Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. KEGIATAN ACARA

Masalah : Manajemen Nyeri Non-Farmakologi (Teknik Tarik


Napas Dalam)

Hari / Tanggal : Kamis, 01 November 2018

Waktu : 15.00 WIB (30 menit)

Penyaji : Riska Puji Astuti

Tempat : Ruang Pangrango ( VII) RS Dustira Cimahi

B. PENGKAJIAN

Sekitar 4 hari yang lalu sebelum masuk Rumah Sakit, Ny.R mengeluh
bengkak dikaki kiri dan kanan disertai nyeri. Pada tanggal 29 Oktober 2018
pukul 12.00 WIB Ny.R datang ke IGD RS.Dustira dengan diantar oleh
suaminya. Ny.R mengeluh bengkak dikaki kiri dan kanan disertai dengan
nyeri.

C. DIAGNOSA

Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis.

D. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu


mengontrol nyeri secara nonfarmakologi.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama


1 x 30 menit klien diharapkan mampu :

a. Mengetahui pengertian dari nyeri

b. Mengetahui klasifikasi nyeri

c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri

d. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakol

E. PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


1. Pembukaan 1. Salam pembuka. 1. Menjawab salam. 5
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan menit.
diri dengan penuh
3. Menjelaskan topik perhatian.
yang akan
disampaikan.
4. Menjelaskna tujuan
umum dan khusus.
2. Kerja. Menyampaikan materi : Memperhatikan dan 10
1. Pengertian nyeri. bertanya. menit.
2. Klasifikasi nyeri.
3. Tanda dan gejala
nyeri.
4. Manajemen nyeri
secara non-
farmakologi
Tanya jawab.
3. Evaluasi. Memberikan pertanyaan Bertanya. 5
yang tentang : menit.
1. Pengertian nyeri.
2. Klasifikasi nyeri.
3. Tanda dan gejala
nyeri.
4. Mamanjemen nyeri
secara non-
farmakologi.
4. Penutup Menyimpulkan dan Memberi kesimpulan dan
memberi salam penutup. mengucapkan salam
penutuip.

F. SASARAN

Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga

G. STRATEGI PELAKSANAAN

Metode : Ceramah, diskusi

Media : Leaflet

H. SETTING

Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji.

G. EVALUASI

1. Evaluasi Struktural

a. Membuat SAP

b. Kontrak Waktu

c. Menyiapkan Peralatan

d. Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet.

2. Evaluasi Proses

a. Peserta
1) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.

2) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama


prosesn penyuluhan.

3) Pertemuan berjalan dengan lancar.

b. Penyuluh

1) Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.

2) Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.

c. Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.


MATERI

A. MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

1. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami
cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar,
kesemutan seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.

2. Klasifikasi Nyeri

a. Nyeri akut (< 6 bulan0

Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan
dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari
beberapa detik hingga enam bulan.

b. Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6
bulan.

3. Tanda dan Gejala Nyeri

a. Suara

1) Menangis

2) Merintih

3) Menarik/ menghembuskan nafas


b. Ekspresi/wajah

1) Meringis

2) Menggigt lidah , mengatupkan gigi

3) Tertutup rapat/membuka mata atau mulut

4) Menggigit bibir

4. Pergerakan Badan

a. Kegelisahan

b. Mondar-mandir

c. Gerakan menggosok atau berirama

d. Bergerak melindungi tubuh

e. Otot tegang

5. Interaksi Sosial

a. Menghindari percakapan dan kontak sosial

b. Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri

c. Disorientasi waktu

6. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi

a. Distraksi: distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian


terhadap hal – hal lain sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan.
Contoh:

1) Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah


2) Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan

3) Menonton TV

4) Mendengarkan musik, radio, dll

b. Relaksasi: teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi


rasa tidak nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah
teknik relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu
dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom.

7. Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut:

a. Ciptakan lingkungan yang tenang

b. Usahakan tetap rileks dan tenang

c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3

d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan


ekstrimitas atas dan bawah rileks

e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut


secara perlahan-lahan

g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri


j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.


DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.

Tamsuri, A. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai