Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Informasi Proyek

1. Nama Proyek

Pembangunan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri.

2. Lokasi Proyek

SMA Negeri 2 Wonogiri terletak di Jalan Nakula V, Wonokarto, Kec.

Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Google maps sebagai alat bantu

untuk mengetahui pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna SMA

Negeri 2 Wonogiri (dapat dilihat di Gambar 1.1)

Gambar 1.1 Peta Lokasi Proyek

1
3. Fungsi Bangunan

Fungsi bangunan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri ini adalah

sebagai aula serta masjid yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Lantai 1 : Ruang Serbaguna bawah, dan kantin sekolah

Lantai 2 : Ruang Serbaguna atas, tempat diskusi, perpustakaan dan gudang

4. Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan untuk Pembangunan Gedung Serbugana SMA

Negeri 2 Wonogiri didapatkan dari komite SMA Negeri 2 Wonogiri.

5. Besarnya Biaya

Pada Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri

besarnya biaya menurut Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disusun oleh

Konsultan Perencana adalah Rp. 1.906.864.000,00 (Satu Milyar Sembilan Ratus

Enam Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah).

6. Pengelola Proyek

Pengelola Proyek pada Pembangunan Gedung Aula SMA Negeri 2

Wonogiri ini meliputi : Pemberi tugas selaku Pemilik Proyek (Owner), Konsultan

Perencana, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor yang memiliki peran dan tugasnya

masing-masing.

a. Pemberi Tugas

Yayasan SMA Negeri 2 Wonogiri selaku pemilik proyek.

b. Konsultan Perencana dan Kontraktor

Konsultan perencana adalah badan yang membuat program kerja

rencana kegiatan lengkap mencakup bidang Arsitektur, Sipil, Mekanikal,

Elektrikal, RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat), perhitungan struktur, dan

2
RAB (Rencana Anggaran Biaya) ini adalah PT. Artha Graha, dengan Alamat

Kantor Jl. Soroito, No.17A, Ponorogo.

c. Konsultan Pengawas.

Konsultan pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan proyek yang

dilakukan oleh kontraktor.PT. Nartantari Graha Arsitektur, Jl. Thamrin, No.

18, Ponorogo.

7. Organisasi Pelaksana Proyek

Dalam sebuah organisasi diperlukan sebuah struktur organisasi untuk

menunjang kemajuan suatu pekerjaan.Struktur organisasi dicirikan dengan adanya

pembagian kerja yang jelas, mekanisme kontrol, kolaborasi dan koordinasi

tugas. Struktur organisasi proyek Pembangunan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2

Wonogiri dapat dilihat pada gambar 1.2

Struktur Organisasi Pelaksana Pembangunan


Gedung Aula SMA Negeri 2 Wonogiri

Gambar 1.2. Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Gedung Serbaguna SMA


Negeri 2 Wonogiri
3
Mekanisme Kerja dan Tanggung Jawab Pelaksana :

a. Direktur Teknik

Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimping perusahaan.

Adapun tugas dari direktur, yaitu (1) Memimpin setiap pertemuan dan

menerbitkan kebijakan perusahaan, (2) Mempertanggungjawabkan semua

kewajiban yang menyangkut rugi laba suatu perusahaan, (3) Mengawasi,

memilih, menetapkan serta berkoordinasi dengan manager dan karyawan

dibawahnya.

b. Admin dan Keuangan

Admin dan Keungan adalah seorang yang melakukan pencatatan dalam

transaksi pembayaran terkait dengan kegiatan proyek dan mengatur dana atau

keungan pada proyek.

c. Project Manager

Project manager mempunyai tugas yaitu sebagai seseorang yang

mewakili Direktur atau perusahaan untuk bertanggung jawab dan memimpin tim

proyek yang telah ditetapkan.

d. Site Engineering

Site engineering mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai

masalah-masalah menejemen yang ada di proyek.Dalam pekerjaanya site

engineering bertanggung jawab kepada project manager.

e. Drafter

Drafter mempunyai tugas yaitu sebagai orang yang bekerja untuk

menggambar suatu proyek bila ada revisi sesuai lapangan.

4
f. Quantity dan Surveyor

Surveyor bertugas menentukan beda tinggi, leveling kolom, balok dan

pelat. Menentukan tegak lurusnya bangunan dari lantai dasar hingga lantai atas.

Peralatan yang digunakan yaitu theodolite serta alat lain yang berhubungan

dengan survey.

g. Site Manager

Site Manager mempunyai tugas yaitu sebagai wakil dari pimpinan

tertinggi suatu proyek yaitu project manager dan juga mengawasi kualitas

pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.

h. Pelaksana Struktur dan Arsitektur

Pelaksana mempunyai tugas yaitu sebagai kontraktor utama yang

memimpin dan mengendalikan pekerjaan bertanggung jawab penuh dilapangan.

i. Mandor

Mandor adalah seseorang yang mengontrol pelaksana proyek dan

mengontrol jalanya operasional dilapangan dalam lingkup yang lebih spesifik

pada bangunan fisiknya dan mengarahkan pekerja/tukang.

j. Tukang

Tukang mempunyai tugas yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai ahli

dibidangnya, pada proyek ini tukang dibagi menjadi lima bagian yaitu tukang

kayu (carpenter), tukang batu (mason), tukang besi (rebarman), tukang las, dan

tukang listrik (ME).

5
k. Pekerja

Pekerja mempunyai tugas yaitu membantu tukang dan melaksanakan

pekerjaan dan segala kebutuhan yang diperlukan oleh tukang.

l. Admin dan Logistik

Admin dan logistic bertanggung jawab terhadap keluar masuknya

barang, alat, perlengkapan, dan bahan material yang ada di lokasi proyek.

Serta mencatat segala kebutuhan yang dibutuhkan pada proyek.

m. Keamanan

Keamanan mempunyai tugas yaitu mengurus keamanan daerah

proyek pembangunan.

B. Analisis Bangunan

1. Arsitektur

Pada Pembangunan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri ini

mempunyai jumlah 2 lantai, luas bangunan yaitu total 909 m2 terdiri dari lantai satu

462 m2 dan lantai dua 447 m2. Pada aspek arsitektural dalam perancangan suatu

gedung harus memperhatikan organisasi ruang, penghawaan, pencahayaan,

sirkulasi horisontal dan vertikal.Serta fungsi bangunan yang harus disesuaikan

dengan kebutuhan. Berikut ini adalah penjabaran dari aspek arsitektural:

a. Organisasi Ruang

Organisasi ruang pada bangunan Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri

dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

6
Tabel 1.1. Jenis ruangan
No. Jenis Ruangan Jumlah

Lantai 1

1. R. Serbaguna 1

2. R. Make Up 2

3. R.Ganti 1

4. Kantin 1

5. R. Sound 1

6. R. Kmar Mandi/WC 3

Lantai 2

7. Ruang Serbaguna 1

8. Perpustakaan 1

9. Gudang 1

10. Tempat Diskusi 2

11. Balkon 1

12. Kamar Mnadi/WC 1

13. Urinoir 1

Untuk lebih jelasnya ruang-ruang dapat dilihat pada gambar denah berikut

ini

7
Gambar 1.3 Denah Lantai 1

8
Gambar 1.4 Denah Lantai 2

9
b. Penghawaan

Pada Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri ini menggunakan

system penghawaan alami dari ventilasi, jendela dan pintu, penempatan jendela

pada perencanaan denah yang terdapat pada depan, belakang, samping kiri dan

samping.Spesifikasi penghawaan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri

dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.

Table 1.2 Spesifikasi Penghawaan


No Gambar Bahan Jumlah

P1

Alluminium,
1 2 buah
Kaca gelap

5 mm

10
P2
Alluminium,
2 5 buah
Kaca gelap 5
mm

P3

Alluminium,
3 1 Buah
Multiplek 9

mm

11
P4

Alluminium,
4 1 Buah
Multiplek 9

mm

J1

Alluminium,
5 11 Buah
Kaca gelap

5 mm

12
J2

Alluminium,

Acrilic

10mm

BV

Alluminium,
6 10 Buah
Kaca gelap

5 mm

c. Pencahayaan

Ada dua jenis pencahayaan pada bangunan yaitu pencahayaan alami dan

pencahayaan buatan.Pencahayaan buatan adalah pencahayaan dengan mengaliri

listrik untuk menghasilkan cahaya dan sumber selain cahaya

matahari.Sedangkan pencahayaan alami adalah pencahayaan yang bersumber

dari cahaya matahari yang dimanfaatkan dengan baik.

Pada Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri ini menggunakansistem

pencahayaan buatanmenggunakan lampu jenis TL, PLCE, lampu pijar, dan TLE.

Untuk pencahayaan alami atau pendukung memanfaatkan jendela kaca pada

setiap ruangan.Spesifikasi pencahayaan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2

Wonogiri dapat dilihat pada tabel 1.3 dan 1.4 berikut ini.

13
Table 1.3 Spesifikasi Pencahayaan Lantai 1

Jumlah
No Keterangan Kode
Lantai 1

1 Lampu TL 18 watt Kisi-Kisi TL 12

2 PLCE 18 W fitting E-21 WD PLCE 2

3 Lampu pijar 25 w fitting WD LP 11

4 TLE-20 W/Baret/Persegi TLE 1

5 Saklar ganda SK1 6

6 Saklar tunggal SK2 6

7 Stop Kontak ex. Broco ST 8

8 Saklar hotel SK3 1

9 MCB Sekring 2 grup MCB 1

Table 1.4 Spesifikasi Pencahayaan Lantai 2


Jumlah
No Keterangan Kode
Lantai 1

1 Lampu TL 18 watt Kisi-Kisi TL 11

2 PLCE 18 W fitting E-21 WD PLCE 4

3 Lampu pijar 25 w fitting WD LP 3

4 Saklar ganda SK1 2

5 Saklar tunggal SK2 9

6 Stop Kontak ex. Broco ST 12

7 Saklar hotel SK3 1

8 MCB Sekring 2 grup MCB 1

14
d. Sirkurilasi Horisontal dan vertikal

Sirkulasi merupakan jalan lalu-lalang dari jalan masuk di luar bangunan

sampai masuk ke dalam bangunan.Ada dua golongan sistem sirkulasi yaitu

sirkulasi horisontal dan sirkulasi vertikal. Pada Gedung Serbaguna SMA Negeri

2 Wonogiri ini sirkulasi horisontal adalah koridor, lorong atau teras yang

dijadikan jalan lalu lalang orang antar ruang satu dan ruang lain. Sedangkan

sirkulasi vertikal adalah tangga jalan yang dijadikan lalu lalang orang antar lantai

antara lantai satu sampai lantai dua.

Bangunan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri ini menggunakan

tangga sirkulasi vertikal karena sebagai penghubung antar lantai.Pada gedung

ini menggunakan tangga beton bertulang. Type tangga yang digunakan adalah

Type U, mempunyai lebar keseluruhan tangga yaitu 2,5 m, panjang tangga

keseluruhan adalah 3 m dengan dimensi borders 1 m x 2,5 m. Jumlah tangga

yang digunakan dalam gedung ini ada 1.Sudut kemiringan tangga berkisar 300.

Ketinggian tangga 3.80 m. Ketinggian borders tanggaadalah 2 m. Penggunaan

Railing tangga adalah pipa stainless steel ukuran  2,5”. Denah dan potongan

tangga dapat dilihat pada gambar 1.5 s.d. 1.7.

15
Gambar 1.5 Denah Tangga

16
Gambar 1.6 Potongan tangga b-b

17
Gambar 1.7 Potongan Tangga A dan C

Sirkulasi vertikal pada saat pelaksanaanpembangunan Gedung

Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri ini menggunakan tangga sementara.Tangga

sementara digunakan untuk mobilisasi orang, sedangkan mobilisasi bahan atau

matetrial menggunakan lift barang. Ilustrasi dari sirkulasi vertikal pelaksanaan

konstruksi bisa dilihat pada gambar 1.8 dan 1.9.

Gambar 1.8 Ilustrasi Tangga Sementara

18
Gambar 1.9 Ilustrasi Lift barang

2. Struktural

a. Struktur Bawah (Sub Structure)

Pada pembangunan Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri

struktur bawah pada bangunan menggunakan pondasi sebagai berikut:

1. Pondasi Foot plate

Pondasi yang yang digunakan disetiap perletakkan kolom

struktural adalah pondasi Foot Plat. Kontruksi pondasi foot plat dapat

dilihat pada gambar detail berikut. (lihat Gambar 1.10).

19
Gambar1.10 Detail Pondasi Foot Plat

Konstruksi selanjutnya pada bangunan ini adalah konstruksi balok

sloof. Sloof menggunakan beton bertulang berdimensi 15/20 dan 20/30

dengan tulangan pokok yang digunakan adalah 3Ø 12 pada tumpuan dan

sengkang yang digunakan adalah besi Ø8 - 150. Untuk gambar yang lebih

jelas dapat dilihat pada lampiran. (lihat Gambar 1.11).

Gambar 1.11 Rencana Penempatan Pondasi dan Sloof

b. Struktur Atas

Struktur rangka beton bertulang berupa portal yang menjadi bagian

struktur atas bangunan.Struktur portal terdiri dari kolom, balok dan plat

lantai.Berikut rincian bagian struktur atas bangunan ini.

1. Kolom

Kolom berfungsi sebagai penyalur beban ke bagian struktur bawah

bangunan yaitu pondasi, kolom menjadi struktur elemen bangunan

yang sangat penting, maka kolom harus kuat. Pada bangunan ini

20
menggunakan 5 (lima) tipe kolom, Kolom K 1 30/30, Kolom K 2 20/30,

Kolom K 3 15/30, Kolom Kp 12/12.

2. Balok

Pada bangunan ini menggunakan tipe balok, sebagai berikut:

a. Balok tipe B1 dengan dimensi 15/30,

b. Balok tipe B2 dengan dimensi 20/35,

c. Balok tipe B3 dengan dimensi 20/40,

d. Balok tipe B4 dengan dimensi 25/45,

c. Struktur Atap

Struktur atap merupakan bagian struktur bangunan yang paling atas

yang berfungsi sebagai penutup gedung.Untuk bahan struktur atap bangunan

pada Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri menggunakan kuda – kuda

truss.Dengan jarak antar kuda-kuda terjauh adalah 1,375 m. Sudut

kemiringan atap atau kuda – kuda diambil 350. Bentang struktur kuda-kuda

yang direncanakan adalah 8 m, dan setengah kuda-kuda truss dengan bentang

4 m. Untuk bahan struktur atap bangunan menggunakan baja ringan profil 75

x 35 tebal 0.8 mm. Gording juga menggunakan baja ringan profil 75 x 35

tebal 0.8 mm dan untuk usuk dan reng menggunakan baja ringan profil

30x45x40x15 tebal 0.6 mm. Untuk bahan atap dan bubungan menggunakan

genteng karangpilang. Rencana atap dapat dilihat pada gambar 1.14.

21
Gambar 1.12 Rencana atap

3. Mekanikal dan Elektrikal

Dalam suatu bangunan dibutuhkan suatu instalasi mekanikal dan elektrikal

(ME) sebagai penunjang kenyamanan, kelancaran, keselamatan penghuni dalam

melakukan kegiatan yang dilakukan.Pada Gedung Serbaguna SMA Negeri 2

Wonogiri mekanikalnya adalah instalasi pompa air sumur sedangkan untuk

elektrikalnya adalah instalasi listrik dan titik lampu.

4. Instalasi Air Bersih dan Instalasi Air Kotor

Pada Gedung Serbaguna SMA Negeri 2 Wonogiri instalasi air dibedakan

menjadi dua, yaitu instalasi air bersih dan air kotor.

22
a. Instalasi air bersih pada Gedung ini menggunakan dari sumur, karena berada

di daerah kabupaten yang memungkinkan untuk melakukan pengeboran

sumur. Pipa air bersih menggunakan PVC diameter 1”.

b. Instalasi air kotor merupakan suatu saluran air sebagai pembuangan limbah

air yang telah digunakan oleh semua pengguna bangunan. Sistem pemipaan

untuk instalasi air kotor yaitu menggunakan pipa PVC diameter 4” AW untuk

saluran air resapan dan pipa PVC diameter 3” AW untuk saluran air limbah

(instalasi limbah air kotor).

C. Data Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pekerjaan Arsitektur

Pekerjaan arsitektural adalah pelaksanaan pekerjaan setelah pekerjaan

struktural selesai untuk menyeselaikan pekerjaan suatu proyek pembangunan.

Pekerjaan arsitektural yang ada pada proyek pembangunan Gedung Serbaguna

SMA Negeri 2 Wonogiri ini meliputi:

a. Pekerjaan pasangan batu bata

b. Pekerjaan Plesteran, Acian dan Benangan

c. Pekerjaan Kusen, Jendela dan Pintu

d. Pekerjaan Langit-Langit

e. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

f. Pekerjaan Penggantung, Pengunci dan Kaca

g. Pekerjaan Pengecatan

h. Pekerjaan Waterprofing

i. Pekerjaan Sanitasi

23
j. Pekerjaan Railling Tangga dan Ramp

k. Pekerjaan sanitasi

Pekerjaan-pekerjaan arsitektural tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan

syarat-syarat pelaksanaan yang tertulis di dalam RKS. Berikut ini akan dijelaskan

tiap-tiap pekerjaan arsitektural:

a. Pekerjaan Pasangan Batu Bata

(1) Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan bata meliputi pemasangan dinding batu bata di

susun ½ bata dan satu bata meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan

untuk pekerjaan ini yang dapat dilihat pada gambar perencanaan.

(2) Persyaratan Bahan

 Bata

- Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I dengan ukuran 5 x 10,5 x

22 cm dan memenuhi persyaratan PUBBI-1970.

- Kualitas bata harus sesuai dengan pasal 81 dari A.V. 1941.

 Pasir

Pasir harus terbebas dari lumpur tanah liat, kotoran organik dan bahan

yang dapat merusak dinding.

 Semen

Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan

memenuhi S-400 menurut Standart Cement Portlandia yangdigariskan

oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI-8 tahun 1972) , diutamakan merk

Semen Gresik dan Tiga Roda.

24
 Air

Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam

alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat

merusak beton atau baja tulangan.

b. Pekerjaan Plesteran, Acian dan Benangan

(1) Persyaratan Bahan

Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan

dalam pasal beton bertulang. Komposisi bahan adukan sesuai dengan

persyaratan, yaitu :

a. 1 pc : 3 ps untuk permukaan beton, dinding trasram atau daerah basah

dan dinding luar yang tidak tertutup atap.

b. 1 pc : 2 ps untuk benangan dan sudut dinding.

c. 1 pc : 5 psr untuk dinding bata bagian dalam gedung. Semen PC yang

dipakai adalah produk lokal yang terbaik (satu merek untuk seluruh

pekerjaan).

c. Pekerjaan Kusen, Jendela dan Pintu

(1) Kusen pintu aluminium 4” warna dark brown dan pintu kaca t. 8 mm slimar

aluminium 4/7 cm warna dark brown untuk pintu utama masuk ke dalam

bangunan di lantai 1 dan lantai 2.

(2) Kusen pintu aluminium 4” warna dark brown dan pintu doubel triplek 4

mm finishing HPL slimar kayu kamper 3/10 dan kaca polos tebal 5 m untuk

pintu-pintu ruangan dalam bangunan.

25
(3) Kusen pintu aluminium 4” warna dark brown dan daun pintu slimar kayu

kamper dengan lapisan triplek 4 mm finishing HPL pada sisi luar dan

lapisan triplek lapis aluminium t. 4 mm ada sisi dalam untuk pintu km/wc

dalam bangunan.

(4) Kusen besi siku 40x40x4mm penutup steel plat tebal 2.3 mm finishing cat

duco untuk pintu shaft.

(5) Daun jendela slimar aluminium dengan isian kaca polos tebal 4 mm untuk

jendela dan boven.

(6) Spesifikasi Teknis

- Dimensi : 4” x 1 ¾”2 (kusen aluminium)

- Dimensi : 4,5 x 7 cm (slimar daun pintu aluminium)

- Dimensi : 3/8” (slimar daun jendela aluminium)

- Tebal profil : 1.35 mm

- Ultimate strength : 28.000 pci

- Yield strength : 22.000 pci

- Shear strength : 17.000 pci

- Anodizing ketebalan lapisan di seluruh permukaan alumunium adalah 18

mikron dengan warna natural / silver glose.

- Semua kusen pintu, kusen jendela, daun pintu, daun jendela adalah

dengan finishing powder coating 200 micron warna dark brown.

d. Pekerjaan Langit-Langit

(1) Persyaratan Bahan

26
- Untuk penggantung utama langit-langit (Plafond hanger) digunakan

hollow galvanis ukuran 40x40 dan rangka plafond 40x40, berkualitas

baik dengan ketebalan minimal 0,75 dan 0,45 mm.

- Untuk langit-langit/plafon digunakan Gypsum board tb.9 mm ex.

Jayaboard, Knauff atau setara kualitas dan yang tidak terdapat kandungan

asbes / Non Asbestos.

- Untuk langit-langit/plafon pada area basah digunakan kalsiboard tb.4.5

mm ex. Eternit, Kalsiboard atau setara kualitasnya.

- Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS

2588, BS 1230 atau ASTM C 36.

- Pada pertemuan antara plafond dan dinding dipasang shadowline.

e. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

(1) Persyaratan Bahan

- Ruang - ruang bangunan utama termasuk lorong menggunakan keramik

lantai 40 x 40 cm polished minimal ex. Asia, Mulia atau merk lain yang

setara kualitasnya.

- Selasar menggunakan keramik lantai 30 x 30 cm unpolished minimal ex.

Asia, Mulia atau merk lain yang setara kualitasnya.

- Tangga menggunakan keramik lantai 30 x 30 cm polished minimal ex.

Asia, Mulia atau merk lain yang setara kualitasnya.

- Trap tangga masuk bangunan menggunakan keramik lantai 30 x 30 cm

motif kasar minimal ex. Asia, Mulia atau merk lain yang setara

kualitasnya.

27
- Granit finishing frame pintu masuk utama menggunakan granit tile 30 x

30 ex. Granito, Niro warna gelap.

- Keramik Lantai km/wc 20 x 20 cm minimal ex. Roman atau merk lain

yang setara kualitasnya.

- Keramik dinding km/wc 20 x 25 cm minimal ex. Roman atau merk lain

yang setara kualitasnya.

f. Pekerjaan Penggantung, Pengunci dan Kaca

(1) Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan penggantung, pengunci dan kaca terdiri atas pekerjaan :

- pasang engsel pintu dan jendela

- pasang handle pintu

- pasang kunci pintu

- pasang kunci pintu km/wc

- pasang grendel tanam pintu dan jendela

- pasang kaca pintu polos t. 5 mm

(2) Persyaratan Bahan

a. Engsel

- Engsel pintu double teakwood ex. Lokal kualitas baik, satu pintu berisi

2 engsel.

b. Handel pintu/ door holder dan kunci pintu

- Handel pintu double teakwood tebal 4 mm ex. Solid, Gradino atau

merk lain yang setara.

- Handel pintu km/wc ex. Solid, Gradino atau merk lain yang setara.

28
- Kunci tanam pintu double teakwood tebal 4 mm ex. lokal atau merk

lain yang setara 2x putar.

c. Kaca

- Kaca Polos

- Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float

glass yang datar dan ketebalannya merata. Seperti tipe Indoflot buatan

Asahimas atau yang setar.

- kaca polos t. 8 mm.

- kaca pintu polos t. 5 mm.

- Kaca Tahan Panas/Tempered Glass.

- Tipe Temperlite dari Asahimas atau yang setar.

g. Pekerjaan Pengecatan

(1) Persyaratan Bahan

- Cat dinding interior

Menggunakan cat dinding minimal ex. Catylac, Vinilex atau merek lain

yang setara.

- Cat dinding exterior

Menggunakan cat dinding minimal ex . Catylac, Vinilex atau merek lain

yang setara.

- Cat plafond

Menggunakan cat dinding minimal ex . Catylac, Vinilex atau merek lain

yang setara.

- Cat rangka baja

29
Menggunakan cat besi meni zynchromate, minimal ex. Cap Pedang,

kansai Paint, Nippon Paint atau merek lain yang setara.

h. Pekerjaan Waterprofing

(2) Persyaratan Bahan

- Standar Mutu Bahan Berdasarkan : ASTM 828, ASTME, TAPP I 803

DAN 407.

- Untuk pelat atap dan daerah basah lainnya seperti toilet dan sebagainya

menggunakan Produk SIKA, Awazseal, Sintaproof, Isobond,

Bituthene 2000 atau sejenisnya yang setara.

i. Pekerjaan Railling

Pekerjaan railing tangga yang dilakukan yaitu :

- Railing tangga utama dari bahan stainless stell.

- Railling tangga ramp dari bahan besi hollow.

(1) Persyaratan Bahan

- Besi stainles steel diameter 2.5 inch tebal 1,2 mm.

- Besi hollow 5/5 dan 2/4 cm tebal 2.3 mm.

j. Pekerjaan Sanitasi

(2) Persyaratan Teknis

1. Keran, Floor Drain, Dll (ex. SanEi)

2. Keran air ex lokal

3. Floor Drain metal ex. lokal atau setara

4. Jet Shower ex. Onda atau setara

2. Pelaksanaan Pekerjaan Struktural

30
a. Struktur Bawah

(1) Pondasi Foot Plat

 Persyaratan teknis

 pembuatan lubang galian foot plateukuran 1,6 x 1,6m kedalaman

2,36m.

 pembuatan tulangan beton foot plate tulangan utama 8D16,

Tulangan Begel ϕ8-150, Tulangan atas Ø12-150, dan Tulangan

Bawah D16 – 150.

 pengecoran beton strouss dengan mutu beton K125.

(2) Pekerjaan Sloof

 Persyaratan teknis

 Sloof menggunakan dimensi 15/20 dan 20/30.

 Tulangan pokok yang digunakan 2Ø 12 untuk dimensi 15/20 dan 3Ø

12 untuk dimensi 20/30.

 Tulangan sengkang yang digunakan Ø8-150.

 Menggunakan Mutu beton K-250.

31
Gambar 1.13 Detail penulangan sloof

b. Struktur Atas (Upper Structure)

(1) Pekerjaan Beton Kolom

Gambar 1.14 Detail Penulangan Kolom

(2) Pekerjaan Beton Balok

Gambar 1.15 Detail penulangan Balok

32
(3) Pekerjaan Pelat Beton

1) Elevasi +3.85

Pada Pelat dengan elevasi +4.00 menggunakan pelat dua arah

dengan tulangan∅8 –150. Tebal plat yang pada bangunan ini adalah 12

cm menggunakan mutu K-250. Rencana penulangan plat lantai dapat

dilihat pada gambar 1.23.

Gambar 1.16 Rencana penulangan plat lantai

Macam syarat teknis pekerjaan pelaksanaan pekerjaan beton struktural

adalah sebagai berikut:

2) Pekerjaan Bekisting

Bekisting adalah suatu cetakan yang dibuat untuk membentuk

beton agar sesuai dengan bentuk yang diinginkan.Pelaksanaan bekisting

dibantu oleh tim surveyor dalam menentukan lokasi kolom, penentuan

ketinggian bekisting slab, dan ketegaklurusan bekisting tangga dengan

33
memberikan marking atau tanda-tanda.Pembekestingan ini memakai

bahan kayu dan plywood.Pekerjaan bekisting meliputi :

1. bekisting sloof,

2. kolom,

3. balok,

4. plat lantai,

5. ring balk, dan

6. konstruksi tangga.

(4) Struktur Atap

1) Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan baja khusus dipasang untuk kuda - kuda, gording dan

nok serta jurai yang meliputi :

 Kuda-kuda menggunakan baja ringan 75x35 tebal 0.8 mm

 Konsol/overstek menggunakan baja ringan 75x35 tebal 0.8 mm

 Gording kanal baja ringan 75x35 tebal 0.8 mm

 Sagrod/penggantung gording besi Ø 12 mm

 Reng baja ringan 30x45 tebal 0.6 mm

 usuk baja ringan 40x15 tebal 0.6 mm

 Plat plendes t = 10 mm

 Plat penegar/stiffner t = 10 mm

 Plat lekat t. 10 mm

 Ikatan angin Ø 19 mm

 Mur baut Ø 14

 Angker baut Ø 19 L = 700 mm

34
Detail kuda-kuda dapat dilihat pada gambar 1.24.

DETAIL A
98
25

09
57
Cold formed C 75.35.33
Atas
Cold formed C 75.35.33
26 Diagonal
31
Cold formed C 75.35.33
Bawah
Pengikat Cold formed
DETAIL C DETAIL B Ring balk 20/30
Sekrup Listplang
Pas. dinding 21 bata Woodplang

1512 1593 1828 1609 1508


8050

6 2

Skrup Cold formed


C75.35.33 ,
Cold formed Bidang Diagonal
C75.35.33 , Cold formed
Bidang Atas C75.35.33 ,
Cold formed Bidang Bawah
C75.35.33 ,
Bidang Diagonal Skrup

Cold formed
C75.35.33 ,
Bidang Bawah
Cold formed C75.35.33 ,
Bidang Diagonal
Skrup
Cold formed C
75.35.33
Ring balk 20/30
Skrup

35
Gambar 1.17 Detail Kuda-kuda

c. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

(1) Pekerjaan Plumbing dan air kotor

1) Persyaratan teknik Air Bersih dan Air Kotor

 Pemipaan air bersih

Untuk pipa-pipa jaringan pekerjaan sistem air bersih menggunakan

pipa-pipa jenis PVC kualitas AW.

- Pipa suplay dari sumur Bor eksisting Ø 1”

- Pipa tegas LT 2 Ø 1”

 Pemipaan air kotor

- Saluran IPAL Ø 4”

- Pipa tegak air tinjaØ 4”

- Pipa tegak air kotor Ø 3”

(2) Instalasi Listrik

2) Spesifikasi Teknik Lampu

 Armature

Dari bahan pelat baja ketebalan minimal 0,7 mm.

Type armature :

3) TL 1 x 18 W Kisi-kisi

4) PLCE 18 W fitting E-27 WD

5) Lampu pijar 25 w fitting WD

6) TLE-20 W/Baret/Persegi

36
“TL” standard type fluorescent lamp, untuk lampu-lampu seluruh

bangunan.Fluorescent Tube dengan type warna ‘white’ atau No. 33

PHILIPS.

37

Anda mungkin juga menyukai