ANALISIS INSTRUMENT 2
“ JEMBATAN GARAM “
PRODI D3 ANAFARMA
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2019
JEMBATAN GARAM
A. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui energi potensial sel (E°) anoda dan katoda pada
percobaan sel volta jembatan garam.
B. Dasar Teori
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia.
Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya
elektron yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel
galvani dan sel elektrolisis.Suatu sel elektrokimia terdiri dari dua elektroda, yang disebut
katoda dan anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi.
Sedangkan reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel elektrokimia dapat dibagi menjadi :
1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi listrik
Contoh : batere (sel kering) dan accu
2. Sel Elektrolisis à merubah energi listrik menjadi energi kimia
Contoh : penyepuhan, pemurnian logam
Dalam sel volta, reasi redoks spontan digunakan sebagai sumber arus listrik. Sel
elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan
untuk melangsungkan reaksi redoks yang tidak spontan.
Sel elektrolisis terdiri dari sebuah wadah, elektroda, elektrolit, dan sumber arus
searah. Elektron memasuki kutub negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan menyerap
elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara itu, spesi lain akan melepas
elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Jadi sama seperti pada sel volta, reaksi di
katoda adalah reduksi, dan reaksi di anoda adalah oksidasi. Akan tetapi muatan
elektrodanya berbeda. Pada sel volta, katoda bermuatan positif, dan anoda bermuatan
negatif. Pada sel elektrolisis, katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif. Deret
volta diurutkan berdasarkan urutan potensial reduksi semakin ke kiri, semakin kecil
sehingga sifat pereduksi semakin kuat (logam semakin reaktif atau semakin mudah
meengalami oksidasi).
Potensial elektroda standar suatu elektroda adalah daya gerak listrik yang timbul
karena pelepasan elektron dari reaksi reduksi. Karena itu, potensial elektroda standar
sering juga disebut potensial reduksi standar. Potensial ini relatif karena dibandingkan
dengan elektroda hidrogen sebagai standar. Nilai potensial elektroda standar dinyatakan
dalam satuan Volt (V). Untuk elektroda hidrogen, E0 nya adalah 0,00V.
Bila Eo > 0 cenderung mengalami reduksi (bersifat oksidator)
Bila Eo < 0 à cenderung mengalami oksidasi (bersifat reduktor)
Potensial standar sel adalah nilai daya gerak listrik sel yang besarnya sama dengan
selisih potensial reduksi standar elektroda yang mengalami reduksi dengan potensial
reduksi standar elektroda yang mengalami oksidasi
Eosel = Eo reduksi - Eo
C. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Voltmeter 1. Larutan CuSO4
2. Beaker Gllas 2. Larutan ZnSO4
3. Pipa U 3. Jembatan Garam dari Agar Agar
4. Gelas Ukur 4. Larutan Aquadest
D. Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan dan Percobaan
Sambungkan ujung dari Zn batangan ke ujung kabel anoda pada voltmeter dan
Sambungkan ujung dari Cu batangan ke ujung kabel katoda pada voltmeter
Masukkanlah Zn batangan kedalam larutan ZnSO4 dan
Masukkanlah Cu batangan pada larutan CuSO4
E. Data Pengamatan
Data Pengamatan dan Perhitungan
e0 -0,72
n -1,3209
y
0,7
0,6
0,5
0,4
y
0,3
Linear (y)
0,2
Sehingga dari data diatas diperoleh hasil Eo sampel sebesar sebesar – 0,72
dengan n sebesar -1,3209 data tersebut kami anggap belum valid karena kami mungkin
pada saat proses percobaan terdapat kesalahan sehingga data tidak/kurang valid.
Adapun kami katakan tidak valid karena Eo tersebut berbeda hasilnya dengan aslinya.
G. Kesimpulan
Eo yang diperoleh sebesar -0,72 dengan N-1,3209
DAFTAR PUSTAKA
- Gandjar, I.G., dan A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
- Khopkar, S. M.2003.Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia Press.
Jakarta
- Vogel.2002.Kimia Analisis Anorganik.Erlangga.Jakarta