JENIS
(RATE)
LA J U
Salju
Air
Transprotasi fluvial
DENGAN SISI SAMPING BEBAS
ALIRAN
(Flow)
Transportasi Glasial
SLIP (luncuran)
BT GT RTA
Solifl
Da
R B
CISa L A
SCa l a
uctio
e
a
- eLn
A a
n unEy i n y T
pI aEa
S
b ma a a
aPh r hb P
b pr h U
A si A p
tN i N a aa
at a
A Raya dtT n
Y aRaeea n a
s a n
T pan
A
Aa t tglasi
nnu
(cree t t
s l a
Ua
Untuk cdb
p)aer membedakan
( a longsoran, landslide, yang mengandung pengertian
Tu
vAuat.
at
batu
tanah
e
u u c
F a an d m
u u
A a
(p r
luas, maka istilah
L l L.k p b
Kb e slides digunakan kepada longsoran gelinciran yang
Oa aKene u a T
Ray
A(s
W Solifl
n r c e
n
terdiri atas luncuran
tM ri
apa
T cuctio
ur
lu p t A atau slide (longsoran gelinciran translasional) dan
Eeu nBmun v u
n ) N
RA
e
Ang u
(cre
nendatan atau slump
p) A (longsoran Agelinciran rotasional). Berbagai jenis
Apd at
Tep) b
( aa l e
d
l
Sae talu a H
rNu k n
n) i
longsoran (landslide) dalam beberapa klasifikasi di atas dapat dijelaskan
An s
u Ld a g
t r
g S u
tnu n a
ae a
sebagai berikut :
ntLnn i n a a n
n
uacg k l
Te hm ura D a j
t
b a
sa an e i u
na b n
t ns ri r Jatuhan (Fall) adalah
A jatuhan a atau massa batuan bergerak melalui
Eb be s i h
di
a
aski a
h udara, termasuk r gerak jatuh bebas, meloncat dan penggelindingan
.
h t v (
d a e
Ra ai n
a
bongkah batu dan bahan rombakan tanpa banyak bersinggungan satu
n. r l a
c r
at a
r a n e dengan yang lain. Termasuk jenis gerakan ini adalah runtuhan (urug, t
Ao ro c p h
u
mm e e
a
lawina, avalanche) batu, bahan frombakan maupun tanah.
b
bs ( t
Sa a r l
T kk u o
aa n w
E nn t )
A) u
R h
S L a
Aa u n
n n b
g a
At a a
n n
C r
b
e o
at
p m
u
a b
t (r a
o
c Longsoran-longsoran
k
a
gelinciran (slides) adalah gerakan yang
k n
disebabkan oleh keruntuhan melalui satu atau beberapa bidang yang
)
sli
dapat diamati
de
s)
ataupun
J diduga. Slides dibagi lagi menjadi dua jenis. Disebut
at
luncuran
u
h
(slide) bila dipengaruhi gerak translasional dan susunan
a
materialnya
n yang banyak berubah.. Bila longsoran gelinciran dengan
b
susunan
at materialnya tidak banyak berubah dan umumnya dipengaruhi
u
(r
gerak rotasional, maka disebut nendatan (slump), Termasuk longsoran
o
c
gelinciran adalah: luncuran bongkah tanah maupun bahan rombakan,
k
fa
dan nendatan tanah.
ll)
Pertambahan
Batuan
Koherensi
Aliran Tanah
(Earth Flow)
LL
T
BR N LaOL UAJJ PI
AO
T L TN LA
S Li wAN AP
TI T
A o qA
E
N
liWCLA A
A
L G
N
E liliri I T N T
J AE
N An
UD A S
N urnI U J
APS
A N
g
A
B O
D a r NRRU A U
efa aA A R
NEIE
H s
T
A a n a AA H H
O
DN R n T
T G
or NNA
DN
L
A
S ct
T
ID
B n
tpB B U U A
AMA
N
a
L a
A
io N NE
A MA
I G
N
n a aA B HH
h a
A R
P
SABL
ET n (
hT A A
U B E
D ansa B
AN
Ta LnairA N (A F
A Fl U T
K
A
E
T N
RN T ohn ULA F
A
EUh Iw oN T K
((RS
N OST Al
a N m( U
R
BH
A
E R( W A LoA
IE Dn( CboRR) E LoN
E
R Ia O N
mC D
R
DAO
G I O ( )s
O o( R k AI
R
RLM C
E b
C K
L E
O m AaK O
a H (
M
K
A
CI Nb N n CE
k(
) H
L
E (DnVL S
) S FO
a
U
E
R A
SeL I
A(I
n
M
S b D
D
(
P
L
T LS
L(A E L
ri LE
)I A ID N
U
D
M sC) )D
M D e F
e
E M FH I
P
br Eb M
A
N
) B L) rlE L
E
is
T o) L
A iU N
Sl w N T)
s
LAliran H(flow) adalah gerakan yang dipengaruhi oleh jumlah
S
id )C
e) U
U A AR F
Mkandungan
N atau kadar airtanah, terjadi pada material tak
vA A
P L
aN L
)terkonsolidasi. Bidang longsor antara material yang bergerak
l
a B ) K
L
E tidak dapat dikenali. Termasuk dalam jenis gerakan aliran
umumnya
nO
cK C
kering
h adalah
E sandrun (larianpasir), aliran fragmen batu, aliran loess.
e(
)B P jenis gerakan aliran basah adalah aliran pasir-lanau, aliran
Sedangkan
L
O A
tanah
C cepat,
T aliran tanah lambat, aliran lumpur, dan aliran bahan
K
A
rombakan.
S N
L
I )
D
E
Longsoran majemuk (complex landslide) adalah gabungan dari dua
)
Satuan Nendatan
Rotasi sedikit Nendatan bahan Nendatan
Luncuran Luncuran
Satuan Luncuran
bongkah batu bongkah bahan
Transl banyak bongkah
(rock block rombakan (debris
asi (many tanah (earth
slide) block slide)
block slide)
units) Luncuran Luncuran
batu bahan Luncuran
slide) slide)
Gerak horisontal /
bentang lateral Bentang Bentang lateral Bentang lateral
KECEPATAN KETERANGAN
> 3 meter/detik Ekstrim sangat
cepat
3 meter/detik s.d. 0.3
Sangat Cepat
meter/menit
0.3 meter/menit s.d. 1.5 Cepat
meter/hari
1.5 meter/hari s.d. 1.5
meter/bulan Sedang
1.5 meter/bulan s.d. 1.5
meter/tahun Lambat
0.06 meter/tahun s.d. 1.5
meter/tahun Sangat lambat
< 0.06 meter/tahun Ekstrim sangat
lambat
jatuhan tepra
Pelapukan dan erosi sangat dipengaruhi oleh iklim yang diwakili oleh
kehadiran hujan di daerah setempat, curah hujan kadar air (water content;
%) dan kejenuhan air (saturation; Sr, %). Pada beberapa kasus longsor,
hujan sering sebagai pemicu karena hujan meningkatkan kadar air tanah
yang menye- babkan kondisi fisik/mekanik material tubuh lereng
berubah. Kenaikan kadar air akan memperlemah sifat fisik-mekanik tanah
dan menurunkan Faktor Kemanan lereng (Brunsden & Prior, 1984;
Bowles, 1989; Hirnawan & Zakaria, 1991).
Penambahan beban di tubuh lereng bagian atas (pembuatan/peletakan
bangunan, misalnya dengan membuat perumahan atau villa di tepi lereng
atau di puncak bukit) merupakan tindakan beresiko mengakibatkan
longsor. Demikian juga pemotongan lereng pada pekerjaan cut & fill, jika
tanpa perencanaan dapat menyebabkan perubahan keseimbangan tekanan
pada lereng.
Banyak kejadian longsor terjadi akibat gempa bumi. Gempa bumi Tes di
Sumatera Selatan tahun 1952 dan di Wonosobo tahun 1924, juga di
Assam 27 Maret 1964 menyebabkan timbulnya tanah longsor (Pangular,
1985). Demikian juga di Jayawijaya, Irian Jaya tahun 1987 (Siagian,
1989, dalam Tadjudin, 1996) dan di Sindangwanggu, Majalengka tahun
1990 (Soehaimi, et.al., 1990). Di jalur keretaapi Jakarta-Yogyakarta dekat
Purwokerto tahun 1947 (Pangular, 1985) akibat getaran dan di Cadas
Pangeran, Sumedang bulan April; 1995, selain morfologi dan sifat
fisik/mekanik material tanah lapukan breksi, getaran kendaraan pun ikut
ambil bagian dalam kejadian longsor. Gempa di India dan Peru (2000)
juga menyebabkan longsor.
Purworejo kehilangan
tempat tinggal
11 Desember Dusun Ngaran dsk., Hujan sangat - 17 tewas,
2000 Kab Kulonprogo, lebat dan - 80 KK
Yogyakarta lama kehilangan
tempat tinggal
Desa Kanding, Hujan terus - 39 rumah
9 Januari 2001 terendam
Somo- gede, menerus
Banyumas lumpur.
- Cekdam rusak
34 rumah
Januari Desa Aek Latong, Gempa
-
24
2001 Sipirok, Tapanuli struktur sesar rusak berat,
Selatan Sumatera - tanah terban
Kehadiran air tanah dalam tubuh lereng biasanya menjadi masalah bagi
kestabilan lereng. Kondisi ini tak lepas dari pengaruh luar, yaitu iklim
(diwakili oleh curah hujan) yang dapat meningkatkan kadar air tanah,
derajat kejenuhan, atau muka airtanah. Kehadiraran air tanah akan
menurunkan sifat fisik dan mekanik tanah. Kenaikan muka air tanah
meningkatkan tekanan pori ( yang berarti memperkecil ketahanan
geser dari massa lereng, terutama pada material tanah (soil). Kenaikan
muka air tanah juga memperbesar debit air tanah dan meningkatkan erosi
di bawah permukaan (piping atau subaqueous erosion). Akibatnya lebih
banyak fraksi halus (lanau) dari masa tanah yang dihanyutkan, ketahanan
massa tanah akan menurun (Bell, 1984, dalam Hirnawan, 1993