Anda di halaman 1dari 23

1. Suatu penelitian berawal dari adanya permasalahan penelitian.

Masalah
penelitian pada kenyataannya tidak mudah ditemukan. Menurut Sugiyono secara
umum ada 3 (tiga) jenis perumusan masalah penelitian. Sebutkan 3 (tiga) jenis
rumusan masalah tersebut dan berikan contohnya dalam kehidupan kemiliteran!
(Nilai 12)
Jawaban:
Tiga bentuk masalah yaitu masalah deskriptif,komparatif, dan masalah asosiatif.
a) Bagaimanakah Sikap militansi Prajurit terhadap profesionalitas kemiliteran
dalam pelaksanaan tugas ?
b) Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja antara prajurit TNI dan
perusahaan swasta?
c) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan Danton terhadap kedisiplinan
Taruna?

2. Pada sebuah penelitian terdapat judul sebagai berikut: “ Intensitas Latihan


dalam Peningkatan Human Capital Prajurit di Batalyon X Guna Penguatan
Pertahanan Negara.”. Buatlah rumusan masalah sesuai judul penelitian tersebut
dengan pendekatan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif masing-masing
jenis penelitian dua rumusan masalah! (Nilai 20)

Jawaban:
a. Bagaimana Intensitas Latihan dalam Peningkatan Human Capital Prajurit di
Batalyon X Guna Penguatan Pertahanan Negara.”.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Latihan dalam Peningkatan
Human Capital Prajurit di Batalyon X Guna Penguatan Pertahanan Negara.”.
c. Apakah ada pengaruh Intensitas Latihan terhadap Peningkatan Human
Capital Prajurit di Batalyon X Guna Penguatan Pertahanan Negara.”.
d. Seberapa besar pengaruh Intensitas Latihan terhadap Peningkatan Human
Capital Prajurit di Batalyon X Guna Penguatan Pertahanan Negara.”.

3. Secara umum variabel adalah objek yang akan dijadikan penelitian baik yang
berbentuk abstrak maupun real. Pelaksanaan kegiatan ini harus sistematis dan
sesuai dengan kaidah ilmiah. Ada beberapa macam variabel dalam suatu aktivitas
penelitian, antara lain variabel independen dan variabel dependen. Jelaskan arti
kedua variabel tersebut dan berikan contoh dalam judul penelitian kuantitatif dan
kualitatif! ( Nilai 12)
Jawaban:
Variabel bebas (indedependent Variable) merupakan objek penelitian yang
mempengaruhi faktor lainnya. Sesuai dengan namanya, variabel ini sifatnya bebas
dan hasilnya tidak dipengaruhi oleh apapun. Variabel terikat( dependent variable)
adalah yang yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Contohnya pada sebuah
penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar dan minat belajar. Variabel bebasnya
adalah minat belajar yang mempengaruhi, hasil belajar sebagai variabel terikat.

4. Secara umum paradigma penelitian diklasifikasikan dalam 2 kelompok, yaitu


penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif dan masing-masing paradigma atau
pendekatan ini mempunyai perbedaan dengan kelebihan dan juga kelemahan
masing-masing, sehingga untuk melakukan penelitian tergantung pada beberapa
pertimbangan. Jelaskan perbedaan kedua metode penelitian tersebut dan berikan
pula contoh rumusan masalah dengan penedekatan penelitian kualitatif dan
kuantitatif! (Nilai 12)
Jawaban: Pada dasarnya penelitian kualitatif adalah satu kegiatan sistematis untuk
menemukan suatu teori dalam sebuah realita sosial bukan menguji teori atau
hipotesis. Hasil penelitian merupakan deskripsi dengan menggunakan kalimat.
Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun
berdasarkan filsafat positivisme. obyek studi penelitian kuantitatif adalah fenomena
dan hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena. Hasil penelitian
merupakan hasil analisis statistik (numerik).

5. Peneliti membangun konsep untuk menyederhanakan pemikiran dengan


menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan
yang lainnya. Pembedaan antara aktivitas penelitian dengan aktivitas yang bukan
penelitian adalah terletak pada karakteristiknya. Suatu kegiatan dapat dikategorikan
sebagai penelitian apabila telah memenuhi beberapa karakteristik aktivitas
penelitian. Sebutkan dan jelaskan karakteristik penelitian yang Taruna ketahui!
(Nilai 12)

Jawaban:
a. Penelitian harus sistematis. Penelitian merupakan suatu aktivitas yang
terstruktur, mengandung unsur-unsur yang merupakan butir-butir pemikiran dan
aktivitas.

b. Penelitian harus logis dan rasional. Penelitian memiliki alur pikir yang
benar, adanya kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang digunakan
dengan hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar dan
bisa dinalar.

c. Penelitian harus empiris. Penelitian harus berkenaan dengan dunia nyata


yang dapat di observasi dengan indera, dan tidak bersifat umum atau mengambang.

d. Penelitian bersifat reduktif. Penelitian harus dapat mereduksi bahkan


menghilangkan keraguan menjadi ‘kepastian’, dari ketidaktahuan atau ketidakjelasan
suatu objek menjadi jelas. Satu hal yang perlu dipahami bahwa ilmu pengetahuan
tidak menjanjikan kepastian dan kebenaran yang absolut.

e. Penelitian bersifat replicable. Penelitian harus dapat diteliti ulang dan


dapat dipahami untuk dapat digunakan hasil penelitiannya untuk kepentingan
manusia.

f. Penelitian harus memiliki kegunaan. Penelitian harus memiliki kegunaan


praktis dalam arti mampu memberi rekomendasi, saran kepada komunitas,
kelompok atau institusi atau mempunyai manfaat akademik atau teoritik untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.

6. Pada penelitian kualitatif akan terjadi 3 (tiga) kemungkinan terhadap


“masalah” yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Jelaskan 3 (tiga)
kemungkinan tersebut! (NIlai 12)

Jawaban :
a. Pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai
akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dengan judul laporan penelitian
sama.
b.Kedua, “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang,
yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan, namun tidak
terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
c. Ketiga, “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian lapangan
berubah total, sehingga harus “ganti” masalah, dan akibatnya judul proposal dengan
judul penelitian juga berbeda sesuai perubahan masalah.

7. Secara umum variabel penelitian dapat dikatogorisasikan ke dalam 2 (dua)


bentuk, yaitu variabel kuantitatif dan kualitatif. Jelaskan pengertian variabel tersebut
dan berikan contoh variabel kualitatif dan variabel kuantitatif! (8)

Jawaban :
Variabel merupakan fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa
diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian. Variabel pada penelitian kualitatif
adalah variabel yang sulit atau tidak bisa dinyatakan dengan angka, misalnya
keindahan.

8. Setiap penelitian berawal dari permasalahan. Agar permasalahan tidak


meluas, maka dibuat batasan masalah yang kemudian dituangkan dalam bentuk
rumusan masalah. Berdasarkan level of explanation, maka secara umum terdapat 3
(tiga) bentuk rumusan masalah, sebutkan dan jelaskan ketiga bentuk rumusan
masalah tersebut! (Nilai 8)

Jawaban :
a. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasi sosial
yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
b. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau dominan
satu dibandingkan dengan yang lain.
c. Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah
yang memandu peneliti untuk mengkontruksikan hubungan antara situasi
sosial atau domain satu dengan yang lainnya.

9. Permasalah penelitian yang ditemukan dalam suatu objek penelitian, kemudian


dirumuskan untuk dicarikan jawabannya. Berikan beberapa contoh rumusan
masalah dalam proposal penelitian kualitatif tentng tentang kehidupan Taruna!
(Nilai 8)

Jawaban :
a. Bagaimana gambaran tentang kehidupan korps Taruna di Akademi
Militer? (rumusa masalah deskriptif)
b. Apakah makna kehidupan korps Taruna bagi para Taruna Akademi
Militer? (rumusan masalah deskriptif)
c. Bagaimana upaya para Taruna yunior dalam menyesuaikan dengan
kehidupan korps Taruna senior? (rumusan masalah deskriptif)
d. Bagaimana tujuan terbentuknya kehidupan korps Taruna Akademi
Militer? (rumusan masalah assosiatif reciprocal)
e. Apakah kehidupan korps Taruna senior berbeda dengan kehidupan
korps Taruna yunior? (rumusan masalah komparatif)

10. Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa
memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam. Peneliti kualitatif dituntut
dapat menggali data partisipan atau sumber data. Peneliti kualitatif harus bersifat
“perspektif emic”, jelaskan apa yang dimaksud istilah tersebut.! (Nilai 8)

Jawaban :
Peneliti kualitatif harus bersifat “perspektif emic” artinya memperoleh data
“sebagaimana seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh
peneliti, tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan,
yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh partisipan/sumber data.

10. Penelitian kualitatif seyogyanya lebih memiliki wawasan yang lebih luas dari
penelitian kuantitatif, karenanya peneliti kualitatif harus berbekal teori yang luas
sehingga mampu menjadi “human instrument” yang baik. Berikan penjelasan
tentang “human instrument” pada penelitian kualitatif, dan jelaskan kelebihan dan
kelemahannya? (Nilai 20)

Jawaban :
Penelitian kualitatif, karena data yang terkumpul bersifat subyektif dan
instrumen sebagai alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri. Peneliti
kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca.
Kajian teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk
menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan memahami
permasalahan yang diteliti walaupun permasalahan tersebut masih bersifat
sementara. Oleh karena itu, landasan teori yang dikemukakan tidak
merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti kualitatif justru
dituntut untuk melakukan grounded research, yaitu menemukan teori
berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi sosial.Peneliti
mungkin menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti
tape recorder, video kaset, atau kamera. Kegunaan atau pemanfaatan alat-
alat ini sangat tergantung pada peneliti itu sendiri.
Kelebihannya antara lain, pertama, peneliti dapat langsung melihat,
merasakan, dan mengalami apa yang terjadi pada subjek yang ditelitinya.
Dengan demikian, peneliti akan lambat laut "memahami" makna-makna apa
saja yang tersembunyi di balik realita yang kasat mata (verstehen). Kedua,
peneliti akan mampu menentukan kapan penyimpulan data telah mencukupi,
data telah jenuh, dan penelitian dihentikan. Ketiga, peneliti dapat langsung
melakukan pengumpulan data, menganalisanya, melakukan refleksi secara
terus menerus, dan secara gradual "membangun" pemahaman yang tuntas
tentang sesuatu hal. Kelemahan peneliti sebagai instrumen adalah pertama,
tidak mudah menjaga obyektivitas dan netralitas peneliti sebagai peneliti.
Keterlibatan subjek memang baik dalam penelitian kualitatif, tetapi jika tidak
hati-hati, peneliti secara tidak sadar akan sulit membedakan antara data
lapangan hasil observasi dengan pikiran-pikiran sendiri. Kedua,
pengumpulan data dengan cara menggunakan peneliti sebagai instrumen
utama ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam menulis,
menganalisis, dan melaporkan hasil penelitian. Ketiga, peneliti harus
memiliki cukup kesabaran untuk mengikuti dan mencatat perubahan-
perubahan yang terjadi pada subjek yang ditelitinya.

11. Pada teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik


pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan
data dan sumber data yang telah ada. Jelaskan apa maksud peneliti melakukan
Triangulasi dan sebutkan macam-macam triangulasi beserta penjelasannnya? (Nilai
12)
Jawaban:
Apabila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data,
yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data
dan berbagai sumber data.
a) Triangulasi Data. Teknik triangulasi data dapat disebut juga
triangulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam
mengumpulkan data berusaha menggunakan berbagai sumber yang
ada.
b) Triangulasi Peneliti. Triangulasi peneliti adalah hasil penelitian
baik yang berupa data maupun kesimpulan mengenai bagian tertentu
atau secara keseluruhan dapat diuji oleh peneliti lain (Sutopo, 2006:
93). Triangulasi peneliti dapat dilakukan dengan menyelenggarakan
diskusi atau melibatkan beberapa peneliti yang memiliki pengetahuan
yang mencukupi.

c) Triangulasi Metodologis. Teknik triangulasi metode digunakan


dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan metode
yang berbeda (Patton dalam Sutopo, 2006: 93).

d) Triangulasi Teoretis. Triangulasi jenis ini dilakukan oleh peneliti


dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas
permasalahan yang dikaji (Patton dalam Sutopo, 2006: 98). Oleh
karena itu, dalam melakukan jenis triangulasi ini, peneliti harus
memahami teori-teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan
permasalahan yang diteliti sehingga mampu menghasilkan simpulan
yang mantap.

12. Data dalam penelitian kualitatif diperoleh dengan menggunakan berbagai


teknik pengumpulan data (wawancara, kuesioner, rekaman video/audio, data dari
buku, data dari web), dan dilakukan secara terus-menerus sampai datanya jenuh.
Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display
data, dan kesimpulan atau verifikasi. Jelaskan tentang tahap reduksi data, display
data, dan kesimpulan atau verifikasi? (Nilai 20)

Jawaban :
Reduksi Data. Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis
data kualitatif. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, serta membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman wawasan yang tinggi.
b. Penyajian Data. Penyajian data juga merupakan salah satu dari
teknik analisis data kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan ketika
sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan adanya
suatu penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks
naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.

c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi. Penarikan kesimpulan adalah


hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan. Menurut
Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi,
kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada.

14. Dalam kehidupan Taruna tentunya banyak masalah yang ditemukan oleh
Taruna untuk dapat dijadikan permasalahan penelitian. Masalah-masalah dalam
kehidupan Taruna antara lain berkaitan dengan kegiatan pengajaran, pengasuhan,
pelatihan, pokdukor, seremonial, dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman selama
menjadi Taruna di Akademi Militer buatlah judul penelitian dan latar belakang
masalah secara runtut sehingga sampai pada judul penelitian minimal tiga paragraf!
(Nilai 20)

Jawaban: Analisis peran kepemimpinan Danton dalam mendukung prestasi belajar


Taruna.

Perkembangan global tersebut pada akhirnya telah membawa sumber dan


jenis ancaman baru bagi bangsa-bangsa di dunia. Perubahan sumber ancaman juga
sekaligus menghasilkan paradigma perang masa kini yang meliputi perang otak,
perang selisih keunggulan (brand power), perang informasi, perang daya cipta
dalam percaturan ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan dan bidang budaya. Seiring
derasnya arus globalisasi yang mempengaruhi segala aspek kehidupan, berbagai
negara telah berlomba-lomba dalam penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk mendukung pertahanan negaranya, hal ini akan mengakibatkan
tantangan dan ancaman bagi negara yang lainnya.
Negara Indonesia tidak mau ketinggalan dalam pemanfaatan teknologi ini,
mau tidak mau harus segera menangkapnya dengan segala konsekuensi yang ada
disesuaikan dengan kemungkinan potensi ancaman yang timbul. Guna
mempersiapkan dan menghadapi era tersebut dan menumbuhkan daya saing
bangsa dalam era globalisasi saat ini, salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi
adalah tuntutan untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di TNI yang paling strategis adalah
melalui lembaga pendidikan, dengan Tri pola dasar pendidikan dalam bentuk
pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Kemampuan Danton pada bidang
pengasuhan di lembaga pendidikan Akademi Militer sangat penting dalam
membangun motivasi dan prestasi belajar Taruna sebagai bagian proses
peningkatan kualitas SDM TNI AD. Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik
untuk menulis proposal penelitian tugas akhir dengan judul “Analisis Kemampuan
Danton Terhadap prestasi belajar Taruna Akademi Militer ”.

15. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif secara garis besar bisa
dikelompokkan menjadi tiga bentuk, sebutkan tiga bentuk tersebut? (Nilai 12)

Jawaban :
a. Rumusan Masalah Deskriptif adalah rumusan yang mempertanyakan
suatu keadaan variabel mandiri (satu variabel maupun lebih), atau dengan
kata lain peneliti tidak sedang membuat perbandingan atau mencari
hubungan antar variabel lain. Penelitian seperti ini selanjutnya dinamakan
penelitian deskriptif (Sugiyono, 2013). Contoh rumusan masalah deskriptif:
1) Seberapa tinggi minat orang tua pekerja buruh untuk
menyekolahkan anaknya di lembaga Perguruan Tinggi?
2) Seberapa tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan di PUSKESMAS?
3) Bagaimana metode pembelajaran bahasa Inggris di lembaga
Akademi Militer?
b. Rumusan masalah Asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang
mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antar
variabel ini dibedakan menjadi tiga, yaitu hubungan simetris, kausal (sebab
akibat), dan interaktif/resiprokal/timbal balik.
1) Hubungan simetris adalah hubungan antar variabel yang
munculnya secara bersamaan. Contoh rumusan masalahnya sebagai
berikut:
a) Adakah hubungan antara pengalaman organisasi dengan
kualitas kepemimpinan?
b) Adakah hubungan antara lamanya belajar di Perguruan
Tinggi dengan kemampuan intelektual seseorang?
c) Adakah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua
dengan prestasi belajar siswa?

2) Hubungan kausal adalah hubungan antar dua variabel atau lebih


yang bentuk hubungannya bersifat sebab akibat (saling
mempengaruhi), sehingga ada variabel yang disebut sebagai variabel
independen (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang
dipengaruhi). Bentuk rumusan masalahnya sebagai berikut:
a) Adakah pengaruh instensitas melaksanakan Shalat Tahajud
terhadap akhlak siswa di Sekolah?
b) Seberapa besar pengaruh model kepemimpinan dan
pengalaman organisasi seorang kepala sekolah terhadap
kualitas lembaga pendidikan?
c) Seberapa besar pengaruh media pendidikan, sarana
prasarana pendidikan, dan kenyamanan kelas terhadap prestasi
belajar siswa?

3) Hubungan interaktif adalah hubungan antara dua variabel atau


lebih yang bersifat timbal balik (saling mempengaruhi) jadi tidak
diketahui mana variabel yang mempengaruhi atau dipengaruhi. Contoh
hubungan tersebut, sebagai berikut:
a) Hubungan antara kecerdasan dan kemampuan menyerap
informasi. Dari dua variabel tersebut dapat dinyatakan bahwa
kecerdasan mempengaruhi kemampuan menyerap informasi
dan sekaligus kemampuan menyerap informasi mempengaruhi
kecerdasan.
b) Hubungan antara motivasi kerja dengan prestasi kerja.
Contoh ini dapat menjelaskan bahwa motivasi kerja
mempengaruhi prestasi kerja, sebaliknya prestasi kerja juga
mempengaruhi motivasi kerja.

c. Rumusan masalah komparatif, yaitu rumusan masalah penelitian yang


mempertanyakan sebuah perbandingan antar dua variabel atau lebih, pada
dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh rumusan masalahnya, sebagai
berikut:
1) Adakah perbedaan prestasi belajar siswa yang sekolah di SMP
Negeri dan SMP Swasta? (1 variabel 2 sampel)
2) Adakah perbedaan motivasi belajar agama antara siswa putra
dan putri? (1 variabel 2 sampel)
3) Adakah perbedaan daya tahan tubuh antara siswa yang berasal
dari daerah pesisir, perkotaan, dan gunung? (1 variabel 3 sampel)
4) Adakah perbedaan efektifitas dan disiplin kerja antara karyawan
laki-laki dan perempuan? (2 variabel 2 sampel)

16. Menurut metodologi penelitian cara-cara formal dalam menemukan masalah


penelitian bisa dilakukan melalui beberapa alternatif. Sebutkan tiga cara dalam
penemuan masalah penelitian! (Nilai 8)

Jawaban :

1) Cara penemuan masalah penelitian rekomendasikan dari suatu riset.


2) Cara penemuan permasalahan penelitian secara analogi. Yaitu
penemuan masalah penelitian dengan cara “mengambil” pengetahuan yang
berasal dari bidang ilmu lain kemudian diterapkan pada bidang yang sedang
diteliti.
3) Cara penemuan masalah penelitian dengan cara renovasi. Cara
renovasi bisa digunakan untuk mengganti komponen yang tidak cocok lagi
dari sebuah teori.
4) Penemuan masalah penelitian dengan cara dialetik. Peneliti melalui
cara dialetik, bisa mengusulkan untuk dapat menghasilkan sebuah teori yang
menjadi sanggahan atau tandingan terhadap teori yang telah ada.
5) Penemuan masalah dengan cara Ekstrapolasi yaitu menemukan
masalah dengan membuat tren permasalahan yang dihadapi atau tren
sebuah teori.
6) Penemuan masalah penelitian dengan cara morfologi. Morfologi itu
maksudnya sebuah cara yang dapat digunakan untuk mengkaji kemungkinan-
kemungkinan kombinasi yang terkandung pada sebuah permasalahan yang
kompleks dan rumit.
7) Penemuan masalah penelitian dengan cara dekomposisi adalah cara
pemerincian atau penjabaran sebuah permasalahan ke dalam komponen-
komponennya.
8) Penemuan masalah penelitian dengan cara agregasi. Peneliti melalui
cara agregasi ini bisa mengambil teori dari beberapa bidang penelitian atau
dari hasil-hasil penelitian serta “mengumpulkannya” untuk membentuk sebuah
permasalahan yang lebih kompleks dan rumit.

17. Pada penelitian akan terkait dengan populasi dan sampel. Besarnya sampel
tergantung dari jenis penelitian, besarnya biaya, lamanya waktu penelitian dan
tenaga dalam pelaksanaan penelitian. Jelaskan pengertian dari populasi dan sampel
dan berikan contohnya? (Nilai 8)

Jawaban :

Pada penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi


yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah
guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi itu, semua yang dipelajari dari sampel serta
kesimpulan yang diperoleh akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.

18. Pada Penelitian kuantitatif dalam pembuatan kuesioner digunakan beberapa


skala untuk penentuan kategorisasi. Sebutkan beberapa skala sikap yang dapat
digunakan untuk penelitian bidang ilmu sosial dan berikan penjelasan dengan
menggunakan contoh? (Nilai 12)

Jawaban :

1) Skala Likert
2) Skala Guttman
3) Rating Scale
4) Semantic Defferential
Berbagai jenis skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan
mendapatkan data interval, atau ratio. Hal ini akan tergantung pada bidang
yang akan diukur.
1) Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang
dapat berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat Setuju a. Selalu
b. Setuju b. Sering
c. Ragu-ragu c. Kadang-kadang
d. Tidak Setuju d. Tidak pernah
e. Sangat tidak setuju

a. Sangat positif a. Sangat baik


b. Positif b. Baik
c. Negatif c. Tidak baik
d. Sangat negatif d. Sangat tidak
baik
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat
diberi skor, misalnya:
a. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5
b. Setuju/sering/positif diberi skor 4
c. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3
d. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor 2
e. Sangat tidak setuju/tidak pernah/ diberi skor 1
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat
dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
2) Skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan
diperoleh jawaban yang tegas, yaitu “ ya-tidak “, “pernah-tidak “, “
positif-negatif ” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data
interval atau rasio dikotomi (dua alternatif). Jadi kalu pada skala likert
terdapat 3,4,5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat
tidak setuju”, sedangkan dalam skala Guttman hanya ada dua interval
yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala
Guttman dilakukan apabila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Contoh:
a) Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat
pimpinan di perusahaan ini?
(1) Setuju
(2) Tidak setuju
b) Pernahkan pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang
kerja anda ?
(1) Tidak pernah
(2) Pernah

3) Rating Scale. Berdasarkan skala pengukuran seperti yang


telah dikemukakan, data yang diperoleh semuanya adalah data
kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Bagi penyusun
instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap
angka yang diberikan pada alternatif jawaban di setiap item instrumen.
Orang tertentu memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang
tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga
memilih jawaban dengan angka 2.
Contoh:
Seberapa baik data ruang kerja yang ada di Perusahaan A ?
Berilah jawaban dengan angka:
4 = bila tata ruang itu sangat baik
3 = bila tata ruang itu cukup baik
2 = bila tata ruang itu kurang baik
1= bila tata ruang itu sangat tidak baik

Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia sesuai


dengan keadaan yang sebenarnya.

NO PERTANYAAN TENTANG TATA RUANG INTERVAL


ITEM KANTOR JAWABAN
1. Penataan meja kerja sehingga arus kerja 4 3 2 1
menjadi pendek
2. Pencahayaan alam tiap ruangan 4 3 2 1
3. Pencahayaan buatan/listrik tiap ruang 4 3 2 1
sesuai dengan kebutuhan
4. Warna lantai sehingga tidak menimbulkan 4 3 2 1
pantulan cahaya yang dapat mengganggu
pegawai
5. Sirkulasi udara setiap ruangan 4 3 2 1
6. Keserasian warna alat-alat kantor, perabot 4 3 2 1
dengan ruangan
7. Penempatan lemari arsip 4 3 2 1
8. Penempatan ruangan pimpinan 4 3 2 1
9. Meningkatkan keakrabansesama pegawai 4 3 2 1
10. Kebersihan ruangan 4 3 2 1

Apabila instrumen tersebut digunakan sebagai angket dan diberikan


kepada 30 responden, maka sebelum dianalisis, data harus ditabulasi lebih
dahulu. Jumlah skor kreterium (bila setipa butir mendapat skor tertinggi) = 4
x 10 x 30 = 1200. Untuk ini skor tertinggi tiap butir = 4, jumlah butir = 10
dan jumlah responden = 30.
Misalnya jumlah skor hasil pengumpulan data = 818. Dengan
demikian kualitas tata ruang kantor lembaga A menurut persepsi 30
responden itu 818 :1200 = 68 % dari kreteria yang ditetapkan. Hal ini secara
kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut;

300 600 900 1200

Sangat Kurang 818 Cukup Sangat


Tidak baik baik baik baik

Nilai 818 termasuk dalam kategori interval “kurang baik dan cukup baik”.
Tetapi lebih mendekati cukup baik.

4) Semantic Defferential. Skala pengukuran yang berbentuk


semantic differential dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga
digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawaban “sangat positif” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban
yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini
digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai
oleh seseorang.

Contoh :
Beri Nilai Gaya Kepemimpinan
Manajer Anda

Bersahabat 5 4 3 2 1 Bermusuhan
Tepat Janji 5 4 3 2 1 Ingkar Janji
Demokratis 5 4 3 2 1 Otoriter
Memberi Pujian 5 4 3 2 1 Mencela
Mempercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi
19. Pada penelitian dikenal beberapa jenis data. Pemilihan jenis data juga
dipengaruhi oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Sebutkan dan jelaskan
tentang jenis-jenis Data! (Nilai 8)

Jawaban :

Pada statistik parametris menggunakan analisis data yang berupa:


a. Data Interval. Data interval tergolong data kontinum yang
mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi dibandingkan dengan data
ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi. Data interval
menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan yang lainnya.
Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil
pengukuran tinggi badan, dan lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan
bahwa data interval tidak dikenal adanya nilai 0 (nol) mutlak. Pada hasil
pengukuran (tes) misalnya mahasiswa mendapat nilai 0. Angka nol ini tidak
dapat diartikan bahwa mahasiswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa.
Meskipun ia memperoleh nilai nol ia memiliki suatu pengetahuan atau
kemampuan dalam matakuliah yang bersangkutan. Nilai nol yang diberikan
oleh dosen sebetulnya hanya merupakan atribut belaka hanya saja pada saat
ujian, pertanyaan yang diujikan tidak pas seperti yang dipersiapkannya. Atau
jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan yang dikehendaki soal.

b. Data Rasio. Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data
kontinum juga tetapi yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki
sifat interval atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala interval. Namun
demikian, skala rasio masih memiliki ciri lain. Pertama, harga rasio memiliki
harga nol mutlak, artinya titik nol benar-benar menunjukkan tidak adanya
suatu ciri atau sifat. Misalnya titik nol pada skala sentimeter menunjukkan
tidakadanya panjang atau tinggi sesuatu. Kedua, angka skala rasio memiliki
kualitas bilangan riel yang berlaku perhitungan matematis. Contohnya : berat
badan Rudi 70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini dapat dirasiokan
bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah. Atau berat badan
Saifullah separuh dari berat badan Rudi. Berbeda dengan data interval
misalnya Rudi ujian dapat 70 sementara Saifullah memperoleh 30. Hal ini
tidak dapat diartikan bahwa kepandaian Rudi dua kali lipat kepandaian
Saifullah.
c. Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir
tidak pernah dipergunakan. Penggunaan data berskala rasio ini lebih banyak
berada dalam bidang ilmu-ilmu eksakta terutama fisika.

Pada statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:


a. Data Nominal. Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau
dikhotomi. Data ini disebut diskrit karena memiliki sifat terpisah antara satu
sama lainnya, baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di
dalam pemisahan itu tidak terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing
kategori memiliki sifat tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan kategori
lainnya. Sebagai misal data hasil penelitian dikategorikan kedalam kelompok
“ya” dan “tidak” saja. Contohnya:
1) Laki-laki/wanita (laki-laki adalah ya laki-laki; dan wanita adalah
“tidak laki-laki”), kawin/tidak kawin; janda/duda, dan lainnya.
2) Jenis pekerjaan dapat digolongkan secara terpisah menjadi
pegawai negri, pedagang, dokter, petani, buruh dsb.
3) Nomor punggung pemain sepak bola, nomor rumah, nomor plat
mobil dan lainnya. Nomor-nomor tersebut semata-semata hanya
menunjukkan simbol, tanda, atau stribut saja.
4) Suku, golongan drah, jenis penyakit, bentuk atau konstitusi
tubuh

b. Data Ordinal. Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan
atau penjenjangan pada sesuatu keadaan. Berbeda dengan data nominal
yang menunjukkan adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga
memiliki sifat adanya perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan. Namun
dalam perbedaan tersebut terdapat suatu kedudukan yang dinyatakan
sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau lebih tinggi daripada
yang lainnya. Kriteria urutan dari yang paling tinggi ke paling rendah
dinyatakan dalam bentuk posisi relatif atau kedudukan suatu kelompok.
Contoh dari data ini misalnya:
1) prestasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi kelompok “baik”,
“cukup”, dan “kurang”, atau ukuran tinggi seseorang dengan “tinggi”,
“sedang”, dan “pendek”
2) Hasil ujian mahasiswa peserta kuliah Statistik Pendidikan Budiman
memperoleh skor 90, Rahmat 85, Musyafak 75, dan Mahsunah 65.
Berdasarkan skor-skor tersebut dibuatlah suatu jenjang (rangking),
sehingga terjadilah urutan jenjang ke 1 (90), ke 2 (85), ke 3 (75), dan ke
4 (65).Data ordinal memiliki harga mutlak (dapat diperbandingkan) dan
selisih perbedaan antara urut-urutan yang berdekatan bisa tidak sama.

20. Pendekatan penelitian secara umum dibedakan dua, yaitu penedekatan


penelitian kualitatif dan kuantitatif. Akan tetapi dalam perkembangannya muncul
pendekatan yang lain yang disebut pendekatan campuran (mix method).
Jelaskan pengertian penelitian Mix Method (kombinasi)? (Nilai 8)

Jawaban :

Mix-method penelitian adalah metode yang memadukan pendekatan kualitatif


dan kuantitatif dalam hal metodologi, dan kajian model campuran memadukan
dua pendekatan dalam semua tahapan proses penelitian (Abbas, 2010: VIII).
Sedangkan menurut Creswell (2014: 5) mix- methods merupakan pendekatan
penelitian yang mengkombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif
dan kuantitatif. Sedangkan menurut Johnson dan Cristensen (2007) Mix-
Methods atau metode penelitian kombinasi merupakan pendekatan dalam
penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif (mencakup landasan filosofis, penggunaan
pendekatan dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam penelitian).
Mix-method penelitian adalah penelitian yang memadukan atau
mengkombinasikan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

21. Setiap pendekatan penelitian memiliki ciri atau karakteristik masing-masing


sesuai metode yang digunakan. Sebutkan beberapa karakter atau ciri-ciri dari
metode kombinasi (mix methods)? (Nilai 20)
Jawaban :

Karakteritik dan ciri-ciri dari metode penelitian kombinasi (mix methods)


adalah sebagai berikut:
a) Melibatkan penggunaan dua metode yaitu metode kualitatif dan
kuantitatif dalam studi tunggal (satu penelitian). Penggunaan dua metode
dinilai lebih memberikan pemahaman yang lengkap tentang masalah
penelitian dibanding penggunaan salah satu diantaranya.

b) Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi


pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta pencampuran (mixing)
kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih
kompleks dari sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data,
tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara
kolektif sehingga kekuatan penelitian secara keseluruhan lebih besar
daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
c) Dasar teori yang digunakan berupa konfirmasi dan eksplorasi.
Konfirmasi dimana peneliti menguji teori dari hasil data yang diperoleh dari
penelitian di lapangan dan eksplorasi dimana peneliti menghasilkan hipotesis
dan teori baru berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian di
lapangan.
d) Sifat data yaitu campuran angka-angka dan data yang bersifat
deskriptif.
e) Teknik pengumpulan data merupakan kombinasi dari kualitatif dan
kuantitatif. Jadi dapat menggunakan beberapa teknik, misalnya kuisioner,
wawancara secara mendalam, observasi dan sebagainya.
f) Analisis data merupakan kombinasi dari kualitatif dan kuantitatif.
Analisis berupa analisis kualitatif yang didukung analisis kuantitatif, analisis
kualintitatif yang didukung analisis kualitatif maupun porsi yang seimbang
antara analisis kualitatif dan kuantitatif.

22. Daftar pertanyaan (quesionare) untuk menjaring data dibedakan atas dua
jenis pertanyaan yaitu pertanyaan tertutup dan terbuka. Pada penelitian kuantitatif
cenderung menggunakan pertanyaan tertutup yang kemudian diberikan skor
jawaban dan selanjutnya ditabulasi untuk dimasukkan dalam rumus statistik.
Sedangkan pertanyaan terbuka cenderung digunakan pada penelitian kualitatif agar
mendapat data informasi yang lengkap untuk memperoleh makna yang
sesungguhnya dari gejala/fenomena yang ada. Berikan contoh pertanyaan tertutup
dan terbuka masing-masing tiga pertanyaan terkait kehidupan Taruna! (Nilai 12)

Jawaban :
Pengaruh kedisiplinan terhadap pelanggaran Taruna tingkat III Akademi
Militer.(kuantitatif).
Pertanyaan Tertutup:
1. Apakah Taruna selalu taat pada aturan yang diberlakukan oleh lembaga
Akademi Militer.
a. Ya.
b. Tidak
2. Apabila Taruna melakukan pelanggaran selalu diberikan hukuman sesuai
dengan kesalahan.
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

3. Apabila ada tugas-tugas dari para Gumil/ Dosen Taruna selalu


mengerjakan tepat waktu.
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

Pertanyaan Terbuka:
a. Apakah Taruna selalu taat pada aturan yang diberlakukan oleh
lembaga Akademi Militer, berikan pendapat saudara!
b. Selama ini apakah Taruna yang melakukan pelanggaran selalu
diberikan hukuman sesuai dengan kesalahan, berikan penjelasan
saudara.
c. Bagaimana pendapat saudara, apakah apabila ada tugas-tugas dari
para Gumil/ Dosen Taruna selalu mengerjakan tepat waktu!
23. Pada penelitian sosial yang karena berbagai pertimbangan keterbatasan
waktu, tenaga dan biaya, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel.
Pemilihan sampel penelitian diharapkan bersifat representatif yang akan sangat
menentukan kualitas dan validitas dalam pengambilan kesimpulan penelitian.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan sampel penelitian bersifat representatif dan
berikan contoh suatu penelitian yang menggunakan sampel! (Nilai 8)

Jawaban :
Asas Representatif dalam Sampel. Satu persoalan penting yang dihadapi oleh
seorang peneliti jika hendak mengadakan sampling adalah bagaimana ia dapat
memperoleh sampel-sampel yang dapat “mewakili” populasi. Yang dimaksud
“mewakili” bukanlah duplikat atau “replika” yang tepat, melainkan hanya sebagai
“cermin” yang dapat dipandang menggambarkan secara maksimal keadaan
populasi. Berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan, sampel populasi
penelitian yang sudah ditentukan harus dapat menghasilkan gambaran yang reliable
atau dapat dipercaya dari seluruh populasi. Dalam hal ini sampel yang dipilih harus
merepresentasikan keadaan populasi yang sesungguhnya. Contoh…….

24. Pada penulisan proposal dan pelaporan penelitian agak sedikit berbeda.
Format penelitian penelitian secara garis besar terdiri dari komponen-komponen
yang kurang lebih sama. Berikan contoh format proposal dan laporan penelitian
secara garis besar dan berikan penjelasan tentang perbedaan format penelitian
proposal dan format laporan penelitian secara mendasar! (Nilai 20)

Jawaban :
Format Proposal Penelitian
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

II STUDI KEPUSTAKAAN
A. ……………………..…………………
B. ………………………………………..
C. ………………………………………..

III PROSEDUR PENELITIAN


A. Metode dan alasan meneggunakan metode
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisa Data

IV ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


A. Organisasi Penelitian
B. Jadwal Penelitian

V. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Laporan Penelitian
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

II STUDI KEPUSTAKAAN
A. ……………………..…………………
B. ………………………………………..
C. ………………………………………..

III PROSEDUR PENELITIAN


A. Metode dan alasan meneggunakan metode
B. Tempat Penelitian
C. Instrumen Penelitian
D. Sampel Sumber Data
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisa Data

IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


A.
B.
V. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran

Perbedaannya terletak pada Bab IV dan Bab V.

Anda mungkin juga menyukai