Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN

BACILLUS SP
Dosen Pembimbing : 1. Rahmani,STP.,MP
2. Siti Mas’odah.,S.pd.,M.Gizi

Disusun Oleh : KELOMPOK 2B

1. AULIA NUR FITRIANI AQILLA : P07131218051


2. HESTY YULIANA DEWI : P07131218059
3. MUSLIHAH : P07131218070
4. SUMIATI : P07131218080

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN GIZI DIPLOMA IV
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami dapat
menyelesaikan makalah Mikrobiologi Pangan yang berjudul “Bacillus sp” dengan tepat
waktu.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai dapur dengan baik. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami untuk dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan masa depan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

A. Latar Belakang .........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3

A. Pengertian Bacillus sp..............................................................................................3


B. Produk Bacillus sp ...................................................................................................4
C. Konsentrasi Bacillus sp yang Membahayakan Tubuh .........................................5
D. Kelebihan dan Kekurangan Bacillus sp .................................................................7

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................9

A. Kesimpulan ...............................................................................................................9
B. Saran ........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat
dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap
sebagai makhluk hidup
Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya sebagian kecil
saja yang merupakan pathogen. Patogen adalah organism atau mikroorganisme yang
menyebabkan pada organism lain. Kemampuan pathogen untuk menyebabkan penyakit
disebut patogenitas. Dan pathogenesis disini adalah mekanisme infeksi dan mekanisme
perkembangan penyakit.
Mikroorganisme dapat ditemukan disemua tempat yang memungkinkan terjadinya
kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada didalam tanah, di lingkungan
akuatik, dan atmosfer(udara) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme
tersebut dapat masuk secara alami kedalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh
manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan
inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.
Bacillus sp. Merupakan agen penyakit dari beberapa penyakit seperti infeksi kulit,
paru, usus, dan selaput otak. Selain itu, beberapa tipe Bacillus sp. dipastikan sebagai
penyebab suatu kasus keracunan makanan, apabila hasil isolasi Bacillus sp. menunjukkan
bahwa strain-strain dari serotip yang sama ditemukan pada makanan yang dicurigai dan dari
kotoran atau muntahan pasien, atau hasil isolasi bakteri dari makanan yang dicurigai,kotoran,
atau dari muntahan pasien menunjukkan adanya sejumlah besar Bacillus cereus dari serotip
yang dikenal sebagai penyebab keracunan makanan. Keracunan pangan yang diakibatkan
oleh Bacillus sp. ditunjukan dari gejala diare,kejang(kram) perut, dan muntah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Bacillus sp ?
2. Apa saja produk atau jenis Bacillus sp ?
3. Bagaimanakah konsentrasi Bacillus sp yang membahayakan tubuh ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Bacilus sp ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Bacillus sp
2. Untuk mengetahui produk atau jenis Bacillus sp
3. Untuk mengetahui konsentrasi Bacillus sp yang membahayakan tubuh
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Bacillus sp

D. Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Bacillus sp
2. Mahasiswa mengetahui produk atau jenis Bacillus sp
3. Mahasiswa mengetahui konsentrasi Bacillus sp yang membahayakan tubuh
4. Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan Bacillus sp

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bacillus sp
Bacillus sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh pada kondisi
aerob dan anaerob. Sporanya tahan terhadap panas (suhu tinggi), mampu mendegradasi
Xylandan karbohidrat (Cowandan Stell’s, 1973). Bacillus sp mempunyai sifat mampu tumbuh
pada suhu lebih dari 50 oC dan suhu kurang dari 5 oC, mampu bertahan terhadap pasteurisasi,
mampu tumbuh pada konsentrasi garam tinggi (>10%), mampu menghasilkan spora dan ,
mempunyai daya proteolitik yang tinggi dibandingkan mikroba lainnya. Bacillus adalah salah
satu genus bakteri yang berbentuk batang dan merupakan anggota dari divisi Firmicutes. Bacillus
merupakan bakteri yang bersifat aerob obligat atau fakultatif, dan positif terhadap uji enzim
katalase. Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang hidup bebas
atau bersifat patogen.

Beberapa penelitian telah berhasil mengisolasi dan memurnikan bakteriosin Bacillus sp.
Gram positif diantaranya yaitu subtilin yang dihasilkan oleh Bacillus subtilis (Kleinetal.1993),
megacin yang dihasilkan oleh B. megaterium (Tagg et al., 1976), coagulin dihasilkan oleh B.
coagulans (Hyronimus, 1998), cerein dihasilkan oleh B. cereus (Oscariz dan Pisabarro, 2000),
dan tochicin yang dihasilkan oleh B. thuringiensis (Paik et al., 1997).

Bakteriosin merupakan zat antimikroba berupa polipeptida, protein, atau senyawa yang
mirip protein. Bakteriosin disintesis diri bosom oleh bakteri selama masa pertumbuhannya dan
umumnya hanya menghambat pertumbuhan galur-galur bakteri yang berkerabat dekat dengan
bakteri penghasil bakteriosin (Kone & Fung, 1992). Menurut Tagg et al., (1976), kriteria yang
merupakan ciri-ciri bakteriosin adalah sebagai berikut:
1. memiliki spektra aktivitas yang lebih sempit
2. senyawa aktif merupakan polipeptida atau protein
3. bersifat bakterisida
4. mempunyai reseptor spesifik pada sel sasaran
5. gen determinan terdapat pada plasmid
Senyawa antibiotik yang dihasilkan Bacillus sp adalah basitrasin, pumulin,
laterosporin, gramisidin, dan tirocidin yang efektif melawan bakteri Gram positif serta
kolistin dan polimiksin bersifat efektif melawan bakteri Gram negatif. Sedangkan

3
difficidin memilikis pektrum lebar, mikobacilin dan zwittermicin bersifat antijamur
(Todar, 2005).
Bacillus sp merupakan bakteri Gram-positif, berbentuk batang dan katalase-
positif. Bakteri ini pada awalnya dinamai Vibrio oleh Christian Gottfried Ehrenberg, dan
dinamai ulang menjadi Bacillus oleh Ferdinand Cohn pada tahun 1872 .
Bakteri Bacillus sp biasanya banyak ditemukan ditanah. Cara untuk mendapatkan
bakteri Bacillus sp yaitu dengan mengambil sampel tanah menggunakan sendok yang
telah disterilisasikan terlebih dahulu kemudian ambil tanah sekitar kedalaman 3 cm dari
permukaan tanah. Bacillus sp merupakan bakteri gram positif dengan sel batang
berukuran 0,3-22 x 1,27-7 , sebagian bersifat motil ( gerak ) mobilitas ini disebabkan
oleh flagel, jika dipanaskan akan membentuk endospora , yaitu bentuk dorman sel
vegetatif sebagai bentuk pertahanan diri yang muncul saat kondisi ekstrim yang tidak
menguntungkan bagi bakteri.
B. Produk Bacillus sp
1. Bacillus cereus
Keracunan pangan yang diakibatkan oleh Bacillus sp ditunjukkan dari gejala
diare, kejang (kram) perut, dan muntah. Bakteri yang telah diisolasi dari baso adalah
B. peptonificans yang menyerupai B. cereus. B. cereus menyebabkan dua jenis
penyakit yang dibedakan atas waktu timbulnya gejala dan sindroma penyakit.
Penyakit pertama, waktu timbulnya gejala penyakit relatif lambat dengan sindroma
diare, sedangkan pada penyakit yang kedua, gejala cepat timbul dengan sindroma
emetik.
Bacillus merupakan bakteri Gram-positif, aerobik, batang pembentuk spora,
kadang-kadang memperlihatkan reaksi Gram-negatif. B. cereus merupakan bakteri
fakultatif anaerob dengan ukuran sel-sel vegetatif sekitar dalam bentuk rantai. x 3.0
– 5.0 1.0 Sebagian galur bersifat psikrotrofik (tumbuh pada 4-5oC) tetapi tidak pada
30-35oC. Galur lain bersifat mesofilik dan dapat tumbuh antara 15 oC dan 50 atau 55
oC, sedangkan suhu optimum pertumbuhan berkisar: 30 – 40 oC. Umumnya tidak
tumbuh pada pH 4.8 dalam media yang diasamkan dengan HCl atau pH 5.6 dalam
media yang diasamkan dengan asam laktat. Tidak akan tumbuh pada aw 0.92 – 0.93
dengan NaCl sebagai humektan. Asam sorbat 0.26% pada pH 5.5 dan kalium sorbat
0.39% pada pH 6.6 menghambat pertumbuhannya. Penambahan 0.2% kalsium
propionat pada adonan roti dapat menghambat germinasi organisme. Makanan yang

4
akan disimpan harus didinginkan dengan cepat sampai suhu <10oC yang mencegah
pertumbuhan B. cereus. Makanan yang akan disimpan panas, harus dipertahankan
suhunya di atas 60oC.
2. Bacillus anthracis
Genus Bacillus terdiri dari banyak jenis, mereka bisa membentuk spora dan
bersifat aerobik. Jenis bakteri ini terdapat pada tanah, air, udara dan tumbuhan
beberapa contohnya diantaranya Bacillus cereus dan B. subtilis. Tetapi diantara jenis
Bacillus, B. anthracis ialah bakteri yang bersifat pathogen. Bakteri ini bersifat aerob
dan non-motil merupakan bakteri pertama yang terbukti sebagai agen penyebab
penyakit antrax yang mematikan. Antrax memang awalnya menyerang hewan,
namun karena sifat sporanya yang tahan pada situasi yang kurang menguntungkan
maka apabila daging hewan ternak yang terserang antrax tidak diproses dengan benar
maka spora antrax akan tetap ada dan akan hidup pada manusia yang memakannya.
Proses infeksinya bisa melalui 3 cara, melalui kulit, pernafasan, dan gastrointestinal.
Spora antrax dapat tahan hidup di tanah selama sepuluh tahun, manusia biasanya
terinfeksi karena menghirup spora antrax.
Jenis makanan yang mudah ditumbuhi Bacillus Anthracis
Makanan yang berasal dari produk hewani terutama daging yang pemasakannya
tidak sempurna, dan diduga hewan tersebut telah terkontaminasi spora antrax.
Cara Pencegahan agar tidak Terkontaminasi Bacillus anthracis :
Tentunya yang paling penting adalah segala tindakan pencegahan, seperti
menghindari daging hewan tertular dan mungkin juga pencegahan munculnya
terorisme. Juga dengan memasak dengan benar daging yang hendak kita konsumsi.

C. Konsentrasi Bacillus sp. yang membahayakan tubuh


Bacillus sp. merupakan bakteri gram-positif yang berbentuk batang,dan secara
alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi. Bacillus sp.tumbuh di berbagai mesofilik
suhu berkisar 25-35 derajat Celsius. Bacillus sp. juga telah berevolusi sehingga dapat
hidup walaupun di bawah kondisi keras dan lebih cepat mendapatkan perlindungan
terhadap stres situasi seperti kondisi pH rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atau
kondisi oksidatif, dan panas atau etanol Bakteri ini hanya memiliki satu molekul DNA
yang berisi seperangkat set kromosom. Beberapa keunggulan dari bakteri ini adalah
mampu mensekresikan antibiotik dalam jumlah besar ke luar dari sel Kebanyakan
anggota genus Bacillus adalah organisme saprofit yang lazim terdapat dalam tanah, air,

5
udara, dan tumbuh-tumbuhan, seperti Bacillus cereus dan Bacillus subtilis
(Hidayat,2014).
Beberapa di antaranya patogen bagi insekta Bacillus cereus dapat tumbuh pada
makanan dan menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan keracunan makanan.
Organisme ini kadang-kadang dapat menimbulkan penyakit pada orang fungsi imun yang
terganggu (misalnya meningitis, endokarditis, endoftalmitis, konjungtivitis, atau gastro
enteritis akut). Bacillus anthracis, penyebab antraks adalah bakteri patogen utama genus
ini. Hampir semua jenis bacillus sp. bersifat motil, kecuali bacillus anthracis yang bersifat
nonmotil (Hidayat, 2014).
No Produk makanan Bakteri Batas maksimum
1 Tepung tapioka, tepung hunkwe, Bacillus cereus <1x104 koloni/g
tepung kacang hijau, tepung
singkong, tepung sagu, tepung garut,
tepung jagung, tepung gandum,
tepung beras, tepung siap pakai
untuk kue, tepung aren, tepung
pisang
2 Susu sereal bubuk Bacillus cereus <1x102 koloni/g
3 Bihun, spagetti, mi kering, sohun, mi Bacillus cereus <1x103 koloni/g
instan, makaroni, pasta kering,
produk akhir serealia yang masih
perlu pengolahan lebih lanjut, mie
basah, pasta mentah
4 Tepung bumbu Bacillus cereus <1x104 koloni/g
5 Dodol, wingko, yangko berbasis Bacillus cereus <1x102 koloni/g
tepung beras ketan dan wajik
6 Tauco Bacillus cereus <1x103 koloni/g
7 Sari kedelai Bacillus cereus <1x103 koloni/g
8 Bakpia kacang hijau Bacillus cereus <1x102 koloni/g
9 Roti dan produk bakeri tawar dan Bacillus cereus <1x102 koloni/g
premiks (termasuk tepung panir)
10 Produk bakeri istimewa (manis, Bacillus cereus <1x102 koloni/g
gurih, asin)

6
11 Dendeng sapi, daging asap yang Bacillus cereus <1x103 koloni/g
diolah dengan panas
12 Herba dan rempah-rempah Bacillus cereus <1x103 koloni/g
13 Kondimen dan bumbu lainnya Bacillus cereus <1x102 koloni/g
14 Formula bayi dan formula medis Bacillus cereus <1x102 koloni/g
untuk bayi
15 Makanan diet khusus untuk Bacillus cereus <1x102 koloni/g
kesehatan termasuk untuk bayi dan
anak-anak berbentuk susu untuk bayi
Sumber: Paramesow (2009)
B. cereus dapat menyebabkan dua tipe penyakit, yaitu diare dan muntah.
Gejala penyakit diare yang ditimbulkan mirip dengan yang disebabkan oleh Clostridium
perfringens; yaitu buang air besar encer, perut kejang-kejang dan sakit 6 jam -15 jam setelah
mengkonsumsi pangan yang tercemar, disertai mual, namun jarang terjadi muntah. Sedangkan gejala
penyakit muntah, biasanya ditandai oleh mual terjadi 0,5 jam - 6 jam setelah
mengkonsumsi pangan yang tercemar, dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam; kadang-
kadang disertai dengan kejang perut dan diare. Beberapa strain B. subtilis dan B.
licheniformis juga dapat menyebabkan muntah karena dapat memproduksi toksin
yang stabil terhadap panas seperti yang juga dihasilkan oleh B. cereus.Dosis infeksi B.
cereus adalah > 105/g. Jika jumlah B. cereus dalam pangan lebih besar dari 106 koloni/g
mengindikasikan perkembangbiakan dan pertumbuhan B. cereus tersebut aktif dan dapat
berisiko terhadap kesehatan (Paramesow, 2009).

D. Kelebihan dan kekurangan bakteri Bacillus sp


a. Kelebihan bakteri Bacillus sp:
1. Bacillus Sp Memiliki Kemampuan Dalam Menghasilkan Antibiotik Yang Berperan
Dalam Nitrifikasi Dan Denitrifikasi
2. Pengikat Nitrogen, Pengoksidasi Selenium (Se), Pengoksidasi Dan Pereduksi Mangan
(Mn)
3. Bersifat Khemolitotrof, Aerob Dan Fakultatif Anaerob
4. Dapat Melarutkan Karbonat
5. Dapat Melarutkan Posfat, Dan Menurunkan Ph Substrat Akibat Asam Organik Yang
Dihasilkannya

7
6. Dapat Melakukan Mineralisasi Terhadap Bahan Organik Kompleks Baik Berupa
Senyawa Polisakarida, Protein Maupun Selulosa.
b. Kelebihan dan kekurangan bakteri Bacillus sp:
Bacillus sp ini dapat dimanfaatkan pada tahap persiapan lahan tambak
dan pembentukan air pada masa awal budidaya ikan dan udang. Pembentukan
plankton, bakteri pembentuk flock, menurunkan pHdan stabilisasi alkalinitas berupa
pembentukan bufer (penyanggah) bikarbonat-asam karbonat dapat terlaksana. Namun
jika dilanjutkan terus darimasa pertengahan budidaya hingga akhir (panen) maka
eutrofikasi air dapat terjadi,konsentrasi posfat dan nitrit dapat meningkat sebagai
akibat pelarutan posfat dan degradasi protein dari sisa pakan dan kotoran ikanD udang
serta produksi nitrit yang intens dari hasilpernafasan denitrifikasi Bacillus sp. Rentang
pH pagi-sore juga dapat bergerak melebar,akibat daya larut terhadap karbonat yang
bisa menyebabkan ketidakseimbangan buffer bikarbonat-asam karbonat dan radikal
karbonat terbentuk (kalsinasi). Disamping itu, enzim protease dan (hitinase yang
dihasilkan selama fermentasi Bacillus sp dapat secara ekstrimmengganggu siklus dan
kesempurnaan moulting bagi udang (RBN, 2016).

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bacillus sp merupakan bakteri Gram positif, berbentuk batang, dapat tumbuh pada
kondisi aerob dan anaerob. Bacillus adalah salah satu genus bakteri yang berbentuk
batang dan merupakan anggota dari divisi Firmicutes. Bacillus merupakan bakteri
yang bersifat aerob obligat atau fakultatif, dan positif terhadap uji enzim katalase.
Bacillus secara alami terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang hidup bebas
atau bersifat patogen. Bacillus sp merupakan bakteri Gram-positif, berbentuk batang
dan katalase-positif. Bakteri ini pada awalnya dinamai Vibrio oleh Christian Gottfried
Ehrenberg, dan dinamai ulang menjadi Bacillus oleh Ferdinand Cohn pada tahun
1872 .
2. Bacillus sp memilki beberapa produk atau jenis nya yaitu Bacillus cereus, Bacillus
anthracis.

3. Bacillus sp.tumbuh di berbagai mesofilik suhu berkisar 25-35 derajat Celsius. Bacillus
sp. juga telah berevolusi sehingga dapat hidup walaupun di bawah kondisi keras dan
lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti kondisi pH rendah
(asam), bersifat alkali, osmosa, atau kondisi oksidatif, dan panas atau etanol. ).
Bacillus anthracis, penyebab antraks adalah bakteri patogen utama genus ini. Bacillus
cereus dapat tumbuh pada makanan dan menghasilkan enterotoksin yang
menyebabkan keracunan makanan. B. cereus dapat menyebabkan dua tipe penyakit,
yaitu diare dan muntah.

4. Kelebihan:

Bacillus sp ini dapat dimanfaatkan pada tahap persiapan lahan tambak


dan pembentukan air pada masa awal budidaya ikan dan udang.

Kekurangan:

Bacillus sp dapat secara ekstrimmengganggu siklus dan kesempurnaan moulting bagi


udang

9
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Siska. 2014. Bacillus sp. https://id.scribd.com/doc/245536599/Makalah-


Identifikasi-Bacillus-sp. Diakses pada 19 Mei 2019.
Paramesow, Faniti. 2009. SNI 7388-2009 - Batasan Maksimum Cemaran Mikroba dalam
Pangan. https://www.academia.edu/9959536/SNI_7388-2009_-
_Batasan_Maksimum_Cemaran_Mikroba_dalam_Pangan. Diakses pada 19 Mei
2019.
RBN. 2016. Bakteri Bacillus.
https://www.academia.edu/22444649/BAKTERI_BACILLUS_1_. Diakses pada 19
Mei 2019.

10

Anda mungkin juga menyukai