HIDROLOGI I
(MKK 4119), 2 SKS
PENGAMPU:
ARNOLDUS NAMA, SST.,MT
Jika:
Q terhitung < Qkritis atau
R terhitung < Rkritis
maka seri data yang dianalisis adalah konsisten.
CONTO SOAL 1.1
Tabel 1.3. Analisis kurva massa ganda untuk soal 1.1. setelah koreksi data stasiun A
600
2002
500
2003
400
2004
300
2005
200
2006
100
2007
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Komulatif stasiun A
Diketahui seri data hujan tahunan seperti tercantum dalam kolom (2) Tabel
(1.4). Tentukan apakah seri data tersebut konsisten atau tidak berdasarkan
Metode RAPS.
Tabel 1.4. Perhitungan konsistensi seri data dengan Metode RAPS
untuk soal 1.2
K Yi Yi - 𝑌 Sk* Dy2 Sk**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1100.00 -1017.85 -1017.85 79693.14 -1.30
2 1890.00 -227.85 -1245.69 3993.37 -1.59
3 2100.00 -17.85 -1263.54 24.50 -1.61
4 1350.00 -767.85 -2031.38 45352.90 -2.59
5 2500.00 382.15 -1649.23 11233.97 -2.10
6 1205.00 -912.85 -2562.08 64099.08 -3.27
7 3190.00 1072.15 -1489.92 88424.14 -1.90
8 2620.00 502.15 -987.77 19396.81 -1.26
9 2184.00 66.15 -921.62 336.64 -1.18
10 3925.00 1807.15 885.54 251215.77 1.13
11 1470.00 -647.85 237.69 32284.97 0.30
12 2320.00 202.15 439.85 3143.55 0.56
13 1678.00 -439.85 0.00 14881.90 0.00
27532 614080.75
CONTO SOAL 1.2
Berdasarkan Tabel (1.1), jika jumlah data adalah 13 dan derajat kepercayaan
90% maka nilai:
𝑄
= 1.0655, atau Qkritis = 1.0655 x 𝑁 = 1.0655 x 13 = 3.8417
𝑁
Qterhitung < Qkritis, maka seri data hujan pada Tabel (1.4) adalah konsisten.
II. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah seri data yang
terkumpul dari 2 stasiun penakar yang berada di dalam suatu daerah
pengaliran atau salah satu berada di luar daerah pengaliran yang
bersangkutan berasal dari populasi yang sama atau bukan.
Pengujian homogenitas suatu seri data dilakukan dengan Metode Uji-t,
yang rumusnya sebagai berikut:
𝑋1 −𝑋2
𝑡= 1 (1.7)
1 1 2
𝜎 +
𝑁1 𝑁2
1
2 2
𝑁1𝑆1 +𝑁2𝑆2 2
𝜎= (1.8)
𝑁1+𝑁2−2
1
𝑋1𝑖−𝑋1 2 2
𝑆1 = (1.9)
𝑁1−1
1
𝑋2𝑖−𝑋2 2 2
𝑆2 = (1.10)
𝑁2−1
dk = N1 + N2 – 2 (1.11)
Keterangan rumus (1.7 s/d (1.11):
t : variabel -t terhitung.
𝑋1: rata-rata hitung sampel ke-l.
𝑋2 : rata-rata hitung sampel ke-2.
N1 : jumlah sampel set ke-1.
N2 : jumlah sampel set ke-2.
: deviasi standar.
S1 : varian sampel set ke-l.
S2 : varian sampel set ke-2.
dk : derajat kebebasan.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai t (menggunakan persamaan 1.9 s/d 1.13),
akan diperoleh 2 kemungkinan yaitu:
tterhitung > tcr, atau t kritis; artinya kedua sampel yang diuji tidak berasal dari
populasi yang sama.
tterhitung < tcr, atau t kritis; artinya kedua sampel yang diuji berasal dari
populasi yang sama.
Jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi (tterhitung > tcr), maka yang harus dilakukan
berbeda-beda tergantung pada metode yang digunakan. Uji Anova = asumsi
homogenitas tidak terpenuhi, maka digunakan koreksi uji Brown Forsythe atau
welch’s F. Uji –t (t test) = asumsi homogenitas tidak terpenuhi, digunakan uji
independen t test unequal variance atau menggunakan uji indepedent welch’s test.
Tabel 1.5. Nilai tc (tcr) untuk uji distribusi 2 sisi
CONTO SOAL 1.3
Keterangan tabel:
Kolom (3) : 𝑋1𝑖 − 𝑋1
Kolom (4) : 𝑋1𝑖 − 𝑋1 2
Kolom (6) : 𝑋2𝑖 − 𝑋2
Kolom (7) : 𝑋2𝑖 − 𝑋2 2
Berdasarkan Tabel (1.6) diperoleh nilai-nilai: S1, 52, , t, dan nilai dk sebagai
berikut:
1
𝑋1𝑖 − 𝑋1 2 2
𝑆1 =
𝑁1 − 1
1
71463.6133 2
𝑆1 = = 71.4461
15 − 1
1
𝑋2𝑖 − 𝑋2 2 2
𝑆2 =
𝑁2 − 1
1
4524.5895 2
𝑆2 = = 17.9773
15 − 1
CONTO SOAL 1.3
1
2 2
𝑁1𝑆1 +𝑁2𝑆2 2
𝜎=
𝑁1+𝑁2−2
1
2 2
15×71.4461 +15×17.9773 2
𝜎= =53.9232
15+15 −2
𝑋1 −𝑋2
𝑡= 1 1 1/2
𝜎 𝑁 +𝑁
1 2
108.3667−91.72670
𝑡= 1 =0.8451
1 1 2
53.9232 +
15 15
Dk = N1 + N2 – 2 = 28
Dari Tabel Nilai t kritis untuk Distribusi-t uji dua sisi (tabel 1.5), dapat dilihat
bahwa untuk dk : 28 dan derajat kepercayaan = 5% atau t0.05, diperoleh nilai
t tabel : 1 ,701.
Oleh karena t terhitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa seri data
hujan dari stasiun A dan stasiun B pada Tabel (1.6) adalah homogen atau
berasal dari satu populasi.
Sekian &