Anda di halaman 1dari 8

DEPARTEMEN ORTHODONSIA

PR PORTOFOLIO
“Inclined Bite Plane”

Tanggal Ujian :
Rabu, 16 Oktober 2019

Penguji :
drg. Endah Damaryanti, Sp. Ort
drg. Sari Kurniawati, Sp. Ort

Oleh :
Louise Anugrahani P. R
170160100111018

PROGRAM PROFESI KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
“Inclined Plane”

FUNCTIONAL APPLIANCE
Istilah 'piranti fungsional' mengacu pada beragam piranti lepasan yang dirancang untuk
mengubah susunan berbagai kelompok otot yang akan mempengaruhi fungsi dan posisi
mandibula untuk meneruskan gaya ke gigi dan tulang basal. Biasanya, gaya ini dihasilkan
dengan memodifikasi posisi mandibula dalam arah vertikal dan sagital, dengan demikian
menghasilkan perubahan secara ortopedi dan ortodontik. Sejarah piranti fungsional dapat
ditelusuri kembali ke Tahun 1879, ketika Norman Kingsley memperkenalkan alat bernama
‘bite-jumping’. Berikut beberapa definisi dari functional appliance:
1. Piranti fungsional adalah alat yang mengubah postur mandibula, menahan mandibula
terbuka atau terbuka dan maju atau mundur (Proffit).
2. Piranti fungsional adalah alat lepasan yang bisa dilepas dan dirancang untuk
mengubah lingkungan neuromuskuler dari daerah orofasial untuk meningkatkan
pengembangan oklusan dan / atau pertumbuhan kerangka kraniofasial (Moyers).
3. Piranti fungsional adalah alat yang bekerja, baik memanfaatkan kekuatan otot atau
dengan mencegah kekuatan otot yang menyimpang menggerakan gigi geligi.

KLASIFIKASI PIRANTI FUNGSIONAL


Terdapat beberapa metode klasifikasi piranti fungsional. Berikut beberapa metode tersebut
adalah:

Proffit’s Classification
 Tooth-borne passive: alat yang tidak memiliki kapasitas untuk menghasilkan gaya
intrinsic (contohnya adalah bionator, twin block, herbst, activator)
 Tooth-bore active: alat yang memiliki kapasitas untuk menghasilkan gaya intrinsic
karena terdapat penggabungan pegas atau skrup (contohnya adalah activator
modification)
 Tissue-borne: Frankel appliance

Graber’s Classification
 Grup 1: meneruskan tekanan otot langsung ke gigi (contohnya inclined plane, oral
screen)
 Grup 2: meneruskan tekanan ke gigi serta ke struktur lain (contohnya activator)
 Grup 3: mengoperasikan vestibulum (Frankel appliance)
Berdasarkan Nature of Removability
 Removable functional appliances: activator, twin block, bionator, frankel
 Fixed functional appliances: herbst, jasper jumper, forsus

Berdasarkan bagaimana otot digunakan


 Myotonic appliances: mengandalkan massa otot untuk bekerja (contohnya activator,
bionator)
 Myodynamic appliances: mengandalkan pergerakan otot atau struktur dinamis
(contohnya bimler)
 Frankel appliance yang tidak masuk kedalam dua kategori diatas.

PERSYARATAN IDEAL ALAT FUNGSIONAL


 Harus nyaman dan dapat diterima pasien
 Harus meningkatkan kepatuhan
 Harus menawarkan rentang pergerakan mandibula yang baik
 Harus sederhana dan murah
 Harus mudah dipasang dan fit
 Harus dapat disesuaikan untuk maloklusi kelas II dan kelas III
 Saat digunakan dengan peralatan tetap, seharusnya tidak menyebabkan kerusakan
komponen alat tetap
 Seharusnya bisa digunakan dalam fase geligi campuran dan permanen
 Harus memberikan hasil yang baik dengan kerjasama pasien yang minimal

BITE PLANE
Bite plane merupakan salah satu piranti fungsional sederhana yang bekerja dengan
mengandalkan kekuatan atau tekanan otot, yaitu yang pertama adalah otot-otot pengunyahan
lalu yang kedua adalah otot-otot wajah dan lidah. Bite plane diklasifikasikan menjadi:
1. Bite plane parallel to occlusal plane (horizontal)
a. Upper anterior flat bite plane
b. Posterior bite planes
2. Bite plane inclined at an angle to the occlusal plane (inclined)
a. Upper anterior inclined planes
b. Lower inclined planes:
 Cemented inclined plane (Catlan’s appliance)
 Removable inclined plane
1. HORIZONTAL
Horizontal bite plane didesain untuk memproduksi tekanan aksial pada gigi. Piranti ini
sebagian besar digunakan dengan tujuan untuk: memperbaiki relasi vertical gigi dan
membuka gigitan untuk memfasilitasi pergerakan gigi misalnya untuk koreksi anterior
crossbite.

a. Upper anterior flat bite plane


Terdiri dari platform akrilik yang dibuat sejajar dengan
bidang oklusal, yang diletakkan di belakang gigi
insisivus atas, tempat gigitan gigi insisivus bawah
seperti yang terlihat pada gambar diatas. Anterior bite
planes paling berhasil jika digunakan pada pasien
yang memiliki jarak interoklusal yang besar.
Pembukaan gigitan dengan anterior bite plane
seharusnya tidak mengganggu freeway space normal.
Gigi posterior seharusnya dipertahankan pada
pemisahan 2-3 mm.

Bite planes menyebabkan erupsi diferensial pada gigi posterior. Saat alat dipakai, gigi
posteriornya terbebas dari pengunyahan dan oklusi. Gigi-gigi posterior supraerupsi dan
menyebabkan reduksi deep overbite. Efek ini dikenal sebagai ‘opening the bite’. Bite plane
juga mengakibatkan intrusi relatif.

Bite Plane with Labial Bow

Efek samping penting dari anterior bite plane


adalah proklinasi labial gigi anterior atas. Hal ini
bisa diminimalkan dengan menempatkan busur
labial. Gagasan menempatkan busur labial di
bidang gigitan anterior atas adalah untuk
mencegah proklinasi labialis gigi insisivus atas.
Busur labial tidak diaktifkan untuk retraksi dengan
bite plane. Setelah overbite dikurangi, bite plane
dipotong dan kemudian gigi insisivus atas ditarik.
Sved Bite Plane
Metode lain untuk mencegah proklinasi labial
gigi insisivus atas dengan bite plane adalah
dengan menggunakan Sved bite plane. Sved
pada tahun 1944 memodifikasi bite plane
dengan memperluas plat akrilik untuk menutupi
tepi insisal atas gigi anterior. Hal ini
menghilangkan komponen tekanan ke depan
yang menyebabkan proklinasi. Sved bite plane
adalah metode yang sangat memuaskan untuk
mendukung gigitan sambil membiarkan gigi
posterior erupsi. Sved bite plane harus dipakai
saat makan.
Penggunaan Anterior Bite Planes:
 Digunakan untuk mengurangi overbite
 Digunakan untuk memperbaiki masalah TMJ
 Koreksi bruxism
 Koreksi occlusal prematurities
 Digunakan sebagai splin periodontal.
 Menghilangkan efek retrusi fungsional
 Mendukung peningkatan lebar intrakaninus mandibula
 Digunakan sebagai dental crutch

b. Posterior bite planes

Posterior bite planes digunakan untuk mencegah kontak oklusi gigi untuk memfasilitasi
pergerakkan gigi. Posterior bite blocks juga digunakan pada activator vertical dimana
menyebabkan intrusi gigi-gigi posterior.
2. INCLINED
Inclined planes didesain untuk memproduksi tekanan lateral pada sumbu Panjang gigi. Hal ini
akan menyebabkan pergerakan gigi ke arah labial.

a. Upper Anterior Inclined Plane

Alat ini terlihat seperti anterior bite plane yang rata. Perbedaannya adalah penggabungan
suatu bidang miring anterior untuk melibatkan gigi insisivus bawah dan menyebabkan
mandibula untuk meluncur ke depan. Biasanya, guide plane tersebut memiliki angulasi sekitar
45° dengan seating groove untuk mengurangi gigi insisivus anterior bawah tipping ke labial.
Upper anterior inclined plane juga digunakan sebagai alat retensi setelah terapi alat
fungsional, seperti twin block. Bidang miring anterior rahang atas mendukung gerakan ke
depan dari gigi rahang bawah atau menggerakan rahang bawah dari gigitan distal menjadi
oklusi netral.

b. Lower inclined plane

Cemented inclined plane/ Catalan’s appliances


Lower inclined bite adalah alat yang digunakan
untuk koreksi crossbite anterior ketika satu atau
lebih gigi insisivus rahang atas memiliki hubungan
lingual dengan gigi insisivus rahang bawah. Alat ini
diperkenalkan oleh Catalan 150 tahun yang lalu.
Alat ini biasanya disarankan untuk dipakai hanya
selama maksimal 3 minggu. Alat ini cenderung
dikontraindikasikan untuk kasus tanpa overbite
yang cukup.
Indikasi penggunaan piranti ini adalah:
 Lower inclined plane diindikasikan selama tahap erupsi dari gigi insisivus ketika ada
overbite yang baik.
 Semua inclined plane menyebabkan pembukaan gigitan dengan memfasilitasi gigi
posterior untuk erupsi.

Keuntungan inclined plane meliputi:


 Kemudahan fabrikasi
 Koreksi crossbite sangat cepat karena kekuatan fungsional yang digunakan
 Trauma ke gigi minimal
 Kemungkinan relaps minimal atau tidak sama sekali.

Kerugian inclined plane meliputi:


 Kesulitan makan saat penggunaan alat
 Gangguan bicara
 Apabila alat digunakan dalam jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan anterior
open bite akibat overeruption dari gigi posterior
 Alat harus dilepas untuk melihat apakah koreksi telah tercapai
 Inklinasi akurat gigi tidak dapat dicapai

Pembuatan inclined plane yaitu pada model kerja, gambarkan desain. Inclined plane harus
mencakup gigi dan setengah di kedua sisi area crossbite. Inclined plane wax dibentuk pada
sudut sekitar 45° ke bidang oklusal. Dilebarkan ke posterior secukupnya untuk mencegah
pasien dari menggigit ke posisi semula. Wax kemudian diganti menjadi akrilik. Saat insersi
alat, gigitan tidak boleh terbuka lebih dari 4-5 mm karena pembukaan yang ekstrem
menyebabkan kelelahan otot. Alat kemudian disemen tipis dengan campuran semen luting
ZnPO4. Dikontrol setelah 1 minggu pemasangan dan koreksi akan tercapai dalam 2-3 minggu.
Removable inclined plane

Removable inclined plane sering digunakan karena hasil yang memuaskan. Dibuat hanya
dengan menambahkan inclined plane pada removable mandibular Hawley type appliance,
dengan sudut 45° ke bidang oklusal. Cengkram digunakan sebagai tambahan retensi. Salah
satu keuntungan removable inclined plane adalah busur labial dapat digunakan untuk
meretraksi insisivus rahang bawah apabila terletak lebih ke labial.

DAFTAR PUSTAKA:
 Premkumar S. 2015. Textbook of Orthodontics. Elsevier: New Delhi, India. Halaman
509-519.
 Adams, C.Philip. 1984. The design, construction and use of removable orthodontic
apliances-5th ed. John Wright & Sons Ltd: Bristol, England. Halaman 107-112.
 Premkumar S. 2008. Prep Manual for Undergraduates: Orthodontics. Elsevier: New
Delhi, India. Halaman 350-355.

Anda mungkin juga menyukai