Anda di halaman 1dari 2

Sally Irene

15716002

BIOPORI

Menurut berita yang dilansir pada situs Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(http://lppm.ipb.ac.id/biopori-teknologi-tepat-guna/) peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB), Ir. Kamir
R. Brata, M.Sc, Lektor Kepala Ekologi Tanah, yang juga staf Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan, Fakultas Pertanian IPB berhasil mengembangkan Teknologi Biopori yang sebenarnya sangat
sederhana yaitu “Lubang Serapan Biopori” untuk mencegah banjir dan kekeringan.

Saat liputan Iptek TTG (Teknologi Tepat Guna) yang merupakan rangkaian program Iptek Talk
Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk promosi hasil-hasil riptek dari para peneliti di LPND
Ristek maupun dari Litbang Departemen dan Litbang Universitas yang dapat digunakan oleh
masyarakat luas, Kamir Brata menjelaskan Lubang Resapan Biopori adalah suatu teknologi yang
memanfaatkan sampah organik untuk menghidupkan mahkluk kecil dalam tanah yang berguna sebagai
penghasil sumber air baru untuk mempertahankan kelembaban tanah.

Saluran peresapan biopori (SPB) adalah saluran yang memanfaatkan sisa tanaman sebagai mulsa
vertikal sehingga terjadi proses pembentukan biopori oleh aktivitas fauna tanah pada saluran. SPB
dirancang untuk meningkatkan laju peresapan air ke dalam tanah. Hasil penelitian Brata (1995) dan
Brata (1998) menunjukkan bahwa pemanfaatan sisa tanaman sebagai mulsa vertikal pada saluran teras
gulud nyata mengurangi aliran permukaan dan erosi pada tanah Oxic Dystrudept.

Dimensi SPB yang digunakan adalah saluran dengan lebar 20 cm dan kedalaman 15 cm dengan
guludan dimensi lebar 20 cm dan tinggi 15 cm, sehingga lebar saluran dan guludan hanya 40 cm yang
merupakan jarak antar baris tanaman yang cukup rapat. Galian SPB sedalam 15 cm belum mengangkat
lapisan bawah, sehingga peresapan air akan melalui lapisan yang memiliki banyak liang cacing serta
bekas akar yang melapuk. Menurut Arsyad (2000) struktur tanah yang baik dan lubang-lubang atau
celah-celah yang ditimbulkan oleh aktivitas binatang-binatang tanah dapat memperbesar peresapan air
ke dalam tanah. Menurut Vermeul (1993 dalam Weust 2001) pengolahan tanah yang terus menerus
dapat merusak jaringan biopori yang telah dibuat oleh aktivitas akar tanaman dan fauna tanah. Namun
aplikasi teknologi SPB belum banyak dilakukan petani. Sebagian besar kegiatan usaha tani di lahan
kering masih membiarkan aliran permukaan hilang melalui saluran pembuangan air (SPA).
Terbuangnya air ini berdampak terhadap hilangnya unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sisa
biomassa tanaman tidak dimanfaatkan sebagai mulsa vertikal pada SPB, tetapi dibakar yang
mengakibatkan polusi udara dan pencemaran lingkungan.

Lubang resapan biopori (LRB) adalah teknologi konservasi tanah dan air yang berupa lubang
berbentuk silindris dengan diameter berkisar 10 cm yang digali di dalam tanah yang kedalamanya
sekitar 100 cm dari permukaan tanah atau tidak melebihi muka air tanah (Brata dan Nelistya, 2009).
LRB dapat meningkatkan kemampuan tanah meresapkan air melalui biopori yang menembus
permukaan dinding LRB ke dalam tanah di sekitar LRB.
Sally Irene
15716002

Teknologi LRB memiliki banyak manfaat dalam menciptakan lingkungan yang nyaman dan lestari.
Menurut Brata dan Nelistya (2009) manfaat yang diperoleh dari penerapan LRB yaitu:
(1) Memperbaiki ekosistem tanah,
(2) Mencegah banjir,
(3) Menambah cadangan air tanah,
(4) Mengatasi kekeringan,
(5) Mempermudah penanganan sampah,
(6) Mengubah sampah menjadi kompos,
(7) Mengurangi emisi gas rumah kaca dan metan, dan
(8) Mengatasi masalah akibat genangan.

Yang terpenting adalah merubah paradigma masyarakat untuk tidak lagi membuang air hujan yang
jatuh di rumah mereka ke dalam saluran pembuangan tapi mulai meresapkannya ke dalam tanah di
lahan yang dimiliki masyarakat.

Sumber :
Harianja, Andreas. 2011. Aplikasi Teknologi Sistem Peresapan Biopori untuk Mencegah Aliran
Permukaan dan Erosi Serta Peningkatan Profuksi Tanaman pada Tanah Latosol Darmaga.
Insitut Pertanian Bogor : Bogor
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 2009. Biopori : Teknologi Tepat Guna. Diakses
melalui http://lppm.ipb.ac.id/biopori-teknologi-tepat-guna/ pada tanggal 26 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai