Anda di halaman 1dari 33

Seminar Sidang Hasil Tugas Akhir

KEMAMPUAN GEOSYNTHETIC CLAY LINER (GCL)


SEBAGAI PELAPIS DASAR TPA TERHADAP PENYISIHAN
KONSENTRASI BESI (Fe) DAN TIMBAL (Pb) DALAM LINDI

Disusun Oleh :

Kartika Nurrachmah Sari L2J009098

Dosen Pembimbing
1. Dr. Ir. Syafrudin, CES, MT
2. Ir. Mochtar Hadiwidodo, MSi
LATAR BELAKANG
Lindi merupakan air yang terbentuk dalam timbunan sampah yang
melarutkan banyak sekali senyawa yang ada sehingga memiliki
kandungan pencemar

Untuk mencegah lindi masuk ke air tanah, dasar dari tempat


pembuangan sampah yang baik biasanya dibutuhkan sistem
pelapis dasar (liner) yang berfungsi mengurangi mobilitas lindi ke
dalam air tanah

Geosynthetic Clay Liner (GCL) merupakan lapisan kedap yang


biasa digunakan dalam kontruksi pelapis dasar TPA
PERUMUSAN MASALAH

Berapakah konsentrasi logam Fe dan Pb


dalam lindi yang dapat disisihkan oleh
susunan Geosynthetic Clay Liner single
liner dan double liner?

Berapakah efisiensi penyisihan logam Fe


dan Pb dalam lindi yang dapat disisihkan
oleh susunan Geosynthetic Clay Liner
single liner dan double liner?
TUJUAN

1. Analisis konsentrasi logam Fe


dan Pb dalam lindi yang dapat
disisihkan oleh susunan
Geosynthetic Clay Liner single
liner dan double liner .
2. Analisis efisiensi penyisihan
logam Fe dan Pb dalam lindi
yang dapat disisihkan oleh
susunan Geosynthetic Clay Liner
single liner dan double liner.
RUANG LINGKUP

MATERI WILAYAH

Lindi berasal dari tempat pembuangan akhir Tempat pembuangan akhir


sampah Jatibarang, Semarang sampah Jatibarang, Semarang

Parameter yang dianalisis adalah Fe Laboratorium Penelitian Teknik


dan Pb. Lingkungan UNDIP

Penelitian dilakukan pada skala


laboratorium.

Penyisihan konsentrasi Fe dan Pb yang dianalisis


berdasarkan konsentrasi Fe dan Pb yang terdapat pada
sampel

Jenis liner yang digunakan adalah Geosynthetic Clay Liner


MANFAAT

1. Memberikan pengetahuan baru


mengenai kemampuan 2. Memberikan sumbangsih
Geosynthetic Clay Liner pada terhadap ilmu pengetahuan
susunan single liner dan double khususnya mengenai
liner dalam menyisihkan Geosynthetic Clay Liner
konsentrasi logam Fe dan Pb sebagai pelapis dasar TPA
dalam lindi.
Metode Penelitian

1. Tujuan Operasional
2. Jenis Penelitian
3. Waktu dan Tempat Penelitian
4. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas : Pemadatan tanah dan Sususan
Geosynthetic Clay Liner
b. Variabel Terikat : konsentrasi besi dan timbal
c. Variabel kontrol : volume lindi yang diuji
5. Metode Penelitian
Tahap Persiapan Alat dan Bahan

Alat Bahan
- Reaktor uji - Air Lindi
- AAS - Geosynthetic Clay Liner
- Jerigen - Kerikil
- Botol - Perekat Silika
- Kertas Label
- Tabung Reaksi
- Kertas Saring
Studi Literatur Tahap Persiapan: tahap sampling,
uji pendahuluan, pemadatan tanah
dan uji karakteristik tanah

Tahap Pelaksanaan
Tahap Tahap
Penelitian
Pengujian Pengambilan
Sampel Sampel

Perhitungan Efisiensi
Proses
Analisa Data
Reaktor Simulator TPA
Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner Reaktor Double-Liner
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karakteristik Lindi
2. Karakteristik Tanah
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap
air yang erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah

Semakin padat tanah berarti semakin


sulit untuk menyerap air, maka porositas
tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin
mudah tanah menyerap air
maka tanah tersebut
memiliki porositas yang besar
3. Pemadatan Tanah
Sampel tanah TPA Jatibarang dibuat menjadi 3
dengan kondisi dan kadar air yang sama, yaitu
daerah Optimum (Wc = Wcopt).
4. Geosynthetic Clay Liner
Lanjutan….
Lanjutan…

Geosynthetic Clay Liner Bentonite Granular

GSE Bentoliner-NSL

Cover Layer (Polyprophylene Carrier Layer


Nonwoven) (Polyprophylene Woven)
5. Analisa penyisihan Konsentrasi Besi
Pengaruh Waktu Terhadap Penyisihan Konsentrasi Besi (Fe)
pada Reaktor Kontrol, Single-Liner dan Double-Liner
Pengaruh Waktu Terhadap Penyisihan Konsentrasi Besi
(Fe) pada Reaktor Kontrol, Single-Liner dan Double-Liner

14,000

11,783
12,000
10,438
11,783
9,638
10,000 9,196
Konsentrasi (mg/l)

8,512

8,000 7,367 7,434

6,174
6,000 6,591 4,856

5,274 3,471
4,000
3,932 2,079
2,000
2,496

0,000 1,186
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Hari ke-)

Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner Reaktor Double-Liner Baku Mutu


Efisiensi Penyisihan Konsentrasi Besi pada Reaktor Kontrol,
Reaktor Single-Liner dan Reaktor Double-Liner
Efisiensi Penyisihan Konsentrasi Besi pada Reaktor Kontrol,
Reaktor Single-Liner dan Reaktor Double-Liner

100,00

90,00

80,00

70,00

60,00
Efisiensi (%)

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
0 10 20 Waktu (Hari
30 ke-) 40 50 60

Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner Reaktor Double-Liner


Penyisihan Efektif Konsentrasi Besi

60,00
53,02
51,06
50,00
44,68

45,45
40,00 37,03 42,78
Efisiensi (%)

32,65
36,84 36,91
30,00
29,40
27,76
26,06
20,00
21,95
18,20
10,00
11,41
0,00
0,00
0
0,00 10 20 Waktu30(Hari ke-) 40 50 60

Series1 Reaktor Single-Liner Reaktor Double-Liner


6. Analisa Konsentrasi Timbal
Tabel Penyisihan Konsentrasi Timbal pada Reaktor Kontrol,
Reaktor Single-Liner dan Reaktor Double-Liner
Pengaruh Waktu Terhadap Penyisihan Konsentrasi Timbal
(Pb) pada Reaktor Kontrol, Single-Liner dan Double-Liner

0,700
0,636
0,574
0,6000,636 0,548
0,509 0,505
Konsentrasi (mg/l)

0,500 0,449 0,464


0,416
0,477
0,400 0,356
0,394
0,300 0,249
0,278
0,200
0,112
0,100 0,141

0,000 0,048
0 10 20 30 40 50 60

Waktu (Hari ke-)


Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner Reaktor Double-Liner Baku Mutu
Efisiensi Penyisihan Konsentrasi Timbal (Pb) pada Reaktor Kontrol,
Single-Liner dan Double-Liner
Efisiensi Penyisihan Konsentrasi Timbal (Pb) pada Reaktor Kontrol, Single-
Liner dan Double-Liner

100,00
90,00
80,00
70,00
Efisiensi (%)

60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Hari ke-)
Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner Reaktor Double-Liner
Penyisihan Efektif Konsentrasi Timbal pada Reaktor Single-Liner dan
Reaktor Double-Liner terhadap Reaktor Kontrol

70,00

57,99
60,00
50,72
47,85
50,00
Efisiensi (%)

40,00 35,71
33,72

30,00 34,48
24,17 23,42
27,07
20,00 15,34 15,59
20,55
10,31
10,00 13,78
9,65
-
-
0- 10 20 30 40 50 60
Waktu (Hari ke-)
Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner Reaktor Double-Liner
Prediksi Waktu Penyisihan Optimum

Konsentrasi Besi Konsentrasi Timbal

14,000 0,900
0,800
12,000
y= 11,614e-0,008x
Konsentrasi (mg/l)

0,700

Konsentrasi (mg/l)
R² = 0,9788
10,000
0,600 y = 0,6355e-0,008x
R² = 0,99
8,000
0,500
6,000 0,400

4,000 y = 11,451e-0,032x 0,300 y = 0,8265e-0,048x y = 0,74e-0,032x


R² = 0,9753 R² = 0,8971 R² = 0,8901
0,200
2,000 y = 11,712e-0,042x
R² = 0,9661 0,100
0,000
0 10 20 30 40 50 60 0,000
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (Hari ke-) Waktu (Hari ke-)
Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner Reaktor Kontrol Reaktor Single-Liner
Reaktor Double-Liner Baku Mutu Reaktor Double-Liner Baku Mutu
Waktu Optimum Penyisihan
Trendline Baku Mutu Prediksi Waktu
Perda Jateng Penyisihan
No.5 Tahun 2012 Optimum Fe
Reaktor Kontrol 5 mg/l Hari ke-85
Reaktor Single-Liner 5 mg/l Hari ke-28
Reaktor Double-Liner 5 mg/l Hari ke-22

Trendline Baku Mutu Prediksi Waktu


Perda Jateng Penyisihan
No.5 Tahun 2012 Optimum Pb
Reaktor Kontrol 0,1 mg/l Hari ke-182
Reaktor Single-Liner 0,1 mg/l Hari ke-66
Reaktor Double-Liner 0,1 mg/l Hari ke-52
Kesimpulan
Besar efisiensi penyisihan pada geosynthetic dengan sistem single-
liner untuk konsentrasi besi sebesar 45,45% dan konsentrasi timbal
sebesar 47,85%. Pada geosynthetic clay liner sistem single-liner
mampu menyisihkan konsentrasi besi hingga 2,08 mg/l dan
konsentrasi timbal hingga 0,11 mg/l.

Sedangkan efisiensi penyisihan pada geosyntjetic clay liner sistem


double-liner untuk konsentrasi besi sebesar 53,02% dan timbal
sebesar 57,99%. Untuk penyisihan konsentrasi, geosynthetic sistem
double-liner mampu menyisihkan konsentrasi besi hingga 1,19 mg/l
dan timbal hingga 0,05 mg/l.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah
perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
pengukuran debit, sehingga waktu tinggal dapat
terdeteksi dalam mekanisme pengolahan.

Anda mungkin juga menyukai