Anda di halaman 1dari 6

KARTIKA JURNAL ILMIAH FARMASI, Jun 2014, 2 (1), 1-6 1

ISSN 2354-6565

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN NANOPARTIKEL KITOSAN


EKSTRAK ETANOL KELOPAK ROSELA (Hibiscus sabdariffa L) PADA TIKUS
HIPERKOLESTEROL : PENGUKURAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA)

Andi Wijaya, Laela Hayu Nurani, Nurkhasah


Program Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
andnisa.020410@gmail.com

ABSTRAK

Pemberian sediaan nanopartikel kitosan ekstrak rosela (NKER) dapat mencegah terjadinya stres
oksidatif karena mengandung flavonoid antosianin yang berefek sebagai antioksidan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan nanopartikel kitosan ekstrak etanol
kelopak bunga rosela terhadap aktivitas antioksidan dengan mengukur kadar MDA. Penurunan
stres oksidatif dapat diketahui dengan mengukur kadar malondealdehid (MDA) yang dihasilkan
oleh reaksi peroksidasi lipid. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus dewasa galur Sprague
Dawley yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I diberikan diet pakan standar sebagai base
line, kelompok II diinduksi dengan kolesterol murni. Kelompok III, IV dan V diinduksi
kolesterol murni serta diberikan sediaan NKER dengan dosis berturut-turut 25mg/KgBB, 50
mg/KgBB dan 100 mg/KgBB. Perlakuan dilakukan selama 30 hari. Pada hari ke - 31 setiap
tikus diambil darahnya untuk pengukuran kadar kolesterol total, serta pengukuran kadar MDA
menggunakan metode Thiobarbituric acid reactive substance (TBARS). Hasil penelitian
menunjukan terjadi peningkatan kadar MDA pada tikus yang diinduksi kolesterol murni
(kelompok II) dengan rerata kadar 7,13±0,22 nmol/ml berbeda bermakna dengan baseline
dengan rerata kadar 0,87±0,77 nmol/ml (p≤0,05). Rerata kadar MDA pada kelompok III, IV dan
V berturut adalah 5,49±0,18 nmol/ml; 4,18±0,37 nmol/ml; dan 2,18±0,15 nmol/ml, berbeda
bermakna jika dibandingkan dengan kelompok baseline maupun dengan kelompok II (p≤0,05).
Penurunan kadar MDA pada tikus hiperkolesterol yang diberikan sediaan NKER menunjukan
bahwa sediaan NKER memiliki aktivitas sebagai antioksidan, dimana aktivitas antioksidan
tertinggi dimiliki oleh sediaan NKER dosis 100mg/KgBB.

Kata kunci : Antioksidan, Nanopartikel, Rosela, Malondialdehid

ABSTRACT

Hypercholesterolemia can induce oxidative stress and are associated with atherosclerosis and
other cardiovascular disorders. Administration of a preparation of chitosan nanoparticles roselle
extract (NKER) can prevent oxidative stress because it contains flavonoids which have an effect
as an antioxidant anthocyanin. Decreased oxidative stress can be determined by measuring the
levels of malondealdehid (MDA) produced by the reaction of lipid peroxidation. The purpose of
this study was to determine the effect of administration of a preparation of chitosan
nanoparticles roselle calyx ethanol extract of antioxidant activity by measuring the levels of
MDA. This study used 25 adult rats of Sprague Dawley strain were divided into 5 groups. The
first group was given a standard feed diet as baseline, group II was induced with pure
cholesterol. Group III, IV and V induced pure cholesterol as well as the dosage given NKER
with successive doses of 25 mg/kg, 50 mg/kg and 100 mg/KgBB. The treatment was done for
30 days. On day - 31 each rat blood taken for measurement of total cholesterol, as well as the
measurement of MDA using thiobarbituric acid reactive substance (TBARS). The results
showed an increase in levels of MDA in mice induced pure cholesterol (group II) with a mean
concentration of 7.13 ± 0.22 nmol / ml significantly different to the baseline with a mean
concentration of 0.87 ± 0.77 nmol / ml (p≤0,05). The mean levels of MDA in group III, IV and
V respectively was 5.49 ± 0.18 nmol / ml; 4.18 ± 0.37 nmol / ml; and 2.18 ± 0.15 nmol / ml,
significantly different when compared with the baseline group and the group II (p≤0,05).

Andi dkk.
2 Kartika J. Ilm. Far, Jun 2014, 2 (1), 1-6

Decreased levels of MDA in mice given dosage NKER hypercholesterolemia showed that nker
preparations have antioxidant activity, which is owned by the highest antioxidant activity
NKER dosage dose 100mg/KgBB.

Keywords : Antioxidant, Nanoparticles, Roselle, malondialdehyde

PENDAHULUAN antioksidan dan antihiperlipidemia. Ekstrak


air kelopak rosela memiliki efek antioksidan
Hiperkolesterolemia merupakan faktor
dan hipolipidemik secara in vivo
resiko tertinggi terjadinya asterosklerosis.
(Hirunphanich et al, 2005).
Asterosklerosis adalah penumpukan lemak
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol
disepanjang saluran pembuluh darah yang
bunga rosela diduga dapat ditingkatkan
dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi
dengan modifikasi teknologi sediaan
kaku atau regid dan menyepit.
nanopartikel. Menurut Mohanraj dan Chen
Asterosklerosis merupakan salah satu faktor
(2006) nanopartikel telah digunakan sebagai
utama terjadinya penyakit jantung koroner
pendekatan fisik untuk mengubah dan
(Hirunpanich, et al, 2005). Menurut data
meningkatkan sifat farmakokinetik dan
Kemenkes tahun 2012 penumpukan lemak
farmakodinamik dari berbagai jenis molekul
merupakan salah satu penyebab terjadinya
obat. Nanopartikel telah digunakan secara in
penyakit kardiovaskuler yang menyebabkan
vivo untuk melindungi entitas obat dalam
kematian sebesar 39%. Organisasi kesehatan
sirkulasi sistemik, mengantarkan pada sel
dunia atau WHO melaporkan bahwa
target, serta memungkinkan pelepasan obat
hiperkolesterolemia menyumbang kasus
secara berkelanjutan.
kardiovaskuler sebesar 56% dan
menyebabkan kematian sebanyak 4,4 juta
METODE
pertahun (Ochani dan D‘Mello, 2009).
Penanganan hiperkolesterolemia dapat Bahan. Kelopak rosela diperoleh dari
dilakukan dengan cara pengaturan pola daerah Kulonprogo DIY, Kitosan, TPP,
makan atau diet rendah kolesterol, penurunan Etanol 60% dan reagen untuk pemeriksaan
berat badan, dan menggunakan obat-obat kadar MDA. Tikus betina galus SD diperoleh
penurun lemak. Dalam perkembangannya, dari UPHP Universitas Gajah Mada
terdapat permintaan produk obat penurun Yogyakarta.
lemak yang lebih efektif dan rendah efek
Alat. Stirrer, rotary evaporator,
samping. Sebagaimana diketahui, efek atau
ultrasonifikator, spektrofotometer, alat-alat
khasiat obat-obat sintentik sebanding dengan
gelas. spuit 3 dan 5 cc, micropipet, jarum
efek samping yang dihasilkan. Artinya
suntik sonde, pipet kapiler darah, evendof,
semakin tinggi efektifitas atau khasiat suatu
reagen, box pendingin
obat, biasanya diiringi dengan efek samping
yang tinggi pula. Hal ini perlu dicarikan Pembuatan Ekstrak Etanol Kelopak
alternatif pilihan untuk menjembatani adanya Rosella. Pembuatan ekstrak etanol kelopak
permintaan akan obat penurun lemak yang rosella dilakukan di laboratorium Fitokimia
lebih efektif akan tetapi rendah efek samping Univeristas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
(Ochani dan D‘Mello, 2009). Simplisia dikeringkan dalam oven dengan
Penelitian yang dilakukan oleh Usoh et al suhu 40 ºC selama 7 jam. Sebanyak 1500
(2012) menunjukkan bahwa ekstrak etanol gram serbuk (yang telah diayak
kelopak bunga kering Hibiscus sabdariffa L. menggunakan ayakan no. 20) kelopak bunga
memiliki efek sebagai antioksidan, rosela (Hibiscus sabdariffa L.) diekstraksi
hepatoprotektif dan hipolipidemik pada tikus dengan pelarut etanol 60% sebanyak 7,5 liter
yang diinduksi dengan CCl4. Ochani dan (1:5) menggunakan metode maserasi dengan
D‘Mello (2009) menyebutkan bahwa ekstrak pengadukan menggunakan stirrer selama
etanol kelopak bunga dan daun rosela kurang lebih 1 jam, kemudian didiamkan
mengandung senyawa polifenol dan sampai 24 jam. Maserat dipisahkan dan
flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai disaring menggunakan kain flannel. Maserat

Andi dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Jun 2014, 2 (1), 1-6 3

diuapkan dengan vacum rotary evaporator ke dalam tabung polypropylene yang telah
dengan suhu 60oC dan kecepatan 100 rpm. berisi 0,25 ml larutan (TBA). Selanjutnya
Ekstrak kental ditimbang dan dihitung 0,05 ml sampel plasma darah ditambahkan
rendemennya (Anonim, 2004). ke dalam tabung, diikuti dengan 0,45 ml air.
Campuran dikocok selama 2 menit. Setelah
Pembuatan Sediaan Nanopartikel.
dipanaskan dalam water bath selama 60
Sediaan nanopartikel kitosan ekstrak etanol
menit dengan suhu 100°C, campuran
kelopak rosella dibuat menggunakan metode
selanjutnya didinginkan selama 1-2 jam
gelasi ionik yang telah dioptimasi sesuai
sehingga suhunya mencapai 30°C. Kemudian
dengan cara Rizki (2014).
dimasukkan ke dalam sep-park C 18 dan
Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan dicuci dengan 5 ml methanol dan air.
Nanopartikel Kitosan Ekstrak Etanol Kedalam campuran kemudian ditambahkan 4
Kelopak Rosella. ml methanol dan ditampung dalam kuvet.
1. Penyiapan hewan uji Kepekatan warna dibaca dengan
Tikus betina galur SD sebanyak 25 ekor spektrofotometer dengan panjang gelombang
dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing 532 nm (Suwandi, 2012)
kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Seluruh
hewan uji diadaptasi selama 1 minggu, dalam HASIL PENELITIAN DAN
kandang individu dengan siklus gelap dan PEMBAHASAN
terang masing-masing 12 jam.
Ekstrak Etanol Kelopak Bunga Rosella.
Kelompok I adalah kelompok base line
Maserasi atau perendaman dipilih sebagai
yaitu tikus hanya diberi pakan standar
metode ekstraksi kelopak bunga rosella.
sebanyak 20g/hari/ekor. Kelompok II adalah
Pelarut organik yang digunakan adalah etanol
kelompok dengan induksi hiperkolesterol.
60%. Hal ini karena etanol merupakan
Kelompok III, IV, dan V adalah kelompok
senyawa yang polar sehingga pigmen
dengan induksi hiperkelosterol serta
antosianin dapat mudah larut. Antosianin
diberikan sediaan nanopartikel kitosan
merupakan senyawa yang paling dominan
ekstrak etanol kelopak bunga rosela (NKER)
terdapat dalam kelopak bunga rosela yang
dengan variasi dosis yaitu masing-masing 25
merupakan flavonoid dan tergolong senyawa
mg/Kg BB, 50 mg/Kg BB, dan 100 mg/Kg
polifenol yang berperan sebagai antioksidan
BB, diberikan setiap hari selama 30 hari.
(Setiawan, 2010). Selain itu, etanol bersifat
Induksi hiperkolesterol dilakukan dengan
lebih selektif, kapang sulit tumbuh dalam
cara pemberian kolesterol murni 2% dan
etanol 20% keatas, tidak beracun, netral,
asam kolat 1% yang dilarutkan dengan
absorbsinya baik, dapat bercampur dengan air
aquades ad 2ml, diberikan 1 × sehari selama
dalam segala perbandingan, memerlukan
30 hari secara peroral.
panas yang lebih sedikit untuk proses
Tikus ditimbang pada hari ke 1, 7, 14, 21,
pemekatan dan zat pengganggu yang larut
dan 28 untuk mengetahui perkembangan
terbatas (Anonim, 1986). Bobot ekstrak
berat badan. Pada hari ke-30 setelah
kering yang diperoleh sebesar 476g dari
perlakuan, semua tikus diambil darahnya
1500g simplisia, sehingga rendemen
melalui medial canthus sinus orbitalis untuk
diperoleh sebesar 31,73%.
pengamatan kadar kolesterol total dan
aktivitas antioksidan dengan pengukuran Sediaan Nanopartikel Kitosan Ekstrak
kadar MDA Etanol Kelopak Rosella. Pembuatan sediaan
nanopartikel kitosan ekstrak etanol kelopak
2. Pengukuran kadar MDA
rosella mengunakan metode gelasi ionik.
Pengukuran kadar MDA menggunakan
Menurut penelitian Rizki (2014), hasil
metode Thiobarbituric acid reactive
optimasi formulasi terbaik sediaan
substance (TBARs). Pengambilan darah
nanopartikel kitosan ekstrak etanol rosella
melalui medial canthus sinus orbitalis.
memiliki perbandingan penggunaan ekstrak
Pemeriksaan dilakukan dilaboratorium Pusat
rosella:kitosan:tripolifosfat adalah 2:1:0,1.
Antar Universitas (PAU) UGM Yogyakarta.
Kitosan adalah jenis polimer alami yang
Sebanyak 0,75 ml asam fosfat dimasukkan
dihasilkan dari proses deasetilasi kitin.

Andi dkk.
4 Kartika J. Ilm. Far, Jun 2014, 2 (1), 1-6

Kitosan bersifat tidak larut dalam air, namun dibandingkan kelompok II (p=0,05). Hal ini
kitosan mampu larut dalam asam dengan dikuatkan oleh penelitian yang dilakukan
konsentrasi 1-3%. Kitosan bersifat oleh Pratama dan Kusmiyati (2010) yang
biokompatibel, biodegradable, tidak bereaksi menyebutkan bahwa seduhan kelopak rosela
secara kimia dengan senyawa aktif yang menurunkan kolesterol darah tikus secara in
dibawa, dan tidak toksik (Lusianawati 2013). vivo.
Pencampuran polimer kitosan dan Sediaan nanopartikel kitosan ekstrak
tripoliposfat (TPP) akan menghasilkan etanol kelopak rosella memiliki aktivitas
interaksi antara muatan positif pada gugus sebagai antioksidan dengan mencegah
amino kitosan dengan muatan tripoliposfat terjadinya peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid
(Mohanraj & Chen 2006). Penambahan TTP merupakan proses yang bersifat kompleks
bertujuan untuk membentuk ikatan silang akibat reaksi asam lemak tak jenuh ganda
ionik antar molekul kitosan sehingga dapat penyusun fosfolipid membran sel dengan
digunakan sebagai bahan penjerap senyawa oksigen reaktif (SOR), membentuk
(Rahmania 2011). TTP dianggap sebagai zat hidroperoksida. Peroksidasi lipid digunakan
pengikat silang yang paling baik (Mohanraj sebagai indikator dari stres oksidatif pada sel
dan Chen 2006). dan jaringan. Endoperoksida lipid yang
berasal dari asam lemak tak jenuh ganda
Aktivitas Antioksidan Sediaan
bersifat tak stabil dan terurai membentuk
Nanopartikel Kitosan Ekstrak Etanol
beberapa senyawa komplek, termasuk
Kelopak Rosella.
senyawa karbonil reaktif, terutama
1. Perhitungan kadar kolesterol total
malondialdehyde (MDA) sehingga
Perhitungan kadar kolesterol total
pengukuran MDA sering digunakan sebagai
dilakukan setelah perlakuan induksi
indikator peroksidasi lipid jaringan (Kang et
kolesterol selama 30 hari. Berdasarkan
al, 1998).
penelitian Savitri (2014) Rerata kadar
kolesterol total disajikan pada tabel 1. 2. Hasil perhitungan kadar MDA
Pengukuran kadar MDA dilakukan
Tabel 1. Rerata kadar kolesterol total setelah dengan metode TBARS. Kadar MDA yang
perlakuaan 30 hari terdapat pada hati dapat terdeteksi karena
Kelompok Kadar kolesterol MDA jika direaksikan dengan TBA
total (mg/dl) (Tiobarbiturat Acid) akan menghasilkan
I 102,25 ± 0,44 warna merah muda yang dapat menyerap
cahaya pada panjang gelombang 532 nm.
II 223,46 ± 4,3
Jumlah MDA yang terbentuk
II 150,74 ± 0,67*) menggambarkan proses peroksida lipid.
IV 129,11 ± 0,41*) MDA merupakan produk hasil peroksidasi
V 112,35 ± 0,58*) lipid dalam tubuh dan terdapat dalam bentuk
*)
Keterangan : nilai berbeda bermakna jika bebas atau terkompleks dengan jaringan di
dibandingkan dengan dalam tubuh. (Kang, et al ,1998).
kelompok II Hasil pengukuran kadar MDA (tabel 2)
menunjukkan bahwa rerata kadar MDA
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa paling tinggi pada kelompok II (tikus
kadar kolesterol total tikus yang diinduksi hiperkolesterolemia) dengan rerata kadar
kolesterol adalah sebesar 223,46 ± 0,44 7,13±0,22 nmol/ml. Sedangkan pada
mg/dl. Kadar ini berarti tikus kelompok II kelompok base line memiliki kadar paling
mengalami hiperkolesterolemia menurut rendah sebesar 0,87±0,71 nmol/ml. Kadar
kriteria Hirunpanich et al (2005) yang MDA pada tikus kelompok II berbeda
menyebutkan kriteria hiperkolesterol pada bermakna dengan baseline (p=0,05). Rerata
tikus apabila kadar kolesterol totalnya > 140 kadar MDA pada kelompok III, IV dan V
mg/dl. Pemberian sediaan NKER pada berturut adalah 5,49±0,18 nmol/ml;
kelompok III, IV dan V mampu menurunkan 4,18±0,37 nmol/ml; dan 2,18±0,15 nmol/ml,
kadar kolesterol total berbeda bermakna jika berbeda bermakna jika dibandingkan dengan

Andi dkk.
Kartika J. Ilm. Far, Jun 2014, 2 (1), 1-6 5

kelompok baseline maupun dengan DAFTAR PUSTAKA


kelompok II (p=0,05). Penurunan kadar
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Departemen
MDA pada tikus yang diberikan sediaan
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
NKER paling tinggi terjadi pada kelompok V
(dosis NKER 100mg/BB). Anonim, 2004, Ekstrak Tumbuhan Obat
Hal ini sejalan dengan penelitian yang Indonesia Volume 2, Badan Pengawas
dilakukan oleh Suwandi (2012) Obat dan Makanan Republik Indonesia
menyimpulkan bahwa pemberian ekstrak Hirunpanich, V., Anocha U., Noppawan
kelopak bunga rosela dosis 250 mg/kg BB P.M., Nuntavan B., Hitoshi S., Angkana
menurunkan malondialdehid yang H., dan Chuthamanee S., 2005,
merupakan produk akhir dari peroksidasi Antioxidant effects of aqueous extracts
lipid (peroksidasi lipid merupakan stres from dried calyx of Hibiscus sabdariffa
oksidasi yang timbul akibat adanya pemicuan Linn. (rosela) in vitro using rat low-
dari radikal bebas) sebesar 28,0% pada tikus density lipoprotein (LDL). Biol. Pharm.
yang diberi minyak goreng jelantah dan Bull., 28(3) 481-484.
pemberian ekstrak kelopak bunga rosela
dosis 500 mg/kg BB menurunkan Kang BPS, Bansal M, Mehta U, 1998,
malondialdehid sebesar 50,2%. Selenium Supplementation and Diet
Induced Hypercholesterolemia in the Rat:
Tabel 2. Rerata kadar MDA setelah Changes in Lipid Levels,
perlakuan 30 hari Malonyldialdehyde Production and the
Kadar MDA Nitric Oxide Synthase Activity, Gen.
Kelompok Physiol. Biophys. 17, 71—78
(nmol/ml)
I 0,87 ± 0,77 Lusianawati, 2013, Aktivitas ekstrak dan
II 7,13 ± 0,22 nanopartikel ekstrak kulit kayu mahoni
III 5,49 ± 0,18 sebagai inhibitor enzim hmg-koa
IV 4,18 ± 0,37 reduktase : Skripsi, Departemen
V 2,18 ± 0,15 Biokimia, FMIPA, IPB, Bogor
Mohanraj VJ, Chen Y. 2006. Nanoparticles-
Penurunan kadar MDA pada tikus A review. J Pharm Res 5:561-573.
hiperkolesterol yang diberikan sediaan
Ochani PC, and D‘Mello P, 2009,
NKER ini dikarenakan kandungan dari
Antioxidant and antihiperlipidemic
senyawa antosianin pada kelopak bunga
axtivity of Hibiscus sabdariffa, L. Leaves
rosella yang memiliki aktivitas sebagai
and calyces extract in rats. Indian Journal
antioksidan (Olusola, 2011). Kandungan
of Experimental Biology Vol 47 April
antosianin menghasilkan aktivitas antioksida,
2009 pp 276-282
antikarsinogenik serta perlindungan terhadap
aterosklerosis (Sawabe, et al, 2005). Olusola AO, 2011, Evaluation of the
Antioxidant Effects of Hibiscus
Sabdariffa Calyx Extracts on 2,4-
KESIMPULAN Dinitrophenylhydrazine-Induced
Pemberian sediaan nanopartikel kitosan Oxidative Damage in Rabbits,
ekstrak etanol kelopak rosella (NKER) pada http://www.webmedcentral.com/article_vi
tikus hiperkolesterol mampu menurunkan ew/2283
kadar malondialdehyde (MDA).
Pratama, M., F., R. 2010, Pengaruh
pemberian seduhan kelopak kering bunga
rosela (Hibiscus sabdariffa) terhadap
kadar kolesterol HDL tikus Sprague
Dawley hiperkolesterolemik, Skripsi,
Pendidikan Kedokteran UNDIP.

Andi dkk.
6 Kartika J. Ilm. Far, Jun 2014, 2 (1), 1-6

Rahmania D. 2011. Karakterisasi nano Setiawan, R., 2010, Pengaruh pemberian


kitosan cangkang udang vanamei dengan ekstrak kelopak bunga rosela (Hibiscus
metode gelasi ionic: Skipsi, Fakultas sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar
Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, Bogor gula darah tikus putih (Rattus norvegicus)
yang diinduksi aloksan, Skripsi, Fakultas
Rizki.I, 2014, Formulasi nanopartikel kitosan
Kedokteran Universitas Sebelas Maret,
ekstrak bunga rosella (Hibiscus
Surakarta
sabdariffa, L) dan uji aktivitas
antioksidan pada sel darah merah domba, Suwandi T, 2012, Pemberian ekstrak kelopak
Thesis : Fakultas Farmasi Universitas bunga rosella menurunkan
Ahmad Dahlan Yogyakarta malondialdehid pada tikus yang diberi
minyak jelantah, Thesis : Program
Safitri,M. 2014, Pengaruh pemberian sediaan
Pascasarjana Universitas Udayana, Bali
nanopartikel kitosan ekstrak etanol rosella
pada tikus hiperkolesterol terhadap profil Usoh I.F, Akpan E.J., Etim E.O, Farombi
lipid. Thesis: Fakultas Farmasi E.O, 2012, Antioxidant and
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Hepatoprotective Effects of Dried Flower
Extracts of Hibiscus sabdariffa L. on Rats
Sawabe, A., Nesumi. C., Morita. M.,
Treated with Carbon Tetrachloride,
Matsumoto. S., Matsubara. Y.,
Journal of Applied Pharmaceutical
Komemushi. S., 2005, Glycosides in
Science 02 (08); 2012: 156-159
African Dietary Leaves, Hibiscus
sabdariffa, J. Olei. Sci, Vol. 54, No. 3,
185-191.

Andi dkk.

Anda mungkin juga menyukai