Anda di halaman 1dari 8

2019

Tata Kelola Kantor di


Kantor Pajak
Disusun oleh
• Raditya Naufal Pranata
• Reza Juniardi
• Rosa Amellya
• Sunardi
• Theresa Aprillia
Tugas Administrasi Umum

(Tata Ruang Kelola)

1. PENGERTIAN Tata Kelola Kantor

Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office Layout atau sering disebut
juga Layout saja. Tata ruang kantor adalah pengaturan perabotan, mesin, dan sebaginya didalam ruangan
yang tersedia. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan tata ruang kantor diantaranya, sebagai berikut .

Menurut Drs.The Liang Gie mengatakan “Tata Ruang adalah penyusunan alat-alat pada letak yang tepat
serta pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja bagi para karyawannya”.

2. Tujuan Tata Kelola Kantor


a. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.
b. Memberikan kondisi kerja yang baik bagi setiap orang.
c. Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat melihat staf yang sedang bekerja.
d. Memberikan kemudahan yang tinggi kepada setiap gerakan karyawan dari meja ke meja.
e. Menghindarkan diri dari kemungkinan saling menganggu antara karyawan dengan karyawan
lainnya.

3. Asas-Asas Pokok Tata Ruang Kantor


Menurut Richard Muther, ada empat asas tata ruang pada suatu kantor, yaitu:
a. Asas jarak terpendek.
Perubahan tata ruang kantor pada asas ini maksudnya adalah menata letak meja-meja dengan
jarak antar meja tidak terlalu lebar sehingga pergerakan antar karyawan dapat lebih cepat.
b. Asas rangkaian kerja
Asas Penempatan para pegawai dan peralatan menurut urutan pekerjaan menjadikan pekerjaan
lebih cepat dan tidak membuat berseliweran pegawai lainya, karena pengaturan mejanya sudah
runtut/teratur.
c. Asas penggunaan segenap ruangan
Maksudnya adalah tidak ada ruangan atau luas ruang yang tidak dimanfaatkan. Jika ada ruangan
yang kosong maka dapat diletakan tanaman, hiasan, aquarium dan lain sebagainya sehingga
membuat ruangan semakin nyaman dan asri.
d. Asas perubahan susunan tempat kerja
Asas ini memungkinkan apabila di kantor ada perkembangan baik pada

4. Prinsip Tata Ruang Kantor


a. Pekerjaan harus mengalir terus menerus sedapat mungkin dalam garis lurus.
b. Bagian-bagian dan seksi-seksi yang berfungsi sama dan yang berhubungan harus ditempatkan
secara berdekatan untuk mengurangi waktu bepergian.
c. Aliran pekerjaan harus sederhana, sehingga dapat mengurangi hilir mudik pegawai dan
penyampaian surat-surat dalam jarak yang pendek.
d. Meletakkan perlengkapan kantor harus dekat dengan pegawai yang menggunakannya.
Pergunakan meja dan kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah ruangan.

5. Bentuk-bentuk tata ruang kantor


a. Tata Ruang Tertutup
Suatu tata ruang dikatakan terpisah-pisah atau tertutup apabila susunan ruang untuk bekerja
terbagi-bagi dalam beberapa bagian.

Keuntungannya:

 Moral pekerja atau staf tetap terjaga.

 Pekerjaan yang sifatnya rahasia tetap terjaga.

 Menghindari gangguan dari pekerja satu ke yang lainnya.

Kelemahannya:

 Pengawasan lebih sulit dilakukan karena terhalang oleh penyekat.

 Cahaya sulit masuk dan udara sulit beredar sehingga suasana lebih pengap dan gerah.

 Apabila diperlukan tukar tempat antara bagian yang satu dengan bagian yang lain
sulit dilakukan dan sulit merubah ruangan.

b. Tata Ruang Terbuka

Keuntungannya:

 Pengawasan lebih mudah dan efektif terhadap segenap pegawai.

 Hubungan antar pegawai cepat dan mudah.

 Memperlancar arus pekerjaan dari meja satu ke meja yang lain tanpa orangnya harus
mondar-mandir meninggalkan tempat kerja.

Kelemahannya:

 Dapat merendahkan moral atau staf. Karena cara hidup yang diawasi terus menerus.

 Akan mengurangi keamanan bagi pekerjaan rahasia.

 Pekerja akan kehilangan kepribadian.


KPP

(KANTOR PELAYANAN PAJAK)

Kedudukan KPP Pratama

KPP Pratama merupakan unsur pelaksana atau instansi vertikal di bawah Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Vertikal di Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan salah satu instansi di bawah
Kementerian Keuangan.

Tugas Pokok KPP Pratama

KPP Pratama yaitu melaksanakan penyuluhan. pelayanan. dan pengawasan Wajib Pajak dibidang Pajak
Penghasilan. Pajak Pertambahan Nilai. Pajak penjualan atas Barang Mewah. Pajak Tidak Langsung
lainnya dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi KPP Pratama

 Dalam melaksanakan tugasnya KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan mempunyai fungsi
sebagai berikut:

 pengumpulan. pencarian dan pengolahan data. pengamatan potensi perpajakan. penyajian


informasi perpajakan. pendataan objek dan subjek pajak;

 penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

 pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan. penerimaan dan pengolahan Surat

 Pemberitahuan. serta penerimaan surat lainnya;

 penyuluhan perpajakan;

 pelayanan perpajakan;

 pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak;

 pelaksanaan ekstensifikasi;

 Pengurangan sanksi pajak.

 pelaksanaan pemeriksaan pajak;

 pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;

 pelaksanaan konsultasi perpajakan;

 pembetulan ketetapan pajak;

 pelaksanaan administrasi kantor.

Struktur Kantor Pelayanan Pajak

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 206.2/PMK.01/2014 tanggal 17


Oktober 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2012 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Struktur Kantor Pelayanan Pajak
Pratama meliputi:

 Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, tata usaha, rumah tangga, pengelolaan kinerja pegawai, pemantauan pengendalian
intern, pemantauan pengelolaan risiko, pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin,
dan tindak lanjut hasil pengawasan, serta penyusunan rekomendasi perbaikan proses bisnis.

 Seksi Pengolahan Data dan Informasi, mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian.
dan pengolahan data. pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan,
perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan. pengalokasian Pajak
Bumi dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis computer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-
Filing. pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta pengelolaan kinerja organisasi.
 Seksi Pelayanan, mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum
perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan
Surat Pemberitahuan, penerimaan surat lainnya, dan pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak.

 Seksi Penagihan, mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan
dan angsuran tunggakan pajak. penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta
penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

 Seksi Pemeriksaan, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan


pelaksanaan aturan pemeriksaan, Penerbitan, penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, dan
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya, serta pelaksanaan pemeriksaan oleh petugas
pemeriksa pajak yang ditunjuk kepala kantor.

 Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi


perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak. pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai
objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi, bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak baru, dan
penyuluhan perpajakan.

 Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, mempunyai tugas melakukan proses penyelesaian


permohonan Wajib Pajak, usulan pembetulan ketetapan pajak, bimbingan dan konsultasi teknis
perpajakan kepada Wajib Pajak, serta usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan.

 Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta Seksi
Pengawasan dan Konsultasi IV masing-masing mempunyai tugas melakukan pengawasan
kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak, penyusunan profil Wajib Pajak. analisis kinerja
Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan himbauan
kepada Wajib Pajak.

Bagan Struktur Organisasi KPP Pratama

Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama sesuai PMK-206.02/PMK.01/2014 yang


mulai berlaku per 31 Maret 2015

Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama


Bentuk Tata Ruang Kantor di Kantor Pajak
Tata ruang kantor di kantor pajak berbentuk bersekat atau disebut dengan cubicle type offices.
Jenis tata ruang kantor bersekat/ (cubicle type offices) ini adalah tata ruangan untuk bekerja yang
dipisahkan atau dibagi -bagi ke dalam sekat -sekat kerja.

Sekat -sekat atau kamar kerja tersebut dipisahkan dengan tembok atau penyekat yang terbuat
dari kayu. Tata ruang kantor besekat itu juga disebut dengan tata ruang kantor tertutup. Jadi,
masing -masing pekerja akan bekerja di dalam sekat -sekat tersebut.

Keuntungan tata ruang kantor bersekat


 Konsentrasi terhadap pekerjaan bisa lebih terjamin.
 Kerahasiaan pekerjaan bisa lebih terjamin atau terlindungai, baik dari segi pembincaraan,
dokumen, atau pun aset perusahaan yang berharga lainnya.
 Dapat meningkatkan kewibawaan para pekerja atau pegawai, terutama yang mempunyai
jabatan. Karenanya, status pejabat dapat selalu terpelihara berkat adanya kewibawaan pejabat/
pemimpin tersebut.
 Bisa menjamin keberhasilan kerja para pekerja serta membuat para pekerja merasa ikut
bertanggung jawab atas ruangan dan tumbuhnya rasa memiliki akan ruangan tersebut.
 Menunjukkan lebih menghargai tamu yang datang.

Kerugian Tata Ruang Kantor Bersekat/ Berkamar


 Komunikasi langsung antar pegawai dapat menjadi tidak lancar karena adanya pemisahan
atau sekat tersebut, sehingga kesempatan untuk melakukan komunikasi menjadi berkurang.
 Pemisahan ruang kantor dengan cara bersekat/ berkamar akan memerlukan biaya yang cukup
besar, terutama biaya untuk pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan, dan juga biaya
peralatan lain.
 Penggunaan ruagnan menjadi kurang luwes jika terjadi perubahan atau perkembangan
organisasi.
 Pemisahan ruang kantor dapat membuat pengawasan jadi lebih sulit.
 Tata ruang kantor bersekat/ berkamar membutuhkan ruangan yang luas.
CONTOH TATA KANTOR DI KANTOR PAJAK

SEKSI WASKON III Subbagian Umum

RUANG SEKRETARIAT

SEKSI WASKON IV SEKSI EKSTENSIFIKASI


IVIV

Anda mungkin juga menyukai