Anda di halaman 1dari 4

TREN PENELITIAN PENGEMBANGAN MODUL DAN E-MODUL

PEMBELAJARAN DALAM KURUN WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR (2015-2019)


Astri Retno. D. R., Sania Fitri. K., Isna Nadia. A.
Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang, Gedung C3 Lt. 2 Surabaya 60231
Email korespondensi : saniakusumaningsih16030204047@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isu dan tren penelitian e-modul dan modul di bidang Pendidikan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu library research dengan hasil berupa analisis deskriptif. Obyek penelitian
artikel yang dicari pada beberapa situs jurnal Internasional dan Nasional dalam rentang lima tahun terakhir,
jumlah artikel yang dikaji yaitu 33 artikel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode interpretasi dan deskripsi. Berdasarkan hasil
kajian dan telaah yang telah dilakukan peneliti pada 33 artikel (nasional dan internasional) Berdasarkan
tabel diatas, dapat diketahui bahwa jenis atau bentuk modul yang sering dikembangkan yaitu modul
cetak dengan frekuensi total 23 penelitian dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, sedangkan penelitian
pengembangan e-modul memiliki frekuensi total 10 penelitian dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa modul pembelajaran sedang menjadi tren penelitian 5
tahun terakhir.

Kata kunci: Modul, E- Modul, Tren

PENDAHULUAN pembelajaran, sehingga kompetensi peserta didik


Pendidikan merupakan salah satu hal tidak dapat terpenuhi.
yang penting untuk diperhatikan demi Salah satu media pembelajaran yang
keberhasilan pembangunan bangsa. Melalui dapat mengatasi hal tersebut yaitu dengan
Pendidikan diharapkan dapat menetak generasi mengembangkan media pembelajaran modul.
bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang Modul merupakan salah satu media pembelajaran
berkualitas, untuk meningkatkan sumber daya yang dapat mengembangkan kemampuan siswa
manusia tersebut, maka pendidikan harus dapat pada keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan
meningkatkan kualitasnya pula melalui kemampuan kognitif yang sesuai dengan
pengembangan kemampuan berpikir, sikap, dan tuntutan kurikulum 2013 saat ini.
keterampilan peserta didik. Saat ini modul memiliki dua jenis yaitu
Salah satu hal yang memiliki peranan modul berbasis teks dan modul berbasis
penting dalam meningkatkan perkembangan elektronik. Modul elektronik merupakan suatu
Pendidikan yaitu tenaga pendidik, hal ini kecenderungan perubahan yang terjadi seiring
dikarenakan seorang pendidik memegang dengan perkembangan teknologi. Modul berbasis
peranan penting dalam proses pembelajaran, teks merupakan sebuah buku yang berisikan
dengan adanya tenaga pendidik yang berkualitas segala komponen dasar bahan ajar yang disusun
maka akan menghasilkan peserta didik yang dengan tujuan memudahkan peserta didik dalam
berkualitas pula (Mujib & Mardiyah, 2017) belajar secara mandiri tanpa bimbingan dari guru.
Saat ini salah satu kendala yang seringkali Sedangkan modul berbasis elektronik yaitu suatu
dialami dalam dunia pendidikan yaitu kurangnya bahan ajar yang memanfaatkan teknologi di
ketersediaan media pembelajaran yang dapat dalamnya, dengan mentransformasikan
mereka gunakan dalam proses pembelajaran. penyajiannya ke dalam bentuk elektronik. Modul
Dimana, banyak guru yang hanay bergantung berbasis elektronik ini bersifat lebih interaktif
pada penggunaan buku teks yang difasilitasi oleh dibandingkan dengan modul berbasis teks,
pemerintah. Namun, pada kenyataannya banyak karena dalam modul elektronik dapat melibatkan
guru dan peserta didik yang menyatakan bahwa tampilan audio, visual, dan audiovisual
buku teks yang digunakan dalam pembelajaran (Gunawan, 2010). Selain itu, modul elektronik
tidak memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan bersifat praktis, dapat digunakan kapanpun dan
dimanapun, dan pembelajarannya tidak lagi

1
menggantungkan tenaga pendidik sebagai satu- pengembangan. Dan salah satu contohnya yakni
satunya sumber informasi (Gunadharma, 2011). pengembangan modul untuk pembelajaran.
Adanya pengembangan modul ini Sejauh ini, terdapat dua bentuk modul
merupakan suatu bentuk perubahan akibat dari yang telah dikembangkan, yaitu modul cetak dan
kecenderungan penelitian. Beberapa perubahan modul elektronik, atau yang kerap disebut
penelitian cenderung memusat pada jenis dan dengan e-modul.
metode penelitian. Namun, tidak selamanya jenis Berdasarkan hasil kajian dan telaah yang
dan metode penelitian menjadi trend. Bebrapa telah dilakukan peneliti pada 33 artikel (nasional
topik penelitian Pendidikan seringkali dan internasional) mengenai pengembangan
menghilang dan tidak lagi diminati, namun topik- modul dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2015-
topik tertentu cendrung muncul kembali. 2019), dapat diketahui tren penelitian
Penelitian selama lima tahun terakhir, penelitian pengembangan antara modul dan juga e-modul
pengembangan modul cenderung menggunakan berdasarkan frekuensi jumlah artikel yang
modul berbasis teks. Namun, tidak memungkiri membahas tentang masing-masing penelitian
modul elektronik dapat menggeser trend dari tersebut.
modul teks. Frekuensi jumlah penelitian
pengembangan modul dan juga e-modul dalam
METODE PENELITIAN kurun waktu lima tahun terakhir (2015-2019)
Penelitian ini menggunakan metode disajikan dalam Tabel 1.
library reserch (penelitian perpustakaan), yaitu Tabel 1. Hasil kajian penentuan frekuensi pengembangan
penelitian yang dilaksanakan dengan modul dan e-modul pada tahun 2015-2019.
menngunakan literatur (keperpustakaan), baik No Frekuensi (jumlah artikel)
berupa buku, catatan, maupun laporan hasil Modul e-modul
1. 2015 5 0
penelitian dari penelitian terdahulu. Studi
2. 2016 6 2
dokumentasi adalah Teknik pengumpulan data 3. 2017 3 2
yang tidak langsung ditujukan pada sebuah 4. 2018 7 5
penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen 5. 2019 2 1
yang digunakan dapat berupa laporan hasil
penelitian yang sudah berbentuk artikel, dalam Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui
hal ini penulis akan melakukan identifikasi bahwa jenis atau bentuk modul yang sering
wacana dari artikel penelitian yang berhubungan dikembangkan yaitu modul cetak dengan
dengan judul penulisan untuk mencari hal-hal frekuensi total 23 penelitian dalam kurun waktu 5
atau variable yang terkait penelitian ini. Analisis tahun terakhir. dari 23 penelitian tersebut, 5
data penelitian ini menggunakan metode penelitian pada tahun 2015, 6 penelitian pada
deskriptif. Metode deskriptif yaitu usaha tahun 2016, 3 penelitian pada tahun 2017, 7
mengumpulkan dan menyusun suatu data, penelitian pada tahun 2018, dan 2 penelitian pada
kemudian dilakukan analisis terhadap data tahun 2019. Sedangkan penelitian pengembangan
tersebut. Analisis deskriptif yakni data yang e-modul memiliki frekuensi total 10 penelitian
dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Dari 10
dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh penelitian tersebut, 2 penelitian pada tahun 2016,
adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, 2 penelitian pada tahun 2017, 5 penelitian pada
semua yang dikumpulkan berkemungkinan tahun 2018, dan 1 penelitian pada tahun 2019,
menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. sedangkan pada tahun 2015, tidak ada penelitian
Dengan demikian laporan penelitian akan berisi mngenai pengembangan e-modul.
kutipan-kutipan data dan pengelolahan data
untuk memberi gambaran penyajian laporan
tersebut.

HASIL
Pada tahun 2015-2019, salah satu jenis
penelitian yang banyak dilakukan oleh
mahasiswa, terutama mahasiswa bidang
pendidikan adalah jenis penelitian

2
8 Prastowo (2013) menyatakan bahwa modul juga
dapat digunakan sebagai bahan alat bantu untuk
6 mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap
4 suatu materi pembelajaran.
Adapun penelitian pengembangan modul
2 juga tidak lepas dari tujuan utama pembelajaran
0 menggunakan modul. Yang mana dengan
2015 2016 2017 2018 2019 menggunakan modul tersebut diharapkan
mampu untuk meningkatkan efisiensi dan
MODUL E-MODUL efektifitas pembelajaran di sekolah, baik waktu,
dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai
Gambar 1. Diagram frekuensi penelitian modul dan e- tujuan secara optimal (Mulyasa, 2009). Dan
modul dalam kurun waktu 2015-2019. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berdasarkan pada Gambar 1. dapat diketahui penggunaan modul pada proses pembelajaran
bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, penelitian dapat meningkatkan hasil pelajaran (Setiyadi,
pengembangan modul cetak memiliki frekuensi yang dkk. 2017).
lebih tinggi dibandingkan penelitian pengembangan e-
modul. Dan frekuensi penelitian pengembangan e-modul
Karakteristik modul yang baik ada lima,
cenderung mengalami peningkatan, terutama pada tahun yaitu self instruction, self contained, stand alone,
2018. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa adaptive, dan user friendly (Dewi, dkk. 2014).
penelitian pengembangan e-modul akan terus meningkat Kelebihan dari modul diantaranya yaitu (1) dapat
atau bahkan menjadi tren penelitian pada tahun-tahun dipelajari setiap saat karena desain berbentuk
selanjutnya. buku, (2) memuat informasi yang relatif lebih
banyak dibandingkan dengan poster, dan (3)
PEMBAHASAN memiliki daya tampung lebih luas (Muldlofir,
2011). Dan untuk keunggulan pembelajaran
A. Modul
menggunakan modul, diantaranya ialah (1)
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui
berfokus pda kemampuan individual siswa (2)
bahwa modul (cetak) lebih sering dikembangkan.
terdapat kontrol terhadap hasil belajar melalui
Hal ini salah satunya karena dalam
penggunaan standar kompetensi, serta (3)
pengembangannya tidak dibutuhkan seseorang
relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya
dengan keahlian khusus di bidang IT. Modul yang
tujuan dan cara pencapaiannya (Mulyasa, 2009).
berupa buku ini dapat membantu proses
B. E-modul
pembelajaran yang terkadang masih terjadi secara
Berdasarkan hasil analisis data,
konvensional. selain itu, dalam pemakaiannya,
menunjukkan bahwa frekuensi penelitian
modul dianggap lebih prakts karena tidak perlu
pengembangan e-modul relative lebih rendah
menggunakan sumber daya lainnya (seperti
dibandingkan frekuensi penelitian
listrik, computer, dl).
pengembangan modul. Hal ini dapat disebabkan
Modul merupakan bahan ajar yang dapat
oleh terbatasnya ahli dalam bidang IT untuk
digunakan oleh siswa untuk belajar secara
mengembangkan modul pembelajaran
mandiri dengan bantuan yang minimal dari orang
elektronik. Namun, hal tersebut tidak menutup
lain (Rosa, 2015). Siswa yang belajar
kemungkinan bahwa kedepannya,
menggunakan modul dapat dikatakan mampu
pengembangan e-modul lebih banyak dilakukan
belajar secara mandiri, karena di dalam modul
dibandingkan dengan pengembangan modul
telah dilengkapi petunjuk-petunjuk yang dapat
(cetak). Hal tersebut karena tantangan dan
memungkinkan siswa untuk belajar secara
kebutuhan dalam pembelajaran aktivitas tumbuh
mandiri. Yang artinya, siswa atau pengguna
sejalan dengan kemajuan Teknologi Informasi
modul dapat melakukan kegiatan belajar tanpa
dan Komunikasi. Dimana, salah satu tantangan
kehadiran pengajar secara langsung. Menurut
dalam memenuhi kebutuhan belajar pada abad
Khoirudin (2016), untuk dapat digunakan belajar
21 adalah melalui integrasi teknologi informasi
secara mandiri oleh siswa, maka modul perlu
sebagai alternatif untuk menyampaikan konten
diatur bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya
pembelajaran (Sutirman, dkk. 2017).
sehingga bahasa dalam modul seperti bahasa
Menurut Imansari, dkk (2017), saat ini,
guru yang sedang menyampaikan materi. Selain
Penggunaan teknologi informasi adalah sebuah
digunakan sebagai media atau bahan ajar,

3
cara yang efektif dan efisien dalam Sebaiknya penelitian pengembangan e-modul
menyampaikan informasi. Salah satu alat perlu dikembangkan lebih banyak lagi, sehingga
berteknologi informasi yang memiliki potensi dapat menyesuaikan dengan tantangan dan
besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tuntutan pada pembelajaran kurikulum 2013.
adalah komputer. Komputer digunakan untuk Selain itu, dapat mengikuti perkembangan
menyampaikan isi pelajaran dan memberikan teknologi yang saat ini terjadi.
latihan (Daryanto, 2010). E-modul merupakan DAFTAR PUSTAKA
salah satu media pembelajaran berbasis Daryanto, 2010. Media Pembelajaran, Peranannya
komputer yang dapat digunakan media atau Sangat Penting Dalamn Mencapai Tujuan
bahan ajar dalam pembelajaran. Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
E-modul merupakan bentuk modul yang Dewi, A. P., Sarwanto., & Prayitno, B. A. (2014).
disajikan secara digital dan dapat dikemas Pengembangan Modul IpaTerpadu Untuk
dengan lebih interaktif karena dalam e-modul Smp/Mts Berbasis Eksperimen Pada Tema
tidak hanya berisi materi yang berupa teks saja, Fotosintesis Untuk Memberdayakan
namun juga dapat memuat gambar, animasi, dan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Inkuiri,
video (Imansari, dkk., 2017). Meskipun memiliki Vol 3, No. III, (hal 30-40).
bentuk yang berbeda dengan modul cetak, e- Imansari, Nurulita., dkk. 2017. Pengaruh
modul tetap mampu digunakan sebagai sarana Penggunaan E-Modul Interaktif Terhadap
atau media belajar secara mandiri karena Hasil Belajar Mahasiswa pada Materi
didalamnya juga memuat petunjuk-petunjuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jurnal
yang memungkinkan siswa untuk belajar sendiri Ilmiah Penddikan Teknik Elektro, 2 (1), 11-16.
sesuai dengan kemampuannya. Khoirudin, M. 2016. Pengembangan Modul
Adapun kelebihan dari e–modul Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Inkuiri
diantaranya (1) dapat mengurangi penggunaan pada Materi Interaksi Antar Makhluk
kertas (2) memungkinkan kegiatan belajar secara Hidup dengan Lingkungannya. Jurnal
efisien, kreatif, mandiri, serta tanpa ada batasan Bioedukasi. 7 (2), 106-113.
ruang dan waktu (3) meningkatkan pemahaman Muldhofir, A. 2011. Aplikasi Pengembangan
dan konsep materi, terutama pada materi-materi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
yang abstrak (Sutirman, dkk. 2017). Bahan Ajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Berdasarkan uraian mengenai e-modul Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan
diatas, maka diharapkan bahwa kedepannya, Kelas. Bandung: PT. Remaja.
penelitian pengembangan e-modul lebih banyak Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat
dilakukan, sehingga dapat menyesuaikan Bahan Ajar Inovatif. Yogjakarta: DIVA Press.
dengan tantangan dan kebutuhan pembelajaran Rosa, Friska Octavia. 2015. Pengembangan Modul
di abad ke-21. Pembelajaran IPA SMP Pada Materi
Tekanan Berbasis Keterampilan Proses
SIMPULAN Sains. Jurnal Pendidikan Fisika. 3 (1). 49-63.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat Setiyadi, Muhammad Wahyu, dkk. 2017.
disimpulkan yaitu: Pengembangan Modul Pembelajaran
1. Frekuensi pengembangan modul, jenis Biologi Berbasis Pedekatan Saintifik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Journal of
modul yang cenderung dikembangkan
Educational Science and Technology. 3 (2), 102-
yaitu jenis modul cetak dengan jumlah 23 112.
penelitian dalam kurun waktu lima tahun, Sutirman, dkk. 2017. Integration of Strategy
sedangkan jenis modul elektronik telah Experiential Learning in E-Module of
dikemabangkan sebanyak 10 penelitian Electronic Records Management. Jurnal
dalam kurun waktu lima tahun. Pendidikan Vokasi. 7 (3). 275-287.
2. Modul yang baik memiliki karakteristik
diantaranya yaitu self instruction, self
contained, stand alone, adaptive, dan user
friendly.
Saran

Anda mungkin juga menyukai