Anda di halaman 1dari 5

ARKEOMUSIKOLOGI, TUTURAN TENTANG MUSIK

.
DALAM ARKEOLOGI
Lucas Partanda Koestoro
Dalam artikel ini membahas tentang objek budaya material tinggalan manusia masa lampau yaitu instrumen atau
bagian dari instrumen, baik yang ditemukan pada waktu ekskavasi ataupun temuan lepas, adegan-adegan yang
berkaitan dengan musik yang terdapat pada dinding-dinding gua prasejarah, relief pada peninggalan-peninggalan
monumental (candi misalnya), arca, prasasti ataupun manuskrip.
Disin musik tidak lagi dapat dilihat sebagai objek seni belaka, tetapi terdapat hal lain di balik musik itu sendiri,
antara lain adalah latar sejarah, makna, religi, proses pembentukan nada, irama dan ritme, dan juga proses
perkembangan sebuah alat musik.
Bentuk klasifikasi temuan dalam arkeomusikologi

1) Artefak yang khusus diproduksi sebagai alat musik (menghasilkan bunyi)


2) Artefak yang kemungkinan (dapat dianalogikan) diproduksi sebagai alat musik (bunyi)
3) Artefak yang tidak dibuat khusus sebagai alat musik, tetapi memungkinkan berfungsi sebagai alat
untuk memproduksi bunyi
4) Artefak yang tidak diketahui fungsinya, tetapi dilihat dari morfologinya dapat mengeluarkan bunyi-
bunyian.
Pahatan pemain musik dan penari. Di bagian tengah panil itu
diperlihatkan seorang penari perempuan yang berdiri di batur dan di
sebelah kiri penari berdiri seorang tokoh laki-laki berjanggut (pendeta
?) yang bertepuk tangan. Di bagian kiri panil tersebut, artinya di
sebelah kanan penari, digambarkan pula beberapa perempuan berdiri
dan duduk yang masing-masing memegang sepasang sepasang simbal
mangkuk. Di sudut kiri bawah panil tersebut, artinya di sebelah kanan
tokoh penari, digambarkan pula adanya seorang laki-laki yang duduk
memainkan gendang bersusun tiga. Di sebelah kanan pemain gendang
itu tampak seorang duduk sambil memegang lututnya dalam sikap
mendengarkan musik. Adapun tokoh yang berdiri di sebelah kanan
penari tampaknya mengiringi tarian tersebut sambil bertepuk tangan.
Analisis pada artefak-artefak musik atau yang diduga berkaitan dengan musik, dapat di lakukan
dengan berbagai cara, Pada alat musik yang ditemukan dalam kondisi utuh dan masih dapat
dimainkan untuk mengeluarkan bunyi, analisis dapat dilakukan dengan lebih mudah. Adapun artefak-
artefak yang ditemukan dalam kondisi terfragmentasi, gambar atau pun relief, analisis dapat
dilakukan dengan membuat sebuah replika.
Dari uraian tentang arkeologi dan musikologi di atas, tampaklah bahwa berbagai aspek arkeologis,
baik fisik maupun budaya, dapat dikaitkan dengan musikologi. Arkeomusikologi dapat dipandang
sebagai arkeologi yang dikaitkan dengan berbagai masalah musikologi. Dengan demikian berbagai
studi mengenai bukti fisik dan perilaku kebudayaan manusia dilihat dalam hubungannya dengan
keberadaan musik dalam masyarakat di masa lalu. Bahwa musik bukan sekedar hasil proses
perkembangan alami melainkan juga tercipta atas dasar pertimbangan bagi tujuan tertentu. Tidak
mengherankan bila sebuah kajian yang dilakukan dalam arkeomusikologi sampai pada kesimpulan
bahwa interaksi manusia dengan lingkungannya, khususnya bunyi, menghasilkan alat-alat bunyi
(Lund,1981; 1991).

Anda mungkin juga menyukai