Anda di halaman 1dari 5

PRE PLANNING

PELAKSANAAN ASKEP KELUARGA Ny. S


DENGAN LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI
DI RT. 3 RW. IV No. 13 KELURAHAN WIYUNG

Nama Mahasiswa : Subhan


Nama KK Binaan : Ibu Sutri
Kunjungan ke : 3 (tiga)
Waktu : Hari Senin, 24 Februari 2003
Jam : 09.00 WIB.

Tujuan :

Melaksanakan tindakan keperawatan untuk mengatasi diagnose Resiko terjadi


komplikasi (CVA) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
penyakit, penyebab, penanganan serta komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat
hipertensi.

Tindakan:

1. Fase preinteraksi
Mempersiapkan diri berupa persiapan mental, kemampuan komunikasi dan
materi yang berhubungan dengan upaya mengatasi ketidakmampuan keluarga
mengenal penyakit, penyebab, penanganan dan komplikasi yang ditimbulkan.
Melakukan kontrak waktu dengan keluarga

2. Fase intraksi
PROSES HASIL
1. Pembukaan
Menanyakan keadaan klien saat ini dan keadaan keluarga
semuanya

2.Menanyakan kembali pengetahuan klien dan keluarga (suami)


tentang penyakit hipertensi, penyebab, penangan serta
komplikasi yang ditimbulkan.

Melakukan tindakan untuk mengatasi masalah pada diagnose


pertama
Diagnosa keperawatan 1 :
Resiko terjadi CVA berhubungan dengan ketidaksanggupan
keluarga mengenal adanya penyakit hipertensi berhubungan
sebagai efek kurangnya informasi tenttang tanda-tanda, dan cara
pencegahan serta penanganan penyakit hipertensi.
a) Tujuan :
Keluarga dapat mengenal adanya penyakit hipertensi, akibat
dan tahu cara pencegahannya.

b) Kriteria hasil :
(1) Keluarga dapat mengetahui pengertian, tanda-tanda, cara
penanganan dan pencegahan penyakit hipertensi.
(2) Keluarga memahami bahwa penyakit pada anggota
keluarganya bisa dicegah dan disembuhkan.
(3) Keluarga dan keien tahu faktor-faktor yang dapat
menimbulkan terjadinya hipertensi.
(4) Klien dan keluarga tahu cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya hipertensi.

c) Rencana tindakan :
(1)Jelaskan pada keluarga tentang tanda-tanda dari penyakit
hipertensi.
(2) Jelaskan cara terjadinya dan pencegahan dari penyakit
hipertensi.
(3) Jelaskan faktor yang mengakibatkan terjadinya penyakit
hipertensi.
(4) Anjurkan untuk segera berobat ke Puskesmas / tempat
pelayanan kesehatan yang lain bila gejala yang dimaksud
muncul, dan jika tidak lakukan pemeriksaan tensi secara
rutin setiap minggu.

d) Rasional :
(1) Keluarga dapat mengenal adanya masalah sedini
mungkin.
(2)Keluarga dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi
(3)Klien mampu mengidentifikasi faktor yang menyebabkan
terjadinya penyakit hipertensi serta mengatasinya.
(4)Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

2) Diagnosa keperawatan 2 :
Resiko terjadi kesalahan diet hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan mengambil keputusan tentang pemilihan,
pengolahan serta pengaturan diet hipertensi
a) Tujuan :
Keluarga mampu mengambil keputusan tentang tindakan
yang diambil guna pemilihan, pengolahan serta
pengaturan diet hipertensi.
b) Kriteria hasil :
(1)Keluarga dapat menyebutkan tentang jenis bahan
makanan untuk diet hipertensi.
(2) Keluarga mampu mengolah makanan untuk memenuhi
kebutuhan diet hipertensi.
(3) Keluarga mampu mengatur makanan untuk memenuhi
kebutuahn diet hipertensi.

c) Rencana tindakan :
(1) Jelaskan pada keluarga tentang jenis makanan yang
dapat dikonsumsi untuk klien hipertensi.
(2) Anjurkan pada keluarga agar mengolah makanan secara
tepat sehingga tidak terlalu masak atau jumlah garamnya
terlalu banyak.
(3) Anjurkan kepada keluarga agar mengatur jenis makanan
sehingga tidak membosankan.

d) Rasional :
(1) Menghindari jenis makanan yang menyababkan
rangsangan terjadinya peningkatan tekanan darah.
(2) Untuk tetap memepertahankan kadar zat-zat makanan di
dalam jenis makanan yang dimasak, serta garam yang
tidak terlalu banyak yang dapat merangsang timbulnya
fase difusi intravaskuler sehingga berakibat peningkatan
tekanan darah.
(3) Pengaturan jenis makanan merupakan cara yang sangat
efektif dalam mencegah penurunan selera makan
terlebih-lebih pada lansia yang pada saat makan kadar
garam dalam makanannya sangat rendah yang berakibat
makin kurangnya rasa.

3) Diagnosa Keperawatan 3 :
Kecemasan b.d ketidakmampuan keluarga memeliharan
lingkungan yang adekuat untuk lansia yang menderita
hipertensi.
a) Tujuan :
Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang
mendukunga upaya penangan penyakit hipertensi.
b) Kriteria hasil :
(1) Anggota keluarga yang sakit hipertensi terawat
dengan baik.
(2)Komunikasi antar anggota keluarga terbuka.
(3)Hubungan antar anggota keluarga harmonis
(4)Lansia mau terbuka mengungkapkan masalahnya
(5)Lingkungan fisik rumah nyaman

c) Rencana tindakan :
(1)Jelaskan pada keluarga tentang cara merawat keluarga
yang sakit hipertensi.
(2)Jelaskan pengaruh komunikasi yang baik terhadap
penyembuhan kasus hipertensi.
(3)Jelaskan peran kondisi yang harmonis terhadap
penanganan penyakit hipertensi.
(4)Anjurkan agar lansia mau terbuka terhadap masalah yang
dihadapi
(5)Demontrasikan cara pengaturan situasi fisik rumah agar
tetap nyaman.

d) Rasional :
(1)Dapat membantu keluarga untuk mengetahui cara
merawat dengan berupaya menciptakan suasana
lingkungan yang kondusif bagi kesembuhan lansia yang
menderita hipertensi.
(2)Komunikasi dan keterbukaan merupakan suatu metode
katarsis yang mampu mengurangi masalah yang
terpendam antar emua pihak.
(3)Keterbukaan akan dapat mengurangi beban stress yang
dirasakan oleh klien sehingga secara langsung mampu
mengurangi faktor yang dapat menimbulkan hipertensi.
(4)Suasanan lingkungan fisik rumah yang nayman
merupakan suatu terapi yang sangat adekuat untuk
mengurangi faktor stress pada lansia.

Penutup
Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan kontrak waktu untuk pertemuan
berikutnya pada hari Senin, 3 Maret 2003, pukul 09.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai