KELAS : 1A KEPERAWATAN
KOMUNIKASI
A. KOMUNIKASI KELUARGA
Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang berlangsung antar anggota keluarga, suami
dan istri, ayah dan anak, ibu dan anak, serta anak dan anak.
Dalam keluarga ada pula dibagi menjadi beberapa bentuk. Bentuk keluarga
menggambarkan perbedaan social, tingkah laku dan kultur, serta gaya hidup. Dalam asuhan
keperawatan, bentuk keluarga inti perlu diperhatikan, terutama dalam hal pelaksanaan asuhan
keperawatan.
1. Keluarga inti. Terdiri dari suami (pencari nafkah), seorang istri (ibu rumah tangga), dan
anak-anak.
2. Keluarga besar tradisional, adalah bentuk keluarga yang pasangan suami istri sama-sama
melakukan pengaturan dan belanja rumah tangga dengan orang tua, sanak saudara, dan
kerabat dalam keluarga tersebut
3. Keluarga dengan orang tua tunggal. Keluarga ini hanya memiliki satu kepala rumah
tangga, ayah atau ibu (duda/janda/belum menikah). Jumlah ibu remaja yang tidak
menikah akhir-akhir in cendrung meningkat karena berbagai alasan antara lain
kemiskinan dan pergaulan bebas (melahirkan di luas pernikahan).
4. Individu dewasa yang hidup sendiri. Bentuk ini banyak terdapat di masyarakat. Mereka
hidup berkelompok, seperti dip anti wreda, tetapi ada juga yang menyendiri. Mereka ini
membutuhkan layanan kesehatan professional karena tidak mempunyai sistem
pendukung.
5. Keluarga dengan orang tua tiri. Menurut McCubbin dan Dahl (1985) orang tua
menghadapi 3 masalah yang paling menonjol, yaitu pendisiplinan anak, penyesuaian diri
dengan kepribadian anak, dan kebiasaan serta penerimaan terhadap pemikatan hati.
6. Keluarga binuclear, merujk pada pada bentuk keluarga setelah cerai sehingga anak
menjadi anggota dari suatu system keluarga yang terdiri dari dua rumah tangga inti. Ibu
dan ayah dengan berbagai macam perbadaan diantara keduanya, serta keterbatasan waktu
yang digunakan dalam setiap sitem rumah tangga.
7. Bentuk variasi keluarga nontradisional, meliputi bentuk keluarga yang sangat berbeda
satu sama lain, baik dalam struktur maupun dinamikanya.
B. KOMUNIKASI KELOMPOK
Efektivitas kelompok dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor situasional atau
karateristik kelompok dan faktor personal atau karateristik para anggota kelompok. Faktor
situasional meliputi: ukuran kelompok, jaringan komunikasi, kohesi kelompok, dan
kepemimpinan. Sedangkanfaktor personal meliputi: kebutuhan interpersonal, tindak
komunikasi, danperanan.
C. KOMUNIKASI MASYARAKAT
Komunikasi tentu tidak dilakukan bukan tanpa tujuan. Selain menyampaikan pesan,
kegiatan komunikasi masyarakat memiliki tujuan lainnya, yakni sebagai berikut:
1. Relay information – meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kepada pihak
lain secara berangkai (hunting).
2. Enable informed decision making – memberi informasi akurat untuk memungkinkan
pengambilan keputusan.
3. Promote Healthy behavior – informasi untuk memperkenalkan hidup sehat.
4. Promote peer information exchange and emotional support – mendukung pertukaran
informasi pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan.
5. Promote self care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri.
6. Manage demand for health service – memenuhi permintaan layanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber reverensi : Jurnal “ komunikasi terapeutik pada keluarga, kelompok, dan masyarakat”
disusun stevia P.R. Bujung, 2018