Anda di halaman 1dari 1

KBA.

ONE, Lhokseumawe - Terkait laporan masyarakat masalah limbah yang dihasilkan PT


Ika Bina Argo Wisesa (IBAS), Desa Guha Uleu, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara,
pihak IBAS angkat bicara, Kamis 10 Oktober 2019.

Direktur Utama, Wendy menjelaskan pabrik pengolahan sawit yang dibangun sejak tahun
2018 tersebut memiliki lahan limbah seluas 15 hektare, sementara luas pabrik saat ini hanya
dua hektare. Bau yang timbul akibat limbah juga telah dipastikan tidak berbahaya bagi warga
sekitar.

"Kalau kami bilang itu tidak bau, jelas itu bohong. Namun itu sudah diuji dan tidak
berbahaya bagi kesehatan. Pabrik ini juga sudah memiliki ratusan tenaga kerja yang 80%
terdiri dari warga sekitar," ucapnya.

Selain itu Komisaris PT IBAS, Herman juga memastikan akan meminimalisir dampak dari
limbah yang dihasilkan. Bagian-bagian dari pabrik juga telah disiapkan sesuai dengan standar
operasional.

"Kemarin ada masalah dengan asap karena cerobong kita kurang tinggi, maka kita langsung
meninggikannya. Kita disini untuk memajukan ekonomi masyarakat Aceh Utara, dan tentu
saja masih banyak butuh bimbingan," ungkap Herman.

Ia juga menambahkan, hingga kini ekonomi masyarakat sekitar lebih meningkat dari
sebelumnya, pendapatan pekerja yang didominasi oleh warga setempat bisa mencapai Rp4
hingga 6 juta setiap bulannya.

"Kita disini juga meningkatkan perputaran ekonomi warga. Pekerja kita juga tidak hanya dari
warga sekitar, dari Krung Mane dan Lhoksukon juga sudah ada. Semoga usaha ini bisa
menjadi berkah untuk orang banyak," harap Herman.***

https://www.kba.one/news/pt-ibas-akan-minimalisir-limbah-olahan-sawit/index.html

diakses 15 januari 2020

Anda mungkin juga menyukai