Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH JARINGAN SARAF

JARINGAN SARAF
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron adalah perantara komunikasi antara
otak dan tubuh, sedang neuroglia adalah sel pendukung bagi neuron- sel neuroglia melindungi
dan memelihara neuron. Rangsang adalah stimulus yang mengakibatkan perubahan dalam tubuh
atau bagiannya. Kecepatan lintasan serabut mengirimkan pesan dari satu tempat ketempat lain
berkisar 300 kilometer perjam. Neurohumor adalah ujung serabut saraf pelepas zat kimia, yang
bila salah satu sel mengeluarkan sinyal sel saraf yang lain sekitar 25000 akan siap beraksi.
Jaringan saraf memiliki fungsi, yaitu:
1) Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, yang dilakukan oleh sistem indera
2) Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
3) Mengendalikan kerja organ – organ tubuh supaya dapat bekerja secara teratur sesuai dengan
fungsinya

A. STRUKTUR SEL SARAF ( NEURON )


Merupakan kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf. Dalam neuron terdapat
sitoplasma yang mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mithokondria.
Neuron terdiri dari :
a) Badan Sel
Mengandung inti sel yang besar didalamnya terdapat RNA ( Asam Ribo Nukleat) dan
sitoplasma, ini sering disebut dengan neuroplasma. Dalam badan sel terdapat juga terdapat inti
sel, mitokondria, aparat golgi, lisosom, dan badan niesel.
b) Dendrit
Merupakan kumpulan dari serabut sitoplasma. Serabut sarafnya tidak panjang dan bercabang
seperti pohon, berfungsi menerima rangsang yang datang dari ujung akson dari neuron lain lalu
meneruskannya ke badan sel.
c) Akson ( neurit)
Merupakan serabut sitoplasma tunggal. Serabut sitoplasma tunggal memiliki serabut yang
panjang dan tidak bercabang, yang berfungsi membawa rangsangan yang berasal dari badan sel
saraf ke kelenjar dan serabut – serabut saraf. Akson di bungkus oleh selubung lemak yang
disebut selubung mielin. Selubung meielin terdiri atas membran sel yang meluas dari sel schwan.
Daerah akson yang tidak diselubungi oleh mielin dinamakan Nodus Ranvier. Nodus Ranvier
berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls dan berperan penting pada perbanyakan impuls
saraf. Titik temu antara terminal akson yang satu dengan akson yang lain dinamakan Sinapsis,
yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan ke sel saraf lainnya. Pada sinapsis mengeluarkan
bahan kimia yang disebut neurotransmiter, yang berguna untuk meneruskan rangsang.
B. PENGGOLONGAN NEURON
Berdasarkan pada cara neuron memindahkan rangsangan dan posisi yang ditempatinya, neuron
dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Neuron Aferen (Neuron Sensori)
Bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang ( reseptor ) kepada sistem saraf
pusat ( otak dan sumsum tulang belakang ). Kumpulan badan sel saraf neuron membetuk
ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang belakang atau tali spinal. Struktur neuron sensorik
yakni memiliki dendrit panjang dan neurit atau akson pendek.
2) Neuron Intermedier
Merupakan penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron Intermedier terdapat di
saraf pusat. Berfungsi untuk meneruskan rangsang dari aferen ke eferen atau ke neuron
intermedier yang lainnya. Memiliki struktur dendrit yang panjang dan neurit atau akson pendek
atau panjang.
3) Neuron Eferen ( Neuron Motorik )
Berfungsi untuk mengirimkan impuls atau tanggapan dari saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
akan melakukan respons tubuh. Umumnya neuron ini menerima ragsang dari neuron intermedier,
akan tetapi ada kalanya impuls ditransmisikan langsung dari neuron aferen ke neuron eferen.
Strukturnya berupa dendrit pendek dan neurit atau akson panjang.
C. CARA KERJA PENGHANTARAN RENGSANGAN
Cara penghantaran rangsangan ada dua, yaitu:
a) Lewat Sel Saraf
Impuls berjalan sepanjang akson,setelah itu membran neuron memulihkan keaadaanya seperti
semula. Selama masa pemulin ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut , waktu ini
disebutkan dengan periode refaktori..
b) Lewat Sinapsis
Impuls yang tiba pada tombol sinapsis akan menyebabkan meningkatnya permeabilitas pada
membran pra sinapsis terhadap ion Ca, kemudian ion Ca masuk dan gelombang sinapsis smbil
mengeluarkan neutransmiter kecelah sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, neutransmiter
dihidrolisir oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post sinapsis.

Secara skematis jalanya rangsang adalah Rangsang ---> reseptor ---> konduktor ---> efektor ---
> respon (baik berupa gerakan pada otot maupun pengeluaran pada kelenjar).
Jalannya rangsang untuk gerak biasa dengan gerak refleks berbeda, jika pada gerak biasa
rangsang dibawa ke otak sebagai pusat kesadaran, maka pada gerak refleks rangsang dibawa ke
sumsum tulang belakang, ini disebabkan karena gerak refleks terjadi diluar kesadaran manusia
untuk itu otak tidak sempat merespon rangsangan, dan hanya sampai pada sumsum tulang
belakang. Jika dibuat skema alurnya sebagai berikut:
Gerak biasa: Rangsang ---> Urat saraf sensorik ---> otak ---> saraf motorik
Gerak Refleks : Rangsang ---> Saraf sensorik ---> sumsum tulang belakang --- > saraf motorik

D. SISTEM SARAF SADAR


Sistem saraf dibedakan menjadi dua yakni sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem
saraf sadar sendiri terbagi atas Saraf pusat ( otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi
atau saraf parifer. Sistem saraf tak sadar terdiri atas saraf simpatik dan parasimpatik.
1. Sistem Saraf Pusat

a) Otak
Otak manusia ada dua yaitu otak kanan dan kiri yang merupakan pusat koordinasi tubuh utama ,
terletak dalam rongga kepla dan dilindungi tulang tempurung kepala, dan dilapisi oleh tiga
membran yang disebut meinges (Durameter/ lapisan luar, Arachnoid/lapisan tengah,
plameter/lapisan dalam). Otak kiri sendiri berfungsi untuluk berfikir analitik, logika, bahasa dan
science serta matematika. Sedang otak kanan berkaitan dengan tugas untuk berpikir holistic,
intuisi, kreativitas dan seni serta musik.
Otak dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Otak belakang (hindbrain)
Bertugas untuk mengontrol pernafasan dan denyut jantung serta merupakan bagian utama
pangkal otak (the brain stam). Otak belakang terdiri dari
 Medula Oblongata (Sumsum Lanjutan) merupakan otak belakang yang langsung berhubungan
dengan spinal cord (syaraf tulang belakang) . Yang bertugas untuk mengontrol pernafasan dan
kerja jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kegiatan yang bersifat otonom.
 Cerebelum, berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi kerja otot ketika bergerak.
 Pons, menghubungkan otak belakang dengan bagian – bagian otak yang lain, atau dengan kata
lain merupakan relay station, yakni merelay pesan sensoris dari spinal cord ke bagian lain dari
otak maupun dari otak ke spinal cord. Dan juga berperan dalam aktivitas tidur dan jaga (
Carlson,1986 dalam Peterson,1991 dalam Walgito,2010)
2) Otak Tengah (Midbrain)
Berperan sebagai koordinator antara otak depan dengan otak belakang ( Reticular Formation),
dan antara otak depan dengan mata juga merupakan inti (core) dari pangkal otak yang
mempunyai struktur yang luas. Sebagai reticular formation, mempunyai formasi atau network
yang kompleks dari syaraf – syaraf yang mencapai dalam semua bagian dari otak dari bawah ke
atas. Letak reticular formation sendiri berada di pusat otak.
3) Otak Depan (Forebrain)
Merupakan bagian yang paling menyusun atau mengembangkan (to evolve) dan berfungsi untuk
mempertahankan critical activities seperti gerak, memori, dan bicara. Didalamnya terdapat:
 Otak besar yang berfungsi sebagai pusat pengaturan semua kegiatan alat tubuh, tempat
kesadaran, tempat emosi, dan tempat menerjemahkan semua rangsang yang diterima. Otak besar
dibngkus oleh lapisan luar (korteks serebral) dan lapisan dalam (serebrum). Hampir semua
kegiatan berpusat pada korteks yakni percakapan, gerak, pendengaran, penciuman, kecerdasan,
dan kesadaran.
 hipothalamus yang terdapat pada puncak pada pangkal otak, bertugas untuk mengontrol syaraf
otonom, mengkoordinasikan aktivitas yang kritis untuk survival seperti makan, seks, tidur, dan
lapar.
 Thalamus, yang merupakan pusat relay pesan ke dan dari bagian otak lainnya. Selain merelay
pesan, thalamus juga mengintegrasikan dan mengkoordinasi pesan tersebut.
 Sistem limbik, mengelilingi hipothalamus dan berfungsi mengatur emosi dan memori.
Didalamnya terdapat hippokampus, yang jika bagian ini rusak akan menyebabkan seseorang
tidak bisa mengingat dalam beberapa detik karena tidak adanya permanent record dari
pengalamannya.

b) Medula Spinalis
Sumsum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata yang memiliki sejumlah
saraf yang saling berpasangan. Terdiri dari material berwarna abu – abu dibagian tengah serta
mengandung serabut motorik dan sensorik. Berbagai gerakan ditubuh seperti gerakan tangan,
kaki, lengan, dan badan diatur oleh sistem motorik. Sedangkan girus prasental berfungsi untuk
mengatur pada bagian kepala dan mata. Tonus otot adalah kondisi ketegangan otot karena
melakukan kegiatan. Fungsi medula spinalis adalah mengadakan komunikasi anatara semua
bagian tubuh dengan otak, rangsangan koordinasi dari otot dan sendi pada otak, dan sebagai
pusat gerak refleks.
2. Sistem Saraf Perifer
Merupakan penghubung antara indra (penerima rangsang) dengan saraf pusat dan penghubung
antara saraf pusat dengan organ tubuh (otot dan kelenjar). Terdiri dari 12 pasang saraf otak dan
31 pasang saraf sumsum tulang belakang.

E. SISTEM SARAF OTONOM


Merupakan penghubung antara pusatsaraf dengan otot jantung, pembuluh darah, usus dan
kelenjar. Dibedakan menjadi dua, yaitu: Sistem Simpatik dan Parasimpatik dengan fungsi
sebagai berikut:
No Saraf Parasimpatik Saraf Simpatik
1 Menghambat denyut jantung Memacu denyut jantung
2 Melebarkan arteri Menyempitkan arteri
3 Menyempitkan bronkiolus Melebarkan bronkiolus
4 Menyempitkan iris/pupil Melebarkan iris / pupil
5 Mempercepat gerakan otot perut Memperlambat gerakan otot perut
6 Mengurangi sekresi keringat Meningkatkan sekresi keringat
7 Relaksasi kantong kencing atau otot Kontraksi kantong kencing / otot anus
anus
8 Merangsang Kelenjar air mata Menghambat kelenjar air mata
9 Merangsang aliran saliva Menghambat aliran saliva

F. GANGGUAN SISTEM SARAF


Ada beberapa penyakit apada siste saraf, yaitu:
a) Polio, disebabkan karena infeksi virus pada sumsum tulang belakang. Biasa menyerang pada
anak balita, penderita setelah dewasa akan mempunyai ukuran kaki yang berbeda disebabkan
mengecilnya otot (atropi). Pencegahan dengan imunisasi polio.
b) Epilepsi, serangan mendadak berupa sentakan otot yang hebat sehingga menimbulkan kejang -
kejang dan mulut berbusa. Dapat menyerang orang yang menderita tumor otak, cedera otak,
infeksi otak, dan cacat otak bawaan.
c) Meningitis, Radang pada bagian selaput otak yang disebabkan bakteri / virus.
d) Neuritis, Gangguan pada saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan, kerancunan, dan
tekanan.
e) Gegar Otak, Disebabkan benturan pada kepala
f) Hydrocephalus, Kelainan atau penyakit akibt pembesaran kepala karena peninbunan secara aktif
cairan otak didla bilik otak.. Penyebabnya bisa karena kelainan struktur otak bawaan, infeksi
selaput otak, tumor, dan trauma.

Daftar Pustaka:
Walgito.(2010).Psikologi Umum Suatu Pengantar.Yogyakarta:ANDI
Zaipudin & Wilarso.(2006).LKS Aksi Sains Biologi kelas 8.Klaten:Sinar Abadi
Posted by Juni Wulan Ningsih at 17:23
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: antropobiologi

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)
Dear God

Free Music at BlogRion

Anda mungkin juga menyukai