Anda di halaman 1dari 4

Mutasi DNA

Mutasi DNA adalah perubahan sekuens DNA yang berpengaruh pada variasi fenotip. Mutasi
DNA dapat merubah instruksi gen sehingga protein yang dibutuhkan oleh tubuh bisa saja
berubah atau tidak diproduksi. Hal ini dapat menuju abnormalitas genetika.
Mutasi yang menguntungkan dapat terjadi sehingga terjadi varian alel baru yang dapat
meningkatkan kualitas hidup individu. Contohnya mutasi pada gen PCSK9 dapat menurunkan
resiko penyakit hepar. Mutasi pada LRP5 terkadang dapat meningkatkan massa jenis tulang
sehingga tulang menjadi lebih kuat. Mutasi pada hemoglobin (HbS) yang membuat eritrosit
berbentuk sel sabit dengan 1 copy akan membuat seseorang resisten dengan malaria.
Berdasarkan jenis selnya, mutasi ada 2 jenis, yaitu mutasi somatic dan mutasi germline.
Mutasi somatic terjadi pada sel somatic, tidak diturunkan, dan hanya diderita oleh seseorang
dengan mutasi. Mutasi germline / herediter berarti mutasi terjadi pada sel kelamin (ovum atau
sperma), kelainan diturunkan, biasanya orang tua berstatus carrier yang sehat namun
keturunannya akan ada yang menderita kelainan.
Berdasarkan kelainannya, mutasi ada 3 jenis, yaitu mutasi morfologik, mutasi lethal, dan
mutasi biochemical. Mutasi morfologik berarti mutasi yang menyebabkan kelainan pada
penampilan luar dari seseorang. Mutasi lethal adalah mutasi yang dapat menyebabkan kematian
pada penderitanya. Mutasi biochemical adalah lesi pada gen yang dibutuhkan untuk salah satu
tahap spesifik pada jalur enzimatik dalam tubuh.
Berdasarkan sifatnya, mutasi ada 2 jenis, yaitu mutasi spontan dan mutasi indusi. Mutasi spontan
adalah mutasi yang terjadi secara acak tanpa dipengaruhi faktor faktor dari luar. Mutasi indusi
adalah mutasi yang terjadi akibat paparan dari faktor faktor dari luar seperti bahan kimia atau
radiasi.
POINT MUTATION
1. Transisi
 basa purin disubstitusi dengan basa purin yang lain atau basa pirimidin disubstitusi
dengan basa pirimidin yang lain
2. Transversi
 basa purin disubstitusi dengan basa pirimidin atau basa pirimidin disubstitusi dengan
basa purin.
3. Silent mutation
 jika mutasi tidak mempengaruhi polipeptida yang bertanggung jawab memproduksi
gen.

4. Missense mutation
 mutasi yang menghasilkan asam amino yang berbeda dari normalnya
5. Nonsense mutation
 Mutasi yang menghasilkan kodon stop

FRAMESHIFT MUTATION
1. Insersi
 penambahan satu basa nukleotida

2. Delesi
 penghilangan satu basa nukleotida
3. Duplikasi
 penggandaan satu basa nukleotida

REPEAT EXPANSION MUTATION


1. Trinucleotide repeat
 pengulangan tiga basa nukleotida
Contoh penyakit : Huntington disease, Marfan syndrome
2. Tetranucleotide repeat
 pengulangan empat basa nukleotida

Apa saja penyebab mutasi?


1. Mutasi spontan
a) Ketidakcocokan (mismatch) saat replikasi
b) Strand slip up (terselip)
c) Perubahan struktur kimia secara spontan
2. Mutasi indusi
a) Radiasi
b) Base analogs
 bahan kimia yang strukturnya menyerupai basa nukleotida pada DNA
contoh : 5 bromouracil pada bentuk enol (tidak normal)
c) Alkylating agents
 menyebabkan perubahan pada struktur basa nukleotida dan menambahkan
gugus metil pada guanine.
contoh : methyl-nitrosoguanidine, ethylmethanesulfonate, hydroxylamine
d) Intercalating agents
 mutagen ini menyisipkan dirinya sendiri diantara basa nukleotida pada helix.
contoh : proflavin dan acridine orange.
e) Free radicals
 radikal bebas dapat merusak DNA dan molekul lain. Mutagen ini dapat
dinetralkan oleh antioksidan (missal vitamin C).

Anda mungkin juga menyukai