Anda di halaman 1dari 2

SISTEM SCADA PADA RELAY DIFFERENSIAL SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR

TIGA FASA

Latar Belakang

Transformator tiga fasa yang ada dalam jaringan sistem tenaga listrik merupakan salah satu peralatan
yang sangat penting. Relay differensial pada transformator digunakan untuk memproteksi transformator
dari bahaya kerusakan-kerusakan akibat gangguan-gangguan yang terjadi di transformator. Pada sistem
tenaga listrik, pengamanan terhadap transformator merupakan pengaman utama (main protection) untuk
sistem pengaman di daerah transformator sebelum menggunakan pengaman cadangan (back up protection)
seperti saluran transmisi sebelum transformator. Agar jika terjadi kerusakan-kerusakan pada
transformator dapat dideteksi, seluruh aliran arus pada jaringan di primer trafo dan sekunder trafo dapat
dideteksi sewaktu-waktu, serta nilai slope bias pada relay differensial dapat diubah-ubah sehingga dapat
diatur kurang sensitif maupun sangat sensitif terhadap gangguan, maka digunakanlah sistem SCADA
pada relay differensial untuk memproteksi transformator.

Tujuan

1. Membuat sebuah sistem terintegrasi antara relay differensial pada masing-masing transformator
di jaringan sistem tenaga listrik dengan pusat control sistem.
2. Dapat memonitoring keadaan disekeliling transformator, nilai arus dan tegangannya.
3. Dapat mengontrol nilai slope bias relay differensial serta manual switching relay differensial pada
Master Terminal Unit (MTU) SCADA.

Sistem Proteksi Relay Differensial pada Transformator

Dalam proteksi relay differensial, gangguan yang akan terdeteksi oleh relay merupakan gangguan internal
yang terjadi di dalam daerah yang diproteksi oleh relay. Relay akan memerintahkan Circuit Breaker (CB)
agar trip. Zona proteksi pada relay differensial dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Sistem Monitoring Relay Differensial pada Transformator

Dalam memonitoring keadaan transformator, terdapat beberapa titik pengukuran di sekitar transformator
yaitu di primer trafo dan sekunder trafo. Pengukuran tersebut meliputi pengukuran nilai arus dan tegangan
yang terjadi di titik tersebut. Nilai hasil pengukuran akan dimonitoring di MTU. Pada relay differensial,
adanya perbedaan arus yang mengalir pada koil-koil penahan menyebabkan adanya arus yang mengalir
pada lilitan operasi relay. Jika hal itu terjadi, maka dapat menyebabkan relay mengaktifkan CB agar trip.
Nilai arus yang mengalir pada relay differensial lilitan operasi serta keadaan realtime CB, nilainya juga
akan dimonitoring di MTU. Adanya arus yang mengalir pada koil operasi relay differensial tidak menjadi
syarat mutlak tripnya CB. Besar slope bias (B) yang terjadi merupakan nilai mutlak penentu apakah CB
akan trip atau tidak.

(𝐼1 −𝐼2 )
Besarnya nilai slope bias (B) = 𝐾 1
(𝐼 +𝐼 )
2 1 2

Rasio spill current (arus yang mengalir pada koil operasi) terhadap through current (arus yang mengalir
pada koil operasi) berupa sebuah garis lurus yang dengan kemiringan (slope) = B, digambarkan pada
bidang seperti gambar di bawah:

Untuk mengatur besarnya nilai slope bias, maka pada salah satu koil penahan diberikan tap changer pada
koilnya dengan koil yang satunya nilainya tetap. Dengan mengatur nilai tersebut, maka nilai slope bias
dapat diubah-ubah menjadi lebih sensitif atau kurang sensitif. Pengaturan nilai tap changer trafo akan
diatur pada MTU.

Anda mungkin juga menyukai