Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seperti kita ketahui kita tidak hanya sekedar melihat saja terhadap objek
penelitian, tetapi berhubungan dengan berbagai macam pendapat dan persepsi
atas fenomena, keadaan dan peristiwa yang terjadi. Artinya saat terjadinya
peristiwa pembunuhan, polisi harus mencari data-data sebagai sebuah modus
operansi dan modus vivendi-nya dari pembunuhan tersebut, kapan terjadi,
berapa luas modus dan berapa lama mereka merencanakan dan siapa yang
menyuruh mereka membunuh. Akan tetapi mengamati bukan sekedar melihat
objek tetapi didalamnya ada kegiatan penerimaan data dengan cara merekam
kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan mencatatnya yang nantinya bias
menjadi sebuah fakta yang menguatkan dugaan yang direkayasa oleh peneliti.
Begitu juga fakta yang didapat polisi akan menjadi sebuah data apabila
fakta tersebut di rekam, dihitung diukur dan dicatatnya. Penggunaan istilah
tersebut sering berbeda dengan pengertiannya. Yang dikumpulkannya adalah
fakta sehingga menjadi data, tetapi pada umumnya lebih banyak digunakan
istilah pengumpulan data, karena dianggap memiliki pengertian yang lebih
luas karena menyangkut pula masalah penyajian data serta keterkaitannya
dengan seluruh proses penelitian. Sehingga metode pengumpulan data
merupakan suatu cara atau proses yang sitematis dalam pengumpulan,
pencatatan dan penyajian fakta untuk tujuan tertentu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas oleh pemakalah adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari data dan jenisnya?
2. Apa saja metode pengumpulan data?
3. Bagaimana penjelasan metode pengumpulan data tersebut?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari data dan jenisnya.
2. Untuk mengetahui apa saja metode pengumpulan data.
3. Untuk mengetahui bagaimana penjelasan metode pengumpulan data
tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian data dan jenisnya


Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan
keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang
dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka,
simbol, kode dan lain lain.
Pengelompokan data menurut sumber pengambilannya sebagai berikut:
a. Data primer
Data primer adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya. Atau di sebut juga dengan data asli atau data baru.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung
dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber sumber
yang telah ada. Data ini biasa diperoleh dari perpustakaan atau dari
laporan laporan penelitian terdahulu. Data sekunder disebut juga data
tersedia.

Pengelompokan data menurut waktu pengumpulannya sebagai berikut:


a. Data berkala
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan.
b. Kerat lintang
Data kerat lintang adalah data yang terkumpul pada satu waktu tertentu
untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegitan atau keadaan
pada waktu itu.

Pengelompokan data menurut sifatnya adalah sebagai berikut:


a. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.

3
b. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.

Pengelompokan data menurut tingkat pengukurannya sebagai berikut:


a. Data nominal adalah data yang berasal dari pengelompokan peristiwa
berdasarkan kategori tertentu, yang perbedaannya hanyalah menunjukkan
perbedaan kualitatif.
b. Data ordinal adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang
disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau
sebaliknya dengan jarak atau rentang yang tidak sama.
c. Data interval adalah data yang berasal dari obyek atau kategori yang
diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak antara tiap
obyek atau kategori adalah sama. Pada data ini tidak terdapat angka nol
mutlak.
d. Data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal,
data ordinal dan data interval dan dilengkapi titik nol absolut dengan
makna empiris. Angka pada data ini menunjukkan ukuran yang
sebenarnya dari obyek.

B. Metode Pengumpulan data


Metode pengumpulan data adalah cara atau teknik bagaimana data itu bisa
ditemukan, digali, dikumpulkan, dikategorikan, dan dianalisis.1
Metode Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal
hal atau keterangan-keterangn atau karakteristik-karakteristik sebagian atau
seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.2
Berdasarkan caranya ada beberapa cara pengumpulan data
1. Angket / kuesioner
Angket berasal dari bahasa latin inquirere berarti mencari,
memeriksa, meneliti, mengusut, mencari bukti atau bertanya.3Sedangkan

1
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2011), hlm. 161.
2
M.Iqbal Hasan, Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Jakarta:
Ghalia Indonesia. 2002), hlm. 82-83.

4
angket dalam metedologi penelitian yaitu teknik pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh
responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atau
menjawab pertanyaan-pertaanyan yang diajukan. Untuk dapat
menggunakan teknik ini disyaratkan responden harus memiliki tingkat
pendidikan yang memadai.
Keuntungan teknik angket ini adalah :
a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat
dikirimkan melalui pos.
b. Biaya yang diperlukan uantuk membuat angket relatif murah.
c. Angket tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya
ditentukan oleh responden itu sendiri.

Kerugian teknik angket ini adalah sebagai berikut :


a. Jika dikirim melalui pos, maka prosentase yang dikembalikan relatif
rendah.
b. Angket tidak dapat digunakan pada responden yang tidak mampu
membaca dan menulis.
c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan
berbeda oleh responden.

Angket dikatakan baik, efektif dan efisien apabila memenuhi


komponen-komponen berikut :
a. Ada subyek, yaitu individu atau lembaga yang melaksanakn penelitian.
b. Adanya ajakan yaitu permohonan dari peneliti kepada responden untuk
turut serta mengisi acara secara aktif dan obyektif pernyataan yang
tersedia.
c. Ada petunjuk pengisian angket yang mudah dimengerti.

3
Hidayat Syah, Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Verifikasi, (Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang. 2010), hlm. 112.

5
d. Ada pertanyaan maupun pernyataan beserta tempat mengisi jawaban,
baik secara tertutup, semi tertutup ataupun terbuka.
e. Pertanyaan dalam angket ini dapat berbentuk pertanyaaan terbuka atau
tertutup atau kombinasi antara terbuka dan tertutup.

Dalam membuat pertanyaan atau pernyataan perlu diperhatikan


beberapa hal yaitu sebagai berikut :
a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak
meragukan.
b. Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda.
c. Responden harus mampu menjawab.
d. Pertanyaan atau pernyataan harus relevan.
e. Pertanyaan atau pernyataan sebaiknya pendek.
f. Hindari pertanyaan atau pernyataan yang bias, sugestif.

Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam


angket tersebut, angket dapat dibedakan atas 3 golongan yaitu sebagai
berikut :
1) Angket terbuka
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataan memberikan
kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan
pndapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
2) Angket tertutup
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataan tidak
memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban
dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
3) Angket semi terbuka
Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataan memberikan
kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban dan pendapat
menurut pilihan pilihan jawaban yang telah disediakan.

6
2. Wawancara/ Interview
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawabn
jawabn responden dicatat atau direkam.Teknik wawancara ini juga
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan wawancara sebagai berikut :
a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca
dan menulis.
b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami pewawancara dapat segera
menjelaskan.
c. Pewawancara dapat segera mengecek kebenaran jawaban responden
dengan mengajukan petanyaan pembandingan atau dengan melihat
wajah atau gerak gerik responden.

Kekurangan wawancara sebagai berikut :


a. Wawancara memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan
uang harian pengumpulan data.
b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang kecil.
c. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden

Teknik wawancara ini dapat dibedakan atas dua yaitu sebagai berikut :
a. Wawancara berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara menggunakan
(mempersiapkan) daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai pedoman
saat melakukan wawancara.
b. Wawancara tidak berstruktur
Merupakan teknik wawancara di mana pewawancara tidak
menggunakan daftar pertanyaan atau daftar isian sebagai penuntun
selama dalam proses wawancara.

7
Dalam melakukan wawancara ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu sebagai berikut :
a. Penampilan fisik termasuk pakaian yang dapat memberikan kesan
apakah pewawancara dapat dipercaya atau tidak
b. Sikap dan tingkah laku
c. Identitas pewawancara harus memperkenalkan dirinya dan kalau perlu
menunjukkan tanda pengenal atau surat tugas.
d. Kesiapan materi dalam arti pewawancara memahami dan menguasai
apa yang akan ditanyakan dan memberikan jawaban apabila diperlukan
e. Sebaiknya lakukan perjanjian dengan calon responden kapan mereka
bisa bersedia untuk diajak wawancara.
f. Mulailah wawancara dengan terlebih dahulu menggunakan kalimat
pembuka kalimat pengantar dan dalam proses wawancara gunakan
bahasa yang baik dan benar.
g. Kontrol jalannya wawancara dan bila perlu pihak responden dituntun
seperlunya agar dia tidak mengalami banyak kesulitan dalam
menjawab atau mengemukakan pendapat.

3. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak


hanya mengukursikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga
dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukanuntuk mempelajari
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan
padaresponden yang tidak terlalu besar.4

Dari definisi observasi di atas, terdapat tujuh hal yang menjadikan


komponen observasi yaitu sebagai berikut.

4
Zulkarnain, “Pengumpulan Data”, di akses dari
https://www.academia.edu/8204425/Makalah_Pengumpulan_Data pada tanggal 09 Mei 2019,
pukul 01.22.

8
a. Pemilihan, menunjukan pengamat mengedit dan memfokuskan
pengamatannya secara sengaja atau tidak.
b. Pengubahan, menunjukan bahwa observasi boleh mengubah perilaku
dan suasana tanpa menggangu kewajarannya.
c. Pencatatan, menunjukan upaya merekam kejadian-kejadian dengan
mengunakan catatan lapangan, sistem kategori dan metode-metode
lainnya.
d. Pengodean, menunjukan proses penyederhanaan catatan-catatan
melalui metode reduksi data
e. Rangkaian perilaku dan suasana, menunjukan bahwa observasi
melakukan serangkaian pengukuran yang berlainan pada berbagai
perilaku dan suasana
f. In situ, menunjukan bahwa pengamatan kejadian terjadi melalui situasi
alamia, walau tidak berarti tanpa mengunakan manipulasi
eksperimental
g. Tujuan emperis menunjukan bahwa observasi memiliki bermacam-
macam fungsi dalam penelitian, deskripsi, melahirkan teori, hipotesis
atau menguji teori atau hipotesis.

Kelebihan teknik observasi sebagai berikut :


a. Data yang di peroleh adalah data aktual/segar dalam arti bahwa data
diperoleh dari rensponden pada saat terjadinya tingkah laku.
b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku
yang di harapkan muncul mungkin akan muncul atau mungkin juga
tidak muncul. Karena tingkah laku dapat dilihat atau di amati, maka
kita segera dapat mengatakan bahwa yang diukur memang sesuatu
yang dimaksud untuk di ukur
Kelemahan teknik observasi sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh data yang diharapkan maka pengamat harus
menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang di harapkan
terjadi /muncul.

9
b. Beberapa tingkah laku seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat
pribadi sukar atau tidak mungkin diamati bahkan mungkin dapat
membahayakan pengamat jika di amati.

Observasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:


a) Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan orang-orang
yang diamati maka observasi dapat dibedakan atas dua, yaitu :
1) Observasi partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat ikut serta terlibat
dalam kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh subjek yang yang
teliti atau yang diamati seolah-olah merupakan bagian dari mereka
2) Observasi tak partisipan
Merupakan observasi dimana pengamat berada diluar subjek
yang di teliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka
lakukan.
b) Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan observasi dapat di
bedakan atas dua sebagai berikut :
1) Observasi berstruktur
Merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan
observasi yang dilakukannya mengunakan pedoman pengamatan.
2) Observasi tak berstuktur
merupakan observasi dimana pengamat dalam melaksanakan
observasinya melakukan pengamatan secara bebas.5

4. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan pada subyek penelitian namun melalui dokumen atau
catatan catatan tertulis yang ada baik berupa dokumen primer maupun
dokumen sekunder.

5
Iqbal Ihsan, Op.Cit., hlm. 83-87.

10
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis langsung oleh orang
atau subyek yang mengalami suatu peristiwa, seperti autobiografi.
Sedangkan dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis oleh orang
lain mengenai suatu peristiwa atau pengalaman seperti biografi. Dokumen
yang digunakan dapat berupa buku harian, suara pribadi, laporan, notulen
rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.6
Beberapa kelebihan dari studi dokumentasi ini adalah sebagai
berikut:
a. Pilihan alternatif untuk subyek penelitian tertentu yang sukar atau
tidak mungkin dijangkau, maka studi dokumentasi dapat memberikan
jalan untuk melakukan penelitian (pengumpulan data).
b. Tidak reaktif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara
langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh
oleh kehadiran penelitian atau pengumpulan data.
c. Untuk penelitian yang menggunakan data yang menjangkau jauh ke
masa lalu, studi dokumentasi memberikan cara yang terbaik.
d. Besar sampel, dengan dokumen dokumen yang tersedia, teknik
memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar dengan
biaya yang relatif kecil.

Kelemahan studi dokumentasi sebagai berikut :


a. Bias, biasanya data yang disajikan dalam dokumentasi bias berlebihan
atau tidak ada(disembunyikan).
b. Tersedia secara selektif, tidak semua dokumen dipelihara untuk di
baca ulang oleh orang lain.
c. Tidak komplit, data yang terdapat dalam dokumen biasanya tidak
lengkap.

6
Hidayat Syah, Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Verifikatif, (Yogyakarta: PT.LKiS printing Cemerlang. 2010), hlm. 133.

11
d. Format tidak baku, format yang ada pada dokumen biasanya berbeda
dengan format yang terdapat pada peneliltian, disebabkan tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian.7

5. Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-
buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan
disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan,
ensiklopedia, dan sumber sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik
lain.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan
bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi
kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat memperoleh informasi
tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya dengan
penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua
informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Untuk melakukan studi kepustakaan, perpustakaan merupakan suatu
tempat yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang
relevan untuk dikumpulkan, dibaca dan dikaji, dicatat dan dimanfaatkan
(Roth 1986). Seorang peneliti hendaknya mengenal atau tidak merasa
asing dilingkungan perpustakaan sebab dengan mengenal situasi
perpustakaan, peneliti akan dengan mudah menemukan apa yang
diperlukan. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti
mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, misalnya kartu katalog,
referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku petunjuk, laporan-
laporan penelitian, tesis, disertasi, jurnal, ensiklopedi, dan surat kabar.

7
Iqbal Hasan, Op.Cit., hlm. 87-88.

12
Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber
yang tepat dalam waktu yang singkat.
Masalah penulisan dapat ditemukan dari beberapa sumber, yaitu dari
pengalaman sendiri, dari teori-teori yang perlu diuji kebenarannya dan dari
bahan¬bahan pustaka. Setelah masalah penelitian ditemukan, seorang
peneliti perlu melakukan suatu kegiatan yang menyangkut pengkajian
bahan-bahan tertulis yang merupakan sumber acuan untuk penelitiannya.
Kegiatan ini, yang juga disebut studi kepustakaan, merupakan suatu
kegiatan penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti baik sebelum
maupun selama penelitian berlangsung. Berikut ini akan dibahas apa yang
dimaksud dengan studi kepustakaan, tujuan, sumber-sumber, hambatan,
dan bagaimana melakukan studi kepustakaan.
Setelah menemukan masalah yang akan diteliti seorang peneliti akan
melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penelitiannya. Salah
satu diantaranya adalah melakukan studi kepustakaan, yang mungkin
sudah dirintisnya ketika masih ada dalam tahap mencari masalah
penelitian. Penggunaan pustaka untuk ditinjau secara singkat pada
dasarnya bermanfaat menunjukkan aspek ilmiah dalam penelitian yang
akan disusun. Pustaka yang digunakan idealnya adalah pustaka inti yang
berkaitan dengan topik penelitian. Pustaka juga menjadi rujukan konsep
yang akan diteliti.
Hampir semua penelitian memerlukan studi pustaka. Walaupun
orang sering membedakan antara riset kepustakaan dan riset lapangan,
keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Perbedaan utamanya
hanyalah terletak pada fungsi, tujuan dan atau kedudukan studi pustaka
dalam masing-masing riset tersebut. Dalam riset pustaka, penelusuran
pustaka lebih daripada sekedar melayani fungsi- fungsi persiapan kerangka
penelitian, mempertajam metodelogi atau memperdalam kajian teoretis.
Riset pustaka dapat sekaligus memanfaatkan sumber perpustakaan untuk
memperoleh data penelitiannya tanpa melakukan riset lapangan.

13
Idealnya sebuah riset profesional menggunakan kombinasi riset
pustaka dan lapangan dengan penekanan pada salah satu di antaranya.
Namun ada kalanya mereka membatasi penelitian pada studi pustaka saja.
Paling tidak ada tiga alasan kenapa mereka melakukan hal ini.
a) Karena persoalan penelitian tersebut hanya bisa dijawab lewat
penelitian pustaka dan mungkin tidak bisa mengharapkan datanya dari
riset lapangan.
b) Studi pustaka diperlukan sebagai satu tahap tersendiri yaitu studi
pendahuluan untuk memahami gejala baru yang terjadi dalam
masyarakat.
c) Data pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitiannya.

Setidaknya ada empat ciri utama studi kepustakaan.


1) Peneliti berhadapan langsung dengan teks dan data angka dan
bukannya dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata
berupa kejadian , orang atau benda-benda lain.
2) Data pustaka bersifat siap pakai.
3) Data pustaka umumnya adalah sumber sekunder yang bukan data
orisinil dari tangan pertama di lapangan.
4) Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Banyak yang menganggap bahwa riset perpustakaan identik dengan


buku-buku. Anggapan ini tidak salah namun selain buku-buku ada juga
data yang berupa dokumen, naskah kuno dan bahan non cetak lainnya.
Jadi, perpustakaan juga menyimpan karya non cetak seperti kaset,video,
microfilm, mikrofis, disket, pita magnetik, kelongsong elektronik dan
lainnya.8

8
New Born, “Tekhnik Pengumpulan Data : Studi Kepustakaan”, diakses dari
http://febigundar.blogspot.com/2011/12/tekhnik-pengumpulan-data-studi.html pada tanggal 09
Mei 23.32.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari apa yang dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa :

 Metode pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam


penelitian, karena data merupakan unsur untuk memperoleh kesimpulan
dan jawaban dari apa yang diteliti. Ketika proses tersebut keliru secara
teknis, maka akan menghasilkan kesimpulan yang keliru. Sehingga
penting kemudian untuk mengetahui teknik pengambilan data.
 Metode pengumpulan data pada penelitian yaitu :Wawancara/Interview,
Observasi, Angket/Kuesioner, Dokumentasi dan Studi Pustaka

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan
pembuatan makalah di kemudian hari.

15

Anda mungkin juga menyukai