PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung
dalam kegiatan lapangan dalam hal mengamati bagian-bagian serta, sekaligus
sebagai proses pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan
mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi di lapangan. KKL
dilaksanakan upaya meningkatkan Misi dan pengetahuan bagi mahasiswa dan
untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar.
Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa diharapkan mendapat
pengalaman dalam mengenal dunia rancang, dan memahami lingkungan
arsitektur. Hal ini tentunya membantu mahasiwa untuk mendapatkan
pengetahuan tambahan akan bangunan-bangunan yang ada di dunia.
Kuliah kerja lapangan di Universitas Muslim Indonesia Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur (S1) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib.
Dalam mata kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa dituntut untuk terjun
langsung ke lapangan, sehingga diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. Serta mampu menyerap ilmu-ilmu
baru yang di dapatkan dari pengalaman selama kuliah kerja lapangan.
Bagi mahasiswa, kegiatan KKL harus dirasakan sebagai pengalaman
belajar yang baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga selesainya
Laporan KKL mahasiswa akan memiliki wawasan .
Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat maka penulis
berkesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan di Negara Malaysia
& Singapura. Alasan penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan
di Negara ini, tentunya penulis berharap mendapatkan ilmu secara langsung
tentang bangunan modern & tradisional yang ada di Negara Malaysia &
Singapura, khususya dalam ilmu bidang Arsitektur. Sehingga penulis
mendapatkan banyak pengalaman berharga yang bisa diambil dari lingkungan
tempat Kuliah Kerja Lapangan di Negara Malaysia & Singapura.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan hasil kunjungan dalam kuliah kerja lapangan yang telah
dilaksanakan pada tanggal 09-14 April 2019 di Negara Malaysia & Singapura,
Adapun permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem utilitas Mesiniaga?
2. Bagaimana sistem utilitas Genting Highland?
3. Bagaimana sistem utilitas Twin Tower?
4. Bagaimana sirkulasi dan parkir Putra Jaya?
5. Bagaimana sirkulasi dan parkir Merlion Park?
6. Bagaimana sirkulasi dan parkir Marina Bay Land?
7. Bagaimana sirkulasi dan parkir Garden Bay?
C. Tujuan Penulisan
1. Bagi para Mahasiswa, penulisan ini bertujuan untuk menambah
pemahaman tentang sistem utilitas, sirkulasi dan parkir yang ada di
Malaysia & Singapura.
2. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan
menilai tingkat ketercapaian Mahasiswa dalam partisipasi kegiatan
KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Malaysia & Singapura.
3. Bagi para Dosen, penulisan ini bertujuan sebagai dasar acuan untuk
meningkatkan kualitas program KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang
lebih baik lagi di masa mendatang.
D. Manfaat Penulisan
Hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Konsentrasi Teknik Arsitektur
(S1) diharapkan mempunyai kegunaan baik antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
a. Sarana dalam melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan
pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
b. Kegiatan belajar dalam mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia
kerja.
c. Menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-konsep
terapan arsitektur modern & tradisional.
2. Bagi Konsentrasi Teknik Arsitektur (S1)
a. Dapat menentukan ilmu yang diberikan telah sesuai dengan harapan
dan dapat digunakan dalam dunia kerja.
b. Menambah wawasan dalam meningkatkan pengelolaan peningkatan
pelayanan kepada mahasiswa
3. Bagi Kampus
Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Teknik Arsitektur (S1)
dapat meningkatkan kerjasama yang baik antara pihak Universitas dan
Lembaga Pendidikan di luar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Utilitas
Kesehatan.
Penggunaan air.
Pengolahan dan pembuangan limbah.
Sistem hidran
Sistem sprinkle
3. Perancangan Pengudaraan/penghawaan
4. Perancangan Penerangan/pencahayaan
CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk
memonitor suatu ruangan melalui 7scal televisi atau monitor, yang menampilkan
gambar dari rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan (biasanya
tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian keamanan. Sistem kameran dan televisi
ini terbatas pada 7scala tersebut (closed). Semua kegiatan di dalamnya dapat
dimonitor di suatu ruangan security.
Contoh Gambar Sistem Keamanan CCTV
Sumber : Google
Sebuah bangunan yang besar atau tinggi memerlukan suatu alat angkut
transportasi untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu-lalang di
bangunan tersebut. Alat transportasi tersebut mempunyai sifat berdasarkan arah
geraknya sebagai alat angkut dalam bentuk arah scalato berupa elevator, arah
horizontal berupa konveyor, arah diagonal berupa scalator.
B. Sirkulasi
Menurut Shirvani ada tiga prinsip utama dalam menangani sirkulasi yaitu:
A. Jenis-jenis Sirkulasi
Logi Tofani (2011) dalam laporan tugas akhirnya, menyebutkan pada dasarnya
sirkulasi dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya, yaitu:
Ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam merancang suatu
sistem sirkulasi pada bangunan yaitu (Tofani, 2011):
D. Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat
sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum
dilarang untuk parkir. Setiap pengendara kendaraan bermotor memiliki
kecendrungan untuk mencari tempat untuk memarkir kendaraannya
sedekat mungkin dengan tempat kegiatan atau aktifitasnya. Sehingga
tempat-tempat terjadinya suatu kegiatan misalnya seperti tempat kawasan
pariwisata diperlukan areal parkir. Pembangunan sejumlah gedung atau
tempat-tempat kegiatan umum sering kali tidak menyediakan areal parkir
yang cukup sehingga berakibat penggunaan sebagian lebar badan jalan
untuk parkir kendaraan (Warpani, 1990).
Menurut Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir,
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998 parkir adalah keadaan tidak
bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara. Termasuk dalam
pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-
tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu ataupun tidak, serta
tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan menurunkan orang
atau barang. PP No.43 tahun 1993 menjelaskan definisi parkir adalah
suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu
tertentu atau tidak bersifat sementara. Dalam membahas masalah
perparkiran, perlu diketahui beberapa istilah penting, yaitu sebagai
berikut :
1. Kapasitas Parkir : kapasitas parkir (nyata)/kapasitas yang terpakai
dalam satu-satuan waktu atau kapasitas parkir yang disediakan
(parkir kolektif) oleh pihak pengelola.
2. Kapasitas Normal: kapasitas parkir (teoritis) yang dapat digunakan
sebagai tempat parkir, yang dinyatakan dalam kendaraan. Kapasitas
parkir dalam gedung perkantoran tergantung dalam luas lantai
bangunan, maka makin besar luas lantai bangunan, makin besar pula
kapasitas normalnya.
3. Durasi Parkir: lamanya suatu kendaraan parkir pada suatu lokasi.
4. Kawasan parkir: kawasan pada suatu areal yang memanfaatkan badan
jalan sebagai fasilitas dan terdapat pengendalian parkir melalui pintu
masuk.
5. Kebutuhan parkir: jumlah ruang parkir yang dibutuhkan yang
besarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingkat pemilikan
kendaraan pribadi,tingkat kesulitan menuju daerah yang
bersangkutan, ketersediaan angkutan umum, dan tarif parkir.
6. Lama Parkir: jumlah rata-rata waktu parkir pada petak parkir yang
tersedia yang dinyatakan dalam 1/2 jam, 1 jam, 1 hari.
7. Puncak Parkir: akumulasi parkir rata-rata tertinggi dengan satuan
kendaraan.
8. Jalur sirkulasi: tempat yang digunakan untuk pergerakan kendaraan
yang masuk dan keluar dari fasilitas parkir.
9. Jalur gang: merupakan jalur dari dua deretan ruang parkir yang
berdekatan.
10. Retribusi parkir: pungutan yang dikenakan pada pemakai kendaraan
yang memarkir kendaraannya di ruang parkir.
2. Menurut Penempatannya
a. Parkir di tepi jalan (on-street parking). Yakni parkir dengan
menggunakan badan jalan sebagai tempat parkir
Kerugian :
Keuntungan :
3. Menurut Statusnya
a. Parkir umum, biasanya dikelola oleh pemerintah daerah.
b. Parkir khusus, dikelola oleh swasta.
c. Parkir darurat, diselenggarakan karena adanya kegiatan
incidental.
d. Taman Parkir, dikelola oleh pemerintah daerah.
e. Gedung Parkir, biasanya diselenggarakan oleh pemerintah
daerah dan pengelolaannya oleh swasta.
4. Menurut Jenis Kendaraan
a. Kendaraan tidak bermesin (sepeda)
b. Sepeda motor
c. Mobil
b) Tipe alinyemen untuk jalan luar kota dan jalan bebas hambatan
ditentukan dengan mengacu pada kriteria yang disajikan pada
tabel 2.2.
A. Kesimpulan