Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gizi Anak Usia Sekolah

Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Asupan Gizi Dalam Pertumbuhan dan

Perkembangan Pada Anak Usia Sekolah

Tempat/Sasaran : Poli Anrem RSJ. H.B Saanin Padang

Hari/tanggal : Senin/ 5 Januari 2017

Waktu : 1 x 30 menit ( 08.00 s/d 08.30 WIB )

I. Latar Belakang

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan ,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ,serta
menghasilkan energy.

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat seseorang untuk
hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,setiap orang perlu mengkonsumsi aneka
ragam makanan.

Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa
sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat anak cerdas.

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil
dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan
sehari-harinya.inilah yang mendorong kami untuk member makalah tentang gizi anak sekolah.

II. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran mampu memahami pentingnya asupan gizi dalam pertumbuhan
dan perkembangan pada anak usia sekolah
b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran mampu menyebutkan tentang:

1. Mengetahui apa pengertian gizi dan anak usia sekolah.

2. Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah.

3. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.

4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.

5. Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.

6. Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.

III. Materi

Terlampir

IV. Sasaran

Poli Anrem RSJ. H.B Saanin Padang.

V. Metoda

1. Ceramah

2. Diskusi

VI. Mekanisme Kegiatan

1. Pembukaan

2. Penyampaian materi

3. Diskusi

4. Penutup
VII. Waktu dan Tempat

1. Tanggal/ Waktu : 08.00 – 08.30 WIB

2. Tempat : Poli Anrem RSJ. H.B Saanin Padang

VIII. Media dan Alat

1. Power Point

2. Leaflet

XI. Evaluasi hasil

1. Evaluasi struktur

a. Sasaran yang hadir di ruang penyuluhan menghadap ke arah presentator

b. Tersedianya media penyuluhan sebelum penyuluhan dimulai

2. Evaluasi Proses

a. Sasaran memperhatikan penyuluhan yang disampaikan oleh presentator

b. Sasaran berpartisipasi aktif dalam mengikuti penyuluhan

c. Sasaran mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhir

d. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan

3. Evaluasi Hasil

a. Seluruh materi penyuluhan dapat dipresentasikan sesuai waktu yang disediakan

b. Seluruh sasaran mendapatkan leaflet tentang materi yang diberikan

Lampiran Materi Penyuluhan


PENGERTIAN GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH

a. Pengertian Gizi

Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti Biokimia,
Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi
sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.

b. Pengertian Usia Anak Sekolah

Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:

1. UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah
sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah

2. American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan
usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.

3. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan
anak, dan karakteristik kesehatannya.

4. Pembagian golongannya:

a) Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)

b) Sekolah dasar 7-12 tahun

c) Remaja 13-18 tahun

FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH

a. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal

b. Memperbaiki gizi anak

c. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya

ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH

a. Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami
kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari
makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi Energi

Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi
ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.

2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh

Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk
membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi
dinamakan zat pembangun.

3. Mengatur Proses Tubuh

Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur
keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam peroses-proses
oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk
proses penuaan.

b. Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi

Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh unutk hidup
sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi
tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka
kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan
status gizi adekuat.

AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur,
gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai
rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG
tidak dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang
berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk
sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat
yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi,
pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah
memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.

AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :

1. Variasi makanan

2. Pola hidup bersih

3. Menghindari rokok, alkohol dan narkoba

4. Aktivitas fisik

5. Pantau BB
c. Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu faktor
dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik
faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal
dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.

Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak dapat
ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga hendaknya menunjang
proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat ditentukan oleh tingkat
konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh
anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA SEKOLAH

Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil
dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan
sehari-harinya.

Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah

Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.

Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua
setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal
pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk
perkembangan mental yang mengacu pada skil anak.

Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena tentunya fisik
dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi
sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk
mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus
memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.

2. Selalu Aktif.

Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak
usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk
belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk
menunjang aktifitas fisiknya.

Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua.
Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.

Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap
terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada
masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.

4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.

Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang
sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini
adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik
anak untuk mengkonsumsinya.

Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli makanan
dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan yang sering anda
kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli.

E. GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH

Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan perkembangan yang
dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan
komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan
gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi
kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat
mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka
panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.

Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas, gagal tumbuh,
anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan

Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan pihak
sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini
anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi
perlu dijaga.

F. UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH

WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui upaya promotif
danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas adalah :

a) Promotif dan Pencegahan

1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)

2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani

3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular


4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah

5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah

6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar

7. Imunisasi anak sekolah

b) Kuratif dan rehabilitasi.

1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah

2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah

3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan gangguan belajar

Anda mungkin juga menyukai