Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karuniaNya sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah Komunikasi dalam
Keperawatan tentang Teori Model Keperawatan Imogene King tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih
mengandung banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
bertanggung jawab serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa selalu senantiasa melindungi kita semua.

Ambon, 10 september 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………
C. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………...
D. MANFAAT PENULISAN…………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….

A. BIOGRAFI IMOGENE M. KING………………………………………………….


B. KARIER DARI IMOGENE M. KING……………………………………………..
C. KONSEP TEORI DARI MODEL KEPERAWATAN IMOGENE KING………...
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI MODEL KEPERAWATAN
IMOGENE KING…………………………………………………………………..
E. PENGAPLIKASIAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN……………….

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..

A. KESIMPULAN………………………………………………………………………
B. SARAN………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I PENDAHULAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman mengharuskan bidang – bidang ilmu pengetahuan untuk
juga sama-sama berkembang. Begitu juga dengan bidang ilmu keperawatan yang
berkembang baik mengikuti arus zaman. Banyak teori – teori dan riset keperawatn yang
muncul seiring berjalannnya waktu yang sangat diperlukan dalam menyelesaikan
masalah keperawatan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan
tubuh ilmu pengetahuan keperawatan ( Body of Knowlegde).
Pada tahun 1971, Imogene M. King menciptakan sebuah teori yang dikenal
sebagai “Interacting Systems Framework and Theory of Goal Attainment” yaitu
hubungan interaksi antara perawat dan pasien membawa pada pencapaian tujuan. King
menyatakan pencapaian tujuan merupakan sebuah konsep transaksi sebagai komponen
integral dalam teori ini. King menggunakan metode observasi non partisipan untuk
mengumpulkan informasi hubungan perawat – pasien dalam seting perawatan di rumah
sakit. Beragam interaksi diamati baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal
yang kemudian direkam sebagai data mentah, termasuk bagaimana alat untuk mencapai
tujuan dieksplor dan telah disepakati sebelumnya. Studi ini memberikan sebuah sistem
klasifikasi yang berguna dalam interaksi perawat – klien.

B. RUMUSAN MASALAH
 Siapa itu Imogene M. King atau Biografi dari Imogene M. King
 Bagaimana karier dari Imogene M. King
 Bagaimana konsep teori dari model keperawatan Imogene M. King
 Apa kelebihan dan kekurangan dari model keperawatan Imogene M. King
 Bagaimana pengaplikasian model keperawatan Imogene King dalam pelayanan
keperawatan.

3
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
 Untuk mengetahui biografi dari Imogene King
 Untuk mengetahui karier dari Imogene King
 Untuk memahami konsep teori model keperawatan Imogene King
 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model keperawatan Imogene King
 Untuk mempelajari pengaplikasian model Imogene King dalam pelayanan
keperawatan .

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang penulis dapat berikan adalah agar pembaca bisa mampu memahami dan
menambah pengetahuan dari apa yang di baca pada makalah ini.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI SINGKAT IMOGENE M. KING


Imogene King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa. Dia
menerima ijazah perawat dari Sekolah Rumah Sakit St John Keperawatan di St Louis,
Missouri, pada tahun 1945. Pada tahun 1948, ia memperoleh Bachelor of Science dalam
Keperawatan dari St Louis University, dan melanjutkan untuk menyelesaikan Master of
Science dalam Keperawatan, juga dari St Louis University pada tahun 1957. Dia juga
meraih gelar doktor dari Teachers College, Columbia University pada tahun 1961. Dia
meninggal pada tanggal 24 Desember 2007.

B. KARIER DARI IMOGENE M. KING


Antara 1966 dan 1968, King bekerja sebagai Asisten Kepala Cabang Penelitian
Hibah dari Divisi Keperawatan di Washington DC di bawah Dr .Jessie Scott. Dia adalah
direktur dari Ohio State University School of Nursing dari tahun 1968 sampai 1972. Dia
adalah Associate Professor dari tahun 1961 sampai 1966 dan Profesor dari 1971 sampai
1980 di Loyola University di Chicago. Setelah melayani sebagai profesor di University
College South Florida Keperawatan di Tampa, Florida dari 1980 hingga 1990, King
pensiun dengan gelar Profesor Emeritus. Selama karirnya, King adalah anggota aktif dari
Distrik IV Florida Nurses Association, American Nurses Association, dan Sigma Theta
Tau International. Dia juga Fellow di American Academy of Keperawatan.

5
C. KONSEP TEORI DARI MODEL KEPERAWATAN IMOGENE M. KING
a. Kerangka Konsep Imogene King
King mengemukakan beberapa asumsi tentang dasar kerangka konsepnya, yang
meliputi asumsi tujuan keperawatan yaitu pelayanan kesehatan individu dan kelompok
dan manusia sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya. Kerangka
konseptual terdiri dari tiga sistem yang saling berinteraksi, yaitu sistem personal
(individual), sistem interpersonal (kelompok) dan sistem sosial.
Berikut diagram sistem interaksi menurut King :

Gambar : Dynamic interacting systems

1. Sistem Personal
Individu berada dalam sistem personal. Konsep yang perlu dipahami dalam
sistem personal antara lain :
a. Gambaran diri (body image)
b. Pertumbuhan dan perkembangan
c. Persepsi
d. Diri sendiri
e. Ruang
f. Waktu.

2. Sistem Interpersonal
Sistem interpersonal dibentuk ketika dua atau lebih individu saling
berhubungan, pembentukan oleh dua orang atau tiga orang. Interaksiperawat
dan pasien adalah satu jenis dari sistim interpersonal. Keluarga, sebgai
kelompok kecil, dapat dipertimbangkan sebagai sistem interpersonal. Dalam
sistim interpersonal diperlukan satu pemahaman tentang konsep komunikasi,
interaksi, peran, stres dan transaksi.
a. Komunikasi
b. Interaksi
c. Peran
d. Stress
e. Transaksi.

6
3. System Sosial
Sistim yang saling berinteraksi secara menyeluruh yang terdiri dari kelompok
masyarakat, dikenal sebagai sistem sosial. Kegiatan keagamaan, bidang
pendidikan dan sistem pelayanan kesehatan adalah contoh-contoh dari sistem
sosial. Pengaruh perilaku terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu
yang berada dalam keluarga ekstended di masyarakat adalah contoh lain dari
pengaruh sistem sosial. Di dalam sistem sosial, penting untuk memahami otoritas
konsep, pengambilan keputusan, organisasi, status.
a. Otoritas
b. Pengambilan keputusan
c. Organisasi
d. Status.

b. Konsep utama asumsi Imogene King


King memahami kerangka konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan
pendekatan system terbuka dalam hubunagn interaksi yang konstan dengan
lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang
meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling
berhubungan satu dengan yang lain.
Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap informasi,
kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap
perawatan ketika sakit. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King mengemukakan
pendekatan teori yang terdiri dari komponen yang dapat di gambarkan dibawah ini :

Perawat feedback

Aksi Reaksi
Reaksi Interaksi Transaksi

Pasien
feedback
Gambar : Proses interaksi yang berujung pada transaksi

Berdasarkan gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa konsep hubungan manusia


menurut King terdiri dari komponen :

1. Aksi. Merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berprilaku, dalam


memahami atau mengenali kindisi yang ada dalam keperawatan dengan

7
digambarkan hubungan keperawatan dan klien melakukan kontrak atau tujuan
yang diharapkan.

2. Reaksi. Adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan
merupakan respon dari individu.

3. Interaksi. Merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara


perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi
4. Transaksi. Merupakan kondisi dimana antara perawat dank lien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI MODEL KEPERAWATAN IMOGENE KING

Kelebihan
1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat
dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena
dalam keperawatan.

2. Teori ini merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan


jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.

3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan


bersama, mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai tujuan klien
.
4. Teori ini dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan.

5. Teori ini dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.

6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan.

Kekurangan

1. Beberapa konsep dasar kurang jelas,contohnya teori ini menyatakan bahwa


stress memiliki konsekuensi positif dan menyarankan perawat harus
menghilangkan pembuat stress dari lingkungan RS.

2. Teori ini berfokus pada system interpersonal sehingga tujuan yang akan
dicapai sangat tergantung pada presepsi perawat dan klien yang terlibat dalam
hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.

3. Teori ini belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan


konsep interaksi,komunikasi,transaksi dan persepsi,misalnya pasien-pasien
yang tidak dapat berinteraksi dengan perawat misalnya klien dengan
koma, BBL ,dan pasien psikiatrik.

8
E. PENGAPLIKASIAN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa peng
etahuankhusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang
diri dan persepsi masalahyang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.

b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,diantaranya adalah


: Tingkattumbuh kembang, Pandangan tentang diri sendiri, Persepsi yang
merupakan dasar pengumpulandan interpretasi data terhadap status kesehatan,
Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasikeakuratan persepsi, untuk
interaksi dan transaksi. dan Sosialisasib.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa kep
erawatan.

3. Perencanaan
a. Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan.
b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dil
akukan.
c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkantujuan dan me
mbuatkeputusan.
d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut
serta dalampengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.

4. Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktualuntuk menca
pai tujuan.
b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.

5. Evaluasi
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas
tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan (Perry & Potter, 2005).

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari
kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang
Human Being. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada
interpersonal systems. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai
proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan
lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan
dengan sembilan konsep utama, yaitu: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran,
stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang.

Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas
dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah:
mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge),
dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori
ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk
menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik.
Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang
lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada
setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.

B. SARAN
Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan
dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena dalam keperawatan, tetapi
teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien
yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir
dan pada kasus-kasus psikiatri. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini
pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada
dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk
membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien
dalam fase pengambilan keputusan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/386706628/Model-Praktek-Keperawatan-Keluarga-Imogene-M-king-
Kelompok-1

https://www.scribd.com/document_downloads/direct/117440994?extension=pdf&ft=1568020272&lt=
1568023882&user_id=475515796&uahk=pgNvVtiI17WkPaPz9xacUFFuCPg

https://pdfdokumen.com/downloadFile/59c2c18a1723dd79ca3537fb

file:///C:/Users/ona/Downloads/82838661-Model-Konseptual-KING.pdf

https://www.scribd.com/document_downloads/direct/82838661?extension=pdf&ft=1567928876&lt=1
567932486&user_id=475515796&uahk=gOrzz_vzUq7ylXsj-xlt-Y8eqjM

11

Anda mungkin juga menyukai