Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

bab 1
PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)


DAN
PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN
KECAMATAN MADIDIR - 2015

I - 0
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 11,
disebutkan bahwa wewenang pemerintah daerah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan
penataan ruang meliputi : pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap
pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota dan kawasan strategis
kabupaten/kota; pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten/kota; pelaksanaan
penataan ruang kawasan strategis kabupaten/kota; dan kerjasama penataan ruang antar
kabupaten/kota. Walaupun matra dimensinya masih mengacu pada lingkup batas
kawasan kecamatan, tetapi esensi penataan ruang dilakukan dengan pendekatan
kegiatan utama kawasan, sehingga akan dilaksanakan kegiatan penataan ruang kawasan
perkotaan dan penataan ruang kawasan perdesaan.

Pada dasarnya perkembangan suatu wilayah secara faktual dapat berubah sesuai
dengan kecepatan, dinamika, atau pola perkembangan kegiatan masyarakat setempat
dan atau pengaruh perkembangan wilayah sekitarnya, yang tentunya akan memberikan
kontribusi terhadap upaya kegiatan penataan ruang. Kegiatan penataan ruang terutama
pada aspek perencanaan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan guna
mengantisipasi segala bentuk kecenderungan perkembangan kegiatan masyarakat yang
telah dan akan terjadi.

Sesuai ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten/kota
harus menetapkan bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun Rencana
Detail Tata Ruang-nya. Bagian dari wilayah yang akan disusun Rencana Detail Tata
Ruang tersebut merupakan kawasan perkotaan atau kawasan strategis kota.

Rencana Detail Tata Ruang merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan
fungsional sebagai penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan
keterkaitan antarkegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang
harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional
tersebut. Rencana Detail Tata Ruang dapat membantu rencana tata ruang kota yang telah
disusun guna memperdetail pola ruang yang ada sehingga lebih operasional.

I - 1
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

Sebagai sebuah kota yang berkembang, Kota Bitung memiliki pusat-pusat kegiatan lokal
sebagai pusat-pusat pertumbuhan baru yang berkembang akibat peningkatan dinamika
wilayah yang terkait dengan kebijakan-kebijakan pembangunan yang ditetapkan di Kota
Bitung. Dengan adanya pemusatan kegiatan pada beberapa pusat kegiatan, maka akan
memberikan dampak/pengaruh dalam perkembangan wilayah, yang secara otomatis akan
mewarnai penataan ruang. Adanya pemusatan kegiatan secara langsung akan berkaitan
dengan peningkatan arus barang maupun jasa bahkan manusia. Beragam kegiatan yang
ada, baik usaha, jasa, industri, permukiman dan pemerintahan dapat terselenggara
dengan baik jika pemanfaataan ruangnya jelas dan prasarana serta sarana lingkungan
dapat mengakomodasi kebutuhan penduduk dan kegiatannya.

Setiap wilayah yang menjadi bagian dari wilayah Kota dipersiapkan rencana pemanfaatan
ruangnya meliputi perpetakan yang sesuai dengan fungsi kawasan, jaringan transportasi
dan infrastruktur (kelengkapan listrik, air bersih, telekomunikasi, drainase dan
persampahan), ataupun pemanfaatan lahan yang berhubungan dengan ketersediaan
fasilitas umum dan fasilitas sosial. Bahkan, penataan ruang terbuka hijau dan sirkulasi
yang baik akan menjamin terwujudnya fungsi yang sudah diberikan pada setiap bagian
wilayah kota dalam satuan wilayah pengembangan Kota, sekaligus akan menjadi sebuah
kawasan yang nyaman dan asri serta aman sebagai kegiatan hunian dan usaha
masyarakat.

1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

1.2.1 Maksud
Maksud penyusunan adalah sebagai pedoman bagi instansi dalam pelaksanaan
pembangunan dan pedoman pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan perencanaan
dalam rangka menyusun peraturan zonasi dan pemberian izin kesesuaian pemanfaatan
bangunan dengan peruntukan lahan.

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan
Kecamatan Madidir adalah tersusunnya perencanaan tata ruang kawasan secara detail
sesuai dengan fungsi yang dimilikinya dan sejalan dengan program pembangunan
wilayah Kota Bitung. Rencana detail ini juga memuat zonasi yang jelas terhadap

I - 2
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

pemanfaatan ruang yang sudah direncanakan sehingga akan memudahkan pengguna


jasa serta stake holder dalam mengaplikasikannya di lapangan.

1.2.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah produk Rencana Detail Tata ruang dan Peraturan Zonasi
Kawasan Kecamatan Madidir akan menjadi acuan terhadap pembangunan dan
pelaksanaan program di Bagian Wilayah Kota serta menjadi advis planning bagi
pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan.

1.3 FUNGSI DAN MANFAAT

1.3.1 Fungsi
Fungsi dari pekerjaaan Rencana Detail Tata Ruang ini adalah :
a. Kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota berdasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah;
b. Acuan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang lebih rinci dari kegiatan pemanfaatan
ruang yang diatur di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bitung;
c. Acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;
d. Acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan
e. Acuan dalam penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

1.3.2 Manfaat
Rencana Detail Tata Ruang ini memiliki manfaat sebagai berikut:
a. Penentu lokasi berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi dan lingkungan
permukiman dengan karakteristik tertentu;
b. Alat operasional dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta,
dan/atau masyarakat;
c. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian wilayah sesuai dengan
fungsinya di dalam struktur ruang kabupaten/kota secara keseluruhan; dan
d. Ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk disusun program
pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya pada tingkat
Bagian Wilayah Perkotaan atau sub-Bagian Wilayah Perkotaan.

1.4. DASAR HUKUM TERKAIT PENATAAN RUANG

I - 3
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Kecamatan Madidir merujuk
pada Peraturan dan Perundangan terkait dengan panataan ruang, antara lain adalah:

A. Undang-Undang
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah;
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan;
11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan Raya;
12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan;
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Permukiman;
16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian; dan
17. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah .

B. Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Dampak
Lingkungan Hidup;

I - 4
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

2. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan


Telekomunikasi;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2006 tentang Irigasi;.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan
Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam; dan
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana
Tata Ruang.

C. Peraturan Presiden
1. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

D. Peraturan Menteri
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63 Tahun 1993 tentang Garis
Sempadan dan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai
dan Bekas Sungai;
2. Peraturan Menteri Negara Agraria No. 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman
Koordinasi Penataan Ruang Daerah; dan
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota.

E. Peraturan Daerah
1. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014-2034;

I - 5
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

2. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 11 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Bitung Tahun 2013-2033;
3. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau;
4. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 18 Tahun 2013 tentang Bangunan
Gedung;
5. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Izin Pemanfaatan Ruang;
6. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 23 Tahun 2013 tentang Larangan
Merusak Pohon dan Pemberian Izin Penebangan Pohon;
7. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penataan dan
Pengelolaan Pemakaman); dan
8. Peraturan Daerah Kota Bitung Nomor Tahun 2015 tentang Izin Mendirikan
Bangunan.

1.5 RUANG LINGKUP

1.5.1 Lingkup Lokasi


Lingkup wilayah perencanaan berada di Kecamatan Madidir yang terdiri atas 8 kelurahan
dengan total luas wilayah sebesar 2.083 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 32.017 jiwa.
Batas administrasi Kecamatan Madidir di bagian utara dan bagian timur adalah
Kecamatan Pringgasela, di bagian selatan adalah Kecamatan Sukamulia, di bagian barat
adalah Kecamatan Sikur.

1.5.2 Lingkup Substansi


Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Kecamatan Madidir
merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bitung ke dalam
rencana pemanfaatan ruang kawasan yang lebih operasional. Fokus utama dalam
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang penetapan blok-blok peruntukan pada kawasan
fungsional perkotaan, sebagai penjabaran “kegiatan” ke dalam wujud ruang, dengan
memperhatikan keterkaitan antara kegiatan dalam kawasan fungsional, agar tercipta
lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam
kawasan fungsional tersebut.

Jangka waktu perencanaan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan
Kecamatan Madidir adalah 20 tahun dan dituangkan ke dalam peta rencana dengan skala

I - 6
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

1 : 5.000. Adapun muatan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan
Kecamatan Madidir, meliputi:
1. Tujuan Penataan Bagian Wilayah Perkotaan
Tujuan penataan Bagian Wilayah Perkotaan merupakan nilai dan/atau kualitas terukur
yang akan dicapai sesuai dengan arahan pencapaian sebagaimana ditetapkan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah dan merupakan alasan disusunnya Rencana Detail
Tata Ruang tersebut, serta apabila diperlukan dapat dilengkapi konsep pencapaian.
Tujuan penataan Bagian Wilayah Perkotaan berisi tema yang akan direncanakan di
Bagian Wilayah Perkotaan.
2. Rencana Pola Ruang
 Rencana pola ruang dalam Rencana Detail Tata Ruang merupakan rencana
distribusi Kawasan Lindung dengan zona peruntukan yang antara lain meliputi
hutan lindung, zona yang memberikan perlindungan terhadap zona di bawahnya,
zona perlindungan setempat dan kawasan rawan bencana.
 Kawasan Budidaya dengan zona perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran,
industri, dan Ruang Terbuka Non Hijau, ke dalam blok-blok. Rencana pola ruang
dimuat dalam peta yang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan zonasi.

3. Rencana Jaringan Prasarana


Rencana jaringan prasarana merupakan pengembangan hierarki sistem jaringan
prasarana yang ditetapkan dalam rencana struktur ruang yang termuat dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah kota.
4. Penetapan Sub Bagian Wilayah Perkotaan yang Diprioritaskan Penanganannya
Penetapan Sub Bagian Wilayah Perkotaan yang diprioritaskan penanganannya
merupakan upaya dalam rangka operasionalisasi rencana tata ruang yang diwujudkan
ke dalam rencana penanganan Sub Bagian Wilayah Perkotaan yang diprioritaskan.
5. Ketentuan Pemanfaatan Ruang
Ketentuan pemanfaatan ruang dalam Rencana Detail Tata Ruang merupakan upaya
mewujudkan Rencana Detail Tata Ruang dalam bentuk program pengembangan
Bagian Wilayah Perkotaan dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai
akhir tahun masa perencanaan.
6. Peraturan Zonasi
Peraturan zonasi merupakan ketentuan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Rencana Detail Tata Rruang yang berfungsi sebagai:
- perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang;
- acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya air right
development dan pemanfaatan ruang di bawah tanah;
- acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif;
- acuan dalam pengenaan sanksi; dan

I - 7
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

- rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan lahan dan penetapan


lokasi investasi.
Peraturan zonasi memuat materi wajib (ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan,
ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, ketentuan tata bangunan, ketentuan
prasarana dan sarana minimal, ketentuan pelaksanaan) dan materi pilihan
(ketentuan tambahan, ketentuan khusus, standar teknis, dan ketentuan pengaturan
zonasi).

1.5.3 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kawasan Kecamatan Madidir adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan metodologi studi, inventarisasi data primer dan sekunder kondisi
eksisting kawasan perencanaan ;
b. Tinjauan dokumen-dokumen perencanaan yang telah disusun;
c. Mendeliniasi kawasan perencanaan;
d. Menyediakan peta dasar dan peta analisis dengan skala 1 : 5.000 sekaligus
pengintepretasi peta tersebut dengan bantuan software program yang sesuai;
e. Melakukan survey primer dan sekunder;
f. Mengidentifikasi kondisi eksisting perkembangan kawasan Kecamatan Madidir saat ini
hususnya yang terkait dengan perkembangan pemanfaatan ruang berdasarkan peta
citra satelit dan interpretasinya serta survai lapangan terhadap fisik kawasan
Kecamatan Madidir. Menyiapkan peta rencana detail tata ruang Kecamatan yang
dijabarkan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bitung dalam skala 1 : 5.000. Dari
hasil peta tersebut, dianalisis kawasan-kawasan pengembangannya.
g. Pengaturan pemanfaatan ruang berdasarkan zonasi yang telah ditetapkan.
h. Pengaturan pemberian insentif dan disinsentif dalam setiap pengaturan zoning.
i. Pengaturan pemberian sanksi terhadap pembangunan yang melanggar peraturan
zonasi.
j. Pengaturan mekanisme perubahan-perubahan terhadap zonasi (hal ini dimaksudkan
untuk menampung usulan-usulan perubahan dari masyarakat yang bersifat inovatif
dan untuk kepentingan masyarakat luas).
k. Pengaturan tentang lembaga yang akan melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan
serta pengendalian terhadap rencana yang telah dibuat. Penyiapan Kelembagaan dan
Operasionalisme meliputi :
 Penentuan Lembaga atau Instansi Pemerintah Kota Bitung yang terkait dengan
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang.
 Penentuan tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga/instansi terkait dalam
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang.
 Penentuan mekanisme koordinasi lembaga/instansi terkait dalam perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang.

I - 8
LAPORAN PENDAHULUAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN


PERATURAN ZONASI (PZ) KAWASAN KECAMATAN MADIDIR

 Penentuan instansi yang memberikan izin dalam mendirikan bangunan sesuai


rencana yang sudah dibuat.
 Penentuan instansi terkait yang memberikan insentif dan disinsentif terhadap
pelaksanaan perencanaan tata ruang.
 Penentuan instansi terkait dalam memberikan dan melaksanakan sanksi dan
penghargaan.

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Laporan Pendahuluan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan
Zonasi Kawasan Kecamatan Madidir disusun secara sistematis terdiri dari 5 (lima) bab,
yaitu:
1. Bab 1, berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, fungsi dan manfaat, dasar hukum
peraturan dan perundangan yang terkait dengan penataan ruang, serta ruang lingkup
lokasi - substansi - kegiatan.
2. Bab 2, berisi tentang tinjauan kebijakan dan peraturan daerah yang terkait dengan
penataan ruang Kota Bitung umumnya dan Kecamatan Madidir khususnya.
3. Bab 3, berisi tentang gambaran umum kawasan perencanaan termasuk isu-isu
pengembangan yang sedang terjadi di kawasan perencanaan.
4. Bab 4, berisikan pendekatan dan metodologi penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
dan Peraturan Zonasi Kawasan Kecamatan Madidir.
5. Bab 5, berisi penjelasan tata laksana dan rencana kerja penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kawasan Kecamatan Madidir.

I - 9

Anda mungkin juga menyukai