Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK FISIKA

METODE ILMIAH

“PENGARUH TAMPILAN PRESENTASI TERHADAP


ATENSI PENDENGAR”

KELOMPOK 7 :
- REVITO ANANDA L. (32)
- NABILA ZAHRA A. (26)
- DASHA JULIA P. (6)
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, di mana pendidikan
diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana , standar pembiayaan dan standar penilaian
pendidikan. Dalam aturan tersebut ditetapkan pula kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan dan kalender
pendidikan/ akademik. Proses pembelajaran merupakan proses interaksi belajar
mengajar pendidik (guru) dan peserta didik (siswa) dengan melibatkan
komponen-komponen pembelajaran yang meliputi: tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode, teknik mengajar, siswa, media, guru dan evaluasi hasil
belajar. Namun, kenyataannya masih dijumpai kekurangan dalam proses
pembelajaran tentang standar sarana dan prasarana pendidikan, salah satunya
rendahnya peran guru dalam penggunaan komponen pembelajarann tentang
media pembelajaran yang menjadi tanggung jawab pendidik belum sepenuhnya
baik. Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang tidak bisa
diabaikan dan sudah merupakan bagian kesatuan yang sangat bermanfaat untuk
memperjelas tanggapan siswa terhadap materi pembelajaran, menambah
perhatian siswa sehingga memungkinkan timbulnya proses kegiatan belajar siswa.
Media bukan hanya sebagai alat bantu dalam proses 3 belajar mengajar
melainkan sebagai alat penyalur pesan bagi siswa. Adapun media pembelajaran
yang digunakan di sekolah SMA Negeri 48 Jakarta yaitu media PPT dan media
papan tulis. Namun umumnya media pembelajaran yang sering digunakan adalah
media papan tulis, sehingga dampak yang terjadi yaitu masih kurangnya nilai KKM
atau pencapaian kompetensi masih belum tercapai 100%. Hal ini disebabkan
karena pemilihan media pembelajaran yang diberikan kepada siswa masih kurang
menarik perhatian siswa. Mengingat pesatnya arus informasi yang berkembang di
masyarakat maka dalam proses pembelajaraan diperlukan suatu media untuk
memenuhi tuntutan kurikulum yang berlaku di sekolah yaitu tentang pencapaian
kompetensi. Salah satu contoh pengembangan media pendidikan yaitu
digunakannya suatu media pendidikan yang berbasis komputer dan penggunaan
multimedia proyektor dengan menggunakan software Microsoft Power Point.
Microsoft Power Point merupakan salah satu program dari Microsoft yang
digunakan untuk membuat slide atau presentasi yang menarik dengan dukungan
efek animasi yang dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa terdapat
pelajaran. Microsoft Power Point juga memudahkan guru dalam menyampaikan
materi pelajaran sehingga dapat mendukung terjadinya suatu proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan di kelas kami yang berjumlah 36 orang , penggunaan
media pembelajaran presentasi menggunakan microsoft power point pada mata
pelajaran kompetensi sudah terlaksana.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan-permasalahan yang
timbul adalah :

1. Kurang maksimalnya pelaksanaan pembelajaran penggunaan media Microsoft


power point

2. Persiapan media pembelajaran yang menjadi tanggung jawab pendidik, belum


sepenuhnya baik.

3. kurang inovatif dalam penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar


mengajar.

4. Para pendidik menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan


microsoft power point di sekolah

5. Pada proses pembelajaran guru kurang memahami dalam menggunakan media


pembelajaran dengan power point di sekolah

6. Kurangnya perhatian siswa terhadap model pembelajaran yang monoton.

7. Tampilan presentasi sisiwa terhadap nilai yang diberikan oleh guru.

C. Perumusan Masalah
Berpangkal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pencapaian kompetensi pembuatan presentasi menggunakan


microsoft power point ?

2. Bagaimana pencapaian kompetensi terhadap penampilan saat


mempresentasikan menggunakan Microsoft power point ?

3. Adakah pengaruh presentasi dengan power point terhadap atensi para


pendengar ?
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran
a. Definisi Pembelajaran Belajar dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan yang
relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil pengalaman yang
berlalu. Belajar merupakan suatu aktivitas yang menumbuhkan perubahan relatif
permanen sebagai akibat upaya-upaya yang dilakukan. Sedangkan, dalam buku
Sugihartono menjelaskan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu aktivitas dan proses perubahan tingkah laku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya.

b. Komponen Pembelajaran Komponen-komponen dalam proses pembelajaran


yaitu:

1) Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran merupakan rumusan perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya agar tampak pada diri siswa sebagai akibat dari perbuatan belajar
yang telah dilakukan. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas
terhadap pemilihan bahan ajar/materi, strategi, media, dan evaluasi. Berkaitan
dengan tujuan pembelajaran terjadi pertentangan pendapat tentang tujuan
pembelajaran, ada sebagian ahli menyatakan tujuan pembelajaran merupakan
proses dan sebagian menyatakan tujuan seharusnya menggambarkan hasil belajar
bukan prosesnya.

2) Guru
Guru dari bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru, tetapi artinya
harafiahnya adalah “berat” adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa
Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan
anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam
kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan
suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Beberapa istilah yang juga
menggambarkan peran guru, antara lain: Selain siswa, faktor penting dalam
proses belajar mengajar adalah guru. Guru sangat berperan penting dalam
menciptakan kelas yang komunikatif.

3) Siswa
Peserta didik/ siswa adalah semua individu yang menjadi audiens dalam suatu
lingkup pembelajaran . Biasanya penyebutan peserta didik ini mengikuti skup/
ruang lingkup dimana pembelajaran dilaksanakan, diantaranya: siswa untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah, mahasiswa untuk 14 jenjang pendidikan
tinggi dan peserta pelatihan untuk diklat. Peserta didik adalah masukan mentah
(raw input) dalam sebuah proses pembelajaran yang harus di threat agar output
dan outcomes dapat sesuai dengan yang dicanangkan instuti khususnya dan dunia
pendidikan indonesia pada umumnya. Siswa sebagai peserta didik merupakan
subjek utama dalam proses pembelajaran. Keberhasilan pencapaian tujuan
banyak tergantung pada kesiapan dan cara belajar yang dilakukan siswa. Adapun
peran siswa dalam proses pembelajaran, antara lain: (1) Tertarik pada topik yang
sedang dibahas, (2) Dapat melihat relevansi topik yang sedang dibahas, (3)
Merasa aman dalam lingkungan sekolah, (4) Terlibat dalam pengambilan
keeputusan belajarnya, (5) Memiliki motivasi, dan (6) Melihat hubungan antara
pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan pengalaman belajar yang akan
dicapai.

4) Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang tersusun dapat tercapai secara
optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
Stategi menunjuk pada sebuah perencaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah 15 cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
Metode-metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran

5) Materi dan Bahan Ajar


Materi juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa. Adapun
karakteristik dari materi yang bagus menurut Hutchinson dan Waters adalah: (a)
Adanya teks yang menarik, (b) Adanya kegiatan atau aktivitas yang
menyenangkan serta meliputi kemampuan berpikir siswa, (c) Memberi
kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah
mereka miliki, (d) Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru dalam
kegiatan belajar, materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk
mencapai tujuan dengan memperhatikan komponenkomponen yang lain,
terutama komponen anak didik yang merupakan sentral. Pemilihan materi harus
benar-benar dapat 20 memberikan kecakapan dalam memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari. Beberapa kriteria materi yaitu : (1) Kesahihan (Valid) yaitu
materi yang dituangkan dalam kegiatan belajar mengajar benar-benar telah teruji
kebenaran dan kesahihannya, juga merupakan materi yang aktual, tidak
ketinggalan zaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman kedepan, (2)
Tingkat kepentingan: materi yang dipilih benar-benar diperlukan peserta didik,
sejauh mana materi tersebut penting untuk dipelajari, (3) Kebermaknaan: materi
yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis yaitu memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan dan manfaat non
akademis yaitu mengembangkan kecakapan hidup dan sikap yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari, (4) Kelayakan: materi memungkinkan untuk
dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya maupun aspek kelayakannya
terhadap pemanfaatan materi dan kondisi setempat, (5) Ketertarikan/Menarik
minat: materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi dan
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik.
2. Media
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan, yang
dikutip dalam bahan ajar Diklat E-Training PPPPTK TK dan PLB. Dalam hal ini
informasi merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi,. Media memiliki bentuk jamak yaitu dari kata
“medium”. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak,
secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

BAB III
METODOLOGI

A.EKSPERIMEN
Berdasarkan eksperimen yang ditampilkan untuk penilaian menggunakan
Microsoft Power Point ,kami sudah mempresaentasikan bahan ajar kami dengan
maksimal dengan menggunakan materi yang lengkap berdasarkan tema yang
sudah kami pilih sebelumnya .

B.SURVEY
Berdasarkan presentasi kami , kami mensurvey beberapa orang di dalam kelas ,
kami mendapat jawaban dari mereka yaitu presentasi kami sudah bagus ,
beberapa dari kami sudah menjelaskan materi secara rinci beserta videonya , dan
ada satu masalah yang kami hadapi yaitu suara saat mempresentasikan kurang
keras .

C.OBSERVASI
Dari survey yang kami lakukan , kami sudah mengamati betul mengenai
pemahaman / cara yang benar dalam mempresentasikan suatu materi
menggunakan power point agar mendapatkan hasil maksimal . Dengan
pengetahuan kami kami dapat menelusuri obyek dan media sekitar untuk kami
jadikan alat bantu kami saat mempresentasikan bahan materi .
BAB IV
ANALISIS DATA
Berdasarkan eksperimen dan survey , kami mendapatkan beberapa data
mengenai presentasi kami yang akan kami gunakan dalam menjawab pertanyaan
dari perumusan masalah , sebagai berikut :

1. Kami sudah membuat presentasi menggunakan Microsoft Power Point


dengan secara detail,rinci,dan memuat materi yang kami sampaikan
beserta beberapa video yang kami tampilkan .
2. Pencapaian kompetensi penampilan kami sudah memuaskan para
pendengar dan beberapa dari mereka kurang tertarik akan penampilan
kami sehingga kami harus meningkatkan lagi pemahaman materi yang akan
kami bawakan .
3. Pengaruh penampilan kami terhadap pendengar adalah pendengar sedikit
memahami apa yang kami sampaikan karena beberapa masalah yang kami
dapat yaitu alat yang kurang mendukung dan penyampaian kami yang
kurang lantang/keras

BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pencapaian kompetensi penyelesaian pembuatan presentasi menggunakan media
pembelajaran dengan power point sudah memenuhi standard dan beberapa sedikit kendala
dalam waktu pembuatan dan medianya .
2. Pencapaian kompetensi penampilan presentasi dengan menggunakan media
pembelajaran dengan power point 50% siswa memperhatikan, sisanya mengabaikan.
3. Ada pengaruh menggunakan media pembelajaran dengan power point yang ditunjukan oleh
hasil uji .Dengan demikian, hasil uji menunjukkan terdapat pengaruh media animations power
point terhadap pencapaian kompetensi pembuatan presentasi Microsoft Power Point
kelompok kami sudah membuat atensi pendengar memahami materi yang kami tampilkan.

Anda mungkin juga menyukai