Jipptumg Fatihahnur 1441 3 Babiii PDF
Jipptumg Fatihahnur 1441 3 Babiii PDF
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
penelitian eksperimen secara garis besar terbagi menjadi dua yakni between-
group design (desain antar kelompok) dan within-group design (desain dalam
within-group (desain dalam kelompok) adalah desain yang berisi satu subjek
2007: 73).
tunggal. Kasus tunggal dapat berupa beberapa subjek dalam satu kelompok
atau subjek yang diteliti adalah tunggal (N=1) (Latipun, 2006: 139).
kasus spesifik ini memberi peluang untuk dilakukan eksperimen dengan kasus
1
2
Pendekatan ini mempunyai persamaan dengan desain studi kasus dan desain
dan sesudah treatment dan hal ini dilakukan dalam suasana eksperimen.
kelompok maupun N=1, untuk kasus tertentu dianggap paling cocok untuk
dari itu, desain penggunaan kasus tunggal sering dipakai pada “clinical
3
setting” tekanan pokoknya adalah pada efek terapi, bukan kontribusi pada
berbeda. Pada desain eksperimen kasus tunggal, untuk mengetahui efek suatu
(residual effect), maka treatment satu dengan berikutnya harus diberi interval
kasus tunggal ini bermacam-macam. Peneliti dapat memilih desain apa yang
melibatkan fase baseline (A) dan fase treatment (B). Withdrawal berarti
A-B adalah fase baseline (A), dilanjutkan dengan fase treatment pertama (B),
kemudian fase baseline (A) diulang lagi untuk mengukur hasil dari fase
4
cukup bukti yang sangat meyakinkan dari treatment (Latipun, 2006: 150).
B. Batasan Konsep
Bed Training terhadap penurunan frekuensi enuresis pada anak usia sekolah
dasar.
yang terjadi sejak lahir dan tidak pernah berhenti atau mengalami periode
’berhenti mengompol sementara’, yang terjadi pada malam hari dan tidak
tidurnya tetap kering selama periode tidur malam hari. Prosedur Dry Bed
anak pada saat tidur malam (intensive training); tahap II, bangun untuk
mereka dan tempat tidurnya dengan cara mengganti pakaian yang basah
Dalam penelitian ini, variabel bebas (VB) adalah teknik Dry Bed
(mengompol) subjek.
untuk menetapkan baseline ini disebut fase keadaan awal (baseline phase)
Tipe Keterangan
prosedur teknik Dry Bed Training yang dilakukan selama 1 minggu. Karena
(baseline) dan 2 kali treatment yang diberikan (teknik Dry Bed Training).
sebagai berikut:
Waktu Kegiatan
Hari Pertama Orang tua membangunkan subjek satu kali setiap jam
hingga pukul 01.00 pagi untuk pergi kencing ke kamar
mandi.
Hari Kedua Orang tua membangunkan subjek satu kali setiap jam
hingga pukul 01.00 pagi untuk pergi kencing ke kamar
mandi.
Hari Ketiga a. Subjek hanya dibangunkan sekali dalam satu malam,
dimana jam membangunkan ditentukan dalam waktu
yang spesifik. Subjek dibangunkan tiga jam setelah
tertidur dan diantar untuk kencing ke kamar mandi.
7
informasi obyek penelitian baik sebagai pelaku maupun orang lain yang
memahami obyek penelitian. Informan juga bisa diartikan sebagai orang yang
2. Subjek sendiri
1. Wawancara
1. Wawancara Informal
orang tua, pola penerapan teknik yang dilakukan orang tua untuk
11
2. Observasi
melibatkan diri selaku “orang dalam” pada situasi tertentu dan observasi
1990:77).
memanfaatkannya. Selain itu juga merupakan sumber yang stabil dan juga
akurat sebagai cerminan situasi atau kondisi yang sebenarnya. Ini dapat
juga merupakan data yang legal dapat diterima dan tidak dapat
buku harian, dan catatan medis. Rekaman atau catatan adalah semua jenis
pernyataan tertulis yang disiapkan oleh atau untuk seseorang (atau suatu
dari non manusia berupa lembar chart untuk pengukuran target perilaku
seleksi. Sesuai dengan desainnya, dalam eksperimen kasus tunggal ini subjek
itu sendiri yang menjadi kontrol. Tentunya desain kasus tunggal tidak
kontrol, yang biasanya sulit dicapai pada eksperimen model komparasi antar-
kelompok yang berbeda. Karena itu desain kasus tunggal dipandang sebagai
1. Validitas Eksternal
dalam kelompok itu. Jika kita memilih subjek dan menempatkan mereka
13
yang relatif homogen. Hasil rata-rata yang diperoleh pada pascates kelompok
dilakukan kepada sejumlah subjek, dan pada dasarnya memperoleh hasil yang
sama pada setiap kasus (atau bahkan pada sebagian besar kasus), kepercayaan
setelah intervensi. Sesuai dengan sifatnya yang khusus, apakah keadaan awal
pada subjek yang diteliti mencerminkan keadaan awal subjek pada umumnya,
dan apakah keadaan awal yang berbeda pada subjek satu dengan lainnya,
akan memberi efek yang sama. Karena itu ditekankan bahwa eksperimen
2. Validitas Internal
series”. Suatu ancaman yang sangat nyata terhadap validitas internal dari
berulang adalah ciri utama dari desain kasus tunggal, maka pengukuran
terhadap perilaku yang ditargetkan harus dilakukan dengan cara yang benar-
benar sama atau sedapat mungkin sama. Namun demikian, jangan sampai
observasi (misalnya tempat, jam). Jika semua observasi hanya dilakukan oleh
fase baseline dengan fase perlakuan, maka hasil pengukurannya menjadi tidak
perlakuan itu harus melibatkan prosedur yang sama setiap kali dilakukan
replikasi oleh peneliti yang sama maupun oleh peneliti yang lain (Latipun,
2006: 147).
15
adalah:
pengertian yang bersifat umum dan relatif menyeluruh tentang tema yang
Analisis taksonomis merupakan analisis lebih lanjut dan lebih rinci serta
1. WWC/S/R1/12022012
2. OBS/KU.S/R/12022012
2012)