(Rabu Abu)
PERSIAPAN:
- Keluarga meletakkan sebuah SALIB di atas meja
- Sediakan abu atau debu untuk mengoleskannya di dahi sebagai simbol pertobatan
………..Hening Sejenak………..
Mama : Dalam keheningan malam ini, marilah kita menghadap Tuhan dengan kesungguhan hati;
Papa : Kita agungkan kuasaNya dan muliakan namaNya;
Anak : Hati kami siap untuk mengagungkan kuasa Tuhan dan memuliakan namaNya.
Semua : Dengan hati yang penuh syukur, kami sekeluarga beribadah di saat ini:
Mama : Penolong kita adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi;
Papa : Kasih karunia dan damai sejahtera Allah menyertai kita;
Anak : Amin!
MENYANYI KJ.389:1,4
Besarlah kasih Bapaku, selalu melingkupiku,
Dimana-mana diriku, diasuhNya.
Ya Bapa atas kasihMu, yang slalu menaungiku,
Kunaikkan trimakasihku kepadaMu.
BERKAT :
Mama : Allah Sumber Damai Sejahtera, menyertai dan memberkati kehidupan kita sekeluarga, saat ini
sampai selama-lamanya. Amin.
1
Sapaan disesuaikan dengan bahasa local, seperti turan, mahaken, dll.
5
MENYANYI: DSL. 3: 1
Kudengar Tuhanku, Kau panggil marilah,
K’lak dengan darah yang kudus jiwamu sucilah,
Sio ya Tuhan bri hati yang keji dengan darah yang kudus k’lak disucikan t’rus.
PERSIAPAN
Salib enam (6) buah terpajang di ruang Ibadah
Ibadah dimulai sambil keluarga menyanyikan KJ. 368 “Pada Kaki SalibMu”
Pada kaki salibMu, Yesus ku berlindung.
Air Hayat Golguta, pancaran yang agung,
Ref: SalibMu, SalibMu yang kumuliakan
hingga dalam sorga klak, ada perhentian.
LITANI SYUKUR
Mama : Syukur kepada Allah yang senantiasa menyertai kehidupan kita
Anak : Sebab kita adalah milik kepunyaanNya
Papa : Sekalipun seringkali kita meninggalkan Dia dan terlena dengan dunia ini
Mama : Allah tidak pernah meninggalkan kita namun tetap setia menjaga dan melindungi kita
Anak : Sebab Dia mengasihi dan menyayangi kita.
Papa : Ketika kita tersesat, terluka, sakit, dan menderita penganiayaan
Semua : Dia sanggup menolong, menyembuhkan dan menyelamatkan kita
DOA KELUARGA
PERSIAPAN
Suasana keluarga menggambarkan bahwa sebagai umat adanya perasaan harap-harap cemas
menantikan kebangkitan Kristus seperti yang sudah dinubuatkan oleh para nabi.
Ibadah sabtu sunyi akan diisi dengan puji-pujian, perenungan dan harapan tentang kemenangan
Kristus melalui kematian dan kebangkitanNya.
Keluarga mengawali ibadah Sabtu Sunyi ini dengan pujian bersama: DSL.219:1
Papa : Dalam suasana hati yang sedih bercampur harap kami sekeluarga menantikan kebangkitanMu
ya Kristus;
Anak : Kami berdoa, ya Tuhan, teguhkanlah iman kami; dan hidupkanlah pengharapan kami;
Mama : Ya Tuhan, kuatkanlah iman kami agar pengharapan kami tidak pudar, tetapi penuh sukacita dan
sorak-sorai kemenangan;
Papa : Kami sujud bersimpuh di hadapanMu, ya Tuhan, sambil bermohon: Kuduskanlah hati dan
pikiran kami untuk beribadah kepadaMu dan hadirlah bersama kami;
Semua : Ibadah Sabtu Sunyi yang kami selenggarakan ini berlangsung dalam kasih, tuntunan dan
penyertaanMu ya Allah Kehidupan. Amin!
Mama: Menyampaikan renungan dengan membacakan SHK tanggal 15 April 2017, sambil
menerangkan sedikit / tambah makna pengorbanan (kematian dan kebangkitan Kristus) untuk
perjuangan hidup keluarga / anak-anak demi masa depan yang berpengharapan.