Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada
beberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia
sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal
ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi
bangsa indonesia. Adapun kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan
kutai, sriwijaya, majapahit, dan masa kebangkitan indonesia. 1 Pancasila
juga merupakan sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga sekarang
telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang waktu
tersebut banyak hal atau peristiwayang terjadi menemani perjalanan
Pancasila, sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini didepan semua
bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah
menuai banyak konflik diinternal para pencetusnya hingga sekarang pun di
era reformasi dan globalisasi Pancasilamasih hangat diperbincangkan oleh
banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan Politikdan mahasiswa.
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah
Pancasilaadalah mengenai awal dicetuskan nya Pancasila tentang sila
pertama. Memang dari sejarahawal perkembangan bangsa Indonesia dapat
kita lihat bahwa komponen masyarakatnyaterbentuk dari dua kelompok
besar yaitu kelompok agamais dalam hal ini didominasi oleh kelompok
agama Islam dan yang kedua adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok
tersebut berperan besar dalam pembuatan rancangan dasar Negara kita
tercinta ini. Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan pancasila
sebagai dasar Negara ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari
jaman ke jaman, agar kitasenantiasa tidak melupakan sejarah pembentukan
Pancasila sebagai dasar Negara, dan juga dapat digunakan untuk rnenjadi

1Maulana Arafat Lubis, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan abad ke


21 ( Medan: Akasha Sakti, 2018), hlm. 5.

1
penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat tentangdasar Negara
supaya ke depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu "Bhinneka Tunggal
Ika". Terutama hal tersebut dalam penerapan nya dalam kehidupan kita,
Termasuk di lingkungan sekitar kita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari paradigma?
2. Bagaimana pancasila sebagai paradigma pembangunan?
3. Apa saja macam-macam dari aktualisasi pancasila?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari paradigma
2. Mengetahui panacasila sebagai paradigma pembangunan
3. Mengetahui macam-macam dari aktualisasi pancasila.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma
Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu
pengetahuan terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan.
Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam
dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang
berjudul “The Structure of Scientific Revolution” paradigma juga
merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi teoretis yang
umum (merupakan suatu sumber nilai).2 sehingga merupakan suatu sumber
hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga
sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
Paradigma itu juga sendiri merupakan asumsi-asumsi dasar dan asumsi-
asumsi nilai (merupakan sumber nilai) sehingga merupakan suatu sumber
hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan yang menentukan
sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri.
Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa
diantaranya, menurut bahasa inggris paradigma berarti keadaan lingkungan.
Sedangkan menurut bahasa yunani paradigma yakni ‘para’ yang berarti
disamping, disebelah, dan dikenal. Kemudian menurut kamus psikologi
paradigma diartikan sebagai satu model atau pola mendemonstrasikan
semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.
Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh
semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam
perkembangannya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar
ditemukannya kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau
demikian maka ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta
asumsi teoretis sehingga dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan
kembali meng-kaji paradigma dari ilmu pengetahuan tersebut atau dengan
lain perkataan ilmu pengetahuan harus mengkaji dasar ontologis.

2 Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( Jakarta: Bumi Aksara,
2017), hlm. 38.

3
Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang
didasarkan pada suatu hasil penelitian inilah yang mendasarkan pada
metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan
pada sifat-sifat yang parsial, terukur, korelatif dan positivistik maka temyata
hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara epistemologis hanya mengkaji
satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan yaitu manusia. Oleh karena itu
kalangan ilmuwan sosial kembali mengkaji paradigma ilmu tersebut yaitu
manusia. Berdasarkan hakikat-nya manusia dalam kenyataan objektifnya
bersifat ganda bahkan multidimensi.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan 1. Pancasila Sebagai


Paradigma Dibidang Politik

Yang dimaksud pancasila sebagai paradigma pembangunan


politik adalah meletakkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai sumber nilai politik . Sumber nilai politik harus mengacu pada
nilai-nilai pancasila terutama sila ke-4 dimana semua praktik-praktik
politik harus berkembang atas asas kerakyatan. 3 Hal ini dikarenakan
warga negara merupakan pelaku politik sehingga masyarakat harus
mampu menempatkan kekuasaan tertingginya sebagai warga negara
Indonesia yang menganut sistem politik demokrasi dimana
kekuasaannyan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Warga indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan
sebagai subejek atau pelaku politik bukan sekedar sebagai objek politik.
Karena pancasila bertolak dari kodrat manusia maka pembangunan
politik harus dapat meningkatkan harkat martabat manusia. 4 Sistem
politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subyek harus
mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasan yang

3 http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalahpancasila-sebagai-
paradigma.html. Diakses pada tanggal 21 Mei 2019.
Pukul 15.48.
Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan
4

bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, vol. 4 no. 1, 2008.

4
dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma
adalah sistem politik demokrasi bukan otoriter.
Berdasarkan hal tersebut sistem politik Indonesia harus
dikembangkan atas asas kerakyatan yaiyu terletak pada sila keempat
pancasila. Pengembangan selanjutnya adalah sistem politik di dasarkan
pada asas-asas moral dari pada sila-sila pada pancasila.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Dibidang Hukum
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini
mengandung makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh
penyelenggara negara saja tetapi juga rakyat Indonesia sebagai
keseluruhan. Atas dasar tersebut sistem dan keamanan adalah mengikut
sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan
dan keamanan Indonesia disebut sistem keamanan rakyat semesta.
Menurut ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 Pancasil
merupakan sumber dari segala sumber hukum, dengan demikian semua
peraturan perundang-undangan di Indonesia harus tidak boleh
bertentangan dengan pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan UUD
1945 yang memuat pancasila tidak boleh dirubah oleh siapapun juga
termasuk MPR. Hal ini didasarkan pada Pasal 3 dan Pasal 37 karena
merubah isi pembukaan berarti pembubaran negara.5
3. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi
Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunan
ekonomi, sistem ekonomi harus mendasarkan pada moralitas ketuhanan,
dan kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk mensejahterakan rakyat
secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus mampu
menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya
akan memberikan keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat dalam
bidang ekonomi. Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan
dirugikan dengan adanya sistem persaingan bebas dalam perekonomian.

5 Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi ( Bandung: Alfabeta, 2012),


hlm.176.

5
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem
persaingan bebas dan monopoli dilarang dalam perekonomian.
Mengenai pasal 33 ini, penjelasan UUD 1945 menyatakan: “Dalam
Pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggotaanggota
masyarakat.” Oleh sebab itu sistem perekonomian negara harus
mengutamakan kesejahteraan rakyat. Masyarakat pun harus ikut andil
dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.6
4. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Sosial Budaya
Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya
adalah mendasarkan pembangunan sosial budaya berdasarkan nilainilai
yang telah ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang ada pada masyarakat
pada hakikatnya merupakan dasar dari nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Dalam rangka pembangunan sosial budaya, Pancasila
merupakan sumber normatif yang bertujuan untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia. Menjadikan warga negara menjadi masyarakat
yang beradab dan berbudaya.
Pada era globalisasi, nilai-nilai budaya yang berkembang dalam
masyarakat sudah mulai tertimbun oleh budaya-budaya barat yang
masuk ke Indonesia. Nyaris semua penduduk Indonesia terpengaruh
oleh budaya-budaya tersebut baik itu budaya yang bersifat positive
maupun budaya yang negative. Dengan masuknya berbagai
budayabudaya baru, masyarakat mulai meninggalkan nilai-nilai budaya
yang telah berkembang dalam ruang lingkupnya dan mereka lebih
memilih budaya-budaya bangsa barat yang bahkan tidak sesuai dengan
nilainilai yang terkandung dalam Pancasila.
Hal tersebut membuat masyarakat memiliki sifat-sifat biadab,
contohnya seperti gaya berpakaian yang meniru bangsa barat, berbagai
macam tarian-tarian bangsa barat yang mengandung unsur pornografi,

6 Ibid., hlm. 168.

6
dan lain sebagainya. Sudah menjadi tugas pemerintah untuk
mengingatkan serta mengarahkan masyarakat untuk kembali
menerapkan aspek budaya yang berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan,
nilai ketuhanan, dan nilai keberadaban.
5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Kehidupan
Antar Umat Beragama.
Pada proses reformasi dewasa ini di beberapa wilayah negara
Indo-nesia terjadikonflik sosial yang bersumber pada masalah SARA,
terutama bersumber pada masalah agama. Hal ini menunjukkan
kemunduran bangsa Indonesia ke arah kehidupan beragamayang tidak
berkemanusiaan. Tragedi di Ambon,Poso, Medan, Mataram, Kupang
serta daerah-daerah lainnya aenunjukkan betapa semakin melemahnya
toleransi kehidupan beragama yang berdasarkan kemanusiaan yang adil
dan beradab. Oleh karena itu merupakan suatu tugas berat bagi bangsa
Indonesia untuk mengembalikan suasana kehidupan beragama yang
penuh perdamaian, saling menghargai,saling menghormati dan saling
mencintaisebagai sesama umat manusia yang beradab.Pancasila telah
memberikan dasar-dasar nilai yang fundammental bagi umat bangsa
Indonesiauntuk hidup secara damai dalam kehidupan beragama di
negara Indonesia tercinta ini. Manusia adalah sebagai makhluk Tuhan
yang Maha Esa, oleh karena itu manusia wajib untuk beribadah kepada
Tuhan yang Maha Esa dalam wilayah negara di mana mereka hidup.
Pancasila juga telah memberikan dasar-dasar nilai yang
fundamental bagi umat beragama untuk dapat hidup secara damai dalam
kehidupan beragama di negara Indonesia. Sesuai dengan nilainilai yang
terkandung pada nilai pancasila sila pertama dan sila kedua yang
berbunyi ketuhanan yang esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Negara Indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainya. Negara
Indonesia juga memberikan kebebasan kepada warganya untuk

7
memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya
masing-masing.7

6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK


Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya
manusia yang meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak dalam
meningkatkan kesejahteraan dan martabat manusia. Pancasila
memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan IPTEK sebagai hasil
kebudayaan manusia yaitu harus didasarkan pada moral ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudian ada beberapa makna
dalam pancasila dalam pembangunan IPTEK yaitu:
a. Sila ketuhanan yang maha esa memberikaan arti bahwa iptek tidak
hanya memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan,
namun juga dipertimbangkan maksud-maksudnya dan akibatnya,
apakah merugikan manusia dan alam sekitarnya.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap memberikan dasar moralitas
bahwa dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradap,
pengembangan iptek yang merugikan tidak akan mewujudkan tujuan
sebenarnya Iptek yaitu kesejahteraan.
c. Sila persatuan indonesia memberikan arti bahwa pengembangan
iptek hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga
pengembangan iptek dapat memunculkan persatuan.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, mendasari pengembangan iptek
secara demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan
pengembangan iptek. Para pengembang iptek harus bersikap
terbuka, artinya terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun
dibandingkan dengan teori lainnya.

7 Kaelan, Pendidikan Pancasila ( Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010), hlm. 234.

8
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti
bahwa pengembangan iptek harus menjaga keseimbangan keadilan
dalam kehidupan kemanusiaan. 8

C. Macam-Macam Dari Aktualisasi Pancasila


Aktualisasi pancasila di masa kini sering sekali menjadi pertanyaan.
Apakah beda nilai pancasila masih digunakan di era yang telah menginjak
lebih dari 70 tahun sejak pancasila dibuat. Pancasila hingga saat ini menjadi
ideologi atau cara pandang bangsa indonesia. Itulah salah satu bukti bahwa
pancasila masih di jalankan hingga sekarang ini. Apabila telah tidak ada
aktualisasi pancasila, maka pancasila tak lain hanyalah sekedar lambang
bagi negara indonesia ini. Aktualisasi pancasila merupakan penuangan nilai-
nilai pancasila ke dalam norma-norma yang berlaku di kehidupan berbangsa
dan juga bernegara. Permasalhan utama dalam aktuliasasi pancasila ialah
bagaimana wujud realisasi nilai-nilai pancasila yang universal ke dalam
norma yang erkait langsung dengan nilai pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintah negara.
Pancasila juga sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup
bangsa serta ideologi bangsa dan negara, bukanlah hanya merupakan
rangkaian kata – kata yang indah namun harus diwujudkan dan di
aktualisasikan dalam berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua
macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.
1. Aktualisasi Pancasila Objektif
Aktualisasi pancasila objektif yaitu aktualisasi pancasila dalam
berbagai bidang kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan
Negara antara lain meliputi legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Selain itu juga meliputi bidang-bidang aktualisasi lainnya seperti politik,
ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke dalam undangundang,

8 http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagaiparadigma-
kehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-danbernegara-singkat/. Diakses pada
tanggal 20 Mei 2019. Pukul 16.01.

9
GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang kenegaraan
lainnya.9
2. Aktualisasi Pancasila Subjektif
Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila pada
setiap individu terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan
hidup Negara dan masyarakat. Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak
terkecuali baik warga Negara biasa, aparat penyelenggara Negara,
penguasa Negara, terutama kalangan elit politik dalam kegiatan politik
perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan kemanusiaan
sebagaimana terkandung dalam pancasila.

9 Kaelan, Op.Cit., hlm.256.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada
beberapa hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia
sebelum proses dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal
ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi
bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila
merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,
hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.
Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa
panacasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara.
Istilah paradigma merupakan suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsiasumsi
teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai). sehingga merupakan
suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiri terdapat
paradigma pembangunan diantaranya meliputi:
1. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik
2. Pancasila sebagai paradigma dibidang hukum
3. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya
5. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan antar umat
beragama.
6. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ipteks
Kemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua macam yaitu
aktualisasi objektif dan subjektif.

B. Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti
sampai disini saja menggali ilmu tentang pembelajaran PKn, tentunya mengenai
media pembelajaran PKn. Kami berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan
mengetahui problematika pada pembelajaran khususnya PKn, mengingat peran

11
pendidik bagi siswa sangatlah dipandang penting untuk perkembangan
pendidikan dinegara indonesia tercinta ini.
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal
penyajiannya maka dari tu kita harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik
lagi. Segala saran yang bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk
perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan

bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008.

Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi , Bandung:

Alfabeta, 2012.

Lubis, Maulana Arafat, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi

pendidikan abad ke 21, Medan: Akasha Sakti, 2018.

Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010.

Rahayu, Ani Sri, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jakarta:

Bumi Aksara, 2017. http://anakmudaberbagi.blogspot.com/2013/06/makalah-

pancasilasebagai-paradigma.html.

http://ayups87.wordpress.com/2013/11/01/pancasila-sebagai-

paradigmakehidupan-dalam-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara-singkat/.

13

Anda mungkin juga menyukai