Anda di halaman 1dari 2

“Usaha kecil modern membunuh usaha kecil tradisional dan

bermodal minim “

Kebiasaan masyarakat dalm tingkat konsumsi amatlah tinggi ,dari anak kecil hingga dewasa hari
demi hari tingkat konsumsi semakin meningkat ,ditambah dengan gencarnya produsen dalam
mempromosikan produknya di berbagai media ,memudahkan masyarakat mengetahui akan
manfaat produk membuat masyarakat semakin penasaran ,disamping sekarang hampir sepanjang
jalan dan plosok kampung marak bagai jamur di musim hujan ,tumbuh mart mart kecil yang
menyediakan produk produk yang di inginkan dan di butuhkan keseharian.

Dengan adanya peluang usaha tersebut tidak disia siakan oleh perorangan untuk membuka usaha
frainchase mini mart yang menjanjikan ,berbagai produk beragam (dari kebutuhan pokok
,kosmetik,obat ringan dan sebagainya ) ,fasilitas ( tempat duduk meja ,wifi ,bisa seduh dsn
makan disana ),dan pelayanan jasa (pembelian tiket ,pembayaran tagihan ,voucher bahkan
samapai pesan antar ) tersedia disana ,sehingga masyarakat sekitar dapat dengan mudah
mendapatkan produk yang berkwalitas dengan harga terjangkau dan berkwalitas super market
dengan harga terjangkau plus potongan bahkan hadiah. Bukan hanya sampi disitu bahkan ada
beberapa diantaranya melakukan jam operasi selama 24 jam , alfamart dan indomaret sebagai
salah satu pemain terbesar dalam bisnis ini ,sudah hampir 13.000 unit retail seluruh Indonesia
Disatu sisi keberadaan minimart membantu masyarakat memperoleh produk atau layanan jasa
tanpa harus pergi jauh dari tempat tinggal,namun pernahkah kita berfikir adanya usaha tersebut
justru banyak memakan korban ,usaha usaha kecil rumahan dengan produk yang di jual sama
namun dengan harga sedikit berbeda dan fasilitasnya,sedangkan disisi usaha kecil dengan modal
pas- pasan dimulai sudah puluhan tahun yang lampau dan ikut menopang penghasilan keluarga
berpenghasilan kecil untuk mendapatkan penghasilan tambahan akhirnya kalah bersaing dengan
mart mart tersebut ,padahal menurut perpres no112 tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan
pasar tradisional ,pusat perbelanjaan dan toko modern (mini mart termasuk katagori ini ) ,dimana
pengertian toko modern menurut pasal 1 angka 5 perpres 112/2007 adalah toko dengan system
pelayanan mandiri ,menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk
minimart,supermarket ,dept store,hypermarket atau grosir berbentuk perkulakan ,wajib
memperhitungkan kondisi social ekonomi masyarakat sekitar serta jarak antara toko modern
dengan pasar tradisional yang telah ada (pasal 4 ayat (1) perpres 112/2007,sedangkan khusus
wilayah DKI pergub No.2 tahun 2002 tentang pasar swasta .berdasarkan pasal 8kepgub 44/2004
jo.Pasal 10 huruf a Perda DKI minimarket yang luas lantainya 100 M persegi s/d 200 M persegi
harus berjarak 0.5 Km dari pasar lingkungan dan terletak disisi jalan ,serta berdasarkan pasal 9
Perda DKI 2/2002 penyelenggara usaha perpasaran swasta (dalam hal ini minimart ,harus
memenuhi ketentuan harga jual barang sejenis yang di jual tidak boleh dijual lebih rendah dari
dari harga barang di toko sekitarnya ,jika melanggar akan di pidanakan selama lamanya 3 bulan
kurungan dan denda sebanyak banyaknya Rp 5 juta (pasal 22 ayat (1) Perda DKI 2/2002)

Namun hal itu hanya sebatas aturan ,dan hingga hari ini belum terdengar penerapan aturan main
itu dijalankan ,secara benar .Sedangkan disisi lain pemerintah dalam hal ini berencana
memobilisai industri dan usaha kreatif demi kemandirian bangsa dan rakyat ,akankah hal itu
dapat terwujud.?,jika peraturan ini hanya sebatas slogan belaka

Anda mungkin juga menyukai