Anda di halaman 1dari 282

yani, S.

Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)


Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis
SKP.I. 1 Pasien diidentifikasi pelaksanaan identifikasi belum konsisten
menggunakan dua identitas pasien, sesuai spo pada label tabung sampel darah
tidak boleh menggunakan nomor yang ada nama dan umur identitas pasien
kamar atau lokasi pasien masih ditulis dengan balpoint sehingga
tulisan kurang jelas dan mudah terhapus
ditemukan tempat obat pasien
menggunakan nomor kamar bukan nama
pasien

5 Kebijakan dan prosedur kebijakan dan prosedur identifikasi hanya


mengarahkan pelaksanaan mengarahkan pada prosedur identifikasi
identifikasi yang konsisten pada pada gelang identitas prosedur identifikasi
semua situasi dan lokasi sebelum memberikan obat tranfusi darah
tindakan invasif belum mencakup cara
identifikasi pada label obat label sampel
darah tulisan pada boks tempat obat pasien

SKP.II. 3 Perintah atau hasil kurang cukup bukti bahwa perintah hasil
pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu
individu yang memberi perintah pemberi perintah yang terdokumentasi
atau hasil pemeriksaan tersebut dalam rm pasien 60 dari status rm pasien
ranap yang berasal dari igd tidak terlihat
bukti konfirmasi atas perintah lisan dari dpjp
yang telah diberikan perintah via telepon ke
dr igd

SKP.III. 2 Kebijakan dan prosedur implementasi dari kebijakan dan prosedur


diimplementasikan tentang penyimpanan obat hight alert belum
dilaksanakan dengan optimal bukti
pemantauan penyimpanan obat high alert
oleh petugas farmasi belum terlihat yang
ada hanya pemantauan oleh perawat di
ruangan
SKP.IV. 1 Rumah sakit menggunakan penandaan lokasi operasi belum dilakukan
suatu tanda yang jelas dan dapat dengan konsisten dan kurang melibatkan
dimengerti untuk identifikasi lokasi pasien dalam proses penandaan 25 dari
operasi dan melibatkan pasien di pasien yang di operasi pada organ 2 sisi
dalam proses penandaan/ pemberi tidak ada penandaan
tanda.

SKP.VI. 2 Langkah-langkah diterapkan bukti penerapan langkah langkah untuk


untuk mengurangi risiko jatuh bagi mengurangi resiko jatuh 60 belum
mereka yang pada hasil asesmen terdokumentasi dalam rm pasien
dianggap berisiko (lihat juga AP.1.6,
EP 5)

3 Langkah-langkah dimonitor monitoring terhadap keberhasilan


hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan
pengurangan cedera akibat jatuh dampaknya belum konsisiten dilaksanakan
dan maupun dampak yang
berkaitan secara tidak disengaja
Reakreditasi Verifikasi Ke-1
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi
tingkatkan sosialisasi reedukasi agar
tercapai konsistensi pelaksanaan
identifikasi pasien sesuai spo identifikasi
pasien minimal menggunakan 2 identitas
tidak boleh menggunakan nomor kamar
dan lakukan pendokumentasian dengan
tepat nama tidak ditulis tangan sebaiknya
menggunakan mesin cetakkhusus gelang
pasien yang sulit terhapus print thermal

revisi kebijakan dan prosedur identifikasi


yang mengarahkan pelaksanaan identifikasi
pada seluruh situasi dan lokasi bukan
hanya pada gelang identitas tapi pada
label sampel darah pada form resep form
pengantar pemeriksaan penunjang pada
label diit pasien dan pada label obat dan
boks obat pasien

setiap perintah dari dpjp via telepon pada


dr igd terkait pasien igd yang rawat inap
agar dilakukan konfirmasi oleh pemberi
perintah dan dokumentasikan bukti
konfirmasi dalam rm pasien gunakan cap
verifikasi yang memuat tanggal jam paraf
pelapor dan paraf dpjp yang ukuran tidak
terlalu besar

kebijakan yang telah di buat agar


disosialisasikan dan implementasikan serta
lakukan monitoring secara berkala
terutama implementasi kebijakan tentang
pemantauan oleh petugas farmasi
terhadap penyimpanan obat high alert di
ruangan igd ok vk perina
implementasikan penandaan lokasi operasi
terutama pada organ yang memiliki 2 sisi
dan libatkan pasien dalam proses
penandaan serta dokumentasikan bukti
pelaksanaan dalam rm pasien

lakukan langkah langkah untuk mengurangi


resiko jatuh sesuai standar dan
dokumentasikan dengan lengkap dalam rm
pasien

lakukan monitoring secara konsisiten


terhadap keberhasilan pengurangan
cedera akibat jatuh dan dampaknya
lakukan ronde resiko jatuh
Verifikasi Ke-2
Status Pelaksanaan Rekomendasi
Terpenuhi lengkapi bukti sosialisasi reedukasi
Sebagian dengan TUMAN pre post test
laksanakan monev laksanakan
telusur ke seluruh bagian bahwa
unsur identifikasi nama dan tanggal
lahir no RM NIK tidak
menggunakan umur Serta
laksanakan monitoring evaluasi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi
Terpenuhi

Terpenuhi laksanakan upaya pencegahan risiko


Sebagian jatuh secaraa meyeluruh meliputi
rawat jalan rawat inap untuk pasien
dewasa anak lanjut usia juga
laksanakan monitoring dan evaluasi

Belum Terpenuhi laksanakan monitoring evaluasi


upaya pencegahan risiko jatuh
secara menyeluruh di semua
bagian, sesaui dengan regulasi yang
sudah ditetapkan
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)
Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis
HPK. 1. 4 Staf memahami kebijakan dan hanya 60 persen staf yang memahami
prosedur yang berkaitan dengan kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
hak pasien dan dapat menjelaskan hak pasien dan dapat menjelaskan tanggung
tanggung jawab mereka dalam jawab mereka dalam melindungi pasien
melindungi hak pasien.

HPK. 1.1. 1 Terdapat proses untuk hanya 50 persen kolom nilai nilai dan
mengidentifikasi dan menghormati kepercayaan pasien yang diisi oleh petugas
nilai-nilai dan kepercayaan pasien
dan bila mungkin, juga keluarganya
(lihat juga PPK.3.1, EP 1 dan PP.7, EP
1)

2 Staf mempraktekan proses tersebut hanya 60 persen staf yang mampu


dan memberikan pelayanan yang mempraktekan proses tersebut dan
menghormati nilai dan kepercayaan memberikan pelayanan yang menghormati nilai
pasien. dan kepercayaan pasien

HPK. 1.2. 1 Staf mengidentifikasi harapan dan hanya 60 persen staf yang mengidentifikasi
kebutuhan privasi selama pelayanan harapan dan kebutuhan privasi selama
dan pengobatan. pelayanan dan pengobatan

HPK. 1.3. 2 Pasien memperoleh informasi hanya 50 persen pasien yang memperoleh
tentang tanggung jawab rumah informasi tentang tanggung jawab rumah sakit
sakit dalam melindungi barang milik dalam melindungi barang milik pribadi
pribadi.

HPK. 1.5. 3 Staf memahami tanggung jawab hanya 60 persen staf memahami tanggung
mereka dalam proses perlindungan. jawab mereka dalam proses perlindungan

HPK. 1.6. 1 Pasien diinformasikan tentang hanya 50 persen pasien diinformasikan tentang
kerahasiaan informasi dan tentang kerahasiaan informasi dan tentang pembukaan
pembukaan dan kerahasiaan dan kerahasiaan informasi mengenai pasien
informasi mengenai pasien dalam dalam undang undang dan peraturan
undang-undang dan peraturan
HPK. 2. 3 Staf diberikan pelatihan dalam hanya 70 persen staf diberikan pelatihan dalam
pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur serta
prosedur serta peran mereka dalam peran mereka dalam mendukung partisipasi
mendukung partisipasi pasien dan pasien dan keluarganya dalam proses asuhan
keluarganya dalam proses asuhan.

HPK. 2.1. 1 Pasien dan keluarganya memahami hanya 50 persen pasien dan keluarganya
bagaimana dan kapan mereka akan memahami kondisi medis dan diagnosis pasti
dijelaskan tentang kondisi medis karena hanya sebagain dpjp yang
dan diagnosis pasti, bila perlu (lihat menginformasikan temuan hasil pengkajiandan
juga AP.4.1, EP 2 dan PPK.2 EP 6). pemeriksaan dan dokumen pemberian
informasi diagnosis penyakit tidak dicatat di
lembar edukasi

2 Pasien dan keluarganya memahami wawancara dengan pasien terdapat 60 persen


bagaimana dan kapan mereka akan pasien dan keluarganya yang mendapatkan
dijelaskan tentang rencana informasi dari dpjp tentang rencana pelayanan
pelayanan dan pengobatannya (lihat dan pengobatannya dokumen pemberian
juga AP.4.1, EP 3 dan APK.2, EP 4). informasi sebagian belum ditulis di lembar
edukasi

3 Pasien dan keluarganya memahami hanya 50 persen pasien dan keluarganya


kapan persetujuan akan diminta memahami kapan persetujuan akan diminta
dan proses bagaimana cara dan proses bagaimana cara memberikannya
memberikannya (lihat juga PPK.2,
EP 4).

4 Pasien dan keluarganya memahami hanya 50 persen pasien dan keluarganya


hak mereka untuk berpartisipasi memahami hak mereka untuk berpartisipasi
dalam keputusan pelayanannya, bila dalam keputusan pelayanannya bila mereka
mereka menghendakinya (Lihat juga menghendakinya pada informed consent
HPK.2, EP 1; AP.4.1, EP 3; PP.7.1, EP masih ditemukan tanda tangan keluarga tidak
5; APK.3, EP 3 dan PPK.2, EP 7). lengkap dan tidak ada ttd saksi

HPK. 2.2. 1 Rumah sakit memberitahukan hanya 60 persen staf rumah sakit
pasien dan keluarganya tentang hak memberitahukan pasien dan keluarga tentang
mereka untuk menolak atau tidak hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan (lihat juga melanjutkan pengobatan
APK.3.5, EP 2).
2 Rumah sakit memberitahukan hanya 60 persen staf rumah sakit
pasien dan keluarganya tentang memberitahukan pasien dan keluarganya
konsekuensi dari keputusan mereka tentang konsekuensi dari keputusan mereka
(lihat juga APK.3.5, EP 2).

3 Rumah sakit memberitahukan hanya 60 persen staf rumah sakit


pasien dan keluarganya tentang memberitahukan pasien dan keluarganya
tanggung jawab mereka berkaitan tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut. dengan keputusan tersebut

4 Rumah sakit memberitahukan hanya 60 persen staf rumah sakit


pasien dan keluarganya tentang memberitahukan pasien dan keluarganya
tersedianya alternatif pelayanan tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
dan pengobatan. pengobatan

HPK. 2.4. 1 Rumah sakit menghormati dan telusur rekam medik ditemukan 40 persen
mendukung hak pasien dengan cara pengkajian nyeri tidak dilakukan pada
asesmen manajemen nyeri yang pengkajian awal dan 60 persen perawat tidak
sesuai (lihat juga PP.7.1, EP 1). melakukan pengkajian ulang nyeri pada berkas
rekam medik pasien meninggal tidak dilakukan
pengkajian nyeri tidak ada form pengkajian
pasien menjelang akhir kehidupan

2 Staf rumah sakit memahami hanya 50 persen bukti bahwa staf rumah sakit
pengaruh pribadi, budaya dan sosial memahami pengaruh pribadi budaya dan
pada hak pasien untuk melaporkan sosial pada hak pasien untuk melaporkan rasa
rasa nyeri, serta pemeriksaan dan nyeri serta pemeriksaan dan pengelolaan nyeri
pengelolaan nyeri secara akurat. secara akurat

HPK. 4. 1 Staf memahami peran mereka hanya 60 persen staf mampu memahami peran
dalam mengidentifikasi nilai-nilai mereka dalam mengidentifikasi nilai nilai dan
dan kepercayaan pasien maupun kepercayaan pasien maupun keluarganya serta
keluarganya serta bagaimana nilai bagaimana nilai dan kepercayaan tersebut
dan kepercayaan tersebut dihormati dihormati di dalam proses asuhan
di dalam proses asuhan.

2 Staff memahami peran mereka hanya 60 persen staf mampu memahami


dalam melindungi hak pasien dan peran mereka dalam melindungi hak pasien
keluarga. dan keluarga

HPK. 6. 2 Staf yang ditunjuk dilatih untuk hanya 70 persen staf yang ditunjuk dilatih
melaksanakan kebijakan dan untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur
prosedur tersebut. tersebut
HPK. 6.1. 1 Pasien diberikan penjelasan dan hanya 50 persen pasien yang diberikan
rencana pengobatannya dari penjelasan dan rencana pengobatannya dari
elemen a s/d h elemen a s d h

2 Pasien mengenal identitas para semua pasien mengenal identitas para dokter
dokter dan praktisi yang lain yang yang bertanggung jawab melayani mereka
bertanggung jawab melayani namun hanya 50 persen pasien yang mengenal
mereka. (lihat juga APK.2.1, EP 1) identitas praktisi lain yang bertanggung jawab
melayani mereka
Reakreditasi Verifikasi Ke-1
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi
lakukan re edukasi kepada semua staf di rumah
sakit agar dapat memahami kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan hak pasien dan
dapat menjelaskan tanggung jawab mereka dalam
melindungi pasien

tingkatkan kepatuhan dalam mengisi form


menghormati nilai nilai dan budaya pasien revisi
format pengkajian awal dengan menambahkan
elemen pengkajian nilai nilai dan budaya pasien

re edukasi semua staf agar mampu mempraktekan


proses tersebut dan memberikan pelayanan yang
menghormati nilai dan kepercayaan pasien

re edukasi agar semua staf melakukan identifikasi


harapan dan kebutuhan privasi selama pelayanan
dan pengobatan dokumentasikan jenis privasi
yang diinginkan

re edukasi staf agar memberikan informasi tentang


tanggung jawab rumah sakit dalam melindungi
barang milik pribadi kepada semua pasien

re edukasi semua staf agar memahami tanggung


jawab mereka dalam proses perlindungan
tempatkan cctv di area titik rawan yang sulit
dipantau petugas

re edukasi semua staf untuk memberikan


informasi kepada semua pasien tentang
kerahasiaan informasi dan tentang pembukaan dan
kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam
undang undang dan peraturan dokumentasikan
dalam general consent atau format pelepasan
informasi
lakukan pelatihan hak pasien dan keluarga untuk
semua staf agar mampu melaksanakan kebijakan
dan prosedur serta peran mereka dalam
mendukung partisipasi pasien dan keluarganya
dalam proses asuhan

tingkatkan kepatuhan dpjp dan seluruh ppa dalam


memberikan informasi tentang diagnosa medis
hasil pemeriksaan penunjang dan
mendokumentasikan dalam lembar informasi
informed consent dan pada lembar edukasi
lakukan survey kepatuhan

tingkatkan kepatuhan dpjp dan seluruh ppa dalam


memberikan informasi tentang rencana pelayanan
dan pengobatan dan mendokumentasikan dalam
lembar informasi informed consent dan pada
lembar edukasi lakukan survey kepatuhan

staf rumah sakit agar mengidentifikasi pasien dan


keluarganya yang belum memahami kapan
persetujuan akan diminta dan proses bagaimana
cara memberikannya serta memberi penjelasan
ulang jika pasien belum faham lakukan monev
kepatuhan dpjp memberikan informed consent

tingkatkan kepatuhan petugas dalam


meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga
terhadap keputusan tindakan persetujuan
penolakan dan memastikan bahwa seluruh
informed consent sudah di tanda tangani oleh
keluarga dan saksi saksi

re edukasi staf rumah sakit agar memberitahukan


semua pasien dan keluarga tentang hak mereka
untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
re edukasi staf rumah sakit agar memberitahukan
semua pasien dan keluarganya tentang
konsekuensi dari keputusan mereka

re edukasi staf rumah sakit agar memberitahukan


semua pasien dan keluarganya tentang tanggung
jawab mereka berkaitan dengan keputusan
tersebut

re edukasi staf rumah sakit agar memberitahukan


semua pasien dan keluarganya tentang
tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan

tingkatkan re edukasi staf tentang manajemen


nyeri terutama pemahaman staf tentang cara
melakukan pengkajian nyeri dan pengkajian ulang
nyeri termasuk pengisian pengkajian nyeri pada
form pengkajian pasen menjelang akhir kehidupan

segerare edukasi staf rumah sakit memahami


pengaruh pribadi budaya dan sosial pada hak
pasien untuk melaporkan rasa nyeri serta
pemeriksaan dan pengelolaan nyeri secara akurat

tingkatkan re edukasi kepada semua staf di rumah


sakit agar dapat memahami kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan hak pasien dan
dapat menjelaskan tanggung jawab mereka dalam
melindungi pasien

re edukasi semua staf agar mampu memahami


peran mereka dalam melindungi hak pasien dan
keluarga

lakukan pelatihan untuk semua staf yang ditunjuk


untuk melaksanakan kebijakan dan prosedur
tersebut
berikan penjelasan dan rencana pengobatannya
dari elemen a s d h kepada semua pasien

re edukasi praktisi lain yang bertanggung jawab


melayani pasien unttuk selalu memperkenalkan
diri dan edukasi juga pasien agar mengenal
praktisi yang lain yang bertanggung jawab
melayani mereka
Verifikasi Ke-2
Status Pelaksanaan Rekomendasi
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi lengkapi bukti dengan penyususnan jadwal


Sebagian tugas penanggung jawab setiap shift kerja serat
lakukan dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan

Terpenuhi
Belum Terpenuhi laksanakan diklat intyernal tentang hak pasien
dan keluarga lengkapi bukti TUMAN prepost
test evaluasi diklat untuk semua staf susun
target waktu penyelesaia dan lakukan monev
pemahaman staf tentang hak pasien dan
keluarga

Belum Terpenuhi laksanakan monitoring dan evaluasi kepada


DPJP dan PPA lainnya terhadap kepatuhan
tentang pembrian informasi tentang diagnosa
pemeriksaan penunjang informed consent
mendokumentasikan dalam lembar edukasi .
Dengan cara membuat checklist isi checlist
laskanakan analisa hasil cari solusi sosialisasikan
kepada seluruh DPJP dan staft laksnakan re
design dan seterusnya

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi lengkapi form form yang disusun dengan


Sebagian petunjuk teknis untuk mempermudah
pelaksanaan dalam pendokumentasian
Terpenuhi Form edukasi sudah ada lengkapi dengan
Sebagian pasien dan keluarga mengrtahui konsekwensi
atas setiap keputusan yang diambil

Terpenuhi form edukasi sudah ada lengkapi dengan pasien


Sebagian dan keluarga mengetahui tanggung jawab atas
setiap keputusan yang diambil

Terpenuhi form edukasi sudah ada lengkapi dengan pasien


Sebagian dan keluarga mengetahui tentang tersedianya
alternatih pelayanan dan pengobatan

Terpenuhi lengkapi form nyeri dengan form untuk pasien


Sebagian tidak sadar atau gangguan kognitif

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi laksnakan diklat internal HPK untuk seluruh


karyawan delngkapi bukti dokumen TUMAN
prepost test evaluasi diklat sertifikat
Terpenuhi

Terpenuhi lasanakan monev terhadap kepatuhan


Sebagian pelaksnaan SPO memperkenalkan diri sebelum
memulai kontak dengan pasien
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)
Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis
KPS. 3. 3 Departemen/unit kerja atau hanya 50 persendepartemen unit
pelayanan, dimana individu kerja atau pelayanan dimana
ditempatkan, melakukan evaluasi individu ditempatkan melakukan
evaluasi

5 Sekurang-kurangnya ada satu hanya 60 persen ditemukan


evaluasi yang didokumentasikan evaluasi yang didokumentasikan
terhadap setiap staf klinis yang terhadap setiap staf klinis yang
bekerja berdasar uraian tugas, atau bekerja berdasar uraian tugas atau
lebih sering sebagaimana lebih sering sebagaimana
ditetapkan rumah sakit. ditetapkan rumah sakit

KPS. 4. 3 Departemen/Unit kerja atau hanya 60 persen departemen unit


pelayanan dimana individu kerja atau pelayanan dimana
ditugaskan melakukan evaluasi individu ditugaskan melakukan
evaluasi

KPS. 5. 5 File kepegawaian berisi hasil hanya 60 persen file kepegawaian


evaluasi yang berisi hasil evaluasi

7 File kepegawaian distandarisasi semua file kepegawaian sudah


dan tetap mutakhir distandarisasi namun hanya 60
persen yang mutakhir

KPS. 7. 1 Anggota staf klinis dan hanya 60 persen anggota staf klinis
nonklinis baru diberikan orientasi dan nonklinis baru diberikan
tentang rumah sakit, tentang unit orientasi tentang rumah sakit
kerja atau unit dimana mereka tentang unit kerja atau unit dimana
ditugaskan dan tentang mereka ditugaskan dan tentang
tanggungjawab pekerjaan serta tanggungjawab pekerjaan serta
setiap penugasan khusus. setiap penugasan khusus

KPS. 8. 3 Staf rumah sakit diberi hanya 60 persen staf rumah sakit
pendidikan dan pelatihan in-service yang diberi pendidikan dan
secara terus-menerus. (lihat juga pelatihan in service dan belum terus
AP.5.1, EP6, dan AP.6.2, EP 7) menerus
KPS. 8.1. 4 Tingkat pelatihan yang tidak ditemukan bukti tingkat
diinginkan untuk setiap individu pelatihan yang diinginkan untuk
diulang berdasarkan persyaratan setiap individu diulang berdasarkan
dan/ atau kerangka waktu yang persyaratan dan atau kerangka
ditetapkan oleh program pelatihan waktu yang ditetapkan oleh
yang diakui, atau setiap dua tahun program pelatihan yang diakui atau
bila program pelatihan yang diakui setiap dua tahun bila program
itu tidak digunakan pelatihan yang diakui itu tidak
digunakan

KPS. 8.4. 3 Data program hanya 50 persen data program yang


menginformasikan program mutu menginformasikan program mutu
dan keselamatan rumah sakit dan keselamatan pasien

KPS. 9. 3 Semua kredensial (antara lain hanya 50 persen dokumen


pendidikan, surat izin, registrasi) kredensial antara lain pendidikan
diverifikasi dengan sumber yang surat izin registrasi yang diverifikasi
mengeluarkan kredensial sebelum dengan sumber yang mengeluarkan
individu tersebut mulai memberikan kredensial sebelum individu
pelayanan kepada pasien. tersebut mulai memberikan
pelayanan kepada pasien

5 Pada penugasan awal, dibuat tidak ditemukan bukti


pengumuman tentang ketentuan pengumuman pada penugasan
kualifikasi terkini dari seseorang awal tentang ketentuan kualifikasi
untuk memberikan pelayanan terkini dari seseorang untuk
asuhan pasien. memberikan pelayanan asuhan
pasien

KPS.11. 1 Ada evaluasi praktik profesional tidak ditemukan bukti bahwa ada
terus-menerus terhadap kualitas evaluasi praktik profesional terus
dan keamanan pelayanan pasien menerus oppe dan fppe terhadap
yang diberikan oleh setiap anggota kualitas dan keamanan pelayanan
staf medis yang direview dan pasien yang diberikan oleh setiap
dikomunikasikan kepada setiap anggota staf medis yang direview
anggota staf medis sekurang- dan dikomunikasikan kepada setiap
kurangnya setahun sekali. (lihat juga anggota staf medis sekurang
PMKP.1.1, EP 1) kurangnya setahun sekali
2 Evaluasi praktik profesional tidak ditemukan bukti evaluasi
yang terus-menerus dan review praktik profesional yang terus
tahunan dari setiap anggota staf menerus dan review tahunan dari
medis dilaksanakan dengan proses setiap anggota staf medis
yang seragam yang ditentukan oleh dilaksanakan dengan proses yang
kebijakan rumah sakit. seragam yang ditentukan oleh
kebijakan rumah sakit

3 Evaluasi mempertimbangkan tidak ditemukan bukti evaluasi


dan menggunakan data komparatif mempertimbangkan dan
secara proaktif, seperti menggunakan data komparatif
membandingkan dengan ilmu secara proaktif seperti
literatur kedokteran berbasis membandingkan dengan ilmu
literatur. literatur kedokteran berbasis
literatur

4 Evaluasi mempertimbangkan tidak ditemukan bukti evaluasi


dan menggunakan kesimpulan dari mempertimbangkan dan
analisis yang mendalam terhadap menggunakan kesimpulan dari
komplikasi yang dikenal dan analisis yang mendalam terhadap
berlaku. (lihat juga PMKP.5; PMKP.6; komplikasi yang dikenal dan berlaku
dan TKP.3.4, EP 3)

5 Informasi dari proses evaluasi tidak ditemukan bukti ada dokumen


praktik profesional tersebut informasi dari proses evaluasi
didokumentasikan dalam file praktik profesional tersebut dalam
krendensial anggota staf medis dan file krendensial anggota staf medis
file lainnya yang relevan. dan file lainnya yang relevan

KPS.12. 3 Informasi tersebut diverifikasi hanya 60 persen informasi tersebut


dari sumber aslinya sesuai diverifikasi dari sumber aslinya
parameter yang ada di Maksud dan sesuai parameter yang ada di
Tujuan KPS 9 maksud dan tujuan kps 9

4 Ada berkas kredensial yang hanya 60 persen berkas kredensial


dipelihara dari setiap anggota staf yang dipelihara dari setiap anggota
keperawatan. staf keperawatan
KPS.13. 1 Izin, pendidikan, pelatihan dan sudah dilakukan proses
pengalaman anggota staf kredensialing dan pemberian
keperawatan digunakan untuk rincian kewenangan klinis tenaga
membuat penugasan kerja klinis. keperawatan namun sebagain besar
tidak melalui proses mapping
jenjang karir perawat berdasarkan
pendidikan pelatihan dan
pengalaman kerja

KPS.14. 2 Kinerja masing-masing anggota berdasarkan wawancara dengan


staf keperawatan direview bila ada ketua komite keperawatan sudah
indikasi akibat temuan pada dilakukan evaluasi dan review
kegiatan peningkatan mutu. kinerja terhadap perawat yang
terbukti atau ada indikasi
menyebabkan munculnya insiden
keselamatan pasien dan dilakukan
pembinaan pendampingan
terhadap tenaga tersebut namun
dokumentasinya tidak lengkap
hanya ada berita acara pembinaan
yang bersangkutan oleh atasan
langsungnya

3 Informasi yang tepat dari sudah ada bukti dokumen


proses review tersebut pembinaan pendampingan atasan
didokumentasikan dalam file langsung terhadap staf yang
kredensial perawat tersebut atau terindikasi melakukan tindakan yang
file lainnya menyebabkan insiden namun hasil
data review belum dimasukkan ke
dalam data profil sebagai bagian
dari proses evaluasi kredensial yang
bersangkutan

KPS.15. 3 Informasi tersebut diverifikasi hanya 50 persen informasi tersebut


dari sumber aslinya sesuai diverifikasi dari sumber aslinya
parameter yang ditentukan dalam sesuai parameter yang ditentukan
Maksud dan Tujuan KPS 9 dalam maksud dan tujuan kps 9
KPS.17. 2 Kinerja anggota staf tidak ditemukan bukti review
professional kesehatan lainnya kinerja anggota staf professional
direview bila ada indikasi akibat kesehatan lainnya bila ada indikasi
temuan pada kegiatan peningkatan akibat temuan pada kegiatan
mutu. peningkatan mutu

3 Informasi yang benar dari tidak ditemukan dokumentasi


proses review didokumentasikan tentang informasi yang benar dari
dalam file staf profesinal kesehatan proses review dalam file staf
tersebut. profesinal kesehatan tersebut
Reakreditasi Verifikasi Ke-1
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi
lakukan evaluasi untuk semua individu di
departemen unit kerja atau pelayanan dimana
individu tsb ditempatkan

lakukan evaluasi terhadap setiap staf klinis


yang bekerja berdasar uraian tugas atau lebih
sering sebagaimana ditetapkan rumah sakit
dan didokumentasikan

lakukan evaluasi untuk setiap individu yang


ditugaskan di departemen unit kerja atau
pelayanan dimana individu ditugaskan

masukkan hasil evaluasi staf kedalam semua


file kepegawaian

segera lakukan pemutakhiran file


kepegawaian

lakukan orientasi untuk semua anggota staf


klinis dan nonklinis baru tentang rumah sakit
tentang unit kerja atau unit dimana mereka
ditugaskan dan tentang tanggungjawab
pekerjaan serta setiap penugasan khusus
lengkapi bukti bahwa staf yang sudah orientasi
mendapatkan sertifikat orientasi umum dan
khusus

lakukan pendidikan dan pelatihan in service


terhadap semua staf sesuai kebutuhan dan
lakukan terus menerus karena standar
pendidikan dan pelatihan adalah 20 jam per
tahun
lakukan tingkat pelatihan yang diinginkan
untuk setiap individu diulang berdasarkan
persyaratan dan atau kerangka waktu yang
ditetapkan oleh program pelatihan yang diakui
atau setiap dua tahun bila program pelatihan
yang diakui itu tidak digunakan

lengkapi data program agar bisa


menginformasikan program mutu dan
keselamatan pasien

lakukan verifikasi dengan sumber yang


mengeluarkan kredensial terhadap semua
dokumen kredensial antara lain pendidikan
surat izin registrasi sebelum individu
tersebut mulai memberikan pelayanan kepada
pasien

kirim pemberitahuan kepada unit unit


pelayanan tentang ketentuan kualifikasi
terkini dari seseorang untuk memberikan
pelayanan asuhan pasien pada penugasan
awal dianjurkan ada softcopy tentang spk dan
rkk di unit unit pelayanan

lakukan evaluasi praktik profesional terus


menerus oppe dan fppe terhadap kualitas
dan keamanan pelayanan pasien yang
diberikan oleh setiap anggota staf medis yang
direview dan dikomunikasikan kepada setiap
anggota staf medis sekurang kurangnya
setahun sekali misalnya oppe mengukur
kepatuhan terhadap spm dokter fppe
mengukur kepatuhan terhadap clinical
pathway
segera lakukan evaluasi praktik profesional
yang terus menerus dan review tahunan dari
setiap anggota staf medis dilaksanakan dengan
proses yang seragam yang ditentukan oleh
kebijakan rumah sakit

lakukan evaluasi mempertimbangkan dan


menggunakan data komparatif secara proaktif
seperti membandingkan dengan ilmu literatur
kedokteran berbasis literatur

lakukan evaluasi mempertimbangkan dan


menggunakan kesimpulan dari analisis yang
mendalam terhadap komplikasi yang dikenal
dan berlaku

dokumentasikan informasi dari proses


evaluasi praktik profesional tersebut dalam
file krendensial anggota staf medis dan file
lainnya yang relevan

segera lakukan verifikasi dari sumber aslinya


sesuai parameter yang ada di maksud dan
tujuan kps 9

lakukan pemeliharaan untuk semua berkas


kredensial dari setiap anggota staf
keperawatan
lakukan proses kredensialing perawat sesuai
ketentuan dari direktorat keperawatan melalui
proses mapping jenjang karir dengan
mempertimbangkan ijin pendidikan pelatihan
dan pengalaman kerja

lengkapi bukti bukti review kinerja masing


masing anggota staf keperawatan bila ada
indikasi akibat temuan pada kegiatan
peningkatan mutu

dokumentasikan proses review tersebut


dalam file kredensial perawat atau file lainnya

lakukan verifikasi terhadap semua informasi


dari sumber aslinya sesuai parameter yang
ditemtukan dalam maksud dan tujuan kps 9
buat bukti review kinerja anggota staf
professional kesehatan lainnya bila ada
indikasi akibat temuan pada kegiatan
peningkatan mutu

dokumentasi tentang informasi yang benar


dari proses review dalam file staf profesinal
kesehatan lainnya
Verifikasi Ke-2
Status Pelaksanaan Rekomendasi

Laksanakan evaluasi kinerja untuk


seluruh staf dengan sistem OPPE
Terpenuhi dapat mencontoh milik dokter
Sebagian dengan isi disesuaikan dengan
uraian tugs masing masing

orintasi umum dan khusus, namun


Terpenuhi materi orientasi khusus perlu
Sebagian dilengkaai dengan spefikasi profesi
dan jabatan masing masing

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi lengkapi bukti orientasi dengan


Sebagian TUMAN sertifikat orientasi

Terpenuhi penuhi diklat TUMAN pret post test


Sebagian
tetapkan batas waktu berlaku untuk
jenis pelatihan eksternal ikuti seuai
Belum Terpenuhi yang ditetapkan dari pihak
pelenyelenggara untuk diklat
internas masa berlaku 2 tahun

lengkapi data program agar bisa


menginformasikan program mutu
Belum Terpenuhi dan keselamatan pasien

Terpenuhi

Terpenuhi lengkapi bukti SPK dan RKK dokter


Sebagian

laksanakan evaluasi dengan sistem


Terpenuhi OPPE dan atau FPPE satu kali setiap
Sebagian tahun dan laksanakan monev
terhadap kepatuhan CP
lengkapi bukti dan segera segera
lakukan evaluasi praktik profesional
yang terus menerus dan review
tahunan dari setiap anggota staf
medis dilaksanakan dengan proses
Belum Terpenuhi yang seragam yang ditentukan oleh
kebijakan rumah sakit

lengkapi bukti dan lakukan evaluasi


mempertimbangkan dan
menggunakan data komparatif
secara proaktif seperti
Belum Terpenuhi membandingkan dengan ilmu
literatur kedokteran berbasis
literatur

lengkapi bukti dan lakukan evaluasi


mempertimbangkan dan
menggunakan kesimpulan dari
analisis yang mendalam terhadap
Belum Terpenuhi komplikasi yang dikenal dan berlaku

laksanakan dandokumentasikan
informasi dari proses evaluasi
praktik profesional tersebut dalam
Belum Terpenuhi file krendensial anggota staf medis
dan file lainnya yang relevan

laksanakan verifikasi dari sumber


aslinya sesuai parameter yang ada
Terpenuhi di maksud dan tujuan kps 9 untuk
Sebagian staf yg belum diverifikasi

lakukan pemeliharaan untuk semua


berkas kredensial dari setiap
anggota staf keperawatan file ada di
Terpenuhi SDM di komite keperawatan di unit
Sebagian kerja karyawan
lakukan dan lengkapi bukti proses
kredensialing perawat sesuai
ketentuan dari direktorat
keperawatan melalui proses
mapping jenjang karir dengan
Terpenuhi mempertimbangkan ijin pendidikan
Sebagian pelatihan dan pengalaman kerja

laksanakan dan lengkapi bukti bukti


review kinerja masing masing
anggota staf keperawatan bila ada
indikasi akibat temuan pada
kegiatan peningkatan mutu

Belum Terpenuhi

dokumentasikan proses review


tersebut dalam file kredensial
perawat atau file lainnya siapkan di
komite di SDM di unit pelayanan

Belum Terpenuhi

lakukan dan lengkapi bukti


verifikasi terhadap semua informasi
dari sumber aslinya sesuai
Belum Terpenuhi parameter yang ditemtukan dalam
maksud dan tujuan kps 9
lengkapi bukti review kinerja
anggota staf professional kesehatan
lainnya bila ada indikasi akibat
Belum Terpenuhi temuan pada kegiatan peningkatan
mutu

laksnakan dan lengkapi bukti


dokumentasi tentang informasi
yang benar dari proses review
Belum Terpenuhi dalam file staf profesinal kesehatan
lainnya
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)
Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis
PPI. 2. 6 Koordinasi kegiatan kurang cukup bukti keterlibatan tenaga lainnya
pencegahan dan pengendalian berupa dokumen rapat kordinasi ppi dari 1 kali
infeksi melibatkan tenaga lainnya rapat ppi hanya terdapat 1 kali kehadiran
sesuai ukuran dan kompleksitas bagian adm sebagai peserta rapat ppi
rumah sakit

PPI. 4. 2 Pimpinan rumah sakit rs sudah menetapkan 1 orang ipcn tetapi


mengalokasikan sumber daya yang masih belum purna waktu rs belum
cukup untuk program pencegahan menetapkan ipco karena sementara dijabat
dan pengendalian infeksi ipco oleh ketua komite ppi sekaligus ketua
komite medik

3 Ada sistem manajemen rs masih belum menerapkan sistem informasi


informasi untuk mendukung manajemen pencatatan dan pelaporan masih
program pencegahan dan manual
pengendalian infeksi

PPI. 5. 6 Tujuan penurunan risiko dan tujuan dan saran penurunan risiko infeksi
sasaran terukur dibuat dan direview sudah ada tetapi sasaran belum terukur dan
secara teratur. belum di review secara teratur

PPI. 6. 1 Rumah sakit telah menetapkan rumah sakit belum sepenuhnya menetapkan
fokus program melalui fokus program melalui pengumpulan data yang
pengumpulan data yang ada di ada di maksud dan tujuan a sampai f
Maksud dan Tujuan a) sampai f) pengumpulan data yang ada hanya meliputi isk
plebitis ilo pengumpulan data infeksi yang
lain belum ada

2 Data yang dikumpulkan a) analisis terhadap data yg dikumpulkan kurang


sampai f) dievaluasi/dianalisis. lengkap data yang dianalisis hanya plebitis isk
ilo

4 Rumah sakit melakukan tidak ada bukti sudah dilakukan icra


asesmen terhadap risiko paling
sedikit setiap tahun dan hasil
asesmen didokumentasikan.
PPI. 7. 1 Rumah sakit telah belum ada bukti dilakukannya identifikasi
mengidentifikasi proses terkait proses terkait risiko infeksi
dengan risiko infeksi (lihat juga
MPO.5, EP 1)

2 Rumah sakit telah belum ada bukti implementasi strategi


mengimplementasi strategi penurunan risiko infeksi pada seluruh proses
penurunan risiko infeksi pada
seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP
1)

3 Rumah sakit mengidentifikasi belum dilakukan identifikasi risiko mana yang


risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 membutuhkan kebijakan prosedur edukasi
sampai dengan PPI.7.5) yang staf dan kegiatan lainnya untuk mendukung
membutuhkan kebijakan dan atau penurunan risiko
prosedur, edukasi staf, perubahan
praktik dan kegiatan lainnya untuk
mendukung penurunan risiko

PPI. 7.1. 3 Manajemen laundry dan linen observasi di ruang laundry terdapat dua buah
yang tepat sesuai untuk mesin cuci kapasitas 20 kg namun tidak jelas
meminimalisasi risiko bagi staf dan mana mesin untuk linen infeksius dan mana
pasien. mesin untuk linen non infeksius ruang tempat
pengelolaan linen kurang bersih basah dan
licin lantainya tidak menggunakan keramik
linen dijemur di tempat terbuka

PPI. 7.5. 2 Risiko dan dampak renovasi risiko dan dampak renovasi atau kontruksi
atau kontruksi terhadap kualitas terhadap kualitas udara belum dinilai dan
udara dan kegiatan pencegahan dan dikelola dengan konsisten
pengendalian infeksi dinilai dan
dikelola.
PPI. 8. 1 Pasien yang sudah diketahui ada kebijakan perawatan pasien dengan
atau diduga infeksi menular harus di penyakit menular atau suspek tetapi fasilitas
isolasi sesuai kebijakan rumah sakit ruang isolasi untuk penyakit menular kurang
dan pedoman yang memenuhi syarat ppi
direkomendasikan.

3 Kebijakan dan prosedur rs sudah membuat strategi dan kebijakan jika


mengatur bagaimana cara ada pasien dengan infeksi airborne yaitu
mengelola pasien dengan infeksi langsung dirujuk padahal di rs terdapat dokter
airborne untuk jangka waktu anak dan dokter spesialis paru namun dalam
pendek ketika ruangan bertekanan kebijakan tersebut belum memuat solusi
negatif tidak tersedia sementara untuk penempatan pasien infeksi
airborne sebelum dikirim untuk rujukan

5 Ruangan bertekanan negatif ruangan tekanan negatif untuk pasien infeksi


tersedia dan di monitor secara rutin airborne belum tersedia yang tersedia satu
untuk pasien infeksius yang kamar biasa dengan fasilitas terdapat exhaust
membutuhkan isolasi untuk infeksi van satu tempat tidur dan dipakai untuk
airborne; bila ruangan bertekanan merawat pasien khusus isolasi pasien diduga
negatif tidak segera tersedia, tbc anak dengan penyakit menular
ruangan dengan sistem filtrasi HEPA
yang diakui bisa digunakan.

PPI.10.3. 1 Proses di tata ulang belum cukup bukti dokumen yang bisa
berdasarkan risiko, angka dan menunjukkan bahwa hasil analisis risiko infeksi
kecenderungan data dan informasi angka kecenderungan infeksi dilakukan tata
ulang untuk menurunkan risiko karena data
baru dikumpulkan lengkap selama 3 bulan
terakhir hanya ada pembahasan risiko
terjadinya infeksi luka operasi belum yang
lainnya
2 Proses di tata ulang untuk kegiatan proses tata ulang utk menurunkan
menurunkan risiko infeksi ke level infeksi ke level serendah mungkin dokumen
serendah mungkin bukti pelaksanaannya belum lengkap belum
terlihat langkah langkah pdca pdsa untuk
menurunkan risiko infeksi yang ditemukan

PPI.10.4. 1 Angka infeksi terkait pelayanan rs belum membandingkan angka infeksi


kesehatan dibandingkan dengan dengan angka infeksi dari rs lain
angka-angka di rumah sakit lain
melalui komparasi data dasar (lihat
juga PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2,
EP 3)

2 Rumah sakit membandingkan belum seluruh angka infeksi dibandingkan


angka yang ada dengan praktik dengan praktik terbaik seperti hasil riset jurnal
terbaik dan bukti ilmiah baru hasil analisa angka ilo dibandingkan
dengan standar depkes dan literatur

PPI.11. 4 Semua staf diberi pendidikan pendidikan kepada seluruh staf masih sebatas
tentang kebijakan, prosedur, dan prosedur dan praktek belum mencakup
praktek-praktek program kebijakan program ppi
pencegahan dan pengendalian (lihat
juga KPS.7 dan TKP.5.4)

5 Edukasi staf secara periodik staf sudah diberikan edukasi dengan capaian
diberikan sebagai respon terhadap masih 42 kegiatan edukasi belum diberikan
kecenderungan yang signifikan secara periodik dan sebagai respon terhadap
dalam data infeksi. kecenderungan yang signifikan sesuai dengan
data infeksi
Reakreditasi Verifikasi Ke-1
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi
libatkan bagian keuangan bagian pengadaan
atau bagian tenaga lainnya dalam keanggotaan
komite ppi dan dalam rapat koordinasi sebagai
peserta rapat kordinasi karena bisa
memudahkan dalam kordinasi pengambilan
keputusan

rs mengangkat seorang perawat ipcn yang


bekerja purna waktu dan dikirim pelatihan ppi
lanjutan ipcn dan mengangkat seorang dokter
umum untuk menjadi ipco dan dokter tersebut
dikirim pelatihan ppi dasar

sesuai dengan permenkes 82 tahun 2013


tentang sistem informasi manajemen maka
rumah sakit harus menerapkan sim rs oleh
karena itu rs harus mengembangkan sim rs
termasuk pencatatan dan pelaporan program
ppi

buat tujuan rencana penurunan angka infeksi


dan sasaran dengan jelas dapat diukur dan
direview secara teratur

lengkapi program ppi dengan menetapkan fokus


program melalui pengumpulan data a s d f
sesuai dengan tindakan dan pelayanan yang ada
di rs

lengkapi analisis terhadap data yang telah


dikumpulkan a s d f

lakukan icra minimal 1 tahun sekali sesuai


proses yaitu mulai dari identifikasi analisa
evaluasi dan kelola risiko infeksi lakukan
monitor dan review serta komunikasi dan
konsultasi dan dokumentasikan semua proses
icra
lakukan identifikasi risiko infeksi pada seluruh
kegiatan dalam proses pelayanan sebelum
dipilih kelompok risiko yang menjadi prioritas

implementasikan strategi penurunan risiko


infeksi pada seluruh proses pelayanan mulai
dari alur pasien yang memenuhi persyaratan ppi
tindakan pencegahan infeksi kewaspadaan
penularan pencegahan pajanan pelaksanaan
edukasi sampai dengan kewasdaan infeksi
terkait petugas kesehatan

lakukan identifikasi risiko mana yang


membutuhkan kebijakan prosedur edukasi staf
dan kegiatan lainnya yang mendukung
penurunan risiko

lakukan manajemen laundry dengan tepat


sesuai standar untuk meminimalisasi resiko
infeksi bagi staf dan pasien tempelkan tulisan
pada mesin tanda mesin untuk linen infeksius
dan non infeksius tempat pengelolaan linen
harus bersih dan kering sediakan tempat
penjemuran yg tidak terkena debu sebaiknya
ditambahkan mesin khusus pengering linen

lakukan penilaian dan pengelolaan risiko dan


dampak renovasi terhadap kualitas udara
dengan konsisten
sediakan ruang isolasi yang memenuhi syarat
ppi untuk pasien penyakit menular dan
terapkan perawatan pasien dengan penyakit
menular sesuai regulasi

sediakan ruang sementara dengan pengaturan


sirkulasi tekanan negatif alami sesuai standar
ppi ruangan sementara disiapkan untuk
penempatan pasien yang diduga infeksi airborne
sebelum pasien tersebut di rujuk ke fasilitas
kesehatan yang mempunyai ruangan bertekanan
negatif

sediakan ruang bertekanan negatif atau ruangan


dengan sistem filtrasi hepa untuk pasien infeksi
airborne atau sediakan satu kamar dengan
tekanan negatif alami yang sesuai dengan
pedoman teknis pra sarana sistem tata udara
pada bangunan rumah sakit depkes 2012

lakukan analisis risiko tentukan risiko yang


paling tinggi skorenya kaji dampak risiko
tersebut cari penyebab dan solusi untuk
mengatasi risiko lakukan langkah langkah untuk
mengatasi resiko jika risiko masih belum teratasi
lakukan kaji ulang proses terhadap langkah
langkah yang sudah dilaksanakan
dokumentasikan seluruh kegiatan
lengkapi dokumen bukti implementasi upaya
proses tata ulang dalam menurunkan infeksi
ke level yang lebih rendah melalui pendekatan
pdca atau pdsa

bandingkan angka infeksi rsdengan angka infeksi


rs lain melalui komparasi data dasar

bandingkan angka infeksi rs dengan praktik


terbaik dan bukti ilmiah dengan komparasi data
dasar

pendidikan yang dilakukan kepada seluruh staf


harus meliputi kebijakan prosedur dan
praktek program ppi

edukasi staf harus dilaksanakan secara periodik


dan sebagai respon terhadap kecenderungan
yang signifikan sesuai dengan data infeksi
Verifikasi Ke-2
Status Pelaksanaan Rekomendasi
Terpenuhi laksnakan rapat anggaran lengkapi
Sebagian bukti rapat dengan UMAN dan
anggaran yang tersusun disetujuai
oleh pimpinan RS. Dalam rapat
anggaran melibatkan pihak pihak
terkait yaitu PPI pembelian
keuangan

Terpenuhi

Terpenuhi SIM RS baru dalam proses


Sebagian pembangunan lengkapi bukti proses
baik adanya rapat ataupun hasil
capaian bukti usulan program dari
PPI

Belum Terpenuhi lengkapi bukti PPI sudah susun


PDSA dalam setiap rencana untuk
mencapai penurunan angka infeksi

Belum Terpenuhi lengkapi dan laksnakan program PPI


meliputi a saluaran pernapasan b
saluran kencing c alat invasif
intravaskuler d lokasi operasi e
penyakit dan organisme f timbulnya
infeksi baru semaunya disesuaikann
dengan tindakan dan pelayanan
yang ada di RS

Belum Terpenuhi laksnakan analisis data dengan


PDSA

Belum Terpenuhi ICRA sudah disusun belum TTD


pimpinan
Terpenuhi

Belum Terpenuhi lengkapi bukti dokumen strategi


penurunan risiko infeksi pada
seluruh proses pelayanan mulai
dari alur pasien yang memenuhi
persyaratan ppi tindakan
pencegahan infeksi kewaspadaan
penularan pencegahan pajanan
pelaksanaan edukasi sampai
dengan kewaspadaan infeksi terkait
petugas kesehatan

Belum Terpenuhi lengkapi bukti tentang asesmen


risiko infeksi oada prosedur dan
proses asuhan invasif bukti strategi
untuk menurunkan infeksi susun
checlist isi cheklist analisa hasil cari
solusi sosialisasikan dan laksanakan
serta monev

Belum Terpenuhi laksanakan sesuai rekomendasi


susun alur linen kotor infeksius dan
non infeksius sampai linen bersih
siap untuk didistribusikan cegah
kros

Terpenuhi ICRA sudah disusun belum TTD


Sebagian pimpinan
Belum Terpenuhi laksanakan rekomendasi sediakan
ruang isolasi yang memenuhi syarat
ppi untuk pasien penyakit menular
dan terapkan perawatan pasien
dengan penyakit menular sesuai
regulasi

Belum Terpenuhi laksanakan rekomendasi sediakan


ruang sementara dengan
pengaturan sirkulasi tekanan negatif
alami sesuai standar ppi ruangan
sementara disiapkan untuk
penempatan pasien yang diduga
infeksi airborne sebelum pasien
tersebut di rujuk ke fasilitas
kesehatan yang mempunyai
ruangan bertekanan negatif

Belum Terpenuhi laksnakan rekomendasi sediakan


ruang bertekanan negatif atau
ruangan dengan sistem filtrasi hepa
untuk pasien infeksi airborne atau
sediakan satu kamar dengan
tekanan negatif alami yang sesuai
dengan pedoman teknis pra sarana
sistem tata udara pada bangunan
rumah sakit depkes 2012

Belum Terpenuhi lkasankan rekomendasi lakukan


analisis risiko tentukan risiko yang
paling tinggi skorenya kaji dampak
risiko tersebut cari penyebab dan
solusi untuk mengatasi risiko
lakukan langkah langkah untuk
mengatasi resiko jika risiko masih
belum teratasi lakukan kaji ulang
proses terhadap langkah langkah
yang sudah dilaksanakan
dokumentasikan seluruh kegiatan
Belum Terpenuhi lengkapi dokumen bukti
implementasi upaya proses tata
ulang dalam menurunkan infeksi
ke level yang lebih rendah melalui
pendekatan PDSA

Belum Terpenuhi laksanakan bensmark dengan RS


lain yang setipe melalui komparasi
data dasar

Belum Terpenuhi laksanakan bensmark angka infeksi


rs dengan praktik terbaik dan bukti
ilmiah dengan komparasi data dasar

Belum Terpenuhi laksnakan sosialisasi kepada seluruh


staf tentang rsgulasi PPI yang
disetujui pimpinan monev tingkat
kepatuhan staf

Belum Terpenuhi laksanakan diklat PPI dasar untuk


sesluruh staf RS lengkapi dengan
TUMAN prepost test evaluasi diklat
bedakan materi untuk PPA dan
untuk umum laksnakan monev
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)

Standar No urut Elemen Penilaian


MFK.1 1 Direktur rumah sakit dan mereka yang bertanggung
jawab terhadap manajemen fasilitas di rumah sakit,
mempunyai dan memahami peraturan perundang -
undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku
untuk bangunan dan fasilitas rumah sakit. (D,W)

2 2.?????? Direktur rumah sakit menerapkan


persyaratan yang berlaku dan peraturan perundang
? undangan. (D, W)

3 3.?????? Rumah sakit mempunyai izin-izin


sebagaimana diuraikan a) sampai dengan m) di
maksud dan tujuan sesuai fasilitas yang ada di
rumah sakit dan sesuai peraturan perundang-
undangan. (D,W)

4 4.?????? Direktur rumah sakit memastikan rumah


sakit memenuhi kondisi seperti hasil pemeriksaan
fasilitas atau catatan pemeriksaan yang dilakukan
oleh otoritas setempat di luar rumah sakit. (D,W)

MFK.2 1 Ada program manajemen risiko fasilitas dan


lingkungan yang dapat terjadi pada pasien,
keluarga, staf dan pengunjung, tertulis, meliputi
risiko yang ada a) sampai f) di maksud dan tujuan
yang merupakan satu program induk atau
beberapa program terpisah serta ada regulasi untuk
menerapkan program manajemen meliputi 1)
sampai dengan 2) di maksud dan tujuan (R)

2 Program tersebut masih berlaku dan sudah


diterapkan sepenuhnya (D,W)

3 Ada bukti peninjauan dan pembaharuan program-


program tersebut bila terjadi perubahan dalam
lingkungan rumah sakit, atau sekurang-kurangnya
setiap tahun. (D,W)
4 Ada bukti tenant/penyewa lahan di dalam
lingkungan rumah sakit sudah mematuhi semua
aspek program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan yang teridentifikasi dalam a) sampai d)
di maksud dan tujuan. (D,W)

MFK.3 1 Rumah sakit telah menetapkan individu atau


organisasi yang kompeten yang ditugasi mengawasi
perencanaan dan penerapan program manajemen
risiko fasilitas dan lingkungan yang meliputi a)
sampai dengan g) di maksud dan tujuan. (R)

2 Rumah sakit mempunyai program pengawasan


terhadap perencanaan dan penerapan manajemen
risiko yang disusun oleh individu atau organisasi
yang ditunjuk yang meliputi a) sampai dengan g) di
maksud dan tujuan. (R)

3 Ada bukti bahwa individu atau organisasi yang


ditunjuk sudah mengikuti pelatihan manajemen
risiko rumah sakit. (D,W)

4 Ada bukti bahwa individu atau organisasi yang


ditunjuk tersebut telah melaksanakan kegiatan
yang diatur di a) sampai dengan g) di maksud dan
tujuan. (D,W)

MFK.4 1 RS mempunyai regulasi termasuk program tentang


pengelolaan keselamatan dan keamanan yang
meliputi a) sampai dengan f) di maksud dan tujuan.
(R)

2 Ada unit kerja yang bertanggung jawab terhadap


pengelolaan keselamatan dan keamanan. (D,W)

3 RS telah melakukan identifikasi area-area yang


berisiko mempunyai risk register (daftar risiko) yang
berhubungan dengan keselamatan dan keamanan
fasilitas. (D,W)
4 Regulasi pemberian identitas pada penunggu
pasien, pengunjung (termasuk tamu), staf rumah
sakit, pegawai kontrak dan semua orang yang
bekerja di rumah sakit sudah dimplementasikan
(lihat juga SKP1). (D,O,W)

5 Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan fasilitas


secara berkala, membuat rencana perbaikan dan
telah melaksanakan perbaikan. (D,O,W)

6 Rumah sakit telah memasang monitoring pada area


yang berisiko keselamatan dan keamanannya (O,W)

7 RS telah menyediakan fasilitas yang aman sesuai


dengan peraturan perundang-undangan. (O,W)

MFK.4.1 1 RS mempunyai regulasi yang mengatur tentang


asesmen risiko pra konstruksi (PCRA) (Lihat juga PPI
7.5) (R)

2 RS melakukan asesmen risiko pra kontruksi (PCRA)


bila ada rencana kontruksi, renovasi atau demolis/
pembongkaran yang meliputi a) sampai h) di
maksud dan tujuan. (D,W)

3 RS mengambil tindakan berdasarkan hasil asesmen


risiko untuk meminimalkan risiko selama
pembongkaran, konstruksi dan renovasi. (D,O,W)

4 RS memastikan bahwa kepatuhan kontraktor


dipantau, ditegakkan, dan didokumentasikan (lihat
juga MFK 3). (D,O,W )

MFK.4.2 1 RS menyediakan anggaran untuk memenuhi


peraturan perundang-undangan yang terkait
fasilitas RS (lihat juga AP.5 dan AP.6) (D,W)
2 RS menyediakan anggaran untuk meningkatkan,
memperbaiki atau mengganti sistem, bangunan,
atau komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap
dapat beroperasi secara aman dan efektif. (D,O,W)

3 Rumah sakit menyediakan anggaran untuk


penerapan PCRA dan ICRA bila ada renovasi,
kontruksi dan pembongkaran (D,W)

MFK.5 1 RS mempunyai regulasi yang mengatur B3 dan


limbahnya sesuai katagori WHO dan peraturan
perundangan, meliputi a) sampai g) di maksud dan
tujuan (Lihat juga AP.5.3.1; AP.5.6; AP.6.3; AP.6.6
danPKPO.3). (R)

2 RS mempunyai daftar B3 dan limbahnya lengkap


dan terbaru sesuai kategori WHO dan peraturan
perundang-undangan meliputi jenis, lokasi, dan
jumlah dari semua bahan berbahaya dan beracun
dan limbahnya. (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.6)
(D,O,W)

3 Ada bukti bahwa untuk pengadaan/pembelian B3,


pemasok (supplier) sudah melampirkan MSDS.
(D,O,W)

4 Petugas telah menggunakan APD yang benar pada


waktu menangani (handling) B3 dan limbahnya dan
di area tertentu juga sudah ada eye washer. (lihat
juga AP.5.3.1) (O,W)

5 B3 dan limbahnya sudah diberi label/rambu-rambu


sesuai peraturan dan perundang-undangan. (lihat
juga PKPO.3 EP 2) (O,W)

6 Ada laporan dan analisis tentang tumpahan,


paparan/pajanan (exposure) dan insiden lainnya.
(D,W)

7 Ada bukti dokumentasi persyaratan yang meliputi


izin, lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya.
(D,W)
MFK.5.1 1 RS mempunyai regulasi untuk penyimpanan dan
pengolahan limbah B3 secara benar dan aman
sesuai ketentuan peraturan perundang ? undangan
(lihat juga AP.6.2, EP 4, MFK. 1 EP 3) (R)

2 Penyimpanan limbah B3 sudah mempunyai izin


TPS B3 yang masih berlaku dan sesuai dengan
perundang - undangan.(D,O,W)

3 Rumah Sakit sudah mempunyai Instalasi


Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan izin yang
masih berlaku sesuai dengan peraturan perundang
- undangan (D,O,W)

4 4.??? RS mempunyai Instalasi Pengolah B3 dengan


izin yang masih berlaku atau melakukan kerja sama
dengan pihak ketiga dengan izin sebagai transporter
dan pengolah B3 yang masih berlaku sesuai dengan
peraturan perundang - undangan (D,O,W)

MFK.6 1 1.??? RS mempunyai regulasi manajemen disaster


meliputi a) sampai h) di maksud dan tujuan.(R)

2 2.??? RS mengidentifikasi bencana internal dan


eksternal yang besar seperti keadaan darurat di
masyarakat, wabah dan bencana alam atau
bencana lainnya, serta kejadian wabah besar yang
bisa menyebabkan terjadinya risiko yang signifikan.
(D,W)

3 3.? Rumah sakit telah melakukan self assessment


kesiapan menghadapi bencana dengan
menggunakan hospital safety index dari WHO.
(D,W)

4 4.? Instalasi gawat darurat telah mempunyai ruang


dekontaminasi sesuai dengan 1) sampai dengan 6)
di maksud dan tujuan. (D,O,W)

MFK.6.1 1 Seluruh program, atau setidaknya elemen-elemen


kritis program dari c) hingga h) di maksud dan
tujuan MFK 6 disimulasikan setiap tahun. (D, W)

2 Pada akhir setiap simulasi, dilakukan diskusi


(debriefing) mengenai simulasi tersebut dan dibuat
laporan dan tindak lanjut (D,W)
3 Peserta simulasi adalah semua pegawai/staf rumah
sakit, pegawai kontrak dan pegawai dari
tenant/penyewa lahan. (D,W)

MFK.7 1 Rumah sakit mempunyai program proteksi


kebakaran (fire safety) yang memastikan bahwa
semua penghuni rumah sakit selamat dari bahaya
api, asap atau keadaan darurat non kebakaran
lainnya meliputi 1) sampai 5) yang ada di maksud
dan tujuan. (R)

2 Rumah sakit telah melakukan asesmen risiko


kebakaran yang tertulis, termasuk saat terdapat
proyek pembangunan di dalam atau berdekatan
dengan fasilitas rumah sakit meliputi a) sampai
dengan h) di maksud dan tujuan. (D,W)

3 Rumah sakit telah menindaklanjuti hasil asesmen


risiko kebakaran. (D,O,W)
4 Rumah sakit mempunyai sistem deteksi dini (smoke
detector dan heat detector) dan alarm kebakaran
sesuai dengan peraturan perundang -undangan
(O,W)

5 Rumah sakit mempunyai sistem kebakaran aktif


yang meliputi, sprinkle, APAR, hidran dan pompa
kebakaran sesuai peraturan perundang-undangan.
(O,W)

6 Rumah sakit mempunyai jalur evakuasi yang aman


dan bebas hambatan bila terjadi kebakaran dan
kedaruratan bukan kebakaran. (O, W)

MFK.7.1 1 Semua staf mengikuti pelatihan penanggulangan


kebakaran minimal 1 (satu) kali dalam setahun
(Lihat juga MFK.11 sampai dengan MFK 11.3).
(D,W)

2 Staf dapat memperagakan cara membawa pasien


ketempat aman dan mendemonstrasikan
bagaimana cara menyelamatkan pasien. (S,W)
3 Sistem dan peralatan pemadam kebakaran
diperiksa, diujicoba dan dipelihara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan
didokumentasikan (D,W)

MFK.7.2 1 Rumah sakit mempunyai regulasi tentang rumah


sakit sebagai kawasan tanpa rokok dan asap rokok,
larangan merokok bagi pasien, keluarga,
pengunjung dan staf, termasuk larangan menjual
rokok di lingkungan rumah sakit. (R)

2 Ada bukti pelaksanaan dan evaluasi dari regulasi


tersebut. (D,O,W)
MFK.8 1 RS mempunyai regulasi pengelolaan peralatan
medis yang digunakan di rumah sakit meliputi a)
sampai dengan d) di maksud dan tujuan (lihat juga
AP.5.5, dan AP.6.5). (R)

2 Ada daftar inventaris dan identifikasi risiko untuk


seluruh peralatan medis yang digunakan di rumah
sakit (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.5). (D,W)

3 Ada bukti peralatan medis diperiksa secara teratur


(lihat juga AP.5.5, dan AP.6.5) .(D,O,W)

4 Peralatan medis diuji fungsi sejak baru dan sesuai


umur, penggunaan dan rekomendasi pabrik (lihat
juga AP.5.5, dan AP.6.5) (D, W)

5 Ada program pemeliharaan preventif termasuk


kalibrasi (lihat juga AP.5.5, dan AP.6.5).(D,O,W)

6 Staf yang kompeten melaksanakan kegiatan ini.


(D,W)

MFK.8.1 1 RS mempunyai sistem pemantauan dan bertindak


terhadap pemberitahuan mengenai peralatan
medis yang berbahaya, recall/penarikan kembali,
laporan insiden, masalah, dan kegagalan pada
peralatan medis. (R)
2 RS membahas pemberitahuan peralatan medis
yang berbahaya, alat medis dalam penarikan
(under recall), laporan insiden, masalah dan
kegagalan pada peralatan medis. (D,W)

3 RS telah melaporkan seluruh insiden keselamatan


sesuai peraturan perundang-undangan bila terjadi
kematian, cedera serius atau penyakit yang
disebabkan oleh peralatan medis. (D,W)

MFK.9 1 Rumah sakit mempunyai regulasi pengelolaan


sistem utilitas meliputi sekurang-kurangnya a)
sampai dengan f) di maksud dan tujuan. (R)

2 RS mempunyai daftar inventaris komponen-


komponen sistem utilitasnya dan memetakan
pendistribusiannya. (D,W)

3 RS telah melaksanakan jadwal pemeriksaan,


testing, pemeliharaan semua sistem utilitas
berdasar kriteria seperti rekomendasi dari pabrik,
tingkat risiko dan pengalaman rumah sakit sendiri
serta sudah dilaksanakan. (D,W)

MFK.9.1 1 RS mempunyai regulasi tentang inventarisasi,


pemeliharaan, inspeksi dengan kriteria yang
ditentukan untuk sistem utilitas penting yang
dilakukan secara berkala (R)

2 RS mempunyai daftar sistem utilitas di rumah sakit


dan daftar sistem utilitas penting (D,W)

3 Sistem utilitas dan komponen telah diinspeksi


secara teratur/berdasarkan kriteria yang disusun RS
(D,O)
4 Sistem utilitas dan komponen diuji secara teratur
berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. (D,W)

5 Sistem utilitas dan komponen dipelihara


berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. (D,O)

6 Sistem utilitas dan komponen diperbaiki bila


diperlukan (D,O)

MFK.9.2 1 RS mempunyai regulasi tentang sistem utilitas yang


meliputi a) sampai dengan e) dimaksud dan tujuan.
(R)

2 Air bersih harus tersedia selama 24 jam setiap hari,


7 hari dalam seminggu. (O,W)
3 Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7 hari dalam
seminggu. (O,W)
4 RS mengidentifikasi area dan pelayanan yang
berisiko paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik
atau air bersih terkontaminasi atau terganggu.
(D,W)

5 RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu


terjadi (tata kelola risiko). (D,W)

6 RS mempunyai sumber listrik dan air bersih


alternatif dalam keadaan emergensi. (D,O,W)
MFK.9.2.1 1 RS mempunyai regulasi uji coba sumber air bersih
dan listrik alternatif sekurangnya 6 bulan sekali atau
lebih sering bila diharuskan oleh peraturan
perundang-undanganan yang berlaku atau oleh
kondisi sumber air (R)

2 RS mendokumentasi hasil uji coba sumber air


bersih alternatif tersebut. (D,W)

3 RS mendokumentasi hasil uji sumber listrik


alternatif tersebut. (D,W)

4 RS mempunyai tempat dan jumlah bahan bakar


untuk sumber listrik alternatif yang mencukupi.
(O,W)

MFK.9.3 1 RS mempunyai regulasi sekurang-kurangnya


meliputi a) sampai dengan e) di maksud dan tujuan
(R)
2 RS telah melakukan monitoring mutu air sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan
terdokumentasi (D,W)

3 RS telah melakukan pemeriksaan air limbah sesuai


dengan peraturan perundang-undangan dan
terdokumentasi. (D,W)

4 RS telah melakukan pemeriksaan mutu air yang


digunakan untuk dialisis ginjal yang meliputi
pertumbuhan bakteri dan endotoksin dan
kontaminasi zat kimia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan terdokumentasi. (D,W)

5 RS telah menindak lanjuti hasil pemeriksaan mutu


air yang bermasalah dan didokumentasikan. (D, W)

MFK.10 1 RS mempunyai regulasi Sistem pelaporan data


insiden/ kejadian/kecelakaan dari setiap program
manajemen risiko fasilitas (R)

2 Ada laporan data insiden/kejadian/kecelakaan dari


setiap program manajemen risiko fasilitas dan
sudah dianalisis. (D,W)

3 Hasil analisis sudah ditindaklanjuti dengan


mengganti atau meningkatkan fungsi (upgrade)
teknologi medis, peralatan, sistem dan
menurunkan risiko di lingkungan. (D,O,W)

4 Seorang atau lebih individu yang ditunjuk


mengawasi pelaksanaan program manajemen risiko
fasilitas telah membuat laporan kepada direktur
rumah sakit setiap 3 bulan (lihat juga MFK 3) (D,W)
MFK.11 1 RS mempunyai program pelatihan tentang
manajemen fasilitas dan keselamatan (R)

2 Edukasi diadakan setiap tahun mengenai setiap


komponen dari program manajemen fasilitas dan
keselamatan untuk menjamin semua staf dapat
melaksanakan dengan efektif tanggung jawabnya.
(Lihat juga AP.5.3;AP.6.3) (D,W)

3 Edukasi diikuti oleh pengunjung, suplier, pekerja


kontrak dan lain-lain sesuai regulasi rumah sakit
(D,W)

4 Pengetahuan staf dites dan disimulasikan sesuai


peran mereka dalam setiap program manajamen
fasilitas. Kegiatan pelatihan dan hasil pelatihan
setiap staf didokumentasikan. (D,W)

MFK.11.1 1 Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan


peran mereka dalam menghadapi kebakaran. (W,S)

2 Staf dapat menjelaskandan/atau memperagakan


tindakan untuk menghilangkan, mengurangi/
meminimalisir atau melaporkan tentang
keselamatan, keamanan dan risiko lainnya.(W,S)

3 Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan


tindakan, kewaspadaan, prosedur dan partisipasi
dalam penyimpanan, penanganan dan
pembuangan gas medis, serta limbah B3. (W,S)

4 Staf dapat menjelaskan dan/atau memperagakan


prosedur dan peran mereka dalam penanganan
kedaruratan serta bencana internal atau eksternal
(community). (W,S)
MFK.11.2 1 Staf diberi pelatihan untuk menjalankan peralatan
medis sesuai uraian tugasnya dan dilakukan tes
secara berkala. (D,W,S)

2 Staf diberi pelatihan untuk menjalankan sistem


utilitas sesuai uraian tugasnya dan dilakukan tes
secara berkala. (D,W,S)

3 Staf diberi pelatihan untuk memelihara peralatan


medis sesuai uraian tugasnya dan dilakukan tes
secara berkala. (D,W)

4 Staf diberi pelatihan untuk memelihara sistem


utilitas sesuai uraian tugasnya dan dilakukan tes
secara berkala.(D,W,S)

MFK.9 4 RS telah memberikan label pada tuas-tuas kontrol


sistem utilitas untuk membantu pemadaman
darurat secara keseluruhan atau sebagian. (O,W)
Reakreditasi Verifikasi Ke-1
Fakta dan Analisis Rekomendasi Status Pelaksanaan
Verifikasi Ke-1 Verifikasi Ke-2
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Susun program manajemen risiko


fasilitas dan lingkungan yang dapat
terjadi pada pasien, keluarga, staf
dan pengunjung, tertulis, meliputi
risiko yang ada a) sampai f) di
maksud dan tujuan yang
merupakan satu program induk
atau beberapa program terpisah
serta ada regulasi untuk
menerapkan program manajemen
meliputi 1) sampai dengan 2) di
maksud dan tujuan

Terpenuhi Susun Program tahunan dan


Sebagian dokumentasikan bukti sudah
diterapkan sepenuhnya

Terpenuhi Laksanakan peninjauan dan


Sebagian pembaharuan program-program
tersebut bila terjadi perubahan
dalam lingkungan rumah sakit, atau
sekurang-kurangnya setiap tahun.
TDD

Belum Terpenuhi Lampirkan Surta Tugas dan uraian


tugas individu atau organisasi yang
kompeten yang ditugasi mengawasi
perencanaan dan penerapan
program manajemen risiko fasilitas
dan lingkungan yang meliputi a)
sampai dengan g) di maksud dan
tujuan.

Belum Terpenuhi Susun program RS pada


pengawasan terhadap perencanaan
dan penerapan manajemen risiko
yang disusun oleh individu atau
organisasi yang ditunjuk yang
meliputi a) sampai dengan g) di
maksud dan tujuan.
Belum Terpenuhi Lampikan bukti bahwa individu atau
organisasi yang ditunjuk sudah
mengikuti pelatihan manajemen
risiko rumah sakit.

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti bahwa individu


atau organisasi yang ditunjuk
tersebut telah melaksanakan
kegiatan yang diatur di a) sampai
dengan g) di maksud dan tujuan.

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi
Belum Terpenuhi Kumpulkan bukti telah
dilaksanakannya Regulasi
pemberian identitas pada penunggu
pasien, pengunjung (termasuk
tamu), staf rumah sakit, pegawai
kontrak dan semua orang yang
bekerja di rumah sakit .

Terpenuhi Lampirkan bukti proses Rumah sakit


Sebagian telah melakukan pemeriksaan
fasilitas secara berkala, membuat
rencana perbaikan dan telah
melaksanakan perbaikan.

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Susun regulasi tentang asesmen


risiko pra konstruksi (PCRA) (Lihat
juga PPI 7.5)

Belum Terpenuhi Lakukan asesmen risiko pra


kontruksi (PCRA) bila ada rencana
kontruksi, renovasi atau demolis/
pembongkaran yang meliputi a)
sampai h) di maksud dan tujuan.
Lengkapi bukti prosesnya

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti bahwa RS


mengambil tindakan berdasarkan
hasil asesmen risiko untuk
meminimalkan risiko selama
pembongkaran, konstruksi dan
renovasi.

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti proses dimana RS


memastikan bahwa kepatuhan
kontraktor dipantau, ditegakkan,
dan didokumentasikan (lihat juga
MFK 3).

Terpenuhi
Terpenuhi

Belum Terpenuhi Lampirkan Rencana anggaran yang


sudah disetujui untuk penerapan
PCRA dan ICRA bila ada renovasi,
kontruksi dan pembongkaran

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti bahwa untuk


pengadaan/pembelian B3,
pemasok (supplier) sudah
melampirkan MSDS.

Belum Terpenuhi B3 dan limbahnya sudah diberi


label/rambu-rambu sesuai
peraturan dan perundang-
undangan. (lihat juga PKPO.3 EP 2)

Belum Terpenuhi Ada laporan dan analisis tentang


tumpahan, paparan/pajanan
(exposure) dan insiden lainnya.

Belum Terpenuhi Ada bukti dokumentasi persyaratan


yang meliputi izin, lisensi atau
ketentuan persyaratan lainnya.

Terpenuhi
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi kerjasama dengan PT ara

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Lakukan self assessment kesiapan


menghadapi bencana dengan
menggunakan hospital safety index
dari WHO.

Belum Terpenuhi Instalasi gawat darurat telah


mempunyai ruang dekontaminasi
sesuai dengan 1) sampai dengan 6)
di maksud dan tujuan.

Belum Terpenuhi Programkan simulasi tahunan untuk


Seluruh program, atau setidaknya
elemen-elemen kritis program dari
c) hingga h) di maksud dan tujuan
MFK 6 .

Belum Terpenuhi Pada akhir setiap simulasi, dilakukan


diskusi (debriefing) mengenai
simulasi tersebut dan dibuat
laporan dan tindak lanjut
Belum Terpenuhi Peserta simulasi adalah semua
pegawai/staf rumah sakit, pegawai
kontrak dan pegawai dari
tenant/penyewa lahan.

Belum Terpenuhi Susun program proteksi kebakaran


(fire safety) yang memastikan
bahwa semua penghuni rumah sakit
selamat dari bahaya api, asap atau
keadaan darurat non kebakaran
lainnya meliputi 1) sampai 5) yang
ada di maksud dan tujuan.

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Laksanakan tindaklanjut hasil


asesmen risiko kebakaran.
Belum Terpenuhi Rumah sakit mempunyai sistem
deteksi dini (smoke detector dan
heat detector) dan alarm kebakaran
sesuai dengan peraturan perundang
-undangan

Terpenuhi Rumah sakit mempunyai sistem


Sebagian kebakaran aktif yang meliputi,
sprinkle, APAR, hidran dan pompa
kebakaran sesuai peraturan
perundang-undangan.

Terpenuhi

Terpenuhi ulang

Terpenuhi
Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Ada bukti pelaksanaan dan evaluasi


dari regulasi tersebut.
Terpenuhi

Belum Terpenuhi Buat daftar inventaris dan


identifikasi risiko untuk seluruh
peralatan medis yang digunakan di
rumah sakit (lihat juga AP.5.5, dan
AP.6.5).

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti peralatan medis


diperiksa secara teratur (lihat juga
AP.5.5, dan AP.6.5)

Belum Terpenuhi Peralatan medis diuji fungsi sejak


baru dan sesuai umur, penggunaan
dan rekomendasi pabrik (lihat juga
AP.5.5, dan AP.6.5)

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Staf yang kompeten melaksanakan


kegiatan tersebut, lampirkan SK staf,
Uraian Tugas, Ijazah dan pelatihan
terkait.

Terpenuhi
Belum Terpenuhi Lampirkan bukti proses RS yang
membahas pemberitahuan
peralatan medis yang berbahaya,
alat medis dalam penarikan (under
recall), laporan insiden, masalah
dan kegagalan pada peralatan
medis.

Belum Terpenuhi RS telah melaporkan seluruh


insiden keselamatan sesuai
peraturan perundang-undangan bila
terjadi kematian, cedera serius atau
penyakit yang disebabkan oleh
peralatan medis.

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Dokumentasikan pelaksanaan


jadwal pemeriksaan, testing,
pemeliharaan semua sistem utilitas
berdasar kriteria seperti
rekomendasi dari pabrik, tingkat
risiko dan pengalaman rumah sakit
sendiri serta sudah dilaksanakan.

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Susun daftar sistem utilitas di


rumah sakit dan daftar sistem
utilitas penting.

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti proses Sistem


utilitas dan komponen telah
diinspeksi secara
teratur/berdasarkan kriteria yang
disusun RS
Belum Terpenuhi Lampirkan bukti proses sistem
utilitas dan komponen diuji secara
teratur berdasarkan kriteria yang
sudah ditetapkan.

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti proses sistem


utilitas dan komponen dipelihara
berdasarkan kriteria yang sudah
ditetapkan.

Belum Terpenuhi Lampirkan bukti proses sistem


utilitas dan komponen diperbaiki
bila diperlukan.

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Lakukan identifikasi area dan


pelayanan yang berisiko paling
tinggi bila terjadi kegagalan listrik
atau air bersih terkontaminasi atau
terganggu.

Belum Terpenuhi Lakukan tata kelola risiko


berdasarkan hasil identifikasi risiko

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi RS mendokumentasi hasil uji coba


sumber air bersih alternatif
tersebut.

Belum Terpenuhi RS mendokumentasi hasil uji


sumber listrik alternatif tersebut.
(D,W)

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Susun regulasi RS sekurang-


kurangnya meliputi a) sampai
dengan e) di maksud dan tujuan
Belum Terpenuhi RS telah melakukan monitoring
mutu air sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan
terdokumentasi

Belum Terpenuhi RS telah melakukan pemeriksaan air


limbah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan
terdokumentasi. Lampirkan hasil
pemeriksaannya.

TDD

Belum Terpenuhi RS telah menindak lanjuti hasil


pemeriksaan mutu air yang
bermasalah dan didokumentasikan.

Belum Terpenuhi Buat regulasi RS tentang Sistem


pelaporan data insiden/
kejadian/kecelakaan dari setiap
program manajemen risiko fasilitas.

Belum Terpenuhi Edukasi staf agar terdata laporan


insiden/kejadian/kecelakaan dari
setiap program manajemen risiko
fasilitas dan sudah dianalisis.

Belum Terpenuhi Hasil analisis sudah ditindaklanjuti


dengan mengganti atau
meningkatkan fungsi (upgrade)
teknologi medis, peralatan, sistem
dan menurunkan risiko di
lingkungan.

Belum Terpenuhi Seorang atau lebih individu yang


ditunjuk mengawasi pelaksanaan
program manajemen risiko fasilitas
telah membuat laporan kepada
direktur rumah sakit setiap 3 bulan
(lihat juga MFK 3)
Belum Terpenuhi Susun program pelatihan tentang
manajemen fasilitas dan
keselamatan.

Belum Terpenuhi Programkan edukasi diadakan


setiap tahun mengenai setiap
komponen dari program
manajemen fasilitas dan
keselamatan untuk menjamin
semua staf dapat melaksanakan
dengan efektif tanggung jawabnya.
(Lihat juga AP.5.3;AP.6.3)

Belum Terpenuhi Programkan pula edukasi diikuti


oleh pengunjung, suplier, pekerja
kontrak dan lain-lain sesuai regulasi
rumah sakit

Belum Terpenuhi Programkan juga tes pengetahuan


staf dan disimulasikan sesuai peran
mereka dalam setiap program
manajamen fasilitas. Kegiatan
pelatihan dan hasil pelatihan setiap
staf didokumentasikan.

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi Edukasi staf agar dapat menjelaskan


dan/atau memperagakan prosedur
dan peran mereka dalam
penanganan kedaruratan serta
bencana internal atau eksternal
(community).
Belum Terpenuhi kredensial belum semua

Belum Terpenuhi Edukasi staf agar diberi pelatihan


untuk menjalankan sistem utilitas
sesuai uraian tugasnya dan
dilakukan tes secara berkala.

Belum Terpenuhi Edukasi staf agar diberi pelatihan


untuk memelihara peralatan medis
sesuai uraian tugasnya dan
dilakukan tes secara berkala.

Belum Terpenuhi Edukasi staf agar diberi pelatihan


untuk memelihara sistem utilitas
sesuai uraian tugasnya dan
dilakukan tes secara berkala.

Belum Terpenuhi RS telah memberikan label pada


tuas-tuas kontrol sistem utilitas
untuk membantu pemadaman
darurat secara keseluruhan atau
sebagian.
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)
Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi
PN.1 1 Ada regulasi rumah sakit
tentang pelaksanaan
PONEK 24 jam di rumah
sakit dan ada rencana
kegiatan PONEK dalam
perencanaan rumah
sakit.

2 Ada bukti keterlibatan


pimpinan rumah sakit di
dalam menyusun
kegiatan PONEK. (D,W)
3 Ada bukti upaya
peningkatan kesiapan
rumah sakit dalam
melaksanakan fungsi
pelayanan obstetrik dan
neonatus termasuk
pelayanan kegawat
daruratan (PONEK 24
Jam). (D,W)
4 Ada bukti pelaksanaan
rujukan dalam rangka
PONEK (lihat juga ARK 5).
(D,W)

5 Ada bukti pelaksanaan


sistem monitoring dan
evaluasi program rumah
sakit sayang ibu dan bayi
(RSSIB). (D,W)

6 Ada bukti pelaporan dan


analisis yang meliputi 1)
sampai dengan 4) di
maksud dan tujuan.
(D,W)

PN.1.1 1 Ada bukti terbentuknya


tim PONEK dan program
kerjanya. (R)

2 Ada bukti pelatihan


pelayanan PONEK. (D,W)
3 Ada bukti pelaksanaan
program tim PONEK.
(D,W)

4 Tersedia ruang pelayanan


yang memenuhi
persyaratan untuk
PONEK. (D,O,W)

PN.1.2 1 Terlaksananya rawat


gabung. (O,W)
2 Ada bukti RS
melaksanakan IMD dan
mendorong pemberian
ASI Ekslusif. (O,W)

3 Ada bukti pelaksanaan


edukasi dan perawatan
metode kangguru (PMK)
pada bayi berat badan
lahir rendah (BBLR).
(D,O,W)

PN.2 1 Adanya regulasi rumah


sakit dan dukungan
penuh manajemen dalam
pelayanan
penanggulangan
HIV/AIDS. (R)

2 Pimpinan rumah sakit


berpartisipasi dalam
menyusun rencana
pelayanan
penanggulangan
HIV/AIDS. (D,W)

3 Pimpinan rumah sakit


berpartisipasi dalam
menetapkan
keseluruhan
proses/mekanisme
dalam pelayanan
penanggulangan
HIV/AIDS termasuk
pelaporannya. (D,W)
4 Terbentuk dan
berfungsinya Tim
HIV/AIDS rumah sakit
(D,W)

5 Terlaksananya pelatihan
untuk meningkatkan
kemampuan teknis Tim
HIV/AIDS sesuai standar.
(D,W)

6 Terlaksananya fungsi
rujukan HIV/AIDS pada
rumah sakit sesuai
dengan kebijakan yang
berlaku. (D)

7 Terlaksananya pelayanan
VCT, ART, PMTCT, IO,
ODHA dengan faktor
risiko IDU, penunjang
sesuai dengan kebijakan.
(D)

PN.3 1 Ada regulasi rumah sakit


tentang pelaksanaan
penanggulangan
tuberkulosis di rumah
sakit dan ada rencana
kegiatan penanggulangan
tuberkulosis dengan
strategi DOTS dalam
perencanaan rumah
sakit. (R)
2 Pimpinan rumah sakit
berpartisipasi dalam
menetapkan keseluruhan
proses/mekanisme
dalam program
pelayanan tuberkulosis
termasuk pelaporannya.
(D,W)
3 Ada bukti upaya
pelaksanaan promosi
kesehatan tentang
tuberkulosis. (D,W)
4 Ada bukti pelaksanaan
surveilans tuberkulosis
dan pelaporannya. (D,W)

5 Ada bukti pelaksanaan


upaya pencegahan
tuberkulosis melalui
pemberian kekebalan
dengan vaksinasi atau
obat pencegahan. (D,W)

PN.3.1 1 Ada bukti terbentuknya


tim DOTS dan program
kerjanya. (R)

2 Ada bukti pelatihan


pelayanan dan upaya
penanggulangan
tuberkulosis. (D,W)

3 Ada bukti pelaksanaan


program tim DOTS. (D,W)

4 Ada bukti pelaksanaan


sistem monitoring dan
evaluasi program
penanggulangan
tuberkulosis. (D,W)

5 Ada bukti pelaporan dan


analisis yang meliputi a)
sampai dengan f) di
maksud dan tujuan.
(D,W)

PN.3.2 1 Tersedia ruang pelayanan


rawat jalan yang
memenuhi pedoman
pencegahan dan
pengendalian infeksi
tuberkulosis. (O,W)
2 Bila rumah sakit
memberikan pelayanan
rawat inap bagi pasien
tuberkulosis paru dewasa
maka rumah sakit harus
memiliki ruang rawat
inap yang memenuhi
pedoman pencegahan
dan pengendalian infeksi
tuberkulosis. (O,W)

3 Tersedia ruang
pengambilan spesimen
sputum yang memenuhi
pedoman pencegahan
dan pengendalian infeksi
tuberkulosis. (O,W)

4 Tersedia ruang
laboratorarium
tuberkulosis yang
memenuhi pedoman
pencegahan dan
pengendalian infeksi
tuberkulosis. (O,W)

PN.3.3 1 Rumah sakit memiliki


panduan praktik klinis
tuberkulosis. (R)

2 Ada bukti kepatuhan staf


medis terhadap panduan
praktik klinis tuberkulosis.
(D,O,W)

3 Terlaksana proses
skrining pasien
tuberkulosis saat
pendaftaran. (D,O,W)

4 Ada bukti staf mematuhi


penggunaan alat
pelindung diri (APD) saat
kontak dengan pasien
atau specimen. (O,W)
5 Ada bukti pengunjung
mematuhi penggunaan
alat pelindung diri (APD)
saat kontak dengan
pasien. (O,W)

PN.4 1 Ada regulasi dan program


tentang pengendalian
resistensi antimikroba di
rumah sakit sesuai
peraturan perundang-
undangan.(R)

2 Ada bukti pimpinan


rumah sakit terlibat
dalam menyusun
program. (D,W)

3 Ada bukti dukungan


anggaran operasional,
kesekretariatan, sarana
prasarana untuk
menunjang kegiatan
fungsi, dan tugas
organisasi PPRA. (D,O,W)

4 Ada bukti pelaksanaan


pengendalian
penggunaan antibiotik
terapi dan profilaksis
pembedahan pada
seluruh proses asuhan
pasien. (D,O,W)
5 Direktur melaporkan
kegiatan PPRA secara
berkala kepada KPRA.
(D,W)

PN.4.1 1 Ada organisasi yang


mengelola kegiatan
pengendalian resistensi
antimikroba dan
melaksanakan program
pengendalian resistensi
antimikroba rumah sakit
meliputi a) sampai
dengan d) di maksud dan
tujuan. (R)

2 Ada bukti kegiatan


organisasi yang meliputi
a) sampai dengan d) di
maksud dan tujuan.
(D,W)
3 Ada penetapan indikator
mutu yang meliputi a)
sampai dengan e) di
maksud dan tujuan.
(D,W)

4 Ada monitoring dan


evaluasi terhadap
program pengendalian
resistensi antimikroba
yang mengacu pada
indikator pengendalian
resistensi antimikroba
(D,W)

5 Ada bukti pelaporan


kegiatan PPRA secara
berkala dan meliputi
butir a) sampai dengan e)
di maksud dan tujuan.
(D,W)

PN.5 1 Ada regulasi tentang


penyelenggaraan
pelayanan geriatri di
rumah sakit sesuai
dengan tingkat jenis
layanan. (R)

2 Terbentuk dan berfungsi-


nya tim terpadu geriatri
sesuai tingkat jenis
layanan. (R,D,W)

3 Terlaksananya proses
pemantauan dan evaluasi
kegiatan. (D,O,W)
4 Ada pelaporan
penyelenggaraan
pelayanan geriatri di
rumah sakit. (D,W)

PN.5.1 1 Ada regulasi tentang


edukasi sebagai bagian
dari Pelayanan Kesehatan
Warga Lanjut usia di
Masyarakat Berbasis
Rumah Sakit
(HospitalBased
Community Geriatric
Service). (R)

2 Ada program PKRS terkait


Pelayanan Kesehatan
Warga Lanjut usia di
Masyarakat Berbasis
Rumah Sakit (Hospital
Based Community
Geriatric Service). (D,W)

3 Ada leaflet atau alat


bantu kegiatan (brosur,
leaflet dll). (D,W)

4 Ada bukti pelaksanaan


kegiatan. (D,O,W)

5 Ada evaluasi dan laporan


kegiatan pelayanan.
(D,W)
Verifikasi Ke-1 Verifikasi Ke-2
Status Pelaksanaan Rekomendasi Status Pelaksanaan

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi Sebagian

Terpenuhi Sebagian

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi Sebagian

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi Sebagian

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Verifikasi Ke-2
Rekomendasi

MOU rujukan sudah ada, lengkapi


dengan form rujukan, lengkapi 1
daftar jaga PPA di IGD 2 daftar jaga
staf kamar operasi 3 daftar jaga satf
kamar bersalin

lengkapi bukti 1 pelaksanaan


rujukan 2 bukti daftar pasien ponek
yang di rujuk 3 bukti MOU dengan
faskes

lengkapi dokumen bukti laporan


meliputi 1 kasus perdarahan post
partum 2 kasus pre eklamsi 3 kasus
infeksi nifas 4 kasus partus lama 5
pelaksanaan ante natal care

lengkapi bukti dokumen pelatihan


ponek baik eksternal maupun
internal
lengkapi dan laksanakan bukti
pelaksanaan program tim p
susun regulasi 1) penetapan tim
HIV/AIDS 2) pedoman kerja Tim
HIV/AIDS 3) program kerja TIM
HIV/AIDS

lengkapi bukti diklat HIV/AIDS untuk


ketua dan anggota tim dikalt
eksternal, untuk staf dikalt internal
dengan pembicara ketua tim HIV
AIDS lengkapi dengan TUMAN
sertifikat evaluasi diklat

lengkapi bukti dengan data rujukan

laksnakan dan lengkapi bukti


laporan meliputi VCT, ART, PMTCT,
IO,ODHA dengan faktor risiko IDU
juga penunjang

laksnakan dan lengkapi bukti


promkes 1) tentang upaya
penanggulangan TB 2) materi
edukasi upaya penanggulanagn TB
3) laporan pelaksanaan edukasi
upaya penanggulangan TB lengkapi
UMAN
laksanakan dan lengkapi bukti
dokumenn 1) pelaksnaan surveilans
TB 2) bukti laporan data surveialnas
TB dan analisisnya sesuai PPI 6

laksnakan dan lengkapi bukti


dokumen tentang dafatra pasien
yang diberikan vaksinasi atau obat
pencegahan TB

lengkapi dengan program kerja TIM


DOTS

laksanakan dan lengkapi bukti


pelaksanaan program kerja tim
DOTS

lengkapi bukti pelaksanaan monev


dan analisis program
penanggulangan pelayayan DOTS

laksnakan dan lengkapi bukti


laporan dan hasil kegiatan meliputi
a) promkes b) surveilans TB c)
pengendalian faktor risiko TB d)
penemuan dan penanggulangan
kasusu TB e) pepmebrian kekebalan
f) pemberian obat penecgahan

siapkan ruang rawat jalan TB yang


memenuhi standart PPI meliputi 1
sirkulasi udara 2 pencahayaan 3 alur
masuk pasien dan petugas
siapkkan ruang rawat inap jika
pasien melakukan pelayanan rawat
inap dengan memenuhi prinsip PPI
TB

lengkapi dan siapkan ruang


mengambilan sputum sesuai prinsip
PPI meliputi sirkulasi udara
pencahayaan lingkungan aman

lengakpi dan siapkan ruang


laboratorium untuk pemeriksaan
sputum BTA seuai prinsip PPI

lengkapi bukti evaluasi kepatuhan


staf medis terhadap PPK TB

laksanakan dan lengkapi bukti 1)


kepatuhan staf dalam penggunaan
APD Tb 2) lengkapi ketersedian APD
laksanakan dan lengkapi bukti
pengunjung 1 kepatuhan dalam
penggunaan APD 2) ketersediaan
APD pengunjung

susun regulasi tentang


pengendalian resistensi antimikroba
meliputi 1 kebijakan PPRS 2
panduan penggunaan antibiotik
untuk terapi profilaksasis
pembedahan 3 organisasi
pelaksana, tim/komite PPRA yang
terdiri dari a staf medis sebagai
pimpinan dan sudah pelatihan PPRA
ada bukti sertifikat 2 staf
keperawatan 3 staf instalasi farmasi
4 staf laboratorium yang
melaksanakan mikrobiologi klinis 5
komite farmasi dan terapi 6 komite
PPI.

Laksanakan rapat tentang


penyusunan program PPRA libatkan
pimpinan dan lengkapi buktinya,
program PRA RS ditandatangani
direktur

susun dan lengkapi bukti anggaran


operasional PPRA lengkapi sarana
kantor tim ppra dan alat tulis kantor

lengkapi bukti di RM bahwa sudah


dilaksanakan penggunaaan AB
sebagai terapi profilaksis
pembedahan dan seluruh proses
asuhan pasien sesuai dengan
panduan penggunaan antibiotik
(PPAB) RS
laksanakan dan lengkapi bukti
laporan PPRA RS setahun sekali ke
pusat kementrian kesehatan
setahun sekali pada awal tahun
dimana laporannya meliputi a
kegiatan sosialisasi dan pelatihan
tenaga kesehatan tentang PRA b
surveilans pola penggunaan
antibiotik di RS termasuk laporan
pelaksanaan pengendalian AB c
surveilans pola resistensi
antimikroba d forum kajian penyakit
infeksi terintegrasi

bentuk tim/komite melaksanakan


kegiatan PRA sesuai program a)
peningkatan pemahaman dan
kesadaran seluruh staf, pasien
keluarga tentang masalah resistensi
antimikroba b) pengendalian
penggunaan AB RS c) surveilans
penggunaan AB RS d) surveilans
pola resistensi antimikroba RS e)
forum kajian penyakit infeksi
terintegrasi

laksanakan dan lengkapi bukti


sosisalisasi dalam bentuk laporan
bulanan meliputi a) peningkatan
pemahaman dan kesadaran seluruh
staf, pasien keluarga tentang
masalah resistensi antimikroba b)
pengendalian penggunaan AB RS c)
surveilans penggunaan AB RS d)
surveilans pola resistensi
antimikroba RS e) forum kajian
penyakit infeksi terintegrasi
susun dan tetapkan indikator mutu
yang diintegrasikan dengan
indikator mutu PMKP meliputi a)
peningkatan pemahaman dan
kesadaran seluruh staf, pasien
keluarga tentang masalah resistensi
antimikroba b) pengendalian
penggunaan AB RS c) surveilans
penggunaan AB RS d) surveilans
pola resistensi antimikroba RS

laksanakan dan lengkapi bukti hasil


capaian indikator mutu yang sudah
ditetapkan

laksanakan dan lengkapi bukti


laporan kegiatan komite/tim PPRA
secara berkala ke direktur. Susun
laporan realisasi program triwulan,
semester dan tahunan

susun dan tetapkan regulasi


penyelenggaraan pelayanan geriatri
dan perencanaan RS memuat
penyelenggaraan pelayanan geriatri
sesuai dengan tingkat jenis
pelayanan geriatri meliputi 1)
penetapan tim Geriatri 2) pedoman
kerja tim geriatri 3) program kerja
tim geriatri

bukti penetapan tim geriatri dan


dan laporan pelaksanaan kegiatan
tim terpadu geriatri

laksanakan dan susun monev


kegiatan pelayanan geriatri
susun dan lengkapi dokumen
monev serta bukti laporan kepada
pimpinan RS

1) susun regulasi program PKRS


melakukan promosi dan edukasi
sebagai bagian dari pelayanan
kesehatan warga lanjut usia di
masyarakat berbasis RS 2) lengkapi
bukti dokumen materi edukasi
pelayanan kesehatan warga lanjut
usia di masyarakat berbasis RS 3)
laporan pelaksanaan

laksnakan dan lengkapi bukti


dokumen pelaksanaan kegiatan
PKRS terkait kegiatan pelayanan
kesehatan warga lanjut usia di
masyarakat berbasi RS meliputi
UMAN

susun dan siapkan bukti leaflet atau


alat bantu edukasi yang lain
memuat materi edukasi tentang
p[elayanan kesehatan masyarakat
lanjut usia di masyarakat

susundan lengkapi bukti kegiatan


pelaksnaan edukasi di masyarakat
meliputi UMAN

susun dan lengkapi bukti monev 1)


pencatatan kegiatan denagn
indikator antara lain lama rawat
inap status fungsional
rehospitalisasii dan kepuasan pasien
2) buktim pelaporan secara berkal
kepada pimpinan dalam bentuk tri
wulan semestee dan tahunan
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)
Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis
IPKP.1 1 Ada penetapan rumah sakit
pendidikan yang masih berlaku. (D)

2 Ada kerjasama antara rumah sakit


dengan institusi pendidikan yang
sudah terakreditasi. (D)

3 Jumlah penerimaan peserta didik


sesuai dengan kapasitas rumah sakit
harus dicantumkan dalam
perjanjian kerjasama. (D)

IPKP.2 1 Ada regulasi tentang pengelolaan


dan pengawasan pelaksananaan
pendidikan klinis yang telah
disepakati bersama meliputi 1)
sampai dengan 3) di maksud dan
tujuan. (R)

2 Ada daftar lengkap memuat nama


semua peserta pendidikan klinis
yang saat ini ada di rumah sakit. (D)

3 Untuk setiap peserta pendidikan


klinis terdapat dokumentasi yang
berisi paling sedikit meliputi a)
sampai dengan e) di maksud dan
tujuan. (D)

IPKP.3 1 Ada perhitungan rasio peserta


pendidikan dengan staf yang
memberikan pendidikan klinis untuk
seluruh peserta dari setiap program
pendidikan profesi yang disepakati
oleh rumah sakit dan institusi
pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (D)
2 Ada dokumentasi perhitungan
peserta didik yang diterima di
rumah sakit per periode untuk
proses pendidikan disesuaikan
dengan jumlah pasien untuk
menjamin mutu dan keselamatan
pasien. (D,W)

IPKP.4 1 Ada penetapan staf klinis yang


memberikan pendidikan klinis dan
penetapan penugasan klinis serta
rincian kewenangan klinis dari
rumah sakit. (R)

2 Ada daftar staf klinis yang


memberikan pendidikan klinis
secara lengkap (akademik dan
profesi) sesuai dengan jenis
pendidikan yang dilaksanakan di RS.
(D,W)

3 Ada uraian tugas, tanggung jawab,


dan juga wewenang untuk setiap
staf yang memberikan pendidikan
klinis. (lihat juga KKS 10, KKS 13, dan
KKS 16) (D,W)

4 Ada bukti staf klinis yang


memberikan pendidikan klinis telah
mengikuti pendidikan keprofesian
berkelanjutan. (D)

IPKP.5 1 Ada tingkat supervisi yang


diperlukan oleh setiap peserta
pendidikan klinis di rumah sakit
untuk setiap jenjang pendidikan. (R)

2 Setiap peserta pendidikan klinis


mengetahui tingkat, frekuensi, dan
dokumentasi untuk supervisinya.
(D,O,W)

3 Ada format spesifik untuk


mendokumentasikan supervisi yang
sesuai dengan kebijakan rumah
sakit, sasaran program, serta mutu
dan keselamatan asuhan pasien. (D)
4 Ada batasan kewenangan peserta
pendidikan yang mempunyai akses
dalam mengisi rekam medis (lihat
juga MIRM 13.4). (D)

IPKP.6 1 Ada program orientasi peserta


pendidikan staf klinis dengan materi
orientasi yang meliputi a) sampai
dengan d) mengenai maksud dan
tujuan (lihat juga KKS 7 EP 1). (R)

2 Ada bukti pelaksanaan dan sertifikat


program orientasi peserta
pendidikan klinis. (D,W)

3 Ada bukti pelaksanaan dan


dokumentasi peserta didik yang
diikutsertakan dalam semua
program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di rumah sakit.
(D,W)

4 Ada pemantauan dan evaluasi


bahwa pelaksanaan pendidikan
klinis tidak menurunkan mutu dan
keselamatan pasien yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya
sekali setahun yang terintegrasi
dengan program mutu dan
keselamatan pasien (lihat TKRS 1.2
dan TKRS 5 EP 3). (D)

5 Ada survei mengenai kepuasan


pasien terhadap pelayanan rumah
sakit atas dilaksanakannya
pendidikan klinis sekurang-
kurangnya sekali setahun. (D,W)
Reakreditasi Verifikasi Ke-1 Verifikasi Ke
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi Status Pelaksanaan
Verifikasi Ke-2
Rekomendasi
RS INANTA TIDAK ADA / TIDAK
MENERIMA MAHASISWA ATAU
SISWA PRAKTEK
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)
Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis
TKRS.1 1 Pemilik menetapkan regulasi yang mengatur a)
s/d g) yang ada di dalam maksud dan tujuan,
yang dapat berbentuk corporate by-laws,
peraturan internal atau dokumen lainnya yang
serupa. (R)

2 Ada penetapan struktur organisasi pemilik


termasuk representasi pemilik sesuai dengan
bentuk badan hukum kepemilikan RS dan
sesuai peraturan perundang undangan. Nama
jabatan di dalam strukur organisasi tersebut
harus secara jelas disebutkan (R)

3 Ada penetapan struktur organisasi RS sesuai


peraturan perundang-undangan (R)

4 Ada penetapan Direktur RS sesuai peraturan


perundang-undangan. (R)
TKRS.1.1 1 Ada persetujuan dan ketersediaan
anggaran/budget investasi/modal dan
operasional serta sumber daya lain yang
diperlukan untuk menjalankan Rumah Sakit
sesuai dengan misi dan rencana strategis
Rumah Sakit. (D,W)

2 Ada dokumen hasil penilaian kinerja dari


representasi pemilik, sekurang-kurangnya
setahun sekali (D,W)

3 Ada dokumen hasil penilaian kinerja dari


direktur Rumah Sakit sekurang-kurangnya
setahun sekali. (D,W)

TKRS.1.2 1 Ada bukti persetujuan, review berkala dan


publikasi/sosialisasi ke masyarakat tentang misi
Rumah Sakit sesuai dengan regulasi. (D,W)

2 Ada persetujuan rencana strategis, rencana


kerja dan anggaran Rumah Sakit sehari-hari
sesuai dengan regulasi. (D,W)
3 Ada persetujuan atas strategi dan program
pendidikan dan penelitian staf klinis dan
pengawasan mutu program pendidikan
tersebut. Elemen penilaian ini hanya untuk
Rumah Sakit pendidikan. (D,W )

TKRS.1.3 1 Program peningkatan mutu dan keselamatan


pasien rumah sakit telah disetujui oleh pemilik
atau representasi pemilik. (D,W)

2 Pemilik atau representasi pemilik telah


menerima laporan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien tepat waktu, sesuai
dengan a) s/d c) yang ada di maksud dan
tujuan .(lihat juga, TKRS 4.1 ,PMKP.5.EP 5)
(D,W)

3 Representasi pemilik menindak lanjuti laporan


dari RS. (D,W)

TKRS.2 1 Ada regulasi tentang kualifikasi Direktur RS


dan uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang, sebagaimana tercantum pada a)
sampai dengan g) di maksud dan tujuan. (R)

2 Kualifikasi Direktur RS sudah sesuai dengan


persyaratan dan peraturan perundang-
undangan. (D,W)

3 Direktur/Direksi RS patuh terhadap peraturan


perundang-undangan (lihat MFK 1 EP 4)
(D,O,W)

4 Direktur Rumah Sakit telah mengatur


operasional rumah sakit setiap hari,
termasuk semua tanggung jawab yang
dijelaskan dalam uraian tugas (D,W)
5 Direktur/Direksi Rumah Sakit telah menyusun
dan mengusulkan rencana strategis dan
anggaran biaya kepada pemilik atau
representasi pemilik sesuai regulasi (lihat juga
TKRS 1, TKRS 1.1 dan TKRS 1.2). (D,W)

6 Direktur/Direksi Rumah Sakit telah


memastikan kepatuhan staf Rumah Sakit
terhadap regulasi Rumah Sakit yang sudah
ditetapkan. (D,W)

7 Direktur/Direksi Rumah Sakit menindaklanjuti


semua hasil laporan pemeriksaan internal dari
pemerintah atau badan ekternal lainnya yang
mempunyai kewenangan melakukan
pemeriksaan rumah sakit. (D,W)

TKRS.3 1 Rumah Sakit telah menetapkan persyaratan


jabatan, uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang dari Kepala bidang/divisi Rumah
Sakit secara tertulis. (R)

2 Kualifikasi kepala bidang/divisi sudah sesuai


dengan persyaratan jabatan serta tugas
pokoknya. (D,W)

3 Ada bukti koordinasi antar kepala bidang/divisi


dalam menjalankan misi Rumah Sakit. (D,W)

4 Ada bukti peran serta secara kolaboratif para


kepala bidang/divisi dalam menyusun berbagai
regulasi yang diperlukan untuk menjalankan
misi (D,W)

5 Ada bukti pelaksanaan pengawasan oleh para


kepala bidang/divisi untuk menjamin
kepatuhan staf terhadap pelaksanaan regulasi
Rumah Sakit sesuai misi Rumah Sakit. (D,W)
TKRS.3.1 1 Ada penetapan jenis pelayanan yang diberikan
di RS sesuai dengan misi Rumah Sakit (Lihat
juga ARK 1 EP 1). (R)

2 Ada penetapan kualifikasi kepala unit


pelayanan termasuk koordinator pelayanan
baik untuk unit pelayanan diagnostik,
therapeutik maupun rehabilitatif. (R)

3 Kepala bidang/divisi RS bersama dengan


Kepala unit pelayanan telah menyusun
cakupan dan jenis pelayanan yang disediakan
di masing-masing unit sesuai kebutuhan
pasien yang dilayani di RS (Lihat juga ARK.1, EP
1). (D,W)

4 Rumah sakit memberikan informasi tentang


pelayanan yang disediakan kepada tokoh
masyarakat, pemangku kepentingan, fasilitas
pelayanan kesehatan di sekitar rumah sakit,
dan dapat menerima masukan untuk
peningkatan pelayanannya. (D,W)

5 Direktur RS memberikan data dan informasi


sesuai dengan a) dan b) pada maksud dan
tujuan (D,W)

TKRS.3.2 1 Ada regulasi yang mengatur pertemuan di


setiap dan antar tingkat di rumah sakit. (R)

2 Ada regulasi komunikasi efektif antar


professional pemberi asuhan (PPA) dan antar
unit/instalasi/ departemen pelayanan. (R)

3 Ada bukti terselenggaranya pertemuan di


setiap dan antar tingkat di rumah sakit. (D,W)

4 Ada bukti komunikasi efektif antar PPA dan


antar unit/instalasi/departemen pelayanan
sudah dilaksanakan (D,W)
5 Ada bukti pelaksanaan pemberian informasi
yang tepat waktu, akurat dan relevan di
lingkungan Rumah Sakit. (D, W)

6 Direktur/direksi dan para kepala bidang/ divisi


Rumah Sakit sudah menyampaikan informasi
tentang capaian program sesuai visi, misi dan
rencana strategik kepada staf Rumah Sakit.
(lihat MKE 4). (D,W)

TKRS.3.3 1 RS memiliki regulasi proses perencanaan dan


pelaksanaan rekruimen, pengembangan staf
serta kompensasi yang melibatkan kepala
bidang /divisi dan kepala unit pelayanan. (R)

2 Ada bukti proses perencanaan dan


pelaksanaan rekrutmen, telah melibatkan
kepala bidang /divisi dan kepala unit
pelayanan. (lihat juga, KKS.2 dan KKS.8) D,W)

3 Ada bukti Rumah Sakit telah melaksanakan


proses kompensasi untuk retensi staf (D,W)

4 Ada bukti pengembangan diri setiap staf dan


pendidikan melibatkan kepala
bidang/bagian/diklat dan kepala unit
pelayanan Rumah Sakit sesuai profesi yang
dibutuhkan. (D,W)

TKRS.4 1 Direktur Rumah Sakit menetapkan regulasi


berupa pedoman peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang meliputi point a)
sampai dengan h) di maksud dan tujuan
beserta programnya serta penetapan
indikatornya. (lihat PMKP 2.EP 1. dan PMKP
2.1) (R)

2 Ada bukti Direktur Rumah Sakit dan para


kepala bidang /divisi telah berpartisipasi dalam
merencanakan, mengembangkan,
melaksanakan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di Rumah Sakit. (D,W)
3 Ada bukti keterlibatan Direktur RS dan para
kepala bidang /divisi dalam memilih indikator
mutu di tingkat RS, merencanakan perbaikan
dan mempertahankan perbaikan mutu dan
keselamatan pasien serta menyediakan staf
terlatih untuk program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien. (lihat PMKP 1, PMKP 3,
PMKP 4) (D,W)

4 Direktur Rumah Sakit telah menyediakan


teknologi informasi (IT) untuk sistem
manajemen data indikator mutu dan sumber
daya yang cukup untuk pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
setiap harinya (lihat juga PMKP 2.1 EP 2).
(D,O,W)

TKRS.4.1 1 1.??? Direktur RS telah melaksanakan


pemantauan dan koordinasi program PMKP
pada perbaikan struktur dan proses serta
hasil (D, O, W)

2 Direktur RS melaporkan pelaksanaan program


PMKP kepada pemilik atau representasi
pemilik sebagaimana diatur di 1) sampai
dengan 3) yang ada di maksud dan tujuan.
(Lihat juga TKRS 1.3 EP2, PMKP 5 EP 5). (D,W)

3 3.??? Informasi tentang program PMKP pasien


secara berkala dikomunikasikan kepada staf,
termasuk perkembangan dalam pencapaian
Sasaran Keselamatan Pasien (D,W)

TKRS.5 1 Rumah Sakit mempunyai program peningkatan


mutu prioritas dengan memperhatikan poin a)
sampai dengan f) yang ada di maksud dan
tujuan (lihat juga PMKP 4 EP 1. (R)

2 Ada bukti peran Direktur Rumah Sakit dan para


Kepala Bidang/Divisi dalam proses penyusunan
program peningkatan mutu prioritas,
monitoring pelaksanaan dan rencana
perbaikan mutu (lihat PMKP 4) (D,W)
3 3.??? Ada bukti riset klinik dan program
pendidikan profesi kesehatan sebagai salah
satu program peningkatan mutu prioritas di
Rumah Sakit Pendidikan. (D,W)

4 Ada pengukuran pelaksanaan Sasaran


Keselamatan Pasien tercantum pada program
peningkatan mutu prioritas (lihat PMKP 5 EP
4) (D,W)

5 Ada bukti kajian dampak perbaikan di Rumah


Sakit secara keseluruhan dan juga pada
tingkatan departemen/unit layanan terhadap
efisiensi dan sumber daya yang digunakan.
(Lihat juga PMKP.7.2) (D)

TKRS.6 1 Rumah Sakit mempunyai regulasi tentang


kontrak atau perjanjian lainnya yang antara lain
meliputi a) s/d g) yang ada di maksud dan
tujuan. (R)

2 Rumah Sakit mempunyai regulasi tentang


perjanjian kerja staf medis yang antara lain
meliputi kredensial, rekredensial dan penilaian
kinerja. (R)

3 Rumah Sakit mempunyai dokumen kontrak


untuk semua kontrak yang sudah dilaksanakan
(D,W)

4 Setiap dokter yang memberikan pelayanan di


Rumah Sakit, sudah menandatangani
perjanjian sesuai regulasi rumah sakit. (D,W)
Lihat KKS 9 EP 2

5 Ada bukti Kepala bidang/divisi pelayanan klinis


dan Kepala unit pelayanan telah berpartisipasi
dan bertanggung jawab terhadap peninjauan,
pemilihan, dan pemantauan kontrak
pelayanan klinis termasuk kontrak peralatan
medis dan telah dilaksanakan. (Lihat juga
AP.5.1,EP 5 dan AP.6.1, EP 5) (D,W )
6 Ada bukti Kepala bidang/divisi manajemen dan
Kepala unit kerja berpartisasi dan
bertanggung jawab terhadap peninjauan,
pemilihan, dan pemantauan kontrak
manajemen (D,O,W)

7 Ada bukti apabila kontrak dinegosiasikan ulang


atau dihentikan, Rumah Sakit tetap menjaga
kontinuitas dari pelayanan pasien.(D,O,W)

TKRS.6.1 1 Rumah Sakit mempunyai regulasi tentang


monitoring mutu pelayanan yang disediakan
berdasarkan kontrak atau perjanjian lainnya
(R,W)
2 Semua kontrak mempunyai indikator mutu
yang harus dilaporkan kepada RS sesuai
mekanisme pelaporan mutu di RS. (R)

3 Komite/Tim PMKP telah melakukan analisis


data dan feedback data dan laporan (D,W)

4 Kepala bidang/kepala divisi klinis dan


manajemen ikut berpartisipasi dalam program
peningkatan mutu dengan menindaklanjuti
hasil analisis informasi mutu pelayanan yang
yang dilaksanakan melalui kontrak/pihak
ketiga. (D,W)

TKRS.6.2 1 Direktur Rumah Sakit menentukan pelayanan


yang akan diberikan oleh dokter praktik
mandiri dari luar Rumah Sakit. (R)

2 Dokter praktik mandiri dari luar rumah sakit


yang memberikan pelayanan diagnostik,
konsultasi, dan layanan perawatan dari luar
Rumah Sakit, seperti kedokteran jarak jauh
(telemedicine), radiologi jarak jauh
(teleradiology), dan interpretasi untuk
pemeriksaan diagnostik lain, seperti
elektrokardiogram (EKG), elektroensefalogram
(EEG), dan elektromiogram (EMG), serta
pemeriksaan lain yang serupa, telah dilakukan
proses kredensial dan pemberian kewenangan
klinik oleh Rumah Sakit sesuai peraturan
perundang-undangan. (D,W)

3 Mutu pelayanan yang diberikan oleh dokter


praktik mandiri seperti tersebut pada EP 2
telah dipantau sebagai bagian dari program
peningkatan mutu Rumah Sakit. (D,W)
TKRS.7 1 Rumah sakit mempunyai regulasi pemilihan
teknologi medik dan obat sesuai dengan a)
dan b) yang ada di maksud dan tujuan serta
regulasi penggunaan teknologi medik dan obat
baru yang masih dalam taraf uji coba (trial)
sesuai dengan 1) sampai dengan 3) yang ada di
maksud dan tujuan serta memiliki tim
penapisan teknologi bidang kesehatan. (R)

2 Tim penapisan teknologi bidang kesehatan


telah menggunakan data dan informasi dalam
pemilihan teknologi medik serta obat sesuai
dengan regulasi rumah sakit yang ada di EP 1.
(D,W)

3 Tim penapisan teknologi bidang kesehatan


telah menggunakan rekomendasi dari staf
klinis dan atau pemerintah dan organisasi
profesi nasional atau internasional dalam
pemilihan teknologi medik dan obat di rumah
sakit. (D,W)

4 Direktur Rumah Sakit telah melaksanakan


regulasi terkait dengan penggunaan teknologi
medik dan obat baru yang masih dalam taraf
uji coba (trial). (D,W)

5 Kepala bidang/divisi telah melakukan evaluasi


mutu dan keselamatan pasien terhadap hasil
dari pengadaan dan penggunaan teknologi
medik serta obat menggunakan indikator mutu
dan laporan insiden keselamatan pasien. (D,W)
TKRS.7.1 1 RS mempunyai regulasi tentang pengelolaan
pengadaan alat kesehatan, bahan medis habis
pakai dan obat yang berisiko termasuk vaksin
dengan memperhatikan alur rantai distribusi
sesuai peraturan perundang-undangan (Lihat
juga PKPO 2). (R)

2 RS telah melakukan identifikasi risiko penting


dari rantai distribusi alat kesehatan, bahan
medis habis pakai dan obat yang berisiko
termasuk vaksin dan melaksanakan tindak
lanjut untuk menghindari risiko. (D,W)

3 RS telah melakukan evaluasi tentang integritas


setiap pemasok di rantai distribusi. (D,W)

4 Direktur RS menelusuri rantai distribusi


pengadaan alat kesehatan, bahan medis habis
pakai dan obat yang berisiko termasuk vaksin
untuk mencegah penggelapan dan pemalsuan.
(D,W)

TKRS.8 1 Ada penetapan struktur organisasi rumah sakit


sampai dengan unit pelayanan. (R)

2 Ada penetapan struktur organisasi komite


medis dan komite keperawatan dan tata
hubungan kerja dengan para pimpinan di
rumah sakit. (R)

3 Struktur organisasi dapat mendukung proses


budaya keselamatan di rumah sakit dan
komunikasi antar profesi. ?
4 Struktur organisasi dapat mendukung proses
perencanaan pelayanan klinik dan penyusunan
regulasi pelayanan. (R)

5 Struktur organisasi dapat mendukung proses


pengawasan atas berbagai isu etika profesi. (R)

6 Struktur organisasi dapat mendukung proses


pengawasan atas mutu pelayanan klinis. ?

TKRS.9 1 Ada regulasi tentang persyaratan jabatan,


uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk setiap kepala unit pelayanan dan
termasuk bila ada koordinator pelayanan, yang
tertuang didalam pedoman pengorganisasian
unit pelayanan tersebut (lihat juga AP.5.1, EP1;
AP.6.1, EP 1; dan PKPO 1.EP1, PKPO.1.1). (R)

2 Setiap Kepala unit pelayanan dan koordinator


pelayanan (bila ada) telah sesuai dengan
persyaratan jabatan yang ditetapkan. (D,W)

3 Setiap kepala unit pelayanan telah melakukan


identifikasi dan mengusulkan kebutuhan
ruangan, teknologi medis, peralatan,
ketenagakerjaan sesuai dengan standar,
kepada Direktur RS dan telah mempunyai
proses yang dapat diterapkan untuk
menanggapi kekurangan (Catatan : bila di unit
pelayanan ada koordinator pelayanan maka
usulan kepada Direktur RS diajukan melalui
koordinator pelayanan). (D,W)
4 Setiap kepala unit pelayanan telah menyusun
pola ketenagaan yang dipergunakan untuk
rekruitmen yang akan ditugaskan di unit
pelayanan tersebut sesuai peraturan
perundang-undangan. (D,W) (Lihat juga KKS.2
EP 1 dan EP 2)

5 Setiap kepala unit pelayanan telah


menyelenggarakan orientasi bagi semua staf
baru mengenai tugas dan tanggung jawab
serta wewenang mereka di unit pelayanan
dimana mereka bekerja. (D,W) (Lihat juga KKS
7 EP 1, EP 2 dan EP 3)

6 Dalam orientasi, diberikan materi tentang


Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
serta Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
(D,W) (Lihat juga KKS 7 EP 1, EP 2 dan EP 3)

TKRS.10 1 Setiap unit pelayanan telah mempunyai


pedoman pelayanan yang menguraikan
tentang pelayanan saat ini dan program kerja
yang menguraikan tentang pelayanan yang
direncanakan dan mengatur pengetahuan dan
ketrampilan staf klinis yang melakukan
asesmen pasien dan kebutuhan pasien. (R)

2 Rumah sakit mempunyai regulasi untuk unit


pelayanan yang mengatur format dan isi yang
seragam untuk dokumen perencanaan. (R)

3 Rumah sakit mempunyai regulasi yang


mengatur sistem pengaduan pelayanan di unit
pelayanan. (R)

4 Kepala unit pelayanan telah menggunakan


format dan isi yang seragam untuk dokumen
perencanaan. (D,O,W)

5 Pengaduan pelayanan di unit pelayanan telah


sesuai dengan regulasi (D,W)

6 Pengetahuan dan ketrampilan staf klinis di unit


pelayanan telah sesuai dengan regulasi. (D,W)
7 Pelayanan yang disediakan di unit pelayanan
telah sesuai dengan regulasi. (D,O,W)

8 Ada koordinasi dan integrasi pelayanan di unit


pelayanan dan antar unit pelayanan (D,W)

TKRS.11 1 RS mempunyai regulasi tentang kriteria


pemilihan indikator mutu unit seperti di a )
sampai dengan c ), yang ada di maksud dan
tujuan (R)

2 Kepala unit mengusulkan indikator mutu


untuk setiap unit pelayanan sesuai dengan a)
sampai dengan c) yang ada di maksud dan
tujuan (Lihat juga PMKP 4 EP 1 dan PAB.8.1)
(D,W)

3 Kepala unit telah melakukan pengumpulan


data dan membuat laporan terintegrasi secara
berkala. (D,W)

TKRS.11.1 1 Kepala unit pelayanan menyediakan data yang


digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
praktik profesional berkelanjutan dari dokter
yang memberikan layanan di Unit tersebut,
sesuai regulasi rumah sakit (lihat juga, KKS.11
EP 2 dan PMKP 4 EP 1). (D,W)

2 Kepala unit pelayanan menyediakan data yang


digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap
kinerja staf perawat, sesuai regulasi rumah
sakit (periksa juga, KKS.15 EP 2 dan PMKP 4.EP
1. (D,W)

3 Kepala unit pelayanan menyediakan data yang


digunakan untuk melakukan evaluasi staf klinis
pemberi asuhan lainnya sesuai regulasi rumah
sakit (lihat juga, KKS.18 EP 2 dan PMKP 4. EP
1). (D,W)
TKRS.11.2 1 Ada regulasi yang mengatur bahwa setiap
Kelompok Staf Medis (KSM) setiap th memilih
5 (lima) panduan praktik klinis, alur atau
protokol klinis prioritas untuk dievaluasi sesuai
kriteria yang ada di maksud dan tujuan point a)
sampai dengan g) dan point 1) dan 2). (R)

2 Ada bukti bahwa setiap tahun, panduan


praktik klinis, alur klinis atau protokol dipilih
sesuai regulasi. (D,W)

3 Ada bukti bahwa panduan praktik klinis, alur


klinis dan atau protokol tersebut telah
dilaksanakan sesuai regulasi. (D,W)

4 Ada bukti bahwa Komite Medik telah


melakukan monitoring dan evaluasi penerapan
panduan praktik klinik, alur dan atau protokol
klinis sehingga berhasil menekan terjadinya
keberagaman proses dan hasil. (D,W)
TKRS.12 1 Direktur rumah sakit menetapkan regulasi
tentang tata kelola etik rumah sakit yang
mengacu pada kode etik rumah sakit nasional,
membentuk komite etik yang mengelola etika
Rumah Sakit dan mengkoordinasikan sub
komite etik profesi dan menetapkan kode etik
pegawai rumah sakit. (R)

2 Direktur rumah sakit memastikan asuhan


pasien tidak melanggar norma-norma bisnis,
norma keuangan, etik dan hukum. (D,W)

3 Direktur rumah sakit memastikan praktek non


diskriminatif dalam hubungan kerja dan
ketentuan atas asuhan pasien dengan
mengingat norma hukum dan budaya. (D,W)

4 Direktur rumah sakit memastikan kepatuhan


staf terhadap etika pegawai rumah sakit. (D,W)

TKRS.12.1 1 Rumah sakit mengungkapkan kepemilikannya


serta mencegah konflik kepentingan bila
melakukan rujukan (lihat juga AP 5, dan AP 6).
(D,O,W )

2 Rumah Sakit secara jujur menjelaskan


pelayanan yang disediakan kepada pasien
(lihat MKE 1 EP 3). (D,O,W)

3 Rumah sakit membuat tagihan yang akurat


untuk layanannya dan memastikan bahwa
insentif finansial dan pengaturan pembayaran
tidak mempengaruhi asuhan pasien. (D,W)

TKRS 12.2 1 Rumah sakit mempunyai sistem pelaporan bila


terjadi dilema etis dalam asuhan pasien dan
dalam pelayanan non klinis. (R)

2 Regulasi tentang manajemen etis yang


mendukung hal-hal yang dikonfrontasi pada
dilema etis dalam asuhan pasien telah
dilaksanakan. (D,W)

3 Regulasi untuk manajemen etis yang


mendukung hal-hal yang dikonfrontasikan
pada dilema etis dalam pelayanan nonklinis
telah dilaksanakan (D,W)
4 Pelaporan bila terjadi dilema etis dalam
asuhan pasien dan dalam pelayanan non klinis
telah dilaksanakan (D,W)

TKRS.13 1 Direktur rumah sakit mendukung terciptanya


budaya keterbukaan yang dilandasi
akuntabilitas. (W)

2 Direktur Rumah Sakit mengidentifikasi,


mendokumentasikan dan melaksanakan
perbaikan perilaku yang tidak dapat diterima.
(D,O,W )
3 3.??? Direktur rumah sakit
menyelenggarakan pendidikan dan
menyediakan informasi (seperti bahan
pustaka dan laporan) yang terkait dengan
budaya keselamatan Rumah Sakit bagi semua
individu yang bekerja dalam Rumah Sakit.
(D,O,W )

4 Direktur Rumah Sakit menjelaskan bagaimana


masalah terkait budaya keselamatan dalam
Rumah Sakit dapat diidentifikasi dan
dikendalikan. (W)

5 Direktur rumah sakit menyediakan sumber


daya untuk mendukung dan mendorong
budaya keselamatan di dalam Rumah Sakit.
(D,O,W)

TKRS.13.1 1 Direktur rumah sakit menetapkan regulasi


pengaturan sistem menjaga kerahasiaan,
sederhana dan mudah diakses oleh fihak
yang mempunyai kewenangan untuk
melaporkan masalah yang terkait dengan
budaya keselamatan dalam Rumah Sakit secara
tepat waktu (R)

2 Sistem yang rahasia, sederhana dan mudah


diakses oleh fihak yang mempunyai
kewenangan untuk melaporkan masalah yang
terkait dengan budaya keselamatan dalam RS
telah disediakan (O, W)

3 Semua laporan terkait budaya keselamatan


rumah sakit telah di investigasi secara tepat
waktu. (D,W)

4 Ada bukti bahwa identifikasi masalah pada


sistem yang menyebabkan tenaga kesehatan
melakukan perilaku yang berbahaya telah
dilaksanakan. (D,W)?

5 Direktur Rumah Sakit telah menggunakan


pengukuran/indikator mutu untuk
mengevaluasi dan memantau budaya
keselamatan dalam rumah sakit serta
melaksanakan perbaikan yang telah
teridentifikasi dari pengukuran dan evaluasi
tersebut. (D,W)
6 Direktur Rumah Sakit menerapkan sebuah
proses untuk mencegah kerugian/dampak
terhadap individu yang melaporkan masalah
terkait dengan budaya keselamatan tersebut.
(D,O,W)
Reakreditasi Verifikasi Ke-1 Verifikasi Ke-2
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi
Status Pelaksanaan
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi
Sebagian
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi
Sebagian
Terpenuhi
Sebagian

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi
Sebagian

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi
Sebagian

Terpenuhi
Sebagian

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi
Verifikasi Ke-2
Rekomendasi
perbaiki komite PMKP

perlu adanya dokumen penilaian


representasi pemilik

Lakukan penilaian kinerja pemilik,


dokumentasikan

Lakukan penilaian kinerja direktur,


dokumentasikan

Lakukan review berkala misi rumah


sakit, dokumentasikan proses dan
bukti review berkala nya

Sudah Ada Renstra namun maish


akan disempurnakan yang disetujui
pemilik atau perwakilannya
TDD

Program peningkatan mutu dan


keselamatan pasien harus disetujui
pemilik, dokumentasikan proses
persetujuannya berupa bukti rapat
atau surat permohonan persetujuan
dan jawaban dari dewan pengawas

Laporkan program PMKP kepada


pemilik tepat waktu, capaian
indikator dan analisanya tiap 3
bulan, KTD tiap 6 bulan dan Sentinel
setiap kejadian beserta RCA nya

Dokumentasikan bukti tindak lanjut


laporan PMKP oleh Pemilik
harus ada notulen rapat sebagai
bukti pembahasan anggaran dan
renstra

buat checklist pengawasan untuk


mengevaluasi kepatuhan
pelaksanaan regulasi seperti cuci
tangan ,penggunaan apd

Lengkapi bukti tindka lanjut Direktur


dari haisl pemeriksaan internal (SPI)
dan audit badan eksternal,
misalnya audit dari pimpinan
daerah

Pastikan Kualifikasi kepala


bidang/divisi lengkap di semua file
kepegawaian mencakup keputusan
pengangkatan,ijazah dan sertifikasi

Lakukan koordinasi antar kepala


bidang/divisi dalam menjalankan
misi rumah sakit secara konsisten
dan lengkapi bukti pelaksanaan
koordinasi dengan tokoh
masyarakat,pemangku kepentingan
dan dengan fasilitas pelayanan
kesehatan

Lengkapi bukti rapat tentang


penyusunan berbagai regulasi Rs
secara kolaberatif oleh kepala
devisi dan lakukan secara konsisten

Lengkapi pengisian lembar


ceklis,pengawasan tingkat
kepatuhan staf dalam menjalankan
regulasi dan buat bukti
pelaksanaannya
Lengkapi regulasi kualifikasi semua
kepala unit pelayanan termasuk
koordinator pelayanan secara
konsisten

Buat rapat antar kepala bidang dan


unit tentang cakupan dan jenis
pelayanan dan bukti pelaksananya
buat uman

buat pertemuan pemberian


informasi kepada pelayanan dan
tokoh masyarakat dan lengkapi
uman

Buat Bukti data dan informasi dan


dipublikasikan berupa web,brosur
dan lefleat

susun regulasi tentang pertemuan


di setiap dan antar tingkat di RS
seperti pedoman rapat di RS
meliputi contoh a) rapat unit kerja
b) rapat antra ka unit c) rapat
supervisor d) arapat kepala bidang
f) rapat direksi g) rapat struktural
dari ka unit sd direksi h) rapat antar
pokja akreditasi

Buat regulasi yang mengatur


komunikasi efektif antar ppa dgn
unit pelayanan di rs

Buat bukti rapat di setiap unit dan


beserta pimpinan

Buat bukti rapat antar Ppa ,komite


atau antar departemen
Lampirkan contoh bukti
pelaksanaan pemberian informasi
yang tepat waktu, akurat dan
relevan di lingkungan Rumah Sakit.

Buat bukti rapat penyampaian


informasi tentang pencapaian
program dan pencapaian Rentra

Libatkan seluruh kepala bidang dan


kepala unit pelayanan dalam proses
perencanaan dan pelaksanaaan
rekrutmen.

Laksanakan pengembangan diri


untuk seluruh staf dan pendidikan
melibatkan kepala
bidang/bagian/diklat dan kepala
unit pelayanan Rumah Sakit sesuai
dengan profesi yang dibutuhkan,
dokumentasikan.

Program PMKP harus dilaksanakan


oleh seluruh bidang dan ada bukti
pelaksanaan
Sosialisasikan kembali kepada
seluruh kepala bidang dan pastikan
para kepala bidang mengikuti rapat
rapat pembahasan indikator mutu

Siapkan RS dengan sistem IT dan


hardware nya

Siapkan SIMRS untuk melengkapi


dan memudahkan pemantauan
direktur

Pastikan pelaporan tepat waktu

Informasikan pencapaian indikator


PMKP kepada semua staf

Rumah Sakit mempunyai program


peningkatan mutu prioritas dengan
memperhatikan poin a) sampai
dengan f) yang ada di maksud dan
tujuan

Program monitoring, evaluasi dan


tindak lanjut agar dilaksanakan
secara konsisten sehingga dapat
diukur capaian indikator yang
ditetapkan
TDD

Lakukan analisis berdasarkan


laporan yang masuk dan lakukan
perbaikan proses secara konsisten

lakukan benchmarking antar unit


untuk proses pembelajaran unit
yang belum menunjukkan
perbaikan terhadap efisiensi dan
sumber daya yg digunakan

Susun Regulasi Rumah Sakit tentang


kontrak atau perjanjian lainnya yang
antara lain meliputi a) s/d g) yang
ada di maksud dan tujuan.

Susun Rumah Sakit tentang


perjanjian kerja staf medis yang
antara lain meliputi kredensial,
rekredensial dan penilaian kinerja.

Lengkapi semua dokumen kontrak


yang ada di rumah sakit

Lengkapi semua dokumen


perjanjian kerja untuk semua staf
medis pegawai RS

Lengkapi bukti tentang rapat dan


kegiatan yang melibatkan kepala
bidang/disvisi klinis dan kepala unit
pelayanan terkait dengan pemilihan
vendor, penetapan indikator2 mutu
pelayanan yg diselenggarakan
melalui kontrak klinis dan hasil
capaian indikator mutu g ada
Lengkapi bukti tentang partisipasi
dan tanggung jawab kepala
bidang/divisi klinis dan kepala unit
pelayanan terhadap peninjauan,
pemilihan dan pemantauan kontrak
managemen
Lengkapi bukti proses kegiatan
negosiasi ulang/pengehentian
kontrak da pemilihan vendor baru

Agar dibuat regulasi tentang


monitoring mutu pelayanan yang
disediakan berdasarkan kontrak
atau perjanjian lainnya
Agar dibuat regulasi tentang semua
kontrak harus mempunyai indikator
mutu yang harus dilaporkan
kepada RS sesuai dengan
mekanisme pelaporan
Lakukan analisis mutu
data dan di RS.
feedback
data dan laporan oleh Komite/Tim
mutu

Libatkan Kepala bidang/kepala divisi


klinis dan manajemen dalam
program peningkatan mutu dengan
menindaklanjuti hasil analisis
informasi mutu pelayanan yang
yang dilaksanakan melalui
kontrak/pihak ketiga.

Susun Regulasi tentang Direktur


Rumah Sakit dalam penentuan
pelayanan yang akan diberikan oleh
dokter praktik mandiri dari luar
Rumah
LengkapiSakit.
bukti dokumen
pelaksanaan pada Dokter praktik
mandiri dari luar rumah sakit yang
memberikan pelayanan diagnostik,
konsultasi, dan layanan perawatan
dari luar Rumah Sakit, seperti
kedokteran jarak jauh
(telemedicine), radiologi jarak jauh
(teleradiology), dan interpretasi
untuk pemeriksaan diagnostik lain,
seperti elektrokardiogram (EKG),
elektroensefalogram (EEG), dan
elektromiogram (EMG), serta
pemeriksaan lain yang serupa, telah
dilakukan proses kredensial dan
pemberian kewenangan klinik oleh
Rumah Sakit sesuai peraturan
perundang-undangan.

Mutu pelayanan yang diberikan


oleh dokter praktik mandiri seperti
tersebut pada EP 2 telah dipantau
sebagai bagian dari program
peningkatan mutu Rumah Sakit.
Buat instrumen pemantauannya
TDD

TDD

TDD

TDD

Laksanakan evaluasi mutu dan


keselamatan pasien terhadap hasil
dari pengadaan dan penggunaan
teknologi medik serta obat
menggunakan indikator mutu dan
laporan insiden keselamatan pasien
oleh seluruh kepala divisi,
dokumentasikan.
susun dan tetapkan regulasi tentang
manajemen rapai distribusi untiuk
pemebelian pengadaan alat
kesehatan bahan medis habis pakai
dan obat berisiko termauk vaksin
meliputi 1) akte pendirian
perusahaan 2) SIUP 3) NPWP 4) ijin
pedagang besar farmasi 5) nama
dan surat ijin kerja apoteker 6)
nama dan surat ijin kerja apoter 7)
alamat dan denah kantor kantor
PBF 8) surat garansi jaminan
keaslian

Laksanakan identifikasi risiko pada


seluruh rantai distribusi,
dokumentasikan.

Laksanakan evaluasi tentang


integritas seluruh pemasok di rantai
distribusi.

Laksanakan penelusuran terhadap


rantai distribusi, dokumentasikan.

Agar RS menetapan struktur


organisasi rumah sakit dan semua
unit pelayanan.

Agar RS menetapkan struktur


organisasi komite medis dan komite
keperawatan, disertai uraian tugas
yang sesuai tanggungjawabnya
serta tata hubungan kerja dengan
para pimpinan yang jelas.

Agar RS menetapkan Struktur


organisasi PMKP dan Komite Medik
yang dapat mendukung proses
budaya keselamatan di rumah sakit
dan komunikasi antarprofesi.
Agar RS menetapkan struktur
organisasi yang mendukung proses
perencanaan pelayanan klinis dan
penyusunan regulasi pelayanan
dengan uraian tugas dan tanggung
jawab yang jelas.

Agar RS menetapkan struktur


organisasi Komite Etik dan disiplin
baik medis maupun keperawatan
yang mendukung proses
pengawasan atas berbagai isu etika
profesi dengan uraian tugasnya.

Agar RS menetapkan struktur


organisasi PMKP yang mendukung
proses pengawasan atas mutu
pelayanan klinis dengan uraian
tugas dan tata hubungan kerja yang
jelas.

Agar setiap kepala unit pelayanan


membuat program kerja masing
masing unit untuk melakukan
identifikasi dan mengusulkan
kebutuhan ruangan, teknologi
medis, peralatan, ketenagakerjaan
sesuai dengan standar kepada
Direktur Rumah Sakit.
Agar pelaksanaan rekruitmen di
unit pelayanan sesuai dengan
kebutuhan dan pola ketenagaan
masing-masing unit pelayanan.

Sosialisasikan kembali kepada


semua staf baru mengenai tugas
dan tanggung jawab serta
wewenang mereka di unit
pelayanan tempat mereka bekerja.

Agai RS memberikan materi


orientasi berisi tentang Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien serta
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.

Buat format perencanaan yang


seragam di setiap unit pelayanan
sesuai dengan regulasi .

Agar kepala unit pelayanan


menggunakan format dan isi yang
seragam untuk dokumen
perencanaan.

Agar pengaduan pelayanan di unit


pelayanan sesuai dengan regulasi

Sediakan informasi dalam bentuk


brosur /leaflet di sebagian besar
unit pelayanan
Lakukan pencatatan & pelaporan
pengaduan pelayanan sesuai
regulasi

Laksanakan koordinasi dan integrasi


pelayanan secara internal
pelayanan maupun antar unit .Buat
pencatatan hasil koordinasi dan
tindak lanjut koordinasi secara
berkala

Susun regulasi RS tentang kriteria


pemilihan indikator mutu unit
seperti di a ) sampai dengan c ),
yang ada di maksud dan tujuan

Buat usulan indikator mutu dari


kepala unit yang belum ada (IGD,
rawat inap 1, rawat jalan)

Lakukan pengumpulan data dan


pengumpulan laporan berkala di
IGD, rawat inap 1, rawat jalan)

Sediakan data indikator mutu untuk


Evaluasi terhadap praktik
profesional berkelanjutan pada
dokter
Susun regulasi yang mengatur
bahwa setiap Kelompok Staf Medis
(KSM) setiap thn memilih 5 (lima)
panduan praktik klinis, alur atau
protokol klinis prioritas untuk
dievaluasi sesuai kriteria a) sesuai
populasi pasien yg ada dan misi RS
b) teknologi, obat, sumber daya di
RS atau norma profesional yang
berlaku nasional, c) dilakukan
asesmen terhadap bkti ilmiahnya
dan disahkan oleh pihak berwenang
d) disetujui resmi atau digunakan
oleh RS e) dilaksanakan dan diukur
terhadap efektifitasnya f) dijalankan
oleh staf yang terlatih menerapkan
pedoman atau pathway g) secara
berkala diperbaharui berdasar bukti
dan evaluasi dari przoses dan hasil
proses.

Lengkapi undangan dan notulen


rapat penyusunan pemilihan
panduan praktik klinis, alur klinis,
atau protokol

Laksanaan asuhan sesuai panduan


praktik klinis (PPK) untuk semua
KSM dan lakukan sosialisasi kembali
ke semua anggota KSM

Audit medik harus dilakukan oleh


Komite Medik untuk monitoring
dan evaluasi kepatuhan seluruh
DPJP
Buat regulasi tentang sistem
pelaporan bila terjadi dilema etis

Buat Regulasi tentang manajemen


etis yang melibatkan komite etik
Buat Regulasi tentang manajemen
etis yang melibatkan komite etik

belum berjalan

Laksanakan mengidentifikasi,
mendokumentasikan, dan
melaksanakan perbaikan perilaku
yang tidak dapat diterima.
Laksanakan pendidikan dan siapkan
informasi.

Laksanakan penjelasan secara


terjadwal.

Lengkapi sumberdaya yang


diperlukan untuk mendukung
budaya keselamatan.

Agar dibuat regulasinya

Laksanakan sosialisasi kepada


seluruh pihak yang mempunyai
kewenangan untuk melaporkan
masalah terkait budaya
keselamatan.

Pastikan seluruh laporan terkait


dengan budaya keselamatan rumah
sakit telah diinvestigasi secara tepat
waktu.

Laksanakan identifikasi pada


seluruh masalah tenaga kesehatan
berperilaku berbahaya.

Laksanakan perbaikan yang telah


teridentifikasi dari pengukuran dan
evaluasi tersebut dan
dokumentasikan.
Terapkan secara optimal proses
untuk mencegah kerugian terhadap
individu yang melaporkan masalah
terkait dengan budaya keselamatan,
dokumentasikan.
Maria Dwi Aryani, S.Kep, Ns - RS Umum Inanta (Verifikasi Ke-2)
Reakreditasi
Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis
MIRM.1 1 Ada unit kerja yang mengelola SIM-
RS. (R)
2 RS memiliki proses pendaftaran
rawat jalan berbasis SIM-RS. (O,W)
(lihat juga ARK.2)

MIRM.1.1 1 Terdapat regulasi tentang


pengelolaan data dan informasi. (R)

2 Data serta informasi klinik dan


manajerial diintegrasikan sesuai
dengan kebutuhan untuk
mendukung pengambilan
keputusan. (D,W)

MIRM.2 1 Proses perencanaan kebutuhan


informasi melibatkan a) sampai
dengan c) sesuai dengan maksud
dan tujuan. (D,W)

2 Proses perencanaan kebutuhan


informasi mengacu pada peraturan
perundang-undangan. (D,W)
3 Perencanaan disesuaikan dengan
besar dan kompleksitas rumah sakit.
(D,W)

MIRM.3 1 Dalam membangun system


informasi rumah sakit melibatkan
profesional pemberi asuhan (PPA).
(D,W)

2 Dalam membangun system


informasi rumah sakit melibatkan
kepala bidang/divisi dan kepala unit
pelayanan. (D,W)

MIRM.4 1 Rumah sakit menyediakan


kumpulan data a) s.d. c) sesuai
dengan maksud dan tujuan yang
harus tersedia untuk memenuhi
kebutuhan pengguna, yaitu PPA,
kepala bidang/divisi, dan kepala
unit pelayanan. (D,W) (lihat juga
MFK 10)
2 Rumah sakit memberikan data yang
dibutuhkan oleh badan/pihak lain di
luar rumah sakit sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(D,W) (lihat juga PMKP 6 dan TKRS
5)

MIRM.5 1 Terdapat bukti bahwa data dianalisis


diubah menjadi informasi
mendukung asuhan pasien. (D,W)

2 Terdapat bukti bahwa data dianalisis


diubah menjadi informasi
mendukung manajemen rumah
sakit. (D,W)
3 Terdapat bukti bahwa data dianalisis
diubah menjadi informasi
mendukung program manajemen
mutu. (D,W)

4 Terdapat bukti bahwa data dianalisis


diubah menjadi informasi
mendukung pendidikan dan
penelitian. (D,W)

MIRM.6 1 Data dan informasi disampaikan


sesuai kebutuhan pengguna (D,W)

2 Pengguna menerima data dan


informasi dalam format yang sesuai
dengan yang dibutuhkan (D,W)

3 Pengguna menerima data dan


informasi tepat waktu. (D,W)
4 Staf pengolah data memiliki hak
akses ke data dan informasi yang
dibutuhkan sesuai dengan tanggung
jawabnya. (W,S)

MIRM.7 1 Rumah sakit menyediakan fasilitas


untuk mendapatkan informasi
ilmiah terkini dan informasi lain
secara tepat waktu untuk
mendukung asuhan pasien. (D,O,W)
2 Rumah sakit menyediakan fasilitas
untuk mendapatkan Informasi
ilmiah terkini dan informasi lain
secara tepat waktu untuk
mendukung pendidikan klinik.
(D,O,W)

3 Rumah sakit menyediakan fasilitas


untuk mendapatkan informasi
ilmiah terkini dan informasi lain
secara tepat waktu untuk
mendukung penelitian. (D,O,W)

4 Rumah sakit menyediakan fasilitas


internet untuk mendapatkan
informasi ilmiah terkini dan
informasi lain secara tepat waktu
untuk mendukung manajemen
(D,O,W)

MIRM.8 1 Terdapat unit kerja yang mengelola


rekam medis yang memiliki regulasi
dan program untuk mengelola
rekam medis sesuai dengan
peraturan perundangan-undangan.
(R)

2 Organisasi pengelola rekam medis


dipimpin tenaga rekam medis yang
memiliki kompetensi dan
kewenangan mengelola rekam
medis sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan. (D, W)

3 Tersedia tempat penyimpanan


rekam medis yang menjamin
keamanan dan kerahasiaan rekam
medis. (D,O,W)

MIRM.9 1 Terdapat regulasi yang menetapkan


tenaga kesehatan yang mempunyai
hak akses pada berkas rekam medis.
(R)

2 Berkas rekam medis tersedia bagi


semua profesional pemberi asuhan
(PPA) sesuai dengan regulasi rumah
sakit. (D,O) (lihat juga AP 1)
3 Terdapat bukti bahwa form rekam
medis dievaluasi dan diperbaharui
(terkini) sesuai dengan kebutuhan
dan secara periodik. (D,O,W)

4 Rekam medis pasien terisi dengan


lengkap dan dengan tulisan yang
dapat dibaca. (D,O)

MIRM.10 1 Terdapat regulasi tentang jangka


waktu penyimpanan berkas rekam
medis pasien, serta data dan
informasi lainnya terkait dengan
pasien. (R)

2 Dalam rentang waktu penyimpanan


berkas rekam medis, Rumah Sakit
menjamin keamanan dan
kerahasiaan rekam medis (O,W)

3 Dokumen, data dan informasi dalam


bentuk berkas dimusnahkan setelah
melampaui periode waktu
penyimpanan sesuai peraturan
perundangan (D,W)

MIRM.11 1 Terdapat regulasi yang ditetapkan


untuk mencegah akses penggunaan
rekam medis bentuk kertas dan atau
elektronik tanpa izin. (R)

2 Rekam medis dalam bentuk kertas


dan atau elektronik dilindungi dari
kehilangan dan kerusakan. (O,W)
(lihat juga ARK.4.1)

3 Rekam medis dalam bentuk kertas


dan atau elektronik dilindungi dari
gangguan dan akses serta
penggunaan yang tidak sah. (D,S,W)

4 Ruang dan tempat penyimpanan


berkas rekam medis menjamin
perlindungan terhadap akses dari
yang tidak berhak. (O,W)
MIRM.12 1 Ada regulasi tentang Standardisasi
kode diagnosis, kode
prosedur/tindakan, definisi, simbol
yang digunakan dan yang tidak
boleh digunakan, singkatan yang
digunakan dan yang tidak boleh
digunakan, serta dimonitor
pelaksanaannya. ?

2 Ketentuan tersebut dilaksanakan


dan dievaluasi. (D,W)

MIRM.13 1 Ada regulasi bahwa, setiap pasien


memiliki RM dengan satu nomor
RM sesuai dengan sistem
penomoran unit, pengaturan urutan
berkas RM, baik untuk rawat jalan,
rawat inap, gawat darurat dan
pemeriksaan penunjang (R)

2 Rekam medis pasien digunakan


untuk mencatat hasil asesmen,
rencana asuhan dan perkembangan
kondisi pasien (D,O)

3 Ada bukti rekam medis pasien


menggunakan satu unit penomoran
RM untuk setiap pasien (D,W,O)

4 Rekam medis pasien tersedia untuk


rawat jalan, rawap inap, gawat
darurat, dan pemeriksaan
penunjang (D,O)

5 Berkas RM pasien tersusun sesuai


regulasi. (D,O) (lihat juga AP)

MIRM.13.1 1 Ada regulasi tentang isi spesifik dari


berkas rekam medis pasien
ditentukan oleh rumah sakit untuk
kesinambungan asuhan oleh PPA.
(R)

2 Rekam medis berisi informasi yang


memadai untuk mengidentifikasi
pasien. (D,O)
3 Rekam medis berisi informasi yang
memadai untuk mendukung
diagnosis. (D,O)

4 Rekam medis berisi informasi yang


memadai untuk memberi justifikasi
asuhan dan pengobatan. (D,O)

5 Rekam medis berisi informasi yang


memadai untuk
mendokumentasikan pemberian
dan hasil pengobatan. (D,O)

6 Aktivitas manajer pelayanan pasien


dicatat dalam rekam medis. (MPP)
(D,O)

MIRM.13.1. 1 Ada regulasi tentang RM pasien


gawat darurat yang memuat waktu
kedatangan dan keluar pasien,
ringkasan kondisi pasien saat keluar
dari gawat darurat dan instruksi
tindak lanjut asuhan. (R)

2 Rekam medis pasien gawat darurat


memuat waktu kedatangan dan
keluar dari unit pelayanan gawat
darurat. (D,O)

3 Rekam medis pasien gawat darurat


memuat ringkasan kondisi pasien
saat keluar dari unit pelayanan
gawat darurat. (D,O)

4 Rekam medis pasien gawat darurat


memuat instruksi tindak lanjut
asuhan. (D,O)

MIRM.13.2 1 Terdapat regulasi yang menetapkan


individu yang berwenang mengisi
rekam medis dan memahami cara
melakukan koreksi (R)

2 Terdapat bukti yang mengisi rekam


medis hanya individu yang
mendapat otoritas untuk mengisi
rekam medis. (D, O)
3 Terdapat bukti individu yang
berwenang mengisi rekam medis
dan memahami cara melakukan
koreksi. (W,O)

MIRM.13.3 1 Pada setiap pengisian rekam medis


dapat diidentifikasi dengan jelas PPA
yang mengisi. (D,O)

2 Tanggal dan jam pengisian rekam


medis dapat diidentifikasi. (D,O)

MIRM.13.4 1 Rumah sakit menetapkan individu


atau tim yang melakukan review
rekam medis secara berkala. (R)

2 Rekam medis pasien direview


secara berkala. (D,W)
3 Review menggunakan sampel yang
mewakili. (D,W)
4 Fokus review adalah pada ketepatan
waktu, keterbacaan dan
kelengkapan rekam medis. (D,W)

5 Proses review termasuk isi rekam


medis harus sesuai dengan
peraturan dan perundang-
undangan. (D, W)

6 Proses review termasuk rekam


medis pasien yang masih dirawat
dan pasien yang sudah pulang. (D,
W)

7 Hasil review dilaporkan secara


berkala kepada Direktur rumah
sakit. (D,W)

MIRM.14 1 Terdapat regulasi mengenai privasi


dan kerahasiaan informasi terkait
data pasien dan hak akses terhadap
isi rekam medis berdasarkan
peraturan perundang-undangan. (R)

2 Terdapat bukti regulasi


dilaksanakan. (D, W)
3 Kepatuhan pelaksanaan regulasi
dimonitor. (D,W)
MIRM.15 1 Ringkasan pulang memuat riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisis, dan
pemeriksaan diagnostik. (D,W)

2 Ringkasan pulang memuat indikasi


pasien dirawat inap, diagnosis, dan
komorbiditas lain. (D,W)

3 Ringkasan pulang memuat prosedur


terapi dan tindakan yang telah
dikerjakan. (D,W)

4 Ringkasan pulang memuat obat


yang diberikan, termasuk obat
setelah pasien keluar rumah sakit.
(D,W)

5 Ringkasan pulang memuat kondisi


kesehatan pasien (status present)
saat akan pulang rumah sakit. (D,W)

6 Ringkasan pulang memuat instruksi


tindak lanjut, serta dijelaskan dan
ditanda tangani oleh pasien dan
keluarga. (D,W)

MIRM.1 3 RS memiliki proses pendaftaran


rawat inap berbasis SIM-RS
sehingga publik dapat mengetahui
tempat / fasilitas yang masih
tersedia. (O,W) (lihat juga ARK.2)

4 Sumber daya manusia dalam unit


kerja SIM-RS memiliki kompetensi
dan sudah terlatih. (D,W)
Reakreditasi Verifikasi Ke-1 V
Rekomendasi Status Pelaksanaan Rekomendasi Status Pelaksanaa
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Terpenuhi
Sebagian

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi
Sebagian

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi
Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Terpenuhi

Terpenuhi

Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi

Belum Terpenuhi
Verifikasi Ke-2
Rekomendasi

susun modul informasi klinis di SIM RS dan dimanfaatkan


secara penuh; data-data tentang indikator mutu,
pelaporan PPI belum masuk ke SIM RS, data dan informasi
tentang pelayanan belum terintegrasi dengan manajemen
dan belum bisa dijadikan alat untuk pengambilan
keputusan perencanaan dan pelaporan mutu. Di
komputer SIM RS harus bisa diakses informasi tentang :
data informasi klinik, data indikator mutu, data SPM, data
surveilan PPI dan data keuangan/manajerial harus
terintegrasi dalam SIM RS untuk dijadikan bahan
pengambilan keputusan. :

lengkapi bukti dokumen rapat kordinasi pengembangan


SIM RS yang melibatkan PPA, Kabid/ Kepala Unit. Lakukan
perencanaan kebutuhan informasi melibatkan para PPA,
para kepala bidang dan pihak lain di luar rumah sakit yang
membutuhkan data, fihak luar misalnya BPJS atau Jasa
Raharja. Lengkapi bukti penyusunan perencanaan
kebutuhan informasi berupa rapat-rapat kordinasi yang
melibatkan 3 unsur tersebut dengan dilengkapi Undangan
Materi Absensi Notulen (UMAN).

susun dan lengkapi dokumen perencanaan dan


pengembangan SIM RS yang sesuai dengan peraturan
perundangan. Susun perencanaan dan pengembangan
sistem informasi manajemen yang mengacu pada
peraturan perundang-undangan (PMK No. 82 tahun 2013
tentang sistem informasi manajemen rumah sakit), dan
surat edaran KARS tentang kewajiban mengaplikasikan
SISMADAK. Lengkapi dokumen perencanaan dengan rapat
kordinasi fihak terkait, sertakan UMAN rapat.
Buat perencanaan dan pengembangan SIM RS disesuaikan
dengan ukuran rumah sakit, kompleksitas pelayanan,
ketersediaan staf terlatih, dan sumber daya manusia serta
tekhnikal lainnya. Perencanaan yang komprehensif
meliputi seluruh unit kerja dan pelayanan yang ada di
rumah sakit. Kumpulkan bukti-bukti pada saat menyusun
perencanaan kebutuhan informasi melibatkan berbagai
unsur (dokumen rapat, sosialisasi, UMAN).

susun dokumen perencanaan dan pengembangan SIM RS


yang melibatkan PPA. libatkan profesional pemberi asuhan
(PPA) dalam membangun system informasi rumah sakit.
Lengkapi dokumen bukti rapat kordinasi unit SIM RS
dengan PPA pada saat memilih, mengintegrasikan, dan
menggunakan teknologi manajemen informasi.Lengkapi
dokumen perencanaan dengan rapat kordinasi fihak
terkait, sertakan UMAN rapat.

lengkapi bukti keterlibatan kabid/kasi/kaunit pelayanan


dalam penyusunan pengembangan SIM RS, hanya pernah
dilakukan beberapa kali rapat namun tidak
didokumentasikan. Libatkan kepala bidang/divisi dan
kepala unit pelayanan dalam membangun system
informasi rumah sakit. Lengkapi dokumen bukti rapat
kordinasi unit SIM RS (UMAN) dengan kepala bidang/divisi
dan kepala unit pelayanan pada saat memilih,
mengintegrasikan, dan menggunakan teknologi
manajemen informasi.

Lakukan pengumpulan data mutu baik data mutu prioritas,


data mutu indiaktor mutu unit kerja, data mutu SPM, data
pelaporan PPI, data pelaporan insiden keselamatan pasien
rs, data kecelakaan kerja dan data manajemen risiko unit
kerja.
Semua unit pelayanan baik klinis dan manajerial memilih
indikator yang terkait dengan prioritas mereka setelah
indikator terpilih, indikator tersebut ditetapkan oleh
pimpinan dan diintegrasikan ke SIM RS. Termasuk juga
data-data yang dibutuhkan oleh fihak luar RS sesuai
dengan peraturan perundangan. Kumpulkan bukti
dokumen penyusunan indikator dan rapat koordinasi untuk
mengintegrasikan data-data dan informasi dengan SIM RS.
(lihat TKRS 5 dan PMKP 6 pada maksud dan tujuan).

Di SIM RS belum bisa menunjukkan bahwa data-data


(misalnya data pelayanan) bisa dilihat sudah dalam bentuk
analisa data misalnya grafik Barber Johnson, Grafik BOR
setiap tri wulan, data 10 besar penyakit yang sudah
berbentuk grafik, data demografi jumlah pasien
berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, suku bangsa
dalam bentuk grafik. Begitu juga data-data mutu belum
bisa dilihat analisa di dalam SIM RS. Rekomendasi: Data-
data pada sistem informasi yang sudah dikumpulkan
dianalisis dan diubah menjadi informasi yang bisa
mendukung asuhan pasien. Misalnya data 10 besar
penyakit di setiap SMF bisa menjadi dasar menentukan
untuk pemilihan Clinical Pathway, data demografi menurut
kelompok agama bisa dipakai untuk menentukan kerja
sama dengan kelompok rohaniwan agama tertentu, dsb.

Analisa data masih manual dan belum terintegrasi ke SIM


RS. Rekomendasi: Lakukan data dianalisis diubah menjadi
informasi mendukung manajemen rumah sakit. Misalnya
data sistem informasi kepegawaian, laporan kinerja
individu untuk bahan remunerasi atau pembagian jasa
pelayanan, data keuangan RS untuk pengendalian
anggaran, data profil kepegawaian bisa diinput dari SIM RS
untuk menentukan pembagian jasa remunerasi.
Belum cukup bukti bahwa SIM RS sudah mengintegrasikan
data mutu, meskipun sudah mulai aplikasi SISMADAK
namun belum integrasi data-data mutu tersebut bisa
dianalisa dalam bentuk run chart, control chart atau
diagram pareto; Rekomendasi: Bentuk Tim SISMADAK atau
perkuat penanggung jawab data unit, latih bagaimana cara
memasukkan data mutu dan membuat analisas data mutu.
Seluruh data mutu yang sudah dianalisis diubah melalui
software di SIM RS menjadi informasi mendukung program
manajemen mutu. Perkembangan indikator mutu bisa
dilihat dari capaian mutu harian, mingguan. Bulanan dari
SIM RS sudah berupa analisis berbentuk grafik ruc chart,
control chart, diagram pareto.

Wawancara dengan staf mengatakan bahwa RS bukan


merupakan rumah sakit pendidikan, tidak ada mahasiswa
yang prakte, sehingga tidak ada bukti data-data kegiatan
pendidikan dan informasi untuk mendukung pendidikan
dan penelitian. Rekomendasi: Buat kebijakan direktur
bahwa RS bukan lahan praktek mahisiwa, Standar pada
elemen penilaian ini tidak dapat diterapkan (TDD).

Lampirkan dokumen yang menunjukkan data dan


informasi disampaikan sesuai kebutuhan pengguna

Lampirkan contoh pengguna menerima data dan informasi


dalam format yang sesuai dengan yang dibutuhkan

Lampirkan dokumen yang menunjukkan pengguna


menerima data dan informasi tepat waktu.
Pembatasan hak akses sesuai, misalnya dengan ID dan
password

Akses internet untuk referensi asuhan pasien


Akses internet untuk proses pendidikan klinik

Akses internet untuk proses penelitian RS

Akses internet untuk proses penelitian RS

agar menetapkan organisasi pengelola RM dalam bentuk


SOTK meliputi a) pendoman pengorganisasian RM b)
pedomana pelayanan RM c) program kerja

Lampirkan Ijazah dan Sertifikat yang relevan personil yang


bekerja di Rekam Medis

Susun regulasi petugas yang mempunyai hak akses yaitu


profesi dan staf non profesi yang sudah disumpah.
Bukti proses penyumpahan (Undangan, Berita Acara,
Absen, Surat Penyumpahan, dll)
lengkapi form form rekam medis agar tersedia bagi semua
PPA

Adanya pembatasan akses RM, penyediaan APAR yang


aman untuk dokumen kertas

belum pernh dimusnhakn


Ada data hasil evaluasi dari penggunaan Kode dan
singkatan

Ada bukti rekam medis pasien menggunakan satu unit


penomoran RM untuk setiap pasien

Ada sistem penyusun TDF (Terminal Digit Filing) lampirkan


satu bundel RM kompilt, sesuai

Regulasi RS sesuai regulasi nasional, lampirkan halaman yg


terkait pada pedoman pelayanan
Sediakan Format RM untuk MPP koordinasi ARK

Ringkasan kondisi pasien dan instruksi tindak lanjut asuhan


(resume medis)

Terdapat bukti yang mengisi rekam medis hanya individu


yang mendapat otoritas untuk mengisi rekam medis.
laksanakan penetapan a) tim review rekam medis b)
pedoman kerja c) program kerja

Tetapkan setiap kapan pelaksanaan review regulernya dan


laksanakan.
Tetapkan sampel sesuai referensi bila tidak dilakukan
semua RM
Review juga mencakup ketepatan waktu, misalnya
asesmen rawat inap dalam 24 jam pertama, keterbacaan
dan kelengkapan

Proses review termasuk isi rekam medis harus sesuai


dengan peraturan dan perundang-undangan.

Laksanakan review RM terbuka dan tertutup, buat regulasi


pelaksanaanya agar terlaksana dengan baik, bentuk Tim
atau Komite RM yang bertanggung jawab langsung ke
Direktur

Laporan rutin ke Direktur hasil review, mencakup hasil


(data), analisis, dan rekomendasi tindak lanjut.

Susun regulasi mengenai privasi dan kerahasiaan informasi


terkait data pasien dan hak akses terhadap isi rekam medis
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Terdapat bukti regulasi dilaksanakan.

Lakukan monitor pekaksanaan hak akses


susun ringakasan pasien pulang discharge summary untuk
semua pasien rawat inap memuat 1 indikasi pasien masuk
dirawat 2 temuan fisik penting 3 tindakan diagnostik 4
obat yang diberikan selama dirawat 5 kondisi pasien 6
ringkasan memuat memuat instruksi tindak lanjut 7
ringkasan pasien pulang dijelaskan dan di TTD pasien dan
keluarga

susun ringakasan pasien pulang discharge summary untuk


semua pasien rawat inap memuat 1 indikasi pasien masuk
dirawat

susun ringakasan pasien pulang discharge summary untuk


semua pasien rawat inap memuat temuan fisik penting

susun ringakasan pasien pulang discharge summary untuk


semua pasien rawat inap memuat tindakan diagnostik

susun ringakasan pasien pulang discharge summary untuk


semua pasien rawat inap memuat obat yang diberikan
selama dirawat dan kondisi pasien

susun ringakasan pasien pulang discharge summary untuk


semua pasien rawat inap memuat ringkasan memuat
memuat instruksi tindak lanjut dan ringkasan pasien
pulang dijelaskan dan di TTD pasien dan keluarga

Agar melaksanakan proses pendaftaran rawat inap


berbasis SIM-RS

Lampirkan Ijazah dan Sertifikat yang relevan personil yang


bekerja di Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai