih, berserat halus, dan rasa agak pedas. Kegunaan kencur

untuk bahan baku jamu, merangsang nafsu makan dan untuk mengobati gatal pada
tenggorokan.
6. Bumbu dari umbi lapis
- Bawang merah (Shallot)
Bentuk bawang merah dari Italia ialah oval, rasa pedas segar, kadang-kadang manis. Apabila
dibiarkan pada udara terbuka akan berasa pahit, bentuknya bulat kecil cocok untuk acar,
direbus dan dihidangkan dengan sauce.

- Bawang Bombay (Onion)


Bawang bombay merupakan raja dari segala bawang karena ukuran yang besar, rasa yang
dominan bertahan lama. Bawang bombay tetap segar karena tahan air, lapisan umbinya lebih
besar dan tebal, rasanya tidak setajam bawang merah dan banyak mengandung air. Bawang
bombay dipakai dalam berbagai macam masakan seperti sandwich, hamburger, canapé,
masakan Cina, Arab dan India.

- Bawang putih (Garlic)


Bawang putih merupakan sebuah buhul bawang yang terdiri dari beberapa buah bawang putih
yang mengelilingi seperti poros, bau dan rasanya lebih tajam disbanding dengan bawang
merah. Bawang putih digunakan untuk acar bawang dan banyak dipakai dalam masakan
Spanyol dan Oriental.
- Bawang pre (leek)

Macam-macam Bumbu
a) Bumbu segar
Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan segar dan penyimpananya relatif singkat,
contoh : bawang merah, bawang putih, kunyit.

b) Bumbu kering
Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan kering dan jenis bumbu ini disebut
rempah-rempah atau spices.
c) Bumbu buatan
Bumbu siap pakai, yang telah diproses sebelumnya contohnya garam, cuka, MSG, terasi,
aneka kecap, aneka saus dan essens.
d) Bumbu dasar
Ramuan bumbu yang umum dipakai di dapur Indonesia. Mulai dari bumbu dasar merah,
bumbu dasar kuning hingga sambal dan bumbu dasar kuning.
- Bumbu merah
Bumbu dasar merah terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah, dan cabe. Rendang
dan olahan balado merupakan contoh masakan yang memakai bumbu merah.
- Bumbu putih
Bumbu dasar putih terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah dan kemiri. Biasanya,
bumbu dasar putih dipakai untuk membuat opor, tumis-tumisan, dan nasi goreng kampung.
- Bumbu kuning
Bumbu dasar kuning merupakan campuran garam, bawang putih, bawang merah, kemiri dan
kunyit. Biasanya dipakai untuk membuat soto ayam, acar kuning dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa fakta pengukuran bahan dapur yang sering digunakan oleh
beberapa resep dapur:

1. Pengukuran 1 Sendok Makan (sdm)

Banyak yang merasa kebingungan dengan ukuran 1 sendok maka berapa gram. Sebenarnya
banyak orang yang beralih pada patokan satu sendok makan adalah untuk mempermudah jika
kita tidak mempunyai alat pengukuran bahan seperti gram ataupun ml. Tetapi ada juga orang
yang memang ingin mengetahui sebenarnya 1 sendok makan berapa gram bila dihitung dalam
ukuran normal takaran. Berikut adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam patokan
satu sendok makan:

 1 sdm = 15 ml
 1 sdm = 13,75 gram
2. Pengukuran 1 Sendok Teh (sdt)

Ada juga beberapa resep makanan baik itu kue ataupun makanan utama yang menggunakan
pengukuran dalam bentuk satu sendok teh atau sering disebut sdt. Pengukuran satu sendok
teh ini berarti memiliki ukuran yang jauh lebih sedikit dari ukuran satu sendok makan.
Banyak orang yang keliru antara ukuran sendok makan dengan sendok teh. Sendok teh lebih
kecil dari sendok makan maka pastilah ukurannya lebih ringan atau lebih sedikit dari sendok
makan. Berikut adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam patokan satu sendok teh:

 1/4 sdt = 1 ml
 1/2 sdt = 2 ml
 1 sdt = 5 ml

3. Pengukuran Cup

Sama halnya dengan ukuran resep yang menggunakan cup sebagai ukuran dalam takaran.
Bisanya ukuran ini digunakan dalam pengukuran terigu ataupun beras. Cup memang akan
lebih mudah dan praktis dalam penggunaannya tetapi sebagian orang ingin mengetahui
ukuran sebenarnya dalam bentuk gram ataupun ml. Sebagian orang ada yang ingin
mengutamakan kepraktisan tetapi sebagian ukuran bahan memang tidak bisa sepenuhnya
menggunakan cakupan cup ataupun gelas. Misalnya kita ingin membeli terigu atau susu
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkannya, yang tertera dalam kemasan tentunya bukan
takaran cup ataupun gelas tetapi dalam ukuran liter, gram, dll. Berikut adalan ukuran umum
yang sering digunakan dalam patokan cup:

 1/4 cup = 50 ml
 13 cup = 85 ml
 1/2 cup = 125 ml
 2/3 cup = 150 ml
 3/4 cup = 175 ml
 1 cup = 250 ml

4. Pengukuran Quarts

Selain cup, quarts juga sering dijadikan pengukuran untuk menghitung bahan-bahan cair
seperti susu, air, ataupun kaldu yang akan digunakan dalam membuat suatu masakan. Ukuran
quarts memang tidak banyak dimiliki banyak orang tetapi tentunya anda tidak perlu khawatir
akan hal itu karena anda bisa mengukurnya menggunakan ukuran liter yang memang
biasanya digunakan dalam pengukuran bahan-bahan cair. Berikut adalah beberapa ukuran
umum yang sering digunakan dalam patokan quarts:

 1 quart = 1 liter
 1 1/2 quarts = 1,5 liter

5. Pengukuran Ounce/Ons
Pengukuran bahan-bahan dalam resep masakan yang sering digunakan selanjutnya adalah
ukuran ounce/ons. Kita semua tahu bahwa ukuran ons adalah ukuran yang lebih sedikit
nilainya dari ukuran ¼ kg, tapi bagaimana jika diaplikasikan pada ukuran lainnya. Terkadang
banyak orang yang ingin mengetahui ukuran ounce ini dalam bentuk ukuran berat lainnya.
Biasanya ukuran ounce ini digunakan untuk pengukuran terigu, gula pasir, beras, dll. Berikut
adalah beberapa ukuran umum yang sering digunakan dalam patokan ounce/ons:

 1 ounce/ons = 30 gram
 2 ounce/ons = 55 gram
 3 ounces/ons = 85 gram

6. Pengukuran Mentega

Kita semua tahu bahwa mentega bukanlah bahan masakan yang berbentuk padat ataupun cair
namun seperti bahan solid yang lunak dan juga menghasilkan banyak berat. Untuk itu dalam
pengukuran mentega yang biasanya dipakai adalah cup, sdm, dan juga gram. Berikut adalah
beberapa ukuran mentega yang sering digunakan:

 1/4 cup sama dengan 4 sdm = 55 gram


 1/2 cup sama dengan 8 sdm = 112 gram
 2/3 cup sama dengan 10 2/3 sdm = 150 gram
 1 cup sama dengan 16 sdm = 225 gram
 2 cup sama dengan 32 sdm = 450 gram

7. Pengukuran dalam Liter


Selain menggunakan cup biasanya bahan cair menggunakan liter sebagai takarannya. Jika
anda tidak memiliki pengukuran takaran seperti liter anda bisa menggunakan cc ataupun
bentuk pengukuran bahan cair lainnya. Hal ini sebenarnya penting diketahui untuk membuat
masakan anda lebih sempurna dan tidak akan membuat anda ragu saat mencampurkan
bahannya. Berikut adalah pengukuran umum yang sering digunakan dalam bentuk liter:

 1 liter = 1.000 cc
 1 cc = 0,001 liter
 1 cc = 1ml

8. Pengukuran Menggunakan kg

Walaupun terbilang jarang, penggunaan kg dalam pengukuran bahan-bahan makanan tetapi


anda tentu akan membutuhkannya jika anda akan membuat masakan dalam jumlah yang
sangat besar. Untuk itu tidaklah salah anda mengetahui pengukuran bahan dalam bentuk kg
yang mungkin akan berguna bagi anda. Berikut adalah beberapa perhitungan dalam bentuk
kg yang sering dijadikan patokan dalam membuat resep makanan:

 1 kg = 10 ons
 1 kg = 1000 gram

 1 ons = 100 gram


 1 kwintal = 100 kg

9. Pengukuran dalam Pon

Pengukuran dalam pon walaupun tidak umum digunakan dalam menakar bahan-bahan dapur
dalam pembuatan kue atau masakan, tetapi ada juga beberapa resep yang menerapkan
perhitungan berat ini. Hal ini tentunya akan sangat berguna bagi anda sebagai pengetahuan
perhitungan berat yang digunakan dalam perhitungan bahan-bahan dapur. Ukuran berat pon
biasanya bisa digantikan dengan menggunakan kg ataupun ons, ukuran pon adalah ukuran
berat yang lebih besar dari kg. Berikut adalah beberapa perhitungan berat dalam bentuk pon:

 1 kg = 2 pon
 1 pon = 5 ons

10. Pengukuran Temperatur


Selain perhitungan berat, anda juga harus mengetahui dasar perhitungan temperatur yang
akan anda butuhkan saat memanggang masakan anda. Secara umum pastinya anda
mengetahui bahwa temperatur biasanya menggunakan celcius untuk sebagai ukuran
temperaturnya tetapi ada beberapa resep masakan yang menggunakan landasan temperatur
dalam bentuk fahrenheit. Untuk hal ini anda tidak usah khawatir, anda hanya perlu
mengetahui patokan untuk mengkonversi ukuran temperatur dari fahrenheit ke ukuran

celcius. Beikut adalah perhitungan umum yang sering digunakan dalam ukuran fahrenheit ke
celcius:

 32 derajat Fahrenheit = 0 derajat Celcius


 212 derajat Fahrenheit = 100 derajat Celcius
 250 derajat Fahrenheit = 120 derajat Celcius
 275 derajat Fahrenheit = 140 derajat Celcius
 300 derajat Fahrenheit = 150 derajat Celcius
 325 derajat Fahrenheit = 160 derajat Celcius
 350 derajat Fahrenheit = 180 derajat Celcius
 375 derajat Fahrenheit = 190 derajat Celcius
 400 derajat Fahrenheit = 200 derajat Celcius
 425 derajat Fahrenheit = 220 derajat Celcius
 450 derajat Fahrenheit = 230 derajat Celcius
 475 derajat Fahrenheit = 240 derajat Celcius
 500 derajat Fahrenheit = 260 derajat Celcius
Tugas Individu Hari : Selasa

Tanggal : 20 Agustus 2019

Gizi Kuliner

Disusun oleh:

Selfira Arifin P031913411037

Dosen Pengampu:

Roziana, SST,M.Gizi

JURUSAN GIZI

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai