Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1) Latar Belakang

Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai


kelainanmetabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada pembuluh basalis
dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. (Arif Mansyoer, 1997 : 580).
Diabetes milletus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks yang melibatkan
kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan berkembangnya komplikasi
makrovaskuler, mikrovaskuler, dan neurologis. Diabetes milletus digolongkan sebagai
penyakit endokrin atau hormonal karena gambaran produksi atau penggunaan insulin.
(Barbara C. Long, 1996:4)

Diabetes milletus adalah sindrom yng disebabkan oleh ketidakseimbangan


antara tuntutan dan suplai insulin. Sindrom ini ditandai oleh hiperglikemia dan
berkaitan dengan abnormalitas, metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Abnormalitas metabolik ini mengarah pada perkembangan bentuk spesifik komplikasi
ginjal, okular, neurogenik dan kardiovaskuler. (Hotma Rumoharba, Skp, 19997).
Diabetes milletus adalah penyakit herediter (diturunkan) secara genetis resesi berupa
gangguan metabolisme KH yang disebabkan kekurangan insulin relatif atau absolut
yang dapat timbul pada berbagai usia dengan gejala hiperglikemia, glikosuria, poliura,
polidipsi, kelemahan umum dan penurunan berat badan.

Bagi para penderita diabetes milletus, dukungan keluarga dalam proses


penyembuhan penyakit sangat dibutuhkan, berikut akan dijelaskan tentang apa dia
keluarga.

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan


adopsi yang bertujuan untuk menciftakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiap anggota
keluarga. (Duval $ Logan, 1986). Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang
tergabung karena adanya hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan
dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam
perannya masing-masing menciftakan serta mempertahankan kebudayaan. (Bailon &
Maglaya, 1989).

Keluarga merupakan salah satu elemen terkecil dari masyarakat. Keberadaan


keluarga di masyarakat akan menentukan perkembangan masyarakat (Stanhope &
Lancaster, 1996). Keluarga menjadi tempat sentral bagi pertumbuhan dan
perkembangan individu, sehingga keluarga menjadi salah satu aspek terpenting dari
keperawatan. Keluarga bersama dengan individu, kelompok dan komunitas adalah
klien atau resipien keperwatan (Friedman, Bowden & Jones, 2003). Keluarga secara
empirirs, disadari bahwa kesehatan para anggota keuarga dan kualitas kesehatan
keluarga mempunyai hubungan yang erat, akan tetapi hingga saat ini sangat sedikit
yang diberikan perhatian pada keluarga sebagai obyek dari studi yang sistematis
dalam bidang keperawatan.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dalam
tubuh, baik itu secara farmakologis maupun non farmakologis, contoh farmakologis
adalah dengan mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan dengan suntik insulin,
dengakan dengan non farmakologis bisa dengan berolahrga

Anda mungkin juga menyukai