Anda di halaman 1dari 2

MODUL BAHAN AJAR SEJARAH KARAWITAN SUNDA

PERTEMUAN KE 1: PENDAHULUAN

Haloo para mahasiswa peserta pembelajaran mata kuliah Sejarah dan Analisis Musik
Sunda, semoga anda semua selalu sehat wal afiat dan mendapatkan lindungan dari
Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiiiiin……..

Seperti halnya judul mata kuliah ini, maka dalam perkuliahan ini kita akan berbicara
mengenai sejarah musik tradisional Sunda. Namun sebelumnya saya ingin
menyampaikan bahwa berdasarkan beberapa kajian terhadap berbagai sumber yang
ada terdapat informasi bahwa kajian sejarah kesenian adalah merupakan kajian yang
relatif sangat muda, yaitu dimulai pada abad 20 yang dimulai oleh seorang ilmuwan
bernama Heinrich Wolfflin yang berhasil menulis sebuah buku berjudul Principles Of
Art History. Sebagai orang pertama yang berhasil menulis tentang sejarah seni, maka
masyarakaat internasional memberikan julukan bapak sejarah kesenian. Sejaran
kesenian yang ditulis oleh Heinrich Wolfflin tersebut mengenai perkembangan
kesenian berdasarkan artifact, yakni benda-benda seni, sehingga arti sejarah kesenian
pada saat itu lebih menitik beratkan kepada sejarah seni rupa. Tentu saja hal itu
berbeda dengan materi sejarah musik yang akan kita bicarakan dalam perkuliahan ini,
karena sejarah musik tradisional berbicara mengenai seni pertunjukan yang termasuk
kepada kelompok seni Einmalig, yaitu sekali terjadi dalam ruang dan waktu.

Kajian mengenai sejarah adalah merupakan kajian terhadap peristiwa yang terjadi di
masa lalu hingga pada saat ini. Dengan demikian yang harus dilakukan di dalam
mengkaji musik tradisional diperlukan berbagai data peristiwa yang akan dikajinya.
Bagaimana dengan musik tradisional Sunda? Inilah yang akan kita bicarakan dalam
perkuliahan ini.

Sebelum berbicara lebih lanjut tentang sejarah musik, terlebih dahulu saya ingin
menjelaskan mengenai pengelompokan karya seni yang dilakukan oleh para pakar
budaya, bahwa karya seni dikelompokan dalam dua jenis, yaitu seni statis dan seni
dinamis. Seni statis adalah karya seni berupa artefak (patung, gambar, arsitektur, dan
sebagainya), sedangkan yang dimaksud dengan seni dinamis adalah karya seni berupa
peristiwa (seni tari, musik, dan teater). Seni dinamis inilah yang menjadi objek dari
kajian sejarah musik yang juga merupakan salah satu cabang kajian seni pertunjukan.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan tersebut di atas, maka kajian terhadap
sejarah musik tradisional terdapat sebuah kesulitan, yaitu tidak adanya data-data
mengenai peristiwa pertunjukan musik yang telah dilakukan di masa yang lalu.
Berbeda dengan seni dinamis berupa artefak yang masih dapat ditemukan meskipun
usianya telah ratusan tahun. Salah satu upaya untuk menggali tentang sejarah musik
tradisional adalah dengan analogi dan bantuan ilmu lainnya, seperti antropologi,
sosiologi, etnomusikologi, dan yang lainnya.

Meangakhiri pertemuan pertama ini, simaklah video di bawah ini yang diambil dari
youtube hingga selesai. Kemudian kerjakanlah tugasnya dengan baik.

https://www.youtube.com/watch?v=XVrwJ_rSBD0

Anda mungkin juga menyukai