Anda di halaman 1dari 20

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Identitas Klien
Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 71th Suku : Sunda
Alamat : Rancabolang Agama : Islam
Pendidikan : SD Status Marital : Menikah
Tanggal masuk ke panti werdha : Tanggal Pengkajian : 29-01-2020

B. Status Kesehatan
1. Keluhan-keluhan kesehatan utama (sekarang) :
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan dulu memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Stroke
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki peyakit
keturunan maupun menular
4. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Penampilan umum : Klien tampak lusuh dan sedikit kotor
TTV : TD = 110/80, N = 85x/menit, RR = 22X/menit, S = 36,8℃
b) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret ataupun sumbatan, tidak ada
polip, tidak ada pernapasan cuping hidung, bentuk dada simetris, Tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan pada dada. Terdengar suara sonor, bunyi
napas vesikuler tidak ada suara napas tambahan seperti wheezing maupun
ronkhi, irama napas regular, respirasi 22x/menit,
c) Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, tidak ada distensi vena jugularis, bunyi jantung
normal S1 lup & S2 dup CRT< 3 detik, akral terasa hangat, tekanan darah
110/80 mmHg, nadi 85x/menit.
d) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, gigi dan rongga mulut kotor
fungsi pengecapan baik, tidak ada nyeri menelan, bentuk abdomen simetris,
tidak ada asites. Tidak ada massa ataupun nyeri tekan
Perkusi : Tympani (-)
Auskultasi : Bising usus 11x/menit
e) Sistem Genitourinaria
Warna urine kuning jernih, ginjal tidak teraba, tidak terdapat distensi
kandung kemih, tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak terdapat
nyeri saat perkusi, genetalia tidak terkaji, frekuensi BAK 7x sehari
f) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid serta kelenjar getah bening, tidak
ada nyeri tekan pada leher
g) Sistem Persyarafan
 Test fungsi cerebral Kesadaran
Klien composmentis, GCS 15 (E4V5M6), klien mampu merespon
terhadap ransangan verbal dan klien dapat berbicara, orientasi terhadap
orang dan tempat baik terbukti klien mengenali anggota keluarganya
mengetahui bahwa klien sedang di rumah sakit. Orientasi terhadap waktu
juga baik, terbukti klien mengetahui saat pagi dan sore.
 Test fungsi nervus (cranialis)
Nervus I (Olfaktorius) Klien mampu membedakan bau minyak kayu
putih dan parfum.
Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca papan nama perawat dengan jarak ± 30 cm,
pergerakan bola mata bebas, konjungtiva merah muda, sklera putih,
kedua mata simetris, respon pupil baik terhadap cahaya, dilatasi saat
pencahayaan kuurang dan kontriksi saat diberikan cahaya.
Nervus III (Okulomotorius) Reflek pupil mengecil saat diberi
rangsang cahaya, dapat berkedip dengan spontan.
Nervus IV (Troklearis) Klien dapat menggerakkan bola mata keatas
dan kebawah dengan mengikuti obsent, klien dapat menggerakkan mata
ke segala arah.
Nervus V (Trigeminus) Klien dapat menggerakan rahangnya
Nervus VI (Abdusen)
Klien dapat menggerakan mata secara lateral ke kiri dan ke kanan
dengan mengikuti objek.
Nervus VII (Fasialis)
Klien dapat mengangkat alis secara bersamaan, menggerakan dahi,
menutup kedua mata dengan rapat.
Nervus VIII (Vestibulokoklearis)
Klien dapat mendengar bisikan dari perawat, saat dilakukan tes rinne
menggunakan garputala rambatan suara melalui udara lebih baik.
Nervus IX (Glosofaringeus)
Klien bisa membuka mulut
Nervus X (Vagus)
Reflek menelan baik, dan tidak ada nyeri ketika menelan.
Nervus XI (Aksesorius)
Klien dapat menggerakkan kedua bahu kesemua arah tanpa rasa nyeri.
Nervus XII (Hipoglosus)
Klien bisa menjulurkan lidah keluar
h) Sistem Integumen
Kulit kepala kotor, rambut kotor, rambut sudah beruban, warna kulit sawo
matang, turgor kulit baik dan kembali dalam 2-3 detik ketika dicubit, kulit
tubuh klien kering. Kulit terasa lengket, kuku tampak pajang dan hitam.
i) Sistem Muskuloskeletal
 Ekstremitas atas
Bentuk simetris, ROM tangan dapat bergerak abduksi, fleksi, ekstensi,
dan rotasi. Tidak terdapat nyeri tekan pada persendian dan tulang, tidak
ada udema, reflek bisep +/+, reflek trisep +/+, reflek radius +/+.
 Ekstremitas bawah
Bentuk kaki simetris, reflek patella +/+, reflek babinski+/+,reflek
archilles +/+, gerakan aktif dan dapat melawan
tahanan penuh 5|5.
j) Sistem Penglihatan
Bentuk mata simetris, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih, reflek
pupil terhadap cahaya (+) yaitu mengecil saat terkena cahaya, bola
mata dapat bergerak mengikuti jari pemeriksa, klien dapat membaca papan
nama perawat pada jarak ± 30 cm, dan tidak menggunakan kacamata.
k) Wicara dan THT
Klien dapat berbicara dengan jelas, tidak terdapat gangguan saat berbicara,
dan klien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan baik. Bentuk telinga
simetris, pendengaran baik, telinga tampak sedikit kotor,. Hidung bersih
tidak ada sekret, tidak terdapat cuping hidung, tidak terdapat nyeri tekan
pada sinus, klien dapat mencium bau minyak telon, leher tampak normal dan
tidak ada masalah.

C. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


1. Psikososial : Tidak ada masalah
2. Identifikasi Masalah Emosional :
PERTANYAAN TAHAP I
 Apakah klien mengalami sukar tidur ?
 Apakah klien sering merasa gelisah ?
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ?
 Apakah klien sering was-was atau kuatir ?
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2, jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”

PERTANYAAN TAHAP 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?
 Ada masalah atau banyak pikiran ?
 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ?
 Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ?
 Cenderung mengurung diri ?

Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ”Ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)


3. Spiritual
Kaji agama, kegiatan keagamaan, konsep/keyakinan klien tentang kematian,
harapan-harapan klien, dll.

D. Pengkajian Fungsional Klien


1. KATZ Indeks : Termasuk/Kategori yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain
Keterangan : A
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia anggap mampu.
2 . Modifikasi dari Barthel Indeks, Termasuk yang manakah klien ?
NO KRITERIA DENGAN MANDIRI
BANTUAN
1 Makan 5 10 Frekuensi : 2x/ hari
Jumlah : 1 piring habis
Jenis : Nasi, lauk pauk
2 Minum 5 10 Frekuensi : 6x/hari
Jumlah : 6 gelas
Jenis : air mineral
3 Berpindah dari kursi 5 – 10 15
roda ke tempat tidur,
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi : 1-2x/hari
muka,menyisir
rambut, gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan di permukaan 0 5
datar
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : padat
11 Kontrol bladder 5 10 Frekuensi : 7x/hari
(BAK) Warna : kuning
12 Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi : 1x/minggu
Jenis : senam
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis: Jualan
waktu luang Frekuensi : setiap hari

Keterangan : Klien dapat melakukan semua aktivitasnya mandiri dengan nilai


Barthel Indeks 130
a. a. 130 : Mandiri
b. b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. c. 60 : Ketergantungan total

E. Pengkajian Status Mental


Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPSMQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban. Catat jumlah
kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
 01 Tanggal berapa hari ini ?
 02 Hari apa sekarang ini ?
 03 Apan nama tempat ini ?
 04 Dimana alamat Anda
 05 Berapa umur Anda
 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
 09 Siapa nama ibu Anda
 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun

Score total = 0
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam):
 Orientasi Kalkulasi
 Registrasi Mengingat kembali
 Perhatian Bahasa

NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA


KOGNITIF MAKS KLIEN
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
X Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada
?
o Negara Indonesia
o Propinsi Jawa Barat
o Kota..........
o PSTW..........
o Wisma...........
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek
tadi. (Untuk disebutkan)
o Obyek..........
o Obyek..........
o Obyek..........
3 Perhatian dan 5 4 Minta klien untuk memulai
kalkulasi dari angka 100 kemudian
dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat.
o 93
o 86
o 79
o 72
X 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga obyek
pada No.2 (registrasi) tadi.
Bila benar, 1 point untuk
masing-masing obyek.
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu
benda dan tanyakan namanya
pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang
kata berikut : ”tak ada jika,
dan, atau, tetapi:. Bila benar,
nilai satu point.
o Pernyataan benar 2
buah: tak ad, tetapi.
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah :
”Ambil kertas di tangan
Anda, lipat dua dan taruh di
lantai”.
o Ambil kertas di
tangan Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktivitas
sesuai perintah nilai 1 point)
o ”Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
TOTAL 28
NILAI

Interpretasi hasil : 28
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
F. Pengkajian keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari
kedua komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi
oleh perawat. Kedua komponen tersebut adalah:
- Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini :
 Bangun dari tempat tidur (dimasukkan dalam analisis)
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi
Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan
 Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak
3 kali dengan hati-hati)
Klien menggerakkan kaki, memegangn obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya.
 Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata
 Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan vertigo,
pusing atau keadaan tidak stabil
 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara
berdiri pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan.
 Membungkuk
Tidak mampu membungkus untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen)
dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-usaha
yang keras untuk bangun.
- Komponen gaya berjalan atau pergerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1
jika klien menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini:
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu
kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping
kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang
objek untuk dukungan.

Interpretasi Hasil:
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai
berikut:
0–5 Resiko jatuh rendah
6 – 10 Resiko jatuh sedang
11-15 Resiko jatuh tinggi
G. Pengkajian Kondisi Depresi
INVENTARIS DEPRESI BECK
Petunjuk :
Baca seluruh kelompok pertanyaan, kemudian pilih satu pernyataan dalam
kelompok tersebut sesuai yang dirasakan. Yakinkan untuk membaca semua
pertanyaan pada setiap kelompok sebelum membuat pilihan.
Aspek yang ditanyakan Score
A. Kesedihan
- Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat 3
menghadapinya 2
- Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat 1
keluar darinya 0
- Saya merasa sedih dan galau
- Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme
- Saya merasa masa depan adalah sia-sia dan tidak dapat 3
membalik 2
- Saya merasa tidak memiliki apa-apa untuk memandang ke 1
depan 0
- Saya merasa kecil hati mengenai masa depan
- Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
- Saya merasa benar-benar gagal sebagai orangtua, suami/istri 3
- Seperti melihat ke belakang, semua yang saya lihat hanya 2
kegagalan 1
- Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya 0
- Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
- Saya tidak puas dengan segalanya 3
- Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun 2
- Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan 1
- Saya tidak merasa tidak puas 0
E. Rasa Bersalah
- Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga 3
- Saya merasa sangat bersalah 2
- Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari yang 1
baik 0
- Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
- Saya benci diri saya sendiri 3
- Saya muak dengan diri saya sendiri 2
- Saya tidak suka dengan diri saya sendiri 1
- Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri 0
G. Membahayakan Diri Sendiri
- Saya akan membunuh diri sendiri jika ada kesempatan 3
- Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri 2
- Saya merasa lebih baik mati 1
- Saya tidak punya pikiran mengenai membahayakan diri sendiri 0
H. Menarik Diri dan Sosial
- Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan tidak
peduli pada 3
mereka semua.
- Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan 2
mempunyai sedikit
perasaan pada mereka 1
- Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya 0
- Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
- Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali 3
- Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan 2
- Saya berusaha mengambil keputusan 1
- Saya membuat keputusan yang baik 0
J. Perubahan Gambaran Diri
- Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan 3
- Saya merasa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam 2
hidup saya dan
ini membuat saya tidak menarik 1
- Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik 0
- Saya tidak merasa tampak lebih buruk daripada sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
- Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali 3
- Saya telah mendorong keras diri saya untuk melakukan sesuatu 2
- Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan 1
sesuatu 0
- Saya dapat bekerja sebaik sebelumnya
L. Keletihan
- Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu 3
- Saya lelah untuk melakukan sesuatu 2
- Saya lelah lebih dari yang biasanya 1
- Saya tidak lebih lelah dari biasanya 0
M. Anoreksia
- Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali 3
- Nafsu makan saya sekarang sangat memburuk 2
- Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya 1
- Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya 0
Penilaian :
0–4 : Depresi tidak apa atau minimal
5–7 : Depresi ringan
8 – 15 : Depresi sedang
> 16: Depresi berat

H. Pengkajian Sosial
Hubungan lansia dengan keluarga memerankan peran sentral pada seluruh tingkat
kesehatan dan kesejahteraan lansia. Pengkajian aspek sistem sosial ini dapat
menghasilkan informasi penting untuk memberi gambaran dukungan keluarga
terhadap lansia. Suatu alat skrining singkat yang dapat digunakan untuk mengkaji
fungsi sosial lansia adalah APGAR Keluarga (Smilkstein et al, 1982 dalam
lueckenotte, 1998) meliputi adapatasi (Adaptation), hubungan (Partnership),
pertumbuhan (Growth), afeksi (Affection) dan pemecahan (Resolve).

APGAR Keluarga
Komponen Score
A Adaptation (adaptasi)
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga 2 : Selalu
(teman-teman) saya untuk membantu pada waktu 1 : Kadang-kadang
sesuatu menyusahkan saya 0 : Tidak pernah
P Partnership (hubungan)
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
membicarakan sesuatu dengan saya dan 1 : Kadang-kadang
mengungkapkan masalah dengan saya 0 : Tidak pernah
G Growth (pertumbuhan)
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
menerima dan mendukung keinginan saya untuk 1 : Kadang-kadang
melakukan aktivitas atau arah baru 0 : Tidak pernah
A Affectiion (afeksi)
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
mengekspresikan afek dan berespons terhadap 1 : Kadang-kadang
emosi saya seperti marah, sedih atau mencintai 0 : Tidak pernah
B Resolve (pemecahan)
Saya puas dengan keluarga (teman-teman) saya 2 : Selalu
menyediakan waktu bersama-sama. 1 : Kadang-kadang
0 : Tidak pernah

Penilaian :
<3 : disfungsi keluarga sangat tinggi
4–6 : disfungsi keluarga sedang
7 – 10 : disfungsi keluarga ringan atau tidak disfungsi keluarga

I. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 DS : Klien mengatakan klien mandi Defisit Perawatan Diri
1-2x/hari
DO : - Kulit kepala kotor
- Rambut kotor
- Kulit teraba lengket
- Kuku tampak pajang dan hitam
- Klien tampak lusuh
- Keadaan rumah dan sekitarnya
kumuh dan kotor, terdapat unggas,
dekat solokan dan rumah klien
selalu terendam banjir
2 DS : Klien mengatakan memiliki riwayat Resiko Komplikasi Hipertensi
Hipertensi dengan TD 150/100 mmHg
DO : 110/80 mmHg

J. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Perawatan Diri
2. Resiko Komplikasi Hipertensi

K. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan

1 Defisit Perawatan Diri NOC : NIC :


Mandi  Self care deficit hygine Self-care Assistance : Bathing
Setelah dilakukan Hygiene
tindakan keperawatan  Pertimbangkan budaya pasien
selama 3x24 jam Defisit ketika mempromosikan aktivitas
perawatan diri mandi perawatan diri
dapat teratasi dengan  Pertimbangkan usia pasien ketika
Kriteria hasil: mempromosikan aktivitas
 Perawatan diri ostomi perawatan diri
: tindakan pribadi  Mmenentukan jumlah dan jenis
mempertahanan bantuan yang dibutuhkan
ostomi dan eliminasi  Tempat handuk, sabun deodorant,
 Perawatan diri : alat pencukur, ddan dan aksesoris
aktivitas kehidupan lainnya yang dibutuhkan
sehari-hari (ADL) disamping tempat tidur atau atau
mampu untuk dikamar mandi
melakukan aktivitas  Memfasiltitasi gigi pasien
perawatan fisik dan menyingkat
pribadi secara  Memfasiltitasi diri mandi pasien
mandiri atau dengan  Memantau pembersihan kuku
alat bantu  Memberian edukasi tentang
 Perawatan diri mandi pentingnya pemeliharaan hygiene
: mampu untuk yang baik
membersihkan tubuh
sendiri secara mandiri
dengan atau tanpa
bantuan

2 Resiko Komplikasi Setelah dilakukan  Monitor TD, Nadi


Hipertensi tindakan keperawatan  Pertahankan tirah baring pada
selama 3x24 jam klien posisi semi fowler
terhindar dari tanda-  Anjurkan klien untuk tidak
tanda komplikasi mengkonsumsi makanan pemicu
hipertensi dengan hipertensi
Kriteria hasil:
 TTV dalam batas
normal
 Klien tidak
menunjukan tanda-
tanda kopmlikasi
Hipertensi
DAFTAR RUJUKAN KEPERAWATAN GERONTIK

Francis K, Chapman Y, Hoare K, Mils J. 2008. Community as Partner Theory and


Practice in Nursing. Lippincott Williams & Wilkins.
Harkness GA, DeMarco RF. 2012. Community and Public Health Nursing Evidence
for Practice. United States. Lippincott Williams & Wilkins
Kusharyadi. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Medika Salemba.
Jakarta
Lueckenote.A. G. 2000. Gerontologic Nursing. Mosby. ST. Louis
Mariam, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Medika Salemba.
Jakarta
Mooney., R.A 1996. Rapid Nursing Intervention Gerontolic. Delmar Publisher.
Albany
Tamher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan.
Medika Salemba. Jakarta
Tyson. S.R. 1999. Gerontological Nursing. Care. Saunders. Philadelphia
Touhy, T& Jett, K. 2010. Ebersole & Hess Gerontological Nursing and Healthy
Ageing. St. Louis Missouri. Mosby Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai