Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS SHIFT SHARE

1. Pengertian Analisis Shift Share


Menurut Field & Mac Gregor 1987, analisis Shift Share merupakan teknik yang
digunakan untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan
pertumbuhan dan kinerja perekonomian di wilayah yang berbeda.
Menurut EMSI Resource Library, analisis Shift Share adalah standar metode
analisis regional untuk menentukan sejauh mana kinerja pertumbuhan perekonomian
wilayah terhadap trend nasionla dan seberapa besar pengaruhnya terhadap sektor
tertentu.
Menurut New York Economic Development, Analisis Shift Share merupakan
metode lanjutan dari analisis LQ dimana LQ hanya melihat potensi ekonomi basis namun
tidak menjelaskan kinerja secara time series. Sedangkan analisis Shift Share menjelaskan
perubahan perekonomian dengan membagi menjadi national share, industry share dan
regional share.
Analisis shift share digunakan untuk mengetahui kinerja perekonomian daerah,
pergeseran struktur dan posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan untuk mengidentifikasi
sektor unggul daerah dalam kaitannya dengan perekonomian acuan dalam dua atau lebih
titik waktu.
2. Kelebihan & Kelemahan Analisis Shift Share
Keunggulan analisis Shift Share antara lain (Steve B.H dan Moore dalam Modul Isian
Daerah untuk SIMRENAS):
 Analisis Shift Share tergolong sederhana namun dapat memberikan gambaran
mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi.
 Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian dengan
cepat.
 Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur dengan
cukup akurat.
Kelemahan analisis Shift Share yaitu:
 Hanya dapat digunakan untuk analisis ex-post
 Masalah benchmark berkenaan dengan homothetic change, apakah 1 atau (t+1)
tidak dapat dijelaskan dengan baik.
 Ada data periode waktu tertentu di tengah periode pengamatan yang tidak
terungkap.
 Analisis ini membutuhkan analisis lebih lanjut apabila digunakan untuk
peramalan, mengingat bahwa regional shift tidak konstan dari suatu periode ke
periode lainnya.
 Tidak ada keterkaitan untuk melihat keterkaitan antar sektor.
 Tidak ada keterkaitan antar daerah.
3. Komponen Analisis Shift Share
Dalam analisis Shift Share diasumsikan bahwa perubahan produksi/kesempatan kerja
dipengaruhi oleh 3 komponen pertumbuhan wilayah yakni komponen pertumbuhan
nasional, komponen pertumbuhan proposional dan komponen pertumbuhan pangsa
wilayah.
𝑃𝐸 = 𝐾𝑃𝑁 + 𝐾𝑃𝑃 + 𝐾𝑃𝑃𝑊
𝑃𝐸 = 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖
𝐾𝑃𝑁 = 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐾𝑃𝑃 = 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐾𝑃𝑃𝑊 = 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑠𝑎 𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ

A. Komponen Pertumbuhan Nasional (KPN)


KPN merupakan komponen share dan sering disebut sebagai national share. KPN
adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja (KK) suatu wilayah yang
disebabkan oleh perubahan produksi atau KK secara umum.
KPN adalah kebijakan ekonomi nasional dan kebijakan lain yang mampu
mempengaruhi sektor perekonomian dalam suatu wilayah. Misalnya kebijakan kurs,
pengendalian inflasi dan masalah pengangguran serta kebijakan dalam perpajakan.
B. Komponen Pertumbuhan Proposional (KPP)
KPP adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang
disebabkan oleh komposisi sekto-sektor industri di wilayah tersebut, perbedaan
sektor dalam permintaan produk akhir serta perbedaan dalam struktur dan keragaman
pasar. KPP merupakan proportional shift yaitu penyimpangan (deviation) dari
national share dalam pertumbuhan wilayah.
 KPP bernilai positif (KPP > 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam
sektor yang secara nasional tumbuh cepat.
 KPP bernilai negatif (KPP < 0) pada wilayah/daerah yang berspesialisasi dalam
sektor yang secara nasional tumbuh lambat.
C. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (KPPW)
KPPW adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang
disebabkan oleh keunggulan komparatif wilayah tersebut, dukungan kelembagaan,
prasarana sosial ekonomi serta kebijakan lokal di wilayah tersebut. KPPW
merupakan komponen differential shift, sering disebut komponen lokasional atau
regional atau sisa lebihan.
 KPPW benilai positif (KPPW > 0) pada sektor yang mempunyai keunggulan
komparatif (comparative advantage) di wilayah/daerah tersebut (disebut juga
keuntungan lokasional).
KPPW bernilai negatif (KPPW < 0) pada sektor yang tidak mempunyai keunggulan
komparatif / tidak dapat bersaing.

Anda mungkin juga menyukai