baik keterampilan berbahasanya. Pendidikan semakin tinggi, materi semakin luas, otomatis
perbendaharaan katanya semakin luas. Latar belakang
saat/waktu.
mengalami omong kosong atau tahap kata tanpa makna; (2) tahap
holofrastik, yaitu ucapan satu kata, pada masa ini kanak-kanak menyatakan
makna keseluruhan frase atau kalimat dalam satu kata yang diucapkannya
itu, misalnya: makan, tidur, pergi, main, mandi; (3) tahap dua holofrase,
yaitu ucapan dua kata, tahap ini merupakan perkembangan dari tahap satu
lingkungan yang penuh dengan fasilitas buku serta lingkungan yang gemar
Selain itu makin banyak buku/referensi yang dibaca akan semakin banyak
kosakata yang digunakan. Orang yang pandai memilih kosakata secara tepat
akan menimbulkan ketertarikan terhadap pendengar. Ia akan berbicara
ini berbeda sekali jika seseorang hanya mempunyai sedikit kosakata dan
untuk mempergunakan).
Semakin baik penguasaan kosakatanya maka semakin mudah
siswa terhadap kosakata dalam suatu bahasa baik yang bersifat reseptif
tes kosakata; yang memperhatikan: (a) tingkat dan jenis sekolah; (b) tingkat
kesulitan kosakata, (c) kosakata pasif dan aktif, (d) kosakata umum, khusus,
memggunakan taksonomi Bloom dalam tes kosakata antara lain: (a) Tes
kosakata tingkat ingatan, (b) Tes kosakata tingkat pemahaman, (c) Tes
mengungkapkan dengan cara lain. Tes kosakata tingkat penerapan (C3) menuntut siswa untuk dapat
memilih dan menerapkan kata-kata, istilah, atau
ungkapan tertentu dalam suatu bacaan. Jadi dalam tes ini sudah bersifat
produktif. Tes kosakata tingkat analisis (C4) dalam tes ini siswa dituntut
untuk melakukan kegiatan otak (kognitif) yang berupa analisis, baik berupa
diterapkan.
(1) tingkat kesulitan, (2) jenis kesulitan, (3) kosakata aktif dan pasif, (4)