Anda di halaman 1dari 12

Weaning With Love

WEANING WITH LOVE (WWL)


KALIA BARNITA
Senin, 20 Maret 2017

Moderator :

Mega Dewana

Notulensi :
Ai S Rahman
Mega Dewana

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

Dear Moms, selamat datang di Resume "Weaning With Love" yang


diadakan oleh Komunitas Shalihah Motherhood. Resume ini bersifat free
for share dengan WAJIB mencantumkan sumber asli ya Moms .

TENTANG KOMUNITAS SHALIHAH MOTHERHOOD


Shalihah Motherhood berdiri pada tanggal 14 Maret 2014. Merupakan suatu
komunitas ibu-ibu muda untuk sharing seputar dunia ibu, anak, keluarga bahkan
hingga bisnis 😊.
Komunitas ini memiliki proyek tahunan menerbitkan buku. Tujuannya adalah
mengajak ibu-ibu tetap berkarya meskipun hanya melalui tulisan.

Buku yang telah terbit adalah:


1. Love Stories of Birthing (Desember 2015)
2. Ramadhan Happy Ala Mahmudah (Mei 2016).
3. Catatan Cinta Pejuang Asi (Oktober 2017)

Best Regrads,

Mega Dewana
Founder Komunitas Shalihah Motherhood

Follow kami di :
FP : Shalihah Motherhood
IG : Shalihah_Motherhood

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

BIODATA NARASUMBER

Nama : Kalia Barnita,M.Si


TTL : Jakarta, Februari 1989

Pendidikan Terakhir : S2 Herbal Medik, Farmasi UI & S1 Biokimia, MIPA IPB

Aktivitas :

- Ibu Rumah Tangga


- Konselor LaktASI- AIMI BekASI
- Bisnis : Andalan Bunda / Tokopedia: andalanbunda
(http://store.andalanbunda.com/)
- Pernah megikuti pelatihan Konselor Menyusui
Modul 40 Jam WHO sejak tahun 2010

Nama anak : Sabrina (35 bulan) dan Sulthan (13 bulan)

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

MATERI
Selayang Pandang Weaning With Love

WHO dan IDAI memang menganjurkan bahwa kegiatan menyusui sebaiknya


dilakukan hingga usia dua tahun. Dalam Islam pun, anjuran penyempurnaan
penyusuan dikatakan hingga usia 2 tahun. Lantas, bagaimana jika si kecil sudah 2
tahun namun tak nampak tanda-tanda ia mau berhenti menyusu?

Nah, tentunya ada yang bisa kita lakukan untuk membantunya. Meskipun
ada yang mengatakan bahwa anak akan menyapih dirinya sendiri, namun peran
kita sebagai orang tua agar menyiapkan si kecil untuk siap disapih juga akan sangat
membantunya mencapai kesiapan penyapihan (weaning readiness). Kejelian orang
tua mengenali weaning readiness adalah salah satu kunci keberhasilan proses
weaning with love (WWL). Oke, kita bahas lebih lanjut ya, si WWL ini.

WWL sendiri adalah salah satu teknik menyapih dimana proses penyapihan
dilakukan secara sangat halus dengan sangat mempertimbangkan kesiapan si kecil.
Inti dari WWL adalah proses yang lembut, bertahap, fleksibel, penuh kesabaran dan
penghargaan terhadap si kecil.

Jadi, dalam WWL ini tidak ada tipu-menipu atau aktivitas pembohongan ke
anak, misalnya dengan mengoleskan obat merah ke puting agar anak tidak mau
menyusu lagi. Proses WWL sendiri dapat dimulai paling tidak di usia anak 18 bulan
karena di usia ini anak sudah mulai bisa diminta untuk menunggu pemenuhan
kebutuhannya dibandingkan di usia yang lebih muda.

Proses WWL dapat menjadi transisi yang sulit bagi si kecil. Selama proses
penyapihan, tawarkan banyak pelukan dan ciuman untuk si kecil. Banyak ibu yang
sedang menyapih khawatir memeluk atau mencium si kecil akan mendorong anak
untuk meminta menyusui. Anak butuh pelukan atau kontak fisik dengan ibu untuk
menggantikan kontak fisik yang berkurang karena kurangnya frekuensi menyusu.

Buatlah waktu untuk fokus pada si kecil, seperti saat sedang menyusuinya.
Duduk atau berbaring bersama, lihat dia bicara dengannya, lakukan sesuatu
dengannya. Biarkan dia tahu melalui berbagai cara bahwa kita tetap ingin dekat
dengannya. Jika si kecil menunjukkan keinginan yang sangat kuat untuk menyusu,
jangan ditolak. Namun jika selama proses penyapihan si kecil tidak memperlihatkan
keinginan untuk menyusu, jangan ditawari don’t offer, don’t refuse .

Anak biasanya menyusu karena dua alasan yaitu kebutuhan dan kebiasaan.
Menyusu karena kebutuhan biasanya dilakukan ketika si kecil haus. Oleh karena itu,
selama proses penyapihan, tawarkan banyak minuman yang menarik agar anak

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

tidak merasa haus. Selain itu, tawarkan banyak makanan yang tinggi protein dan
nutrisi untuk mengimbangi kehilangan nutrisi dari ASI.

Sementara itu, menyusu karena kebiasaan biasanya dilakukan pada waktu


dan tempat tertentu, misalnya di kamar sebelum tidur. Pada kondisi ini, hindari
situasi dimana anak terbiasa menyusu, misalnya dengan membuat rutinitas baru
seperti membaca buku sebelum tidur. Selain itu, berikan anak banyak kegiatan yang
menyenangkan agar pikiran anak teralihkan dari kegiatan menyusu.

Selain itu, biasanya anak menyusu sebagai sarana untuk menyamankan diri,
misalnya saat menangis ia minta menyusu, atau saat merasa bosan, ia minta
menyusu dsb.

Nah, disini tugas kita adalah dengan menyediakan bentuk dukungan


emosional melalui berbagai cara, misalnya tepukan halus, elusan dsb agar ia belajar
bahwa ada berbagai cara yang membuatnya nyaman selain menyusu.

Sebagaimana keberhasilan proses menyusui, keberhasilan proses menyapih


pun melibatkan 3 pihak: Ibu, Anak, dan Ayah.

Kesiapan penyapihan dari ketiga pihak ini akan sangat membantu


berjalannya proses penyapihan yang membahagiakan. Oke, kita bahas satu persatu
ya.

Kesiapan Ibu

Menyusui bisa dikatakan sebagai kegiatan yang sangat membahagiakan bagi


kebanyakan ibu. Oleh karenanya, penyapihan memiliki tantangan yang besar bagi
ibu. Menyapih membutuhkan waktu, kesabaran, energi dan kemampuan untuk
mengantisipasi permintaan menyusu dari si kecil. Sebagai contoh, ketika biasanya
cara paling ampuh meredakan kerewelan si kecil adalah dengan menyusuinya,
maka dalam proses menyapih ibu harus siap dengan cara-cara lain yang membuat
anak nyaman selain menyusu.

Selain itu, ketidaksiapan ibu juga biasanya muncul karena kekhawatiran


bahwa penyapihan akan berefek negatif, misalnya anak menjadi tidak dekat lagi
dengan ibu.

Kesiapan Anak

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

Kesiapan penyapihan (weaning readiness) adalah tahapan perkembangan dan


beberapa anak bisa mencapainya sebelum anak lain. Jika penyapihan nampak
terlalu cepat untuk si kecil, maka akan sangat baik jika kita memperlambat proses
penyapihan atau bahkan memundurkan prosesnya. Jika si kecil nampak sangat
kesulitan selama penyapihan, maka bisa jadi saat tersebut bukanlah saat yang tepat
untuk penyapihan. Kita bisa menemukan bahwa dengan menunggu agak lebih
lama, si kecil akan lebih siap untuk tahapan ini dan seluruh proses akan berjalan
lebih mudah.
Berikut adalah tanda-tanda kesiapan anak untuk memulai proses
penyapihan:
1. Usia setidaknya satu tahun
2. Anak sudah memakan berbagai macam makanan
3. Anak dapat menerima alasan untuk tidak menyusu pada waktu atau
tempat tertentu
4. Anak hanya menunjukkan sedikit kecemasan ketika diminta untuk tidak
menyusu

Kesiapan Ayah

Peran ayah memberikan dukungan yang sangat besar dalam proses


penyapihan. Menyusui biasanya menjadi ritual anak sebelum tidur atau saat
terbangun di malam hari. Nah, peran ayah berada pada waktu-waktu krusial
tersebut, misalnya saat anak akan tidur, ayah yang membacakan buku untuknya
atau saat si kecil terjaga di malam hari,ayah yang kembali menidurkannya. Selain
itu, ayah juga berperan dalam memberikan penguatan bagi ibu dan anak, misalnya
dengan memberikan pujian.

Oke, itu dia selayang pandang mengenai WWL, selalu ingat kata kunci
menyapih dengan cinta:

Menyapih Sesuai Kesepakatan Orang Tua & Anak, Tidak Memaksa, Tidak
Pasang Target, Tidak Menggunakan Olesan-olesan Pahit, Tidak Membohongi Anak,
Tidak Menggunakan Kalimat-kalimat yang Negatif & Mengintimidasi Anak

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

TANYA JAWAB

1. Puput, Jakarta
Mohon dijelaskan tentang langkah-langkah praktis dalam mulai menyapih anak
plus timeline waktunya. Misalnya, 20 bulan mulai sounding, cara sounding
pertama kali seperti apa?
Jawab: Hai, mbak Puput! WWL merupakan suatu proses yang tidak instan
memang ya, Mbak. Sejak usia 20 bulan kita sudah bisa mulai sounding bahwa nanti
kakak tidak nenen lagi kalau usianya sudah 2 tahun, ya karena Allah
memerintahkan demikian. Kita patuh sama perintah Allah yuk, Kak. Mungkin anak
tidak mengerti kapan itu 2 tahun? Bisa jadi ekspresinya saat itu hanya menolak dan
menangis sambil berkata “Nggak mau, kakak mau nenen, nenen". Jika kita katakan
demikian, tidak apa-apa. Setidaknya dengan sounding terus-menerus sejak usia
tersebut, anak mengetahui bahwa ada batas waktu ia menyusu pada ibunya. Tiga
bulan sebelum genap 2 tahun, kita sudah bisa mulai mengurangi frekuensi
menyusui. Yang tadinya bisa 5-10x menyusui bisa dikurangi menjadi 3-5x, dst. Yang
tadinya anak menyusu saat ingin tidur siang dan malam, kita kurangi menjadi
menyusu hanya saat ingin tidur malam, sedangkan saat tidur siang kita bisa alihkan
dengan kegiatan yang lain. Yang tadinya anak meyusui saat haus maupun "iseng
aja" bisa kita kurangi dengan hanya menyusui saat anak benar-benar haus (ini tiap
ibu pasti tahu anak ingin menyusu karena haus atau 'pengen' doang). Sejak awal,
fungsikanlah bahwa anak menyusu hanya ketika lapar atau haus sedangkan saat
merasakan kondisi ketidaknyamanan lain (menangis karena jatuh, kaget, bosan, dll)
ibu harus pintar-pintar mencarikan solusi kenyamanan yang lainnya.
Saat tidur malam pun jika kita ingin WWL pastikan bahwa perut anak sudah
benar-benar kenyang sebelum tidur. Selanjutnya bisa mulai kita kurangi secara
perlahan-lahan. Bagaimana jika anak terus meminta? Kuncinya ada di 'ibu yang
konsisten'. Boleh diberikan, namun tetap dikurangi dan disounding sebelum tidur,
'Kak, 5 menit ya nenennya, sampai jarum jamnya di angka ...'. Sepekan kemudian,
'3 menit ya kak.' dst. Setelah 3 menit, Ibu bisa ajak kegiatan lain, bercerita, baca
buku, bernyanyi, membaca do'a, dll. Anak mungkin masih sulit tidur tanpa
menyusu dahulu, itu wajar karena ia belum menemukan kenyamanan yang lain.
Tugas kita ialah mencari dan menemukan kenyamanan lain untuk anak agar ia
dapat tidur tanpa menyusu (entah dipeluk, digendong, digaruk-garuk, dielus-elus,
dll. Tiap anak berbeda dan unik). Faktor paling penting dari proses WWL ini adalah
do'a yg kuat dari orangtuanya. Ibu bisa dont refuse jika memang si kecil benar-benar
nangis hingga tantrum dan tak mau apa-apa selain nenen. Tapi, jika ia masih bisa
tidur setelah dialihkan perhatiannya dengan kegiatan lain seperti baca buku cerita,
mendongeng, mengaji, menyanyi, muroja’ah, maka tidak perlu ditawarkan lagi.
Berilah berbagai kenyamanan lain sebagai gantinya. Pastikan padanya meski tidak
menyusui lagi, Ibu tetap sayang padanya. Semangat mbak Puput!

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

2. Indah, Depok
a. Bagaimana supaya anak bisa tidur tanpa menyusu? Soalnya anak aku kalau
tidur harus banget nenen, kalau enggak, ngga mau tidur nangis-nangis
ngamuk. Misal sudah berhasil tidur tanpa menyusu setelah nangis lama capek
trus tidur. Nah, selama ini Haqi kalau tidur, kan belum bisa full tidur pasti
masih suka kebangun dan nangis. Nah, biasanya di nenenin. Itu apa diulang
lagi, biarin dia nangis-nangis capek baru tidur apa gimana?
b. Ada yang bisa di kasih nggak untuk ganti nenen? Bingung, kalaupun sudah
nggak nenen boleh di kasih apa ya baiknya?
Jawab: Hai mba Indah, dulu kalau tengah malam anak bangun, susui, tidur
lagi deh, hihihi. Namun, karena saat ini Haqi sudah besar yang pertama kali perlu
mbak lakukan ialah: meyakinkan diri bahwa Haqi sudah besar, sudah waktunya
disapih. Lalu, niatkan untuk menyapihnya dengan sungguh-sungguh. Mintalah
bantuan dan kerja sama dari suami serta libatkan Allah selalu dalam urusan ini.
Mengapa? Sebab menyusui adalah perintah langsung dari Allah. Dan menyapih pun
perintah langsung dari Allah. Insyaallah, jika kita melibatkan Dia maka Dia akan
membantu kita.
Haqi menangis minta ASI ketika tengah malam? mintalah bantuan dan kerja
sama Ayahnya. Saat anak terbangun, silakan diberi minum air putih. Anak
terbangun karena haus, maka Ayah atau Ibu bisa sediakan air putih di kamar untuk
diberikan padanya saat ia terbangun. Jadi ingat dokter gigi tadi bilang, jangan lupa
sikat gigi sebelum tidur, terus jangan minum susu lagi. Saya tidak
merekomendasikan memberikan susu di tengah malam (terlebih jika dengan
menggunakan dot), sebab jika diberikan susu tanpa anak sikat gigi lagi akan
menimbulkan karies pada gigi anak kelak. Lagipula, saat kita dewasa, saat
terbangun tengah malam pun kita tak minum susu untuk minum, bukan? Yang kita
minum ialah air putih.

3. Cyrin, Semarang
a. Apakah ibu hamil masih boleh menyusui atau anak harus disapih saat itu
juga?
b. Anak saya sudah mulai disounding pelan-pelan untuk lepas ASI, tapi masih
saja minta nenen, kebanyakan orang-orang bilang harus langsung disapih. Saya
coba pelan-pelan lepas dan saya kasih sufor. ASI sudah tidak keluar lagi
sehingga menyebabkan anak sering mengigit dan menimbulkan rasa perih. Sikap
saya terhadap anak harus bagaimana?
Jawab: Hai mba Cyrin, ibu menyusui yang sedang hamil masih boleh
menyusui.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika seorang ibu ingin tetap
menyusui selama hamil, antara lain:
1. Tidak pernah mengalami keguguran

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

2. Tidak pernah mengalami pendarahan selama masa kehamilan terdahulu,


apalagi yang memerlukan bed-rest
3. Tidak pernah mengalami kelahiran prematur
4. Kondisi janin dinyatakan dalam keadaan sehat oleh dokter atau bidan
5. Berkonsultasi dengan dokter dan bidan pro-ASI apabila si ibu ingin tetap
menyusui selama hamil
6. Apabila mengalami kontraksi yang intens ketika menyusui, terutama jika itu
terjadi saat trimester pertama, dianjurkan untuk segera berhenti menyusui dan
segera menghubungi bidan atau dokter
7. Perhatikan baik-baik asupan harian ibu. Menyusui saat hamil sering kali
menguras kondisi fisik ibu hamil, sehingga penting agar ibu hamil yang tetap
menyusui selalu mengkonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang
banyak, dan cukup istirahat
Haydar sudah bias diajak berdialog kan ya mba Cyrin? Mudah-mudahan
sudah kooperatif juga ya, untuk tidak menggigit, biasanya kalau kita respon dengan
ekspresi kesakitan maka anak semakin kenceng gigitnya. Usia 22 bulan memang
sudah bisa disounding. Semoga lancar soundingnya, jawaban dari pertanyaan
sebelumnya bisa coba dilakukan ya, semoga berhasil.

4. Mayang, Bandar Lampung


Bunda, rencananya saya akan menyapih Vyo pada usia 24 bulan. Tetapi hati saya
merasa belum siap karena saya merasa setelah disapih nanti dia jadi tidak
membutuhkan saya lagi pada saat-saa tidur, saat lelah dan saat takut. Karena Vyo
tipe anak yang ngempeng. Bagaimana agar saya dan Vyo siap lahir batin dalam
episode sapih menyapih ini bunda? Terimakasih
Jawab: Memang ya Mbak Mayang menyusui itu 'pekerjaan cinta yang
menyenangkan' dan rasanya sedih juga ya kalau anak tidak menyusui lagi. Balik
lagi, motivasi terbesar untuk menyapih ialah karena perintah Allah SWT. Yup,
menyusui dan menyapih adalah langsung perintah Allah yang ada di Alqur'an
(silakan dibaca QS. Al-baqarah: 233; QS. Lukman:14; dan QS Al-Ahqaf: 15).
Dengan demikian, pasti ada hikmah yang besar dibalik perintah Allah yang
meminta kita menyusui hingga 2 tahun saja, yang bisa menjadi hikmah tersebut
belum kita ketahui saat ini. Tapi, yakin saja bahwa perintah Allah senantiasa baik.
Dengan demikian, proses menyapih ini merupakan 'dialog iman' pertama kita
dengan si kecil. Dialog iman bahwasanya "Allah SWT hanya memerintahkan Ibu
untuk menyusuimu selama 2 tahun, Nak." Berhasilnya sebuah proses WWL karena
iman kepada Allah SWT insyaAllah akan memudahkan kita untuk berdialog iman
(menanamkan iman) yang lainnya. Maka, berdo'alah yang kuat dan terus-menerus
tak kunjung putus agar dalam proses ini diberi kekuatan, kemudahan oleh Allah
SWT. Amin

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

5. Dewi, Kebumen
a. Menyapih dengan WWL biasanya dalam jangka waktu berapa lama sudah
berhasil?
b. Menyapih dengan diolesi brotowali dsb kan tidak dianjurkan, bagaimana
pendapat mbak kalia menyapih yang dimintakan doa ke orang yg pintar (misal:
ustadz, dukun bayi dsb) agar anak waktu malam tidak rewel bahkan tidak inget
minta nenen, dan biasa biasanya diberikan air putih atau roti setelah berkunjung
ke orang pintar tersebut untuk dibawa pulang dan diberikan ke anak? (soalnya
tetangga saya ada yang sudah melakukan itu dan langsung berhasil, anaknya
tidak rewel dan malam sudah lupa minta nenen)
Jawab: Hai mbak Dewi, menyapih dengan WWL tidak ada patokkan jangka
waktu sekian hari bahkan sekian bulan bisa berhasil.
Beberapa tanda bahwa WWL berhasil diantaranya :
1. Masa Don’t offer but don’t refuse terlewati, dimana anak sudah tidak lagi
meminta menyusu, bahkan saat bunda tawarkan dia bisa saja menolak, jadi
bunda tidak perlu lagi refuse/menolak.
2. Anak lebih memilih air putih ketika haus. (tidak disarankan menawarkan air
minum lain sebagai pengganti ASI)
3. Sebagai pengganti pengantar tidur, anak sudah memilih kegiatan lainnya yang
disukainya seperti pijat, nina bobo, atau dongeng hingga dia tertidur.
4. Anak tidak lagi menangis, marah, atau menolak ketika kita ingatkan kata-kata
yang sering kita sampaikan kepadanya tentang berhenti menyusu. Bahkan
dengan sendirinya dia mengulanginya. Bukti bahwa anak-anak itu cerdas.
Menyapih dengan minta doa ke orang yg pintar, sepertinya mendekati ke hal syirik
ya MbkK Dewi. Kita harus lebih hati-hati akan hal ini, mungkin yang lebih paham
ilmu agama bisa sharing.

6. Ulfa Nida, Surabaya.


Saat ini saya NWP, si kakak usia 19 bulan, 2 bulan lagi insyaAllah si adek lahir,
jadi rencananya insyaAllah tandem nursing hingga usia si kakak 2 tahun. Tapi
saya khawatir jika nanti si adek lahir, si kakak menyusunya lebih sering karena
melihat si adek. Takutnya susah nyapihnya. Pertanyaannya bagaimana kiat-kiat
tandem nursing utk si kakak yang mau menuju proses penyapihan 24 bulan dan
bagaimana cara mudah proses penyapihan untuk anak yang tandem nursing?
Jawab: Hai mba Ulfa, apa mba Nida nih saya manggilnya. Terkait tandem
nursing, keuntungannya, si kakak dapat menerima asupan ASI hingga genap dua
tahun atau lebih, dan si kakak turut mendapatkan manfaat ASI. Tandem nursing
turut membantu mengurangi rasa iri kakak terhadap adiknya lho. Selain itu, si
kakak dapat membantu memecahkan masalah menyusui seperti engorgement
(payudara penuh) yang terjadi di awal menyusui, atau penyumbatan saluran ASI.
Dan juga kedekatan batin yang timbul dari pemberian ASI.

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

Beberapa tips dalam tandem nursing :


 Jika harus menyusui dalam waktu yang bersamaan, posisikan si bayi terlebih
dahulu dengan posisi dan pelekatan yang baik, baru kemudian ajak si kakak
untuk bergabung tanpa mengganggu si adik.
 Saat menyusu bersama-sama seperti ini, jangan lupa manfaatkan momen untuk
mengkomunikasikan kepada si kakak tentang aspek-aspek berbagi dan saling
menyayangi
 Karena menyusui lebih dari satu bayi, ibu akan merasa lebih cepat haus dan
lapar. Sehingga penting bagi ibu untuk memastikan asupan makanan dan cairan
yang cukup bagi dirinya. Jangan abaikan rasa lapar dan haus. Lebih baik makan
dalam jumlah sedikit tetapi sering. Konsultasikan ke dokter bila badan ibu
merasa tidak sehat atau stamina menurun drastic
Tips penyapihan untuk anak yang tandem nursing hampir sama dengan yang
tidak tandem. Sounding mendekati 2 tahun, dan berbagai tips lain yang sdh dijawab
sebelumnya. Semoga berhasil

7. Mei Riasanti, Bogor


Misalnya yang di putingnya dioles obat merah atau yang pahit-pahit sehingga
anak nggak mau nenen, itu ada efek jangka panjang ke anak ngga Mbak?
Jawab: Bisa jadi trauma. Penelitian yang dilakukan Sally Kneidel dalam
"Nursing Beyond One Year" menyimpulkan anak-anak yang menyapih dirinya
sendiri memiliki rasa sosial dan kemandirian yang jauh lebih baik dari mereka yang
disapih secara paksa. Kita nggak mau kan, kalau anak jadi trauma dan nggak punya
memori kalau dulunya nenen itu nikmat.
Anak yang memperoleh kemandirian sendiri tanpa paksaan (dalam arti
menyapih sendiri) akan merasa lebih aman dan nyaman daripada anak yang
kemandiriannya dipaksakan. Karena rasa aman dan nyaman tersebut, terbentuklah
kepercayaan diri sehingga dalam lingkungan barupun anak akan lebih mudah
bersosialisasi.

8. Ira, Bogor
Mengapa proses penyapihan dikenalkan pada usia "setidaknya 1 tahun"? Bukan
di bawah 1 tahun, ketika mulai MPASi? Atau ada karakter [misal : pola makan,
perilaku makan, dsb] tertentu pada anak (bukan patokan pd usia saja) yg bisa
menentukan waktu tepat dimulai nya proses penyapihan?
Jawab: Mbak Ira, sekarag anaknya usia berapa tahun? dari segi psikologis usia
diatas 1 tahun sdh mulai "memahami" apa yang kita ucapkan. Cmiiw ya, yang
psikolog atau ahli tumbuh kembang mohon bantuannya, saya mah cuma mbok
jamu. Patokan selain usia bisa dibaca lagi di selayang pandang yang sudah
disampaikan.

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood


Weaning With Love

PENUTUP

Menyapih adalah dialog iman pertama kita dengan anak kita. Bagaimana kita
berdialog dengan anak, menyampaikan bahwa perintah Allah pada Ibu umtuk menyusui
kakak cukup sampai di sini. Ibu, berkuat hatilah, jangan sampai alasan “tak tega” pada anak
menjadikan kita lalai mengamalkan perintah Allah swt.
Namun, ingat-ingat juga masa menyapih ini bisa menjadi „ancaman‟ bagi jiwa anak
jika kita lakukan dengan kasar. Maka, berlemah lembutlah dalam urusan menyapih anak
#Emak2 yg setrooong yak, minta bantuan suami juga jangan lupa .

Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood

Anda mungkin juga menyukai