Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Otitis Media Akut adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang

disebabkan karena masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah

Otits media akut (OMA) dapat terjadi kare beberapa faktor penyebab,

seperti sumbatan tuba eustachius (merupakan penyebab utama

dari kejadian otitis mediayang menyebabkan pertahanan tubuh pada silia

mukosa tuba eustachius terganggu), ISPA (infeksi saluran pernafasan

atas), dan bakteri (Streptococcus peumoniae, Haemophylus influenza,

Moraxella catarrhalis,dan bakteri piogenik lain, seperti Streptococcus

hemolyticus, Staphylococcus aureus, E. coli,Pneumococcus vulgaris).

Otitis media akut merupakan peradangan sebagian atau seluruh

mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel

mastoid. Keadaan seperti ini mengakibatkan nyeri telinga dan juga

mengakibatkan membram timpani menjadi merah, opak, kaku, dan benjol.

Otitis media merupakan keadaan dimana terjadinya peradangan

pada telinga tengah. Secara klinis, otitis media dapat diklasifikasikan

menjadi otitis media akut dan otitis media supuratif kronis (OMSK)

(Shyamala et al., 2012)

OMSK adalah infeksi kronis pada telinga tengah yang disertai

perforasi membran timpani dan keluarnya sekret/ pus pada telinga (otore)

selama 8 minggu (KMK RI 428, 2006). Sedangkan Monasta (2012)


mengatakan bahwa OMSK terjadi jika infeksi berlangsung selama 6

minggu dan sering disertai kolesteatom (Monasta et al, 2012).

B. Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud otitis media akut (OMA) ?

2. Apakah etiologi dan manifestasi klinis dari otitis media akut (OMA) ?

3. Bagaimana patofisiologi dan penatalaksaan dari otitis media akut

(OMA) ?

4. Apakah komplikasi dari otitis media akut (OMA)?

5. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari otitis media akut (OMA) ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi

Otitis media adalah inflamasi pada bagian telinga tengah. Otitis

media sebenarnya adalah diagnosa yang paling sering dijumpai pada

anak – anak di bawah usia 15 tahun. Paling sering terjadi bila terdapat

disfungsi tuba eustachii seperti obstruksi yang disebabkan oleh infeksi

saluran pernafasan atas, inflamasi jaringan disekitarnya dan sering

diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan

atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius.

Gejala yang sering ditimbulkan pada otitis media biasanya ialah rasa

nyeri, pendengaran berkurang, demam, pusing, juga kadang disertai

mendengar suara dengung (tinitus).

Otitis Media Akut adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang

disebabkan karena masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga

tengah Otits media akut (OMA) dapat terjadi kare beberapa faktor

penyebab, seperti sumbatan tuba eustachius (merupakan penyebab

utama dari kejadian otitis mediayang menyebabkan pertahanan tubuh

pada silia mukosa tuba eustachius terganggu).

Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah infeksi kronik pada

telinga tengah karena adanya perfoasi membran timpani dan sekret

(encer atau kental dan bening atau berupa nanah) yang keluar dari

lubang telinga luar secara terus menerus atau hilang timbul.


B. Etologi

1. Otitis media akut (OMA)

Bakteri patogen yang sering adalah streptococcus

pneumoniae, haemophilus influenzae yang tidak dibedakan

jenisnya, moraxella catarrhalis, streptokokus hemolitikus,

stafilokokus aureus, escherichia colli, proteus vulgaris dan

pseudomonas

2. Otitis media supuratif kronik

 Lingkungan

Hubungan penderita OMK dan faktor sosioekonomi

belum jelas, tetapi kelompok sosioekonomi rendah

memiliki insiden OMK yang lebih tinggi. Tetapi sudah

hampir dipastikan hal ini berhubungan dengan kesehatan

secara umum, diet, dan tempat tinggal yang padat.

 Riwayat otitis media sebelumnya

Secara umum dikatakan otitis media kronis

merupakan kelanjutan dari otitis media akut dan/ atau otitis

media dengan efusi, tetapi tidak diketahui faktor apa yang

menyebabkan satu telinga dan bukan yang lainnya

berkembang menjadi keadaan kronis

 Infeksi

Bakteri yang diisolasi dari mukopus atau mukosa

telinga tengah hampir tidak bervariasi pada otitis media


kronik yang aktif. Keadaan ini menunjukkan bahwa metode

kultur yang digunakan adalah tepat. Organisme yang

terutama dijumpai adalah bakteri Gram (-), flora tipe usus,

dan beberapa organisme lainnya.

 Infeksi saluran nafas atas

Banyak penderita mengeluh keluarnya sekret telinga

sesudah terjadi infeksi saluran nafas atas. Infeksi virus

dapat mempengaruhi mukosa telinga tengah menyebabkan

menurunnya daya tahan tubuh terhadap organisme yang

secara normal berada dalam telinga tengah, sehingga

memudahkan pertumbuhan bakteri.

 Autoimun

Penderita dengan penyakit autoimun akan memiliki

insiden lebih besar terhadap OMK.

 Alergi

Penderita alergi mempunyai insiden otitis media

kronis yang lebih tinggi dibanding yang bukan alergi. Yang

menarik adalah dijumpainya sebagian penderita yang alergi

terhadap antibiotik tetes telinga atau bakteri atau toksin-

toksinnya, namun hal ini belum terbukti kemungkinannya.

 Gangguan fungsi tuba eustachius

Pada otitis media kronis aktif tuba eustachius sering

tersumbat oleh edema tetapi apakah hal ini merupakan


fenomena primer atau sekunder masih belum diketahui.

Pada telinga yang inaktif berbagai metode telah digunakan

untuk mengevaluasi fungsi tuba eustachius dan umumnya

menyatakan bahwa tuba tidak mungkin mengembalikan

tekanan negatif menjadi normal.

C. Patofisiologi

1. Otitis media akut

Terjadi akibat terganggunya faktor pertahanan tubuh yang

bertugas menjaga kesterilan telinga tengah. Otitis media sering

diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang

tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat

saluran Eustachius. Saat bakteri melalui saluran Eustachius,

mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran tersebut sehingga

terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran

menyebabkan transudasi, dan datangnya sel-sel darah putih untuk

melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri

dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya

terbentuklah nanah dalam telinga tengah. Selain itu pembengkakan

jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan lendir yang

dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang

telinga.

Jika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran

dapat terganggu karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil


penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran di telinga

dalam tidak dapat bergerak bebas. Kehilangan pendengaran yang

dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan halus). Namun cairan

yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran

hingga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga

juga akan terasa nyeri. Dan yang paling berat, cairan yang terlalu

banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena

tekanannya.

2. Otitis media supuratif kronik (OMSK)

Terjadinya OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis

media berulang. OMSK disebabkan oleh multifaktor antara lain

infeksi virus atau bakteri, gangguan fungsi tuba, alergi, kekebalan

tubuh, lingkungan, dan social ekonomi.

Fokus infeksi biasanya terjadi pada nasofaring (adenoiditis,

tonsillitis, rhinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba

Eustachius. Kadang-kadang infeksi berasal dari telinga luar masuk

ke telinga tengah melalui perforasi membran timpani, maka terjadi

inflamasi. Bila terbentuk pus akan terperangkap di dalam kantung

mukosa di telinga tengah.

Dengan pengobatan yang cepat dan adekuat serta perbaikan

fungsi telinga tengah, biasanya proses patologis akan berhenti dan

kelainan mukosa akan kembali normal. Walaupun kadang-kadang

terbentuk jaringan granulasi atau polip ataupun terbentuk kantong


abses di dalam lipatan mukosa yang masing-masing harus dibuang,

tetapi dengan penatalaksanaan yang baik perubahan menetap pada

mukosa telinga tengah jarang terjadi.

Mukosa telinga tengah mempunyai kemampuan besar

untuk kembali normal. Bila terjadi perforasi membrane timpani

yang permanen, mukosa telinga tengah akan terpapar ke telinga

luar sehingga memungkinkan terjadinya infeksi berulang. Hanya

pada beberapa kasus keadaan telinga tengah tetap kering dan

pasien tidak sadar akan penyakitnya. Berenang, kemasukan benda

yang tidak steril ke dalam liang telinga atau karena adanya focus

infeksi pada saluran napas bagian atas akan menyebabkan infeksi

eksaserbasi akut yang ditandai dengan secret yang mukoid atau

mukopurulen.

D. Manifetasi klinis

1. Otitis media akut

 Rasa nyeri pada telinga (otalgia).

 rasa penuh dalam telinga atau rasa kurang dengar.

 Demam tinggi

 Gelisah

 Diare

 Anoreksia

 Muntah

 kejang-kejang
2. Otitis media supuratif kronik

 Telinga berair (otorrhoe)

 Gangguan pendengaran

 Nyeri telinga (otalgia)

E. Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai