Anda di halaman 1dari 3

Definisi dan etiologi

Kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni Kustha yang berarti kumpulan
gejala-gejala kulit secara umum. Penyakit lepra atau kusta disebut juga Morbus
Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kumannya. Lepra adalah penyakit
yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae, merupakan bakteri tahan
asam dan berbebtuk batang. Lepra menyerang berbagai bagian tubuh diantaranya
saraf dan kulit. Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepid
an mukosa dari saluran pernapasan atas dan lesi ada kulit adalah tanda yang bisa
diamati dari luar. Bila tidak ditangani, lepra dapat sangat progresif menyebabkan
kerusakan pada kulit, saraf-saraf, anggota gerak dan mata. Lepra dapat
disembuhkan dan pengobatan pada tahap awal dapat mencegah kecacatan.
Multidrug terapi (MDT) merupakan pengobatan pada lepra tersedia melalui WHO
gratis kepada semua pasien lepra di seluruh dunia sejak tahun 19951,2,3

Epidemiologi
Hansen membuktikan bahwa lepra itu menular pada tahun 1874. Dia
mengamati penurunan insiden terbesar ada pada rumah sakit dengan penanganan
yang ketat. Bila penyakit karena keturunan maka jumlah kasus baru dalam lima
tahun kedepan akan sama jumlahnya dengan kasus yang terdata sejak tahun 1856.
Namun, jika lepra adalah penyakit menular jumlah kasus baru akan muncul secara
pesat kurang dari lima tahun. Hansen mengamati kasus baru sebagai presentase
kasus yang muncul pada tahun 1856 mengalami penurunan, dimana presentase
dari kasus yang telah diamati terdahulu mencapai 10%. 4
,

Transmision
Pintu keluar M. Leprae pada tubuh manusia melalui kulit dan mukosa
hidung. Kasus lepra menunjukan dalam jumlah besar organisme yang hidup
dibagian dalam dermis, tetapi kemampuan untuk mencapai permukaan dermis
masih di pertanyakan. Meskipun ada laporan basil tahan asam pada epitel yang
mengalami desquamating. M. leprae di temukan pada lapisan keratin penderita
leprae , kemungkinan organism itu keluar bersamaan dengan sekresi sebasea.
Jumlah basil tahan asam pada hidung dengan infeksi lepra kurang lebih 10000-
10000000. Sebagian besar pasien lepra menunjukan basil tahan asam dapat
dikumpulkan melalui hembusan napas. Rute masuk M. lepare secara definitis ke
dalam tubuh manusia belum diketahui.5

Factor risiko
Orang orang yang tinggal di daerah endemic dengan kondisi tempat
tinggal yang tidak layak, air yang terkontaminasi, makanan yang tidak tercukupi
dan penyakit penyakit yang menekan system imun meningkatkan risiko infeksi M.
Leprae. Koinfeksi HIV akan memperburuk pathogenesis lepra dan menyebabkan
kerentanan terhadap penyakit lepra seperti kerentanan pada kasus tuberculosis.6,7

Interaksi M. leprae dengan antibody


Sel schwan merupakan target utama dari infeksi M. leprae yang mengarah
ke cedera saraf, demielinasi, dan kecacatan. Pengikatan M.leprae ke Sel Schwann
menginduksi diemielinasi dan hilangnya kondukyansi aksonal. 8
Makrofag merupakan salah satu antibody paling melimpah yang
melakukan kontak dengan M. leprae. Fagisitosis M. leprae oleh makrofag
dimediasi oleh reseptor komplemen CR1, CR3, CR4 dan diatur oleh protein
kinase.9

Anda mungkin juga menyukai